Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Pembangunan kesehatan di indonesia ditujukan untuk mewujudkan keluarga yang

mandiri untuk hidup sehat. Dengan adanya penyuluhan kebidanan komunitas diharapkan

agar setiap individu, keluarga dan masyarakat dapat mengatasi masalah kesehatannya

secara mandiri.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan. ( Departemen Kesehatan RI (1998) ).

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam

suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing

dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. ( Salvicion dan Ara Celis

(1989) ).

Memberi bayi ASI Eklusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa

memberikan tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah

berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,

sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan

bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung

zat kekebalan terhadap penyakit

Sehubungan dengan hal tersebut, maka mahasiswa Poltekes Palangkaraya Jurusan

Kebidanan diberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kebidanan komunitas

dilapangan, sehingga memperoleh pengalaman nyata tentang masalah kebidanan.

B. Tujuan

1
1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan kegiatan komunitas ini diharapkan mahasiswa

mendapatkan pemahaman dan pengalaman nyata dalam Asuhan kebidanan pada

keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Tujuan khusus

Setelah melakukan kegiatan praktek di masyarakat diharapkan mahasiswa

mampu melakukan kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

a) Memberikan asuhan kebidanan keluarga di komunitas dengan menggunakan

konsep-konsep dasar kebidanan dan sesuai dengan langkah-langkah

manajemen kebidanan pada berbagai tingkat perkembangan keluarga.

b) Memberikan asuhan kebidanan kelompok dan masyarakat.

c) Memprioritaskan permasalahan bersama-sama masyarakat setempat.

d) Merencanakan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan prioritas masalah.

e) Berpartisipasi dalam melaksanakan upaya pokok Puskesmas.

f) Memberikan penyuluhan kesehatan.

g) Mengevaluasi hasil asuhan pada keluarga, kelompok dan masyarakat.

3. Waktu dan Tempat Praktek

Praktek klinik komunitas ini dilaksanakan dari tanggal 07 – 18 Juli 2012 di

desa Kereng Bangkirai Kecamatan Sebangau, wilayah yang diambil sebagai

keluarga binaan adalah RT 02 / RW II desa Kereng Bangkirai, dimulai sejak tanggal

13 – 17 Juli 2012.

C. Sasaran

Keluarga Tn. Samsuri, individu pada bayi baru lahir yaitu By. Sifa (23 Hari).

2
BAB II

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS

A. Pengkajian

Terlampir

B. Analisa Data

Data Subyektif :

 Keluarga mengatakan frekuensi makan yaitu 2-3 x sehari

 Keluarga mempunyai penampungan sampah sementara karena sampah langsung

dibakar berupa lubang tanah yang sengaja digali.

 Halaman rumah di manfaatkan dengan menanam buah jambu.

 Ibu sebagai akseptor KB akan menggunakan alkon implant.

 Jarak antara septik tank dengan jarak sumber air kurang dari 10 meter.

Data Obyektif :

 Rumah tampak kotor

 Pencahayaan rumah kurang

 Ventilasi rumah kurang dari 10 % luas lantai

 BBL : kg ( umur 23 hari )

 Kamar mandi bersih dan tidak licin

C. Prioritas Masalah

1. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan rumah dan lingkungan dan tentang

pentingnya fungsi ventilasi dan pencahayaan rumah yang baik.

2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif.

D. Daftar Masalah Berdasarkan Prioritas

3
1. Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan rumah dan lingkungan dan tentang

pentingnya fungsi ventilasi dan pencahayaan rumah yang baik .

2. Kurangnya pengetahuan tentang pemberian ASI eksklusif.

E. Asuhan keluarga

1. Intervensi

 Lakukan penyuluhan tentang kebersihan rumah dan lingkungan dan tentang

ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang pada tanggal 15 Juli 2012 jam

11.00 WIB di rumah keluarga binaan.

 Lakukan penyuluhan tentang Asi eksklusif pada ibu pada tanggal 17 Juli 2012

jam 11.30 WIB di rumah keluarga binaan.

2. Implementasi

 Melakukan penyuluhan tentang kebersihan rumah dan lingkungan dan tentang

ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang pada tanggal 15 Juli 2012 jam

11.00 WIB di rumah keluarga binaan.

 Melakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif pada ibu pada tanggal 17 Juli

2012 jam 11.30 WIB di rumah keluarga binaan.

3. Evaluasi

 Penyuluhan tentang kebersihan rumah dan lingkungan yang baik dan tentang

pentingnya fungsi ventilasi dan pencahayaan rumah yang kurang telah diberikan

pada tanggal 15 Juli 2012 jam 11.00 WIB di rumah keluarga binaan.

 Penyuluhan tentang ASI ekaklusif pada ibu telah diberikan pada tanggal 17 juli

2012 jam 11.30 WIB di rumah keluarga binaan.

 Kunjungan rumah sudah dilakukan dari tanggal 14 – 17 Juli 2012.

F. Catatan Perkembangan

Tanggal 16 Juli 2012

4
Subyektif

 Keluarga mengatakan bahwa sekarang di rumahnya lebih sering lagi dibersihkan dan

keluarga mengatakan sudah ada tempat sampah basah dan kering. Dan keluarga

mengatakan bahwa sekarang rumahnya diusahakan untuk dibuat ventilasi.

 Keluarga mengatakan bahwa sekarang sudah mulai belajar untuk tidak buang

sampah sembarangan.

Obyektif

 Sampah tidak ada lagi berserakan

 Rumah tampak bersih dan rapi

Assesment

Keluarga dengan kurangnya pengetahuan tantang kebersihan rumah dan lingkungan.

Planning

 Memberitahu keluarga hasil pemeriksaan. Keluarga mengerti tentang penjelasan

yang telah diberikan mengenai hasil pemeriksaan.

 Keluarga mengetahui tentang kebersihan lingkungan.

Tanggal 18 Juli 2012

Subyektif

 Ibu mengatakan sekarang mengetahui tentang ASI esksklusif.

 Keluarga mengatakan sekarang mengetahui tentang kebersihan lingkungan.

Obyektif

 Pemberiaan ASI di optimalkan diberikan ibu kepada bayi setiap saat atau bila bayi

membutuhkan.

 Halaman rumah tampak bersih tidak ada sampah yang berserakan.

Assesment

5
Keluarga dengan kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif dan kebersihan rumah

dan lingkungan.

Planning

 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.

 Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya sampai umur

6 bulan. Ibu berjanji akan berusaha untu tetap memberikan ASI eksklusif pada

bayinya.

 Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan perilaku hidup bersih dengan

menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Keluarga berjanji akan berusaha untuk

tetap menjaga kebersihan lingkungan dan mengupayakan untuk membuat ventilasi

rumanya agar pencahayaan dalam rumah seimbang.

Palangkaraya, Juli 2012

Pembimbing Mahasiswa

( Maria Julin Rarome, SKp.M.Kes ) ( Meli Astuti Triani )

NIP. NIM.Po.62.24.2.10.103

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan praktek klinik komunitas di desa kelurahan kereng bangkirai

dilaksanakan pada tanggal 7 juli – 18 juli 2012.

Praktek tersebut diadakan pembinaan keluarga binaan untuk masing-masing

mahasiswa.

Pembinaan keluarga binaan penulis dimulai dari tanggal 13-17 juli 2012, masalah

kesehatan yang dibina adalah tentang masalah kebidanan yang ada pada keluarga

Tn.Samsuri yaitu :

1. Tentang kebersihan rumah, lingkungan, dan ventilasi yang kurang.

2. Tentang ASI eksklusif.

Pelaksanaan kegiatan untuk keluarga binaan tersebut dilakukan selama 4 hari

melalui kunjungan rumah tiap hari dan penyuluhan kepada keluarga binaan sesuai

dengan kontrak waktu.

B. SARAN

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan selama pengambilan data di keluarga

binaan di desa Kereng Bangkirai RT II / RW II Kecamatan Sabangau, maka yang

diberikan adalah :

a. Untuk keluarga binaan

Diharapkan untuk anggota keluarga binaan yang telah dibina agar dapat mengikuti

anjuran, saran yang telah diberikan dan dapat mengamal saran dan anjuran

dikehidupan sehari-hari, dan jika perlu periksa diri ketenaga kesehatan jika ada

keluhan yang dirasakan.

7
b. Untuk institusi

Peran aktif serta pembimbing dari institusi pendidikan dalam kegiatan PKK sangat

perlu untuk dapat memberikan saran dan masukan bagi mahasiswa untuk perbaikan

kegiatan PKK selanjutnya.

c. Untuk mahasiswa

Dengan adanya praktek kebidanan komunitas ini yang langsung turun kelahan

mahasiswa kebidanan dapat secara langsung memahami masalah yang sering terjadi

di masyarakat, dan juga dapat langsung untuk memberikan pelayanan kebidanan

masyarakat.

Вам также может понравиться