Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
panjang gelombang cahaya ungu (ʎ) = dan ketelitiannya sama dengan setengah dari
0,0000004 m skala terkecil, yaitu 0,5 mm.
Angka di atas dapat ditulis dalam bentuk notasi
eksponen, yaitu: 2. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur
c = 3 x 108 diameter luar, diameter dalam cincin, tinggi
tabung, dan diameter bola. Skala terkecil jangka
ʎ = 4 x 10-7
sorong 0,1 mm = 0,01 cm. Jangka sorong terdiri
Angka 3 dan 4 disebut angka penting dan 108 atas dua bagian, yaitu skala tetap dan skala
serta 10-7 disebut orde. nonius.
Panjang = 0,9 cm + (0,01 cm x 5)
3. Aturan Pembulatan = 0,9 cm + 0,05 cm
1. Jika angka terakhir Iebih besar dari atau
sama dengan 5 dibulatkan ke atas. = 0,95 cm
Contoh: 2,527 menjadi 2,53 (angka 7
dibulatkan ke atas)
2. Jika angka terakhir Iebih kecil dari 5
dibulatkan ke bawah.
Contoh: 2,523 menjadi 2,52 (angka 3
dibulatkan ke bawah)
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
4. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan
diameter bola dengan skala terkecil 0,01 mm.
Dalam melakukan penjumlahan atau
Mikrometer mempunyai skala utama dan skala
pengurangan, hanya boleh mengandung satu
nonius/putar.
angka taksiran (satu angka yang diragukan).
diameter bola = 4,5 mm + (0,01 mm x 15)
= 4,5 mm + 0,15 mm
Contoh: Panjang suatu benda diukur dengan dua
alat yang berbeda ketelitiannya, yaitu: = 4,65 mm
22,84 mm angka 4 taksiran
25,5 mm angka 5 taksiran
+
51,34 mm
F. Alat Ukur
1. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang
suatu benda. Skala terkecil mistar adalah 1 mm
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan 7. Besaran di bawah mi yang mempunyai dimensi
merupakan besaran turunan adalah . . . sama adalah . . . .
a. momentum a. gaya dan energi
b. kecepatan b. perpindahan dan laju
c. gaya c. impuls dan momentum
d. massa d. usaha dan laju
e. volume e. kecepatan dan jarak
2. Dalam sistem SI, satuan dari suhu adalah…. 8. Dimensi dan gaya x perpindahan adalah……
a. Celsius a. ML2 T 2
b. Kelvin b. ML2 T −1
c. Reamur c. ML−2 T −2
d. kalori d. ML2 T −2
e. Fahrenheit e. ML T 2
3. Perhatikan besaran-besaran dalam daftar berikut 9. Perhatikan satuan-satuan dalam daftar berikut
ini. ini.
1. kecepatan 1. Nm
2. massa jenis 2. JouIe
3. gaya 3. Kwh
4. intensitas cahaya 4. kalori
Besaran yang termasuk kelompok besaran Satuan-satuan yang merupakan satuan usaha
turunan adalah . . . . dalarn sistem SI adalah . . . .
a. 1,2, dan 3 a. 1,2,3, dan 4
b. 1 dan 3 b. 1 dan 2
c. 2 dan 4 c. 1,2, dan 3
d. 4 saja d. 2 dan 4
e. 1,2,3, dan 4 e. 2 dan 3
4. Besaran-besaran berikut ini yang termasuk 10. Satuan dari berat benda dalam sistem mks
kelompok besaran vektor adalah . . . . adalah . .
a. jarak, kecepatan, percepatan a. kg
b. usaha, gaya, impuls b. kg m s −1
c. perpindahan, berat, momentum c. kg m s −2
d. energi, daya, momen gaya d. kg m−1 s −1
e. jarak, laju, gaya e. kg m−1 s −2
5. Di antara besaran berikut ini yang bukan 11. Massa jenis dari suatu benda yang mempunyai
merupakan besaran skalar adalah . . . . volume 100 𝑐𝑚3 dan massa 700 g adalah ...
a. massa a. 7 x 104 kg m−3
b. berat b. 7 x 103 kg m−3
c. daya c. 7 x 102 kg m−3
d. usaha d. 7 x 10. kg m−3
e. laju e. 7 kg m−3
6. Dalam sistem SI, besaran fisika yang 12. Energi kinetik dirumuskan dengan Ek = ½ 𝑚𝑣 2 ,
mempunyai satuan N/m2 adalah . . . . m adalah massa benda dan v adalah kecepatan
a. gaya benda. Dimensi dari energi kinetik adalah . . . .
b. usaha
ML2T 2
1
c. tekanan a.
2
d. daya
b. ML2 T 2
e. momentum
c. ML2 T −2
d. ML2 d. m𝑠 2
e. MLT −2 e. ms
13. Energi potensial suatu benda yang dalam sistem 20. Bilangan 0,0250 mempunyai angka penting
SI dinyatakan dalam Joule tidak lain adalah . . . . sebanyak....
a. kg m−2 s −2 a. satu
b. kg m2 s −2 b. dua
c. kg m−1 s −2 c. tiga
d. kg m−2 s d. empat
e. kg m−1 s −2 e. lima
14. Untuk mengukur garis tengah bagian dalam dan 21. Kalor jenis air diketahui sebesar 1 kal/g °C (1
sebuah bejana lebih tepat menggunakan .... kal = 4,2 jouIe). Jika dinyatakan dalam sistem
a. mistar SI, besarnya menjadi ....
b. mikrometer a. 4,2 x 10 joule/kg °C
c. jangka sorong b. 4,2 x 102 joule/kg °C
d. meteran c. 4,2 joule/kg °C
e. neraca d. 420 joule/kg °C
15. Alat ukur waktu yang sangat tinggi ketepatannya e. 4.200 joule/kg °C
adalah . . . . 22. Panjang gelornbang cahaya merah adalah 8.000
a. arloji A yang nilainya setara dengan ....
b. jam digital a. 8 x 10−5 𝑐𝑚
c. stopwatch b. 8 x 10−4 𝑐𝑚
d. jam dinding c. 8 x 10−7 𝑐𝑚
e. jam atom cesium d. 8 x 10−7 𝑚𝑚
16. Berikut ini yang merupakan besaran pokok e. 8 x 10−10 𝑚
adalah . . . . 23. Energi potensial (Ep) dinyatakan oleh Ep= mgh
a. massa, massa jenis, luas dengan g adalah percepatan gravitasi dan h
b. panjang, waktu, volume adalah ketinggian benda. Dimensi energi
c. massa, suhu, laju potensial adalah …..
d. panjang, kuat arus, suhu a. 𝑀𝐿𝑇 −1
e. usaba, laju, berat b. 𝑀𝐿𝑇 −2
17. Massa jenis air adalah 1 g 𝑐𝑚3 . Apabila c. 𝑀𝐿−1 𝑇 2
dinyatakan dalam sistern SI, besarnya adalah .... d. 𝑀𝐿2 𝑇 −2
a. 10−3 kg m−3 e. 𝑀𝐿−2 𝑇 −2
b. 10−2 kg m−3 24. Kecepatan sebuah mobil saat bergerak adalah 90
c. 10−1 kg m−3 km/jam. Apabila dinyatakan dalarn sistem SI,
d. 10 kg m−3 besarnya adalah . . . .
e. 103 kg m−3 a. 9000 m/s
18. Panjang gelombang sinar biru adalah 500 nm. b. 900 m/s
Apabila dinyatakan dalam system SI besarnya c. 200 m/s
menjadi .... d. 25 m/s
a. 5 x 10−3 m e. 2 m/s
b. 5 x 10−5 𝑚 25. Notasi eksponen dan bilangan 0,0000204 adalah
c. 5 x 10−7 m ...
d. 5 x 10−9 m a. 2,04 x 10−4
e. 5 x 10−10 m b. 2,04 x 10−5
19. Sebuah benda bergerak sepanjang Sumbu - x c. 2,04 x 10−6
dengan persamaan x = p + qt + ½ 𝑟𝑡 2 ,dengan x d. 2,04 x 10−7
menyatakan jarak, t menyatakan waktu, dan p, q, e. 2,04 x 10−8
r menyatakan konstanta. Satuan r adalah . . . .
a. m/s 26. 𝑀𝐿−1 𝑇 −2 menyatakan dimensi dan besaran…..
b. 2 m/𝑠 2 a. gaya
c. m/𝑠 2 b. usaha
a. 22,58 cm
b. 22,60 cm
c. 22,6 cm
d. 23,0 cm
e. 23 cm
38. Di antara satuan berikut ini, yang merupakan
satuan energi adalah . . . .
a. kilowatt
b. N/m
c. kilowatt jam
d. kg m/𝑠 2
e. Joule/s
39. Alat yang digunakan untuk mengukur diameter
bola yang kecil adalah . . . .
a. jangka sorong
b. mikrometer sekrup
c. mistar
d. meteran
e. benang
40. Satu mikrometer setara dengan . . . .
a. 10−6 mm
b. 10−6 cm
c. 10−3 m
d. 10−5 dm
e. 10−6 dm
kecepatannya tetap,
percepatannya nol,
Δx 𝑥2 − 𝑥1 lintasannya berupa garis urus
𝑣̅ = =
Δt 𝑡2 − 𝑡1
Jika perpindahan benda dinyatakan dengan s dan
dengan: selang waktu dinyatakan dengan t maka kecepatan
𝑥1 = posisi saat 𝑡1 benda sebesar:
𝑥2 = posisi saat 𝑡2
Δ𝑥 = perubahan posisi = 𝑥2 − 𝑥1 (m,km) 𝑠
𝑣= 𝑠 =𝑣x𝑡
Δ𝑡 = selang waktu =𝑡2 − 𝑡1 (jam, sekon) 𝑡
𝑣̅ = kecepatan rata-rata(km/jam, m/s, cm/s)
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑣=
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
3. Pengertian Percepatan
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu.
Grafik Perpindahan
𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
=
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑣2 −𝑣1 Δ𝑣
𝑎= 𝑡
atau 𝑎 =
𝑡
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎 𝑡
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑎 𝑡 2
2
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 − 𝑎 𝑡 2
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 − 2𝑎𝑠
dengan:
Berdasarkan grafik v — t: 𝑣0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
perpindahan = luas trapezium 𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s, cm/s)
𝑡 = waktu (s)
1 𝑎 = perlambatan (m/s2, cm/s2)
𝑠 = (𝑣𝑡 + 𝑣0 ) 𝑡 𝑠 = perpindahan (m, cm)
2
6. Gerak Vertikal
Contoh dan genak urus berubah beraturan adalah Jika sebuah benda dilempar vertikal ke bawah
gerak vertkal. Gerak vertikal ada 2, yaitu: dengan kecepatan awal 𝑣0 , maka makin lama
1. Gerak vertikal ke atas (GLBB dipenlambat) kecepatannya bertambah karena mendapat
2. Gerak vertikal ke bawah (GLBB dipercepat) percepatan sebesar g (arahnya searah dengan gaya
gravitasi)
a. Gerak Vertikal ke Atas
Persamaan gerak vertikal ke bawah
𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑔 𝑡
1
𝑠 = 𝑣0 𝑡 + 𝑔 𝑡 2
2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 + 2𝑔𝑦
dengan:
Jika sebuah benda dilempar vertical atas dengan 𝑣0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
kecepatan awal 𝑣0 , maka semakin lama 𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s, cm/s)
kecepatannya berkurang karena mendapat 𝑡 = lama benda bergerak (s)
perlambatan sebesar g (percepatan gravitasi) dan 𝑔 = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 , cm/𝑠 2 )
pada titik tertinggi benda berhenti sesaat. 𝑦 = tinggi benda (m, cm)
Jika kecepatan awal benda nol (𝑣0 = 0) maka benda
Persamaan gerak vertikal ke atas dikatakan jatuh bebas.
1 𝑣𝑡 = 𝑔 𝑡
𝑠 = 𝑣0 𝑡 − 𝑔 𝑡 2
2
1 2
𝑣𝑡 2 = 𝑣0 2 − 2𝑔𝑦 𝑠= 𝑔𝑡
2
𝑣𝑡 2 = 2𝑔𝑦
dengan:
𝑣0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s, cm/s)
𝑡 = lama benda bergerak (s)
𝑔 = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 , cm/𝑠 2 )
𝑦 = tinggi yang dicapai benda (m, cm)
Syarat benda mencapai titik tertinggi, yaltu Sifat-sifat benda bergerak vertikal sebagai berikut.
kecepatan akhir benda nol (𝑣𝑡 = 0).
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e.
1. Sebuah benda yang bergerak lurus mempunyai a. kecepatan awal nol
persamaan posisi terhadap waktu x = 3t2 − 5t2 + 7, b. percepatan merupakan fungsi waktu
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan c. kecepatan selalu berubah
rata-rata benda antara detik ke 2 dan ke 4 adalah ... d. percepatan nol, kecepatan tetap
a. 70 e. kecepatan awal tidak nol dan percepatan
b. 54 merupakan fungsi waktu
c. 50 5. Grafik berikut yang menunjukkan gerak lurus
d. 44 beraturan adalah ...
e. 10
2. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis lurus dengan a.
persamaan x = −t2 + 5t − 10, dimana x dalam meter
dan t dalam sekon. Partikel tersebut akan berhenti
setelah ...
a. 2,5 s
b. 5 s
c. 6 s
d. 7 s
e. 10 s
3. Jika sebuah benda bergerak lurus beraturan, maka b.
kecepatannya ...
a. berubah dan percepatannya tetap
b. tetap dan percepatannya berubah
c. tetap dan percepatannya nol
d. tetap dan percepatannya tetap
e. berubah dan percepatannya nol
4. Berdasarkan gerakan benda, diketahui bahwa c.
kecepatan sebagai fungsi waktu merupakan garis lurus
sejajar dengan sumbu waktu. Hal ini berarti ...
b. VA < VB
c. VA = VB
d. VA ≥ VB
e. VA ≤ VB
d. 10. Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan konstan
10 m/s. Jarak yang ditempuh dari saat partikel
diperlambat 2 m/s2 sampai berhenti adalah ...
a. 37 m
b. 35 m
c. 30 m
e. d. 25 m
e. 20 m
11. Setelah bergerak selama 15 sekon dan
menempuh jarak 345 m, suatu benda telah
mencapai kecepatan 38 m/s. Percepatan dan
kecepatan awal benda adalah ...
a. 2 m/s2, 8 m/s
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/s lalu b. 8 m/s2, 2 m/s
meningkat kelajuannya s tiap sekon. Jarak yang c. -2 m/s2, -8 m/s
ditempuh dalam waktu 6 sekon ... d. 2 m/s2, -8 m/s
a. 162 m e. -8 m/s2, -2 m/s
b. 146 m 12. Sebuah benda bergerak lurus seperti ditunjukkan
c. 142 m grafik berikut ini. Benda berhenti setelah
d. 132 m menempuh jarak ...
e. 126 m
7. Sebuah benda mengalami perubahan kecepatan setiap
sekon. Apabila perubahan kecepatan itu sama tiap
sekonnya berarti ...
a. kecepatan benda tetap
b. kecepatan benda berubah beraturan
c. percepatan benda berubah beraturan a. 800 m
d. percepatan berubah tidak beraturan b. 600 m
e. percepatan benda nol c. 400 m
8. Sebuah mobil berangkat dari A ke arah barat sejauh d. 200 m
8 km, kemudian ke arah utara sejauh 6 km dan e. 100 m
berhenti di B, maka perpindahan dan jarak AB 13. Grafik kedudukan suatu benda terhadap waktu
adalah ... yang bergerak pada garis lurus dinyatakan
a. 2 km dan 14 km sebagai berikut. Berdasarkan grafik itu dapat
b. 14 km dan 2 km disimpulkan:
c. 10 km dan 14 km
d. 14 km dan 10 km
e. 28 km dan 14 km
9. Berdasar grafik perpindahan terhadap waktu seperti
gambar di bawah ini, maka dapat disimpulkan
bahwa kecepatannya adalah ...
b. a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
19. Gerak sebuah mobil menghasilkan grafik
c. hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t)
seperti gambar di bawah ini. Jarak yang
ditempuh mobil untuk daerah yang diarsir adalah
...
d.
a. 50 m
b. 45 m
e. c. 40 m
d. 30 m
e. 20 m
20. Setiap Sabtu, Ani selalu lari pagi mengelilingi
sebidang lapangan yang berukuran 100 m × 400
m sebanyak 12 kali dalam waktu 1 jam.
16. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20 Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata dari
m/s, kemudian direm dengan perlambatan 5 Ani adalah ...
c.
a. A - B dan B - C
b. A - B dan C - D
d. c. B - C dan C - D
d. C - D dan D - E
e. D - E dan E - F
35. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus
e. terhadap waktu (t) diperlihatkan pada grafik v −
t berikut.
36. Perhatikan grafik kecepatan (v) terhadap waktu 40. Perhatikan gambar berikut ini. Jarak yang
(t) dan sebuah benda yang bergerak lurus. Besar ditempuh dalam selang waktu t = 0 menit hingga
1
perlambatan yang dialami benda: 𝑡= menit adalah ...
15
a. 1, 0 m/s2
a. 144 m
b. 2,5 m/s2
b. 116 m
c. 4,0 m/s2
c. 96 m
d. 5,0 m/s2
d. 60 m
e. 6,0 m/s2
e. 48 m
37. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 10 m di
41. Gambar di bawah adalah grafik v−t sebuah
atas tanah tanpa kecepatan awal. Jika g = 10
benda yang bergerak lurus.
m/s2, maka kecepatan benda saat mencapai
Percepatan dan jarak yang ditempuh dalam
ketinggian 5 m dari atas tanah adalah ...
waktu 4 sekon adalah ...
a. 50 m/s
b. 25 m/s
c. 15 m/s
d. 10 m/s
e. 5√2 m/s
38. Grafik di bawah ini merupakan grafik sebuah
benda yang bergerak lurus. Jarak yang ditempuh
benda antara 0 sampai dengan 8 s adalah ... a. 4 m/s2 dan 44 m
b. 5 m/s2 dan 44 m
c. 2,5 m/s2 dan 88 m
d. 2,5 m/s2 dan 44 m
e. 2,0 m/s2 dan 64 m
42. Berdasarkan grafik di bawah ini, dapat
disimpulkan bahwa selama 20 sekon pertama
benda melakukan gerak lurus ..
a. 124 m
b. 72 m
c. 64 m
d. 48 m
e. 24 m
39. Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke
utara, kemudian berbelok ke timur 80 m dan ke a. berubah beraturan dengan percepatan 0,5
selatan 20 m. Besar perpindahan yang dilakukan m/s2
anak tersebut adalah ... b. berubah beraturan dengan perlambatan 0,5
a. 60 m m/s2
b. 80 m c. beraturan dengan percepatan 0,5 m/s2
c. 100 m d. beraturan dengan kecepatan 0,5 m/s2
d. 140 m e. berubah beraturan dengan kecepatan −0,5
e. 180 m m/s
a. AB
b. BC
c. CD
d. DF
Jika luas daerah yang diarsir 64 m maka e. FH
kecepatan awal dan percepatan benda adalah ... 49. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di
a. 8 m/s dan 2 m/s2 atas tanah. Setelah sampai di tanah,
b. 8 m/s dan 4 m/s2 kecepatannya 10 m/s. Waktu yang diperlukan
c. 12 m/s dan 2 m/s2 1
untuk mencapai ketinggian h dari tanah jika g =
d. 12 m/s dan 4 m/s2 2
10 m/s2 adalah ...
e. 16 m/s dan 4 m/s2
46. Sebuah batu kecil dilemparkan vertikal ke atas a. 5√2 s
dan mendarat di sebuah papan yang terletak 2 m b. 5 s
di atas titik pelemparan. Jika kecepatan awal c. √2
batu saat dilempar ke atas 7 m/s, maka d. 1 s
1
kecepatan batu ketika mengenai papan adalah ... e. √2
2
a. 0 m/s
b. −3 m/s
c. 3 m/s
d. 3,5 m/s
e. −2 m/s 50. Jarak yang ditempuh mobil A akan sama dengan
47. Grafik berikut menyatakan hubungan kecepatan jarak yang ditempuh mobil B setelah bergerak
(v) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak selama ...
lurus, maka jarak yang ditempuh dari B ke D
adalah ...
a. 1,3 jam
b. 1,5 jam
c. 3,0 jam
d. 4,5 jam
e. 6,0 jam
Periode dinyatakan dengan rumus: Kecepatan linear (v) adalah adalah kecepatan
partikel untuk mengelilingi lingkaran yang
𝑡 arahnya selalu menyinggung ski lingkaran.
𝑇=
𝑛
Dengan
t = lamanya berputar (s, menit, jam)
n = banyak putaran
T = periode (s)
2𝜋R
𝑣= = 2𝜋fR
Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang 𝑡
dilakukan tiap satuan waktu 𝑣 = 𝜔R
𝑛
𝑓=
𝑡
dengan:
Frekuensi dinyatakan dalam satuan Hz, kHz, atau R = jari-jari lingkaran (m, cm, km)
MHz.
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan putaran. Jika jari-jari lintasannya 40 cm maka
dengan melakukan 420 putaran tiap menit. Jika besar percepatan sentripetalnya adalah ...
jari-jari lintasannya 20 cm, maka kecepatan a. 4 π m/s2
linearnya adalah ... b. 4 π2 m/s2
a. 1,4 π m/s c. 40 π m/s2
b. 2,8 π m/s d. 40 π2 m/s2
c. 7 π m/s e. 400 π2 m/s2
4. Perbandingan kecepatan sudut jarum penunjuk
d. 14 π m/s
jam, menit, dan sekon pada suatu jam dinding
e. 28 π m/s adalah ...
2. Jika sebuah benda melakukan gerak melingkar a. 1 : 6 : 12
beraturan maka ... b. 1 : 12 : 18
a. kecepatan linearnya tetap c. 1 : 12 : 36
b. gaya sentripetal berubah d. 1 : 12 : 360
c. lajunya tetap e. 1 : 12 : 720
d. percepatan sentripetal tetap 5. Dua buah roda A dan B saling bersinggungan.
e. percepatan angulernya tetap Jika kecepatan sudut roda B = 30 rad/s dan jari-
3. Suatu titik materi melakukan gerak melingkar jari roda A = jari-jari roda B, maka besar
beraturan, ternyata tiap menit melakukan 300 kecepatan roda A adalah ...
𝑤 = 𝑚. 𝑔
dengan:
𝑁 >𝑤
𝑚 = massa benda (kg)
𝑁 − 𝑤 = 𝑚𝑎
𝑔 = percepatan gravitasi (m/s2)
𝑁 = 𝑤 + 𝑚. 𝑎
𝑤 = berat benda (N)
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑤 — 𝑁 = 𝑚𝑎
b. Benda Digantung dengan Seutas Tau Melalui
𝐹𝐴𝐵 = −𝐹𝐵𝐴 Katrol
Dalam hal ini, massa katrol
diabaikan (mk = 0)
𝑚2 > 𝑚1
Ciri-ciri gaya aksi-reaksi, yaitu:
bekerja pada dua benda yang berbeda,
Benda 1
besar gaya aksi = gaya reaksi,
𝑇1 > 𝑤1
arahnya selalu berlawanan.
𝑇1 − 𝑤1 = 𝑚1 𝑎
𝑇1 = 𝑤1 + 𝑚1 𝑎
Benda 2
𝑤2 > 𝑇2
𝑤2 − 𝑇2 = 𝑚2 𝑎
𝑇2 = 𝑤2 − 𝑚2 𝑎
𝑇2 = tegangan tali benda 2
∑𝐹 = 𝑚 𝑎
𝐹 − 𝐹21 + 𝐹12 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑎
Oleh karena massa katrol diabaikan (mk = O)
𝐹 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑎
maka T1 T2
∑𝐹 = 0
𝑁 + 𝐹𝑦 – 𝑤 = 0
→ 𝑁 = 𝑤 − 𝐹𝑦 = 𝑤 − 𝐹 𝑠𝑖𝑛 𝛼
Gaya yang menyebabkan perpindahan
∑𝐹 = 𝑚𝑎
∑𝐹𝑥 = 𝑚 𝑎
𝐹 − 𝑇 + 𝑇 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑎
𝐹 𝑐𝑜𝑠 𝛼 = 𝑚 𝑎
𝐹 = (𝑚1 + 𝑚2 ) 𝑎
𝐹
3. Gaya kontak 𝑎=
𝑚1 + 𝑚2
Benda 1 : ∑𝐹1 = 𝑚1 𝑎 → 𝑇 = 𝑚1 𝑎
Benda 2 : ∑𝐹2 = 𝑚2 𝑎 → 𝐹 − 𝑇 = 𝑚2 𝑎
𝑇 = 𝐹 − 𝑚2 𝑎
Benda 1 : ∑𝐹1 = 𝑚1 𝑎
𝑇1 = 𝑚1 𝑎
𝐹𝑠 = 𝑚𝑎𝑠
Benda 2 : ∑𝐹2 = 𝑚2 𝑎 𝑣2
𝐹𝑠 = 𝑚 = 𝑚𝜔2 𝑅
𝑅
𝑤2 − 𝑇2 = 𝑚2 𝑎 Dengan :
m = massa benda yang bergerak melingkar
𝑇2 = 𝑤2 − 𝑚2 𝑎
(kg)
OIeh karena massa katrol diabaikan maka T1 as = percepatan sentripetal (m/s2)
= T2 (tegangan tali). v = kecepatan linear (m/s)
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
B. Macam-Macam Gaya R = jari-jari lingkaran (m)
1. Gaya Normal (N)
Goya normal adalah gaya kontak yang bekerja a. Gerak Benda Melalul Sisi dalam
dengan arah tegak lurus bidang sentuh jika dua Lingkaran Vertikal
benda bersentuhan.
a. Pada bidang datar
Di titik B
𝑣2
𝑁 − 𝑤 cos 𝜃 = 𝑚
𝑅
𝑣2
𝑁 = 𝑤 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑚𝑅
Di puncak lingkaran A
𝑣2
∑𝐹 = 𝑚
𝑅
𝑣2 𝑣2
𝑤−𝑁 =𝑚 →𝑁 =𝑤−𝑚
𝑅 𝑅
Di titik B
𝑣2
𝑤 cos 𝜃 − 𝑁 = 𝑚
𝑅
𝑣2
𝑁 = 𝑤 cos 𝜃 − 𝑚
𝑅
∑𝐹 = 𝑚𝑎𝑠
𝑣2
𝑇=𝑚
𝑅
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e
1. Setiap benda cenderung untuk memper 6. Sebuah benda yang massanya m meluncur ke
tahankan keadaannya semula, hal ini sesuai bawah pada bidang miring yang licin seperti
dengan . . . gambar di bawah ini.
a. Hukum I Newton
b. Hukum Il Newton
c. Hukum Ill Newton
d. Hukum gravitasi
e. Hukum kekekalan energi mekani
2. Gaya F bekerja pada sebuah benda yang
massanya m sehingga bergerak dengan Besar percepatan dan gaya normalnya adalah .
percepatan a. Jika massanya menjadi 4 kali ..
semula dan gaya yang bekerja tetap maka a. 𝑔 𝑠𝑖𝑛𝜃dan 𝑚𝑔 cos 𝜃
percepatannya menjadi . . . . b. 𝑔 𝑠𝑖𝑛𝜃dan 𝑚𝑔 sin 𝜃
1
a. 𝑎 c. 𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃 dan 𝑚𝑔 cos 𝜃
8
b.
1
𝑎 d. 𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃 dan 𝑚𝑔 sin 𝜃
4
1 e. 𝑔 𝑡𝑎𝑛𝜃 dan 𝑚𝑔 sin 𝜃
c. 𝑎 7. Dua buah benda masing-masing massanya m1
2
d. 2a dan m2, jatuh bebas dan ketinggian yang sama.
e. 4a Jika m1 = 2m2 maka percepatan benda pertama
3. Seorang anak rnassanya 60 kg ditimbang adalah . . . kali percepatan benda kedua.
dalam lift yang sedang bergerak, ternyata 1
a.
jarum timbangan menunjukkan angka 900 N. 4
Jika percepatan gravitasi 10 rn/s2 dapat 1
disirnpulkan bahwa . . . . b.
a. massa anak dalam lift 90 kg. 2
b. lift sedang bergerak ke atas dengan c. 1
kecepatan tetap. d. 2
c. lift sedang bergerak ke bawah dengan e. 4
percepatan tetap. 8. Pada gambar di bawah ini pasangan gaya aksi
d. lift sedang bergerak ke atas dengan dan reaksi adalah . . .
percepatan tetap.
e. lift sedang bergerak ke bawah dengan
a. T2 dan T3
kecepatan tetap
4. Benda dengan massa 50 kg bergerak dengan
b. T2 dan T1
kecepatan 4 m/s. Besar gaya yang diperlukan
untuk menghentikan benda setelah rnenempuh
c. T1 dan w
jarak 10 m adalah . . . .
a. 0,8 N
d. T1 dan T3
b. 10 N
c. 20 N e. T2 dan w
d. 40 N 9. Sebuah benda berada di atas bidangdatar yang
e. 80 N licin. Jika pada benda bekerja gaya mendatar
5. Seorang anak berada dalarn lift yang sedang 10 N maka timbul percepatan 5 rn/s2. Jika gaya
2
bergerak ke atas dengan percepatan 5 m/s . mendatartersebut diubah menjadi 15 N maka
Pada saat itu berat anak tersebut . . . kali berat percepatan benda menjadi . . . .
semula. a. 1 m/s2
a. 2 b. 2,5 m/s2
b. 1,5 c. 3 m/s2
c. 1 d. 7,5 m/s2
d. 0,5 e. 10 m/s2
e. 3
10. Dua buah benda yang massanya masing- 14. Sebuah balok massanya m didorong dengan
masing 2 kg dan 1 kg dihubungkan dengan tall gaya F dengan rnernbentuk sudut 𝜃 terhadap
dan ditarik oleh gaya tetap 24 N. arah mendatar seperti
gambar berikut ini.
a. benda A turun
b. benda B turun
c. benda A dan B sama tinggi
d. benda A dan B setimbang
e. benda B turun dengan percepatan tetap
a. 2 m/s
12. Dua buah balok bergandengan pada lantai yang
licin seperti gambar berikut. b. 5 m/s
c. 10 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
16. Seorang wanita dengan massa 60 kg berada
dalam lift yang sedang bergerak ke bawah
Sebuah gaya mendatar F = 12 N dikerjakan dengan percepatan 3 m/s2. Jika g = 10 m/s2
maka desakan kaki wanita pada lantai lift
pada m1. Jika m1 = 2 kg, m2 = 4 kg maka besar
adalah ….
gaya kontak terhadap kedua balok adalah . . . a. 180 N
a. 2 N b. 420 N
b. 4 N c. 570 N
c. 8 N d. 630 N
d. 10 N e. 780 N
e. 12 N 17. Seorang pria berada dalam lift yang sedang
13. Benda yang massanya 1 kg ditarik oleh gaya bergerak ke bawah dengan percepatan 5 m/s2.
mendatar sebesar 2 N dari keadaan diam. Jarak Pada saat ini berat pria tersebut adalah . . . kali
yang ditempuh benda dalam waktu 10 sekon sernula.
adalah . . . . a. 2
a. 20 m b. 1,5
b. 25 m c. 1
c. 100 m d. 0,5
d. 200 m e. 3
e. 250 m
a. 1,25 m/s2 ke kiri 25. Gaya normal yang bekerja pada sebuah benda
yang terletak pada bidang miring adalah . . . .
b. 1,25 m/s2ke kanan
a. sama dengan berat benda
c. 0,8 m/s2 ke kiri b. dapat lebih besar atau lebih kecil daripada
d. 0,5 m/s2 ke kiri berat benda
e. 0,8 m/s2 ke kanan c. lebih kecil dan berat benda
21. Sebuah benda bemnassa 1,5 kg diletakkan d. dapat sama atau tidak sama dengan berat
pada bidang miring licin dan ternyata benda benda
meluncur. ika sudut miring terhadap horizontal e. lebih besar dan berat benda.
30° dan g = 10 m/s2, besar gaya yang 26. Jika benda A dan B pada sistem di bawah ini
mernengaruhi gerak benda tersebut adalah . . . . bergerak maka . . . .
a. 510 N
b. 7,5 N
c. 13,0 N
d. 15,0 N
e. 75 N
22. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda samma dengan nol maka:
1. benda tidak akan dipercepat
2. benda selalu diarn a. 𝑉A = 𝑉B
3. perubahan kecepatan benda nol 1
b. 𝑉 A = 𝑉B
2
1 b. 36 N
c. 𝑎A = 𝑎B
2
c. 56 N
d. d. 𝑎A = 𝑎 B
d. 124 N
e. 𝑎A = 2𝑎B
e. 144 N
27. Benda bermassa 1 kg yang terletak di atas
tanah ditarik ke atas dengan gaya 15 N selama 32. Dua buah balok bergandengan pada lantai 11
2 sekon, lalu dilepaskan. Tinggi maksimum cm seperti gambar berikut ini.
benda tersebut adalah . .. .
a. 40 m
b. 15 m
c. 10m
d. 7,5 m Sebuah gaya horizontal F= 30 N bekerja pada
e. 5 m m1. Jika m1 2 kg, dan m2 = 3 kg dengan g = 10
28. Seorang anak memutar sebongkah batu yang m/s2 maka percepatan benda dan gaya
diikatkan pada ujung seutas tau. Batu kontaknya adalah . . ..
kemudian diputar secara horizontal. Jika laju a. 6 m/s2 dan 18 N
putar batu 2 kali semula maka gaya b. 6 m/s2 dan 12 N
sentripetalnya menjadi . . . kali.
c. 5 m/s2 dan 18 N
a. 2
d. 5 m/s2 dan 12 N
b. 3
e. 6 m/s2 dan 24 N
c. 4
33. Sebuah benda bermassa 5 kg berada di atas
d. 5
bidang datar yang 11cm seperti gambar berikut
e. 6 ini.
29. Tiga buah balok saling berimpit di atas bidang
datar. Pada balok diberi gaya dorong mendatar
sebesar F = 18 N, seperti gambar berikut ini.
C. Susunan Pegas
Pegas dapat disusun secara sen maupun paralel.
1. Susunan Paralel
dengan:
Δl = pertambahan panjang (m, cm)
l 0 = panjang mula-mula (m, cm)
k p k1 k2 k3 atau k p nk
= regangan (tanpa satuan)
k p = konstanta pegas pengganti parallel (N/m)
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
e. ML-1T-2
1. Sebatang pegas bertambah panjang 2 cm 3. Dengan dikenai gaya sebesar 40 N, pegas
karena tarikan gaya sebesar 10 N pada ujung meregang 40 cm, besar energi potensial pegas
pegas. Jika pegas ditarik dengan gaya sebesar jika diregangkan 60 cm adalah….
15 N maka pegas akan bertambab panjang . . . . a. 30 joule
a. 2,5 cm b. 36 joule
b. 3 cm c. 18 joule
c. 3,5 cm d. 12 joule
d. 4 cm e. 6 joule
e. 4,5 cm 4. Grafik hubungan gaya ( F ) terhadap
2. Dimensi dari tetapan pegas adalah . . . . pertambahan panjang ( x ) dan percobaan
a. MLT-1 elastisitas pegas di bawah ini yang memiliki
b. MLT-2 konstanta elastisitas terkecil adalah . . .
c. MT-1
d. MT-2 a.
b.
1
Besar energi potensial karet pada saat a. k
5
pertambahan panjang 8 cm adalah ....
2
a. 0,32 joule b. k
5
b. 0,24 joule
c. 0,18 joule 3
c. k
d. 0,16 jouIe 5
e. 0,12 joule
a. 2,5 N/m
b. 25 N/m
c. 250 N/m
d. 2500 N/m Beban w menyebabkan pegas bertambah
e. 25000 N/m panjang 5 cm. Berat beban w adalah….
26. Sebatang kawat baja dengan panjang 1 m dan a. 60 N
luas penampang 3 mm2 ditarik dengan gaya b. 120 N
150 N sehingga panjangnya bertambah 0,25 c. 300 N
mm. Besar modulus elastisitasnya adalah . . . . d. 450 N
a. 1,5 x 1010 N/m2 e. 600 N
b. 1,5 x 1011 N/m2 30. Untuk meregangkan sebuab pegas sejauh 5 cm
c. 2,0 x 1010 N/m2 dipenlukan gaya sebesar 20 N. Energi
d. 2,0 x 1011 N/m2 potensial pegas ketika meregang sejauh 10 cm
e. 2,5 x 1010 N/m adalah . . . .
27. Tiga pegas identik dengan konstanta pegas = a. 2 joule
1000 N/m disusun seperti gambar berikut. Jika b. 4 joule
susunan pegas diberi beban sehingga c. 20 joule
bertambah panjang 6 cm, maka pertambahan d. 50 joule
panjang masing-masing pegas adalah . . . . e. 100 joule
31. Graflk di bawah ini menyatakan hubungan
x1 x2 x3 antara gaya dengan pertambahan panjang
pegas.
a. 2 cm 2 cm 2 cm
b. 2 cm 4 cm 4 cm
c. 3 cm 3 cm 3 cm
d. 4 cm 2 cm 3 cm
e. 4 cm 2 cm 3 cm
A. Fluida Statis
Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat
alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas masing-masing mempunyai voIume,
massa, massa jenis, berat, dan berat jenis.
1. Massa Jenis ()
Massa jenis adalah massa partikel zat tiap satuan volume atau massa per satuan volume.
massa zat m
massa jenis
volume zat v
Dengan :
m = massa zat (kg, g)
v = volume zat (m3, cm3)
= massa jenis zat (kg/m3, g/cm3)
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑧𝑎𝑡
Berat jenis =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑤
s= atau s = g
𝑉
dengan:
w = m g = berat zat (N)
V = volume zat (m3)
s = berat jenis zat (N/m3)
B. Tekanan Hidrostatis
1. Tekanan (P)
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiap satuan luas permukaan.
𝐹
P=
𝐴
dengan :
F = gaya tekan (N)
A = luas permukaan bidang (m2)
P = tekanan (N/m2)
Semakin kecil luas permukaannya, maka semakin besar tekanannya. ltulah sebabnya paku, pisau, dan
pasak dibuat runcing.
𝑤 𝑚𝑔 𝜌𝑉𝑔
Ph = 𝐴
= 𝐴
= 𝐴
ρA h g
Ph = 𝐴
Ph = g h
Jika tekanan udara pada permukaan zat cair P0, maka tekanan pada dasar bejana: .
Ph = P0 + gh
dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 10 5 Pa
h = tinggi zat cair (m)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa besamya tekanan hidrostatis tergantung pada
kedalaman dan massa jenis zat cair
hidrostatis.
PA = PB = PC
hA = hB = hC
Penerapan hukum utama hidrostatika pada pipa-U yang dapat digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair.
Misalkan pipa-U mula-mula diisi zat cair yang telah diketahui massa jenisnya yaitu 1. Lalu, pipa yang lain
diisi zat cair setinggi h2 yang belum diketahui massa jenisnya, maka massa jenis (2) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
PA = PB
1gh1 = 2 gh2
1 h1 = 2 h2
1 ℎ1
2 = ℎ2
Perbedaan tinggi zat cair yang sebelah kiri dan kanan sebesar:
h = h2 - h1
4. Hukum Pascal
Tekanan yang dikerjakan pada zat cair dalam bejana tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.
P1 = P2
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
𝐹2 𝐴1
F1 = 𝐴2
1
A1 = πr12 = 𝜋d12 = luas permukaan piston 1 (m2)
4
P1 + gh1
P2 + gh2
P1 + gh1 = P2 + gh2
P + gh1 = P0 + gh2
P – P0 = gh2 - gh1
P – P0 = g(h2 - h1)
P - P0 = gh
dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 1,013 x l05 Pa
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
h = h2 - h1 = perbedaan tinggi zat cair (m)
2. Manometer Tertutup
P = gh
dengan:
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
h = perbedaan tinggi zat cair (m)
Manometer tertutup dalam bidang kesehatan digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat tersebut disebut
spigmomanometer.
D. Hukum Archimedes
Apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair maka benda akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair
yang dipindahkan. Misalkan sebuah benda diukur dengan neraca pegas seperti gambar berikut ini.
atau
Fa = a Va g
dengan:
wu = b Vb g = berat benda di udara (N)
wa = berat benda dalam zat cair (N)
Fa = a Va g = gaya ke atas/gaya Archimedes (N)
b = massa jenis benda (kg/m3)
Vb = volume seluruh benda (m3)
a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang dipindahkan oleh benda (m3)
w > FA
b > a
Vb = Va
b. Melayang
Sebuah benda akan melayang dalam zat cair, jika:
w = FA
b = a
Vb = Va
c. Terapung
Sebuah benda akan terapung dalam zat cair, jika
w < FA
b < a
Vb = Va + x
dengan,
x = volume benda yang terapung di atas permukaan zat cair (m3)
E. Gejala Permukaan
1. Tegangan Permukaan ()
Tegangan permukaan adalah gaya yang bekerja pada permukaan zat cair tiap satuan panjang.
𝐹
=
2𝑙
dengan :
F = gaya tarik pada permukaan larutan sabun (N)
l = panjang kawat AB (m)
= tegangan permukaan (N/m)
Adanya tegangan permukaan menyebabkan nyamuk dapat berjalan di atas permukaan air.
Sudut kontak () adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair dengan bidang singgung dinding
kaca.
3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam pipa
2 cos
y
gr
dengan:
= massa jenis zat cair (kg/m3)
= sudut kontak
= tegangan permukaan (N/m)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
y = tinggi naik/turunnya zat cair dalam pipa kapiler (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Gejala kapilanitas dalam kehidupan sehani-hari dapat dijumpai pada naiknya minyak tanah pada sumbu lampu
atau kompor.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Yang bukan satuan tekanan adalah . ... 3. Sebuah bejana berbentuk tabung berisi air
a. dyne/cm2 setinggi 100 cm. Besar tekanan hidrostatis pada
b. cm Hg dasar bejana . . .
c. atm a. 104 N/m2
d. pascal b. 104 dyne/cm2
e. newton/m c. 103 N/m2
2. Jika percepatan gravitasi 1000 cm/s2, maka 1 d. 103 dyne/cm2
cmHg sesuai dengan .... e. 106 N/m2
a. 1,36 N/m2 4. Gumpalan es terapung di atas permukaan air
b. 13,6 N/m2 laut dengan setengah bagian ada di dalam air
c. 136 N/m2 laut. Jika massa jenis air laut 1,03 g/cm3 dan
d. 1360 N/m2 volume es 1 m3, maka besar gaya ke atas adalah
e. 13.600 N/m2 . .. .
a. P
b. Q
a. 250 kg/m3 c. R
b. 400kg/m3 d. S
c. 500 kg/m3 e. T
d. 750 kg/m3 12. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka berat
e. 900kg/m3 jenis raksa dalam sistem SI adalah ...
8. Sebuah tabung diisi alkohol setinggi 20cm. .Jika a. 13,6 N/m3
massa jenis alkohol 0,8 g/cm3 dan g = 10 m/s2, b. 13,6 x 101 N/m3
maka besar tekanan hidrostatis yang bekerja c. 13,6 x 102 N/m3
pada kedalaman 5 cm dari dasar tabung adalah d. 13,6 x l03 N/m3
.... e. 13,6 x 104 N/m3
a. 4 x 102 N/m2 13. Suatu gelas ukur berisi air sehingga
b. 4 x 103 N/m2 permukaannya menunjukkan angka 250 cm3.
c. 4 x104 N/m2 Kemudian ditambahkan sepotong es yang
d. 1,2 x 103 N/m2 mengapung dan kini permukaan air
e. 1,2 x 102 N/m2 menunjukkan 300 cm3. Jika berat jenis es 0,8
9. Di dalam bak yang berisi air terdapat balok dyne/cm3, maka tinggi permukaan air setelah
kayu yang terapung. Volume balok kayu yang seluruh es mencair adalah ...
muncul di atas permukaan air 100 cm3 dan a. 300 cm
b. 312,5 cm
massa jenis balok 0,75 g/cm3. Jika air = 1 g/cm3
c. 375 cm
dan g = 10 m/s2, maka massa balok kayu . . . .
d. 400 cm
a. 400 g
e. 290 cm
b. 300 g
14. Kubus perak memiliki volume 125 cm3, saat
c. 200 g
ditimbang di udara beratnya 10 N. Ketika
d. 40 g
dicelupkan seluruhnya ke dalam minyak,
e. 30 g
temyata beratnya menjadi 9 N. Besar massa
10. Gambar di samping menunjukkan sebatang
jenis minyak ...
pipa kaca yang berisi udara. Ujung atas pipa
a. 1, 2, dan 3
A. Pengertian Suhu
Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut
termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa atau alkohol.
Satuan untuk menyatakan suhu adalah derajat. Satuan suhu yang umum digunakan adalah
derajat celsius (°C)
derajat reamur (°R)
derajat fahrenheit (°F)
00 C 273 K
T 0C (T 273) K
T K (T 270)0 C
Hubungan antara suhu skala kelvin dengan skala reamur dan fahrenheit.
4 0
T K (T 273) R
5
9
T K (T 273) 32 0 F
5
5
T 0 R ( T 273) K
4
5
T 0 F (T 32) 273 K
9
B. Pengertian Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dan benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu yang
lebih rendah. Apabila benda menerima kalor, ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda naik atau wujud benda
berubah. Sebaliknya, apabila benda melepas kalor, juga ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda turun atau
wujud benda berubah. Jadi, kalor dapat mengubah suhu benda atau mengubah wujud benda.
Satuan untuk menyatakan kalor, yaitu kalori (kal), joule, dan kilokalori (kkal). Kalori adalah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.
Besar kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda sebesar:
Q = m c t
dengan:
m = massa benda (kg, g)
c = kalorjenis benda
T = perubahan suhu = T2 T1 (°C)
Q = kalor = joule, kal
1 kal = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kal
Q
C
T
dengan:
Q = kalor (joule, kal)
Q = perubahan suhu (°C)
C = kapasitas kalor (joule/°C, kal/°C)
Pada saat terjadi perubahan wujud zat, suhu zat dalam keadaan tetap (proses isotermis). Besar kalor
yang diperlukan saat terjadi perubahan wujud zat:
Q=mL
dengan:
Q = kalor untuk merubah wujud zat (kal, joule)
m = massa zat (g, kg)
L = kalor lebur/kalor uap (kal/g, joule/kg)
Garis AB : Es menerima kalor untuk menaikkan suhu dari -5°C sampai 0C.
QAB = m ces T = m ces (0 - (-5))
Garis BC : Es menerima kalor untuk melebur pada suhu 0°C.
QBC = m Les
Les = kalor lebur es = 80 kal/g
Garis CD : Es telah menjadi air dan menerima kalor untuk menaikkan suhu dan 0°C sampai 100°C.
Sifat suatu zat pada berbagai tekanan dan suhu dapat diketahui dengan menggunakan diagram P - T.
Grafik di atas berlaku untuk H20 (air), Fe (besi), Ag (perak), dan Bi (bismut).
b. Azas Black
Kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang
bersuhu lebih rendah. Contoh:
Sebatang besi panas bermassa m1, dengan suhu T1 dan kalorjenis c1 dimasukkan ke dalam bejana yang
berisi air dingin (suhu lebih rendah dan besi) dengan suhu T2, massa m2, dan kalor jenis c2. Berdasarkan
asas Black berlaku:
dengan:
m1 = massa besi (kg, g)
c1 = kalor jenis besi (joule/kg °C, kal/g °C)
T1 = suhu besi (°C)
m2 = massa air (kg, g)
2. Pemuaian Zat
Pada umumnya jika suatu zat baik padat, cair maupun gas menerima kalor, zat tersebut akan memuai
sehingga ukurannya berubah. Pemuaian zat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. pemuaian zat padat,
2. pemuaian zat cair, dan
3. pemuaian gas.
1. Muai Panjang
Jika sebatang besi pada suhu T1 panjangnya l0 dipanaskan sampal T2 maka panjang besi itu menjadi
l. Pertambahan panjang besi (l) bergantung pada:
a. panjang besi mula-mula (l0),
b. koefisien muai panjang (),
c. kenaikan suhu (T).
l = l0 T atau l = l0 (1 + T)
atau
dengan:
l = panjang besi pada suhu T2 (m, cm)
l = l – l0 = pertambahan panjang besi(m, cm)
L0 = panjang besi mula-mula (m, cm)
T = T2 T1 = kenaikan suhu (°C)
= koefisien muai panjang
Satuan adalah:
l meter 1
l0 T meter C
0 0
C
2. Muai Luas
Jika suatu benda berbentuk bidang dipanaskan maka panjang dan lebarnya akan memuai,
sehinggaperubahan luas bidang dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut.
∆𝐴 = 𝐴0 2𝛼∆𝑇 ∆𝐴 = 𝐴0 𝛽∆𝑇
58 KUmpulan eDukasi Ingin Sukses (KUDIS)
SALEP FISIKA
SALEP KUDIS SMA Kelas 10
atau
V V0 (1 T )
dengan:
𝐴0 = Luas benda pada suhu 𝑇1 (𝑚2 , 𝐶𝑚2 )
𝐴 = Luas Benda pada suhu 𝑇2 (𝑚, 𝐶𝑚2 )
∆𝐴 = 𝐴 − 𝐴0 = perubahan luas (𝑚2 , 𝐶𝑚2 )
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1 = perubahan suhu (oC)
𝛽 = 2𝛼 = koefisien muai luas (/oC)
∆𝑉 = 𝑉0 3𝛼 ∆𝑇 atau ∆𝑉 = 𝑉0 𝛾 ∆𝑇
𝑉 = 𝑉0 (1 + 𝛾 ∆𝑇)
dengan:
𝑉0 = Volume balok pada suhu 𝑇1 (𝑚3 , 𝐶𝑚3 )
𝑉 = Volume balok pada suhu 𝑇2 (𝑚3 , 𝐶𝑚3 )
∆𝑉 = 𝑉 − 𝑉0 = perubahan volume (𝑚3 , 𝐶𝑚3 )
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1 = perubahan suhu (℃)
𝛾 = 3𝛼 = koefisien muai ruang (/℃)
Penerapan pemuaian zat padat antara lain pada termmeter,saklar otomatis, alarm kebakaran,
pemasangan rel, dan kaca jendela
𝑉 = 𝑉0 (1 + 𝛾 ∆𝑇)
dengan:
𝑉0 = volume zat cair pada suhu T1 (m3,cm3)
𝑉 = volume balok pada suhu T2 (m3,cm3)
= koefisien Muai Ruang zat cair (/℃)
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1 = perubahan suhu (℃)
Khusus air, jika dipanaskan dari 0℃ sampai 4℃, volumenya akan berkurang. volume air akan
bertambahmulai dari 4℃ ke atas. Penyimpangan pemuaian air dari sifat umum pada 0℃ sampai 4℃
disebut anomali air.
Ada tiga besaran yang harusdiperhatikan pada pemuaian gas, yaitu tekanan (p), volume(v), dan suhu
gas (T). untuk mencari hubungan antara besaran yang satu dengan yang lain, hanya dua besaran yang
bisa diubah, sedangkan besaran yang satu lagi dibuat tetap
dengan:
V1 = volume gas mula-mula pada suhu T1
V2 = volume gas pada suhu T2
T1 dan T2 = suhu gas (K)
dengan:
P1 = tekanan gas pada suhu T1
P2 = tekanan gas pada suhu T2
Berikut ini grafik tekanan gas dengan suhu pada volume tetap.
Proses Pemuaian gas pada volume tetap disebut proses isokhorik (isovolum).
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2 atau 𝑃 𝑉 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
dengan:
P1 dan P2 = tekanan gas
V1 dan V2 = volume gas
Grafik P-V pada suhu tetap.
Isobarik
P1 P2 P2
Isotermis
V1 V’ V1
T1 T2 T1
𝑉′ 𝑉2
P1 V1 = P2V’ = …
𝑇1 𝑇2
𝑃1 𝑉1 𝑃1 𝑉1 𝑉2
V’ = … =
𝑃2 𝑃2 𝑇1 𝑇2
𝑃1 𝑉1 𝑃2 𝑉2 𝑃𝑉
= atau =𝑘
𝑇1 𝑇2 𝑇
D. Perpindahan Kalor
Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda saling bersinggungan, akan terjadi perpindahan kalor dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Cara perpindahan kalor digolongkan menjadi tiga, yatu:
1. Konduksi (hantaran)
2. Konveksi (aliran)
3. Radiasi (pancaran)
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan rumus:
𝑄 𝐾 𝐴 ∆𝑇 𝑘 𝐴 ∆𝑇
= atau 𝐻=
𝑇 𝑙 𝑙
dengan:
1
A = 𝜋𝑟 2 = 𝜋𝑑 2 = luas permukaan penghantar (m2, cm2)
4
𝑙 = panjang penghantar (m, cm)
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1 = perbedaan suhu (℃)
𝑄
H = = hantaran kalor = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu (joule/s m ℃, kal/s cm ℃)
𝑡
Koefisien konduksi termal suatu benda juga disebut konduktivitas termal.benda yang mempunyai
koefisien termal besar disebut konduktor. Sebaliknya, benda yang mempunyai koefisien koknduksi
termal kecil disebut isolator.
Dalam kehidupan sehari-hari, perpindahan kalor scara konduksiterjadi katika memasak air, dengan
panci alumunium sebagai perantara logam (zat padat).
H h A T
dengan
A = luas permukaan fluida (m2,cm2)
∆𝑇 = perubahan suhu (℃)
Q
H = kalor yang mengalir tiap satuan waktu (Joule/s, Kal/s)
t
h = koefisien knveksi (joule/s m2℃, Kal/s cm2 ℃)
Penerapan perpindahan kalor secara konveksi pada tungku-tungku pabrik yang menggunakan cerobong
asap dan pendingin kendaraan bermotor yang menggunakan kompresor.
Berdasarkan hokum stefan-boltzman dinyatakn bahwa jumlah energiyang dipancarkan tiap satuan luas
dan tiap satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya.
𝑊 = 𝑒𝜎𝑇 4
dengan:
𝑄
W = = energi yang dipancarkan tiap satuan luas tiap satuan waktu (joule/m2 s = watt/m2 k4)
𝐴𝑡
T = suhu mutlak (K)
𝜎 = tetapan Stefan-boltzman (5,67 × 10-8 watt/m2 k4)
E = emisivitas (tanpa satuan) 0< e ≤ 1.
Apabila 𝑒 = 1, maka benda hitam sempurna sebagaipenyerap dan pemancar energy terbaik; sedangkan
jika𝑒 = 0, maka benda merupakan penyerap terburuk, tetapi pemantul sempurna.
Apabila suhu disekeliling benda yang berpijar T 2 maka besar energi yang dipancarkan:
𝑊 = 𝑒𝜎(T14—T24)
1. Tujuh puluh derajat farenheit sama dengan…… e. suhu mula-mula 327 K, naik 27 K
a. 25oR 5. Suhu suatu ruangan untuk menyimpan alat ukur
b. 20oR adalah 20oC. besaran ini ekuivalen dengan….
c. 298 K a. 36oF
d. 45oC b. 18oR
e. 5oC c. 4oF
2. Suhu pada termometer skala celcius (C) d. 293 K
menunjukan P kalisuhu farenheit (F). besar e. 293oR
suhu masing-masing thermometer itu adalah 6. Suhu tiga macam cairan bermassa sama A,B,
….. dan C masing-masing adalah 10oC, 20oC, dan
a. C = P dan F = P 30oC. A dan B dicampur suhunya menjadi
9 9𝑃 16oC, sedangkan B dan C dicampur suhunya
b. 𝐶 = dan 𝐹 =
32−𝑝 32−5𝑃
1−5 1−5
menjadi 24oC. Jika A dan C dicampur maka
c. 𝐶 = 𝑃 ( ) dan 𝐹 = ( ) suhunya menjadi…
9𝑃 9𝑃
d. 𝐶 =
160 5
− 𝑝 dan 𝐹 =
120 a. 10oC
5
1 9 1−
9𝑃 b. 16oC
160𝑃 160 c. 20oC
e. 𝐶 = dan 𝐹 =
5−9𝑃 5−9𝑃
d. 25oC
3. Suhu pada sakla farenheit terbaca sama dengan
e. 30oC
skala celcius pada suhu…..
7. Sebuah termometer X menunjukan bahwa air
a. -72oC
membeku pada suhu 20oX dan mendidih pada
b. -40oC
suhu 100oX. Suhu 30oC pada termometer
c. -32oC
celcius akan bernilai …. Pada termometer X.
d. -49oC
a. 22oX
e. 0 K
b. 25oX
4. Sebuah benda bersuhu 27oC dinaikan sebesar
c. 26oX
27oC. Jika keadaan tersebut dinyatakan dalam
d. 44oX
skala Kelvin, maka…
e. 48oX
a. suhu mula-mula 300 K, naik 27 K
8. Termometer A telah ditera dan menunjukan
b. suhu mula-mula 300 K, naik 300 K
angka -30o pada titik beku air dan 90o pada titik
c. suhu mula-mula 273 K, naik 27 K
didih Air. Suhu 60o A sama dengan ….
d. suhu mula-mula 27 K, naik 300 K
22. Jika 75 gram air yang suhunya 0oC dicampur jenis Cangkir, suhu air teh mula-mula
dengan 50 gram air yang suhunya 100 oC, suhu adalah…..
akhir Campuran nya adalah…. a. 50°C
a. 25oC b. 55°C
b. 40oC c. 65°C
c. 60oC d. 75°C
d. 65oC e. 80°C
e. 75oC 29. Air sebanyak 60 g bersuhu 90°C dicampurkan
23. Sepotong es bersuhu 0°C dirnasukkan ke dalam dengan 40 g air bersuhu 25°C Jika tidak ada
600 g air yang bersuhu 40°C Setelan terjadi faktor lain yang mempengaruhi proses ini, suhu
keseirnbangan, dihasilkan suhu akhir 0°C.Jika akhir campurannya adalah……
kalor jenis air 1 kal/g°C dan kalor lebur es 80 a. 15,4°C
kal/g, maka rnassa es yang melebur seiuruhnya b. 23,0°C
adalah…… c. 46,0°C
a. 0,30 kg d. 64,0°C
b. 0,25 kg e. 77,0°C
c. 0,20 kg 30. Ke dalarn kalorimeter yang berisi es sebanyak
d. 0,15 kg 36 g pada suhu -6°C, dituangkan alkohol
e. 0,10 kg bersuhu 50°C seningga rnenyebabkan suhu
24. Satu kalori adalah kalor yang diperlukan akhir menjadi 8°C. Jika kapasitas kalor
oleh…… kalorimeter 27 kal/K kalor jenis es 0,5 kal/g °C,
a. 1 g air agar suhunya naik 1°F kalor lebur es 80 kal/g, dan kaior jenis alkohol,
b. 1 kg air agar suhunya naik 1°C 58 kal/g°C maka massa alkohol yang
c. 1 g zat agar suhunya naik 1°C dituangkan adalah…..
d. 1 kg zat agar suhunya naik 1°C a. 108 g
e. 1 g air agar suhunya naik 1°C b. 150 g
25. Pada termorneter X titik beku air 60°X dan titik c. 200 g
didih air 260°X. Jika suatu benda diukur dengan d. 288 g
termorneter reamur suhunya rnenunjukkan e. 300 g
40°R, suhu air yang diukur dengan termorneter 31. Batang kuningan mernpunyai panjang 100 Cm
X akan rnenunjukkan angka .... pada suhu 25°C. Pertambanan panjang batang
a. 120° kuningan itu jika suhunya dinaikkan menjadi
b. 140° 50°C dengan koefisien muai panjang kuningan
c. 160° 19 ×1010/°C adalah……
d. 180° a. 0,00475 cm
e. 200° b. 0,0475 cm
26. Air akan rnernbeku di bawah suhu 0°C jika .... c. 0,475 crn
a. ditambah gararn d. 0,0475 rnm
b. didinginkan secara perlahan-lahan e. 0,00475 mm
c. tekanan dinaikkan 32. Oleh karena suhunya ditingkatkan dari 0°C
d. tekanan diturunkan menjadi 100 °C, sebatang baja yang panjangnya
e. permukaan air diperluas 1 m bertambah panjang 1 mm. Pertarnbahan
27. Es sebanyak m gram bersuhu 0°C dimasukkan panjang batang baja lain yang panjangnya 6 m
ke dalarn air bermassa 330 g dan bersuhu 20°C apabila dipanaskan dan 0°C sampai 12°C
yang dlietakkan pada sebuah bejana. Bejana adalah…
dianggap tidak rnenyerap/rnelepas kalor dan a. 0,24 mm
semua es rnencair serta suhu kesetimbangan b. 0,5 mm
termal dicapai pada suhu 5°C. Massa seluruh es c. 0,6 mm
adalah .... (Les = 80 kal/g dan Cair = 1kal/g d. 0,72 mm
°C) e. 1,2 mm
a. 60 g 33. Pelat besi pada suhu 20oC memiliki ukuran
b. 68 g seperti gambar berikut
c. 75 g
d. 80 g
e. 170 g
28. Teh panas yang rnassanya 20 g pada suhu T
dituangkan ke dalam Cankir bermassa 290 g
dan bersuhu 20°C. Jika suhu kesetirnbangan Apabila suhunya dinaikan menjadi 100oC dan
termal 36°C dan panas jenis air teh 8 klai panas koefisien muai panjang besi 1,1 × 10-7/oC,
luasnya sekarang menjadi….
c.
36. Jika koefisien muai panjang = p dan koefisien 40. Suatu gas menmpati volume 100cm3 pada suhu
muai ruang = q, diperoleh hubungan untuk satu 0oC dan tekanan 1 atm. Apabila suhunya
jenis logam adalah….. menjadi 50oC sedangkan tekanan menjadi 2
a. 𝑝 = 3 𝑞 atm, volume gas menjadi…….
1
b. 𝑞 = 𝑝 a. 118,3 cm3
3
c. 𝑞 = 3 𝑝 b. 84,5 cm3
1 c. 59,2 cm3
d. 𝑞 = 𝑝
2 d. 45,5 cm3
e. 𝑝 = 2 𝑞 e. 38,4 cm3
37. Suatu ruangan tertutup berisi gas. Jika gas 41. Suatu gas bervolume 5 liter, tekanan 1 atm, dan
dipanaskan pada proses isotermal ternyata suhu 87°C ada dalam ruang tertutup. Apabila
volumenya diperkecil menjadi 1/4 kali, tekanan volumenya dijadikan setengah semula dan suhu
gas menjadi… diturunkan menjadi 27°C tekanan berubah
1
a. kali
4
menjadi…… semula.
5
b. tetap a.
3
c. 4 kali 3
b.
d. 8 kali 2
1 3
e. kali c.
8 4
2
38. Hukum boyle dinyatakan dalam bentuk grafik d.
3
dibawah ini. Bagan yang benar adalah….. 3
e.
5
42. Gas berada dalam ruang tertutup dengan
a. volume M tekanan P, dan suhu T Apabila
volumemya mengalami perubahan menjadi 5
d. 200p
kkal
e. 300p kkal
A. Pendahuluan
Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi
1. Pemantulam cahaya
2. Pembiasan cahaya
3. Alat-alat optik
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa medium (dapat merambat dalam
hampa udara).
B. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada:
a. permukaan datar pada cermin datar
b. permukaan lengkung pada cermin cekung dan cermin cembung.
Pemantulan cahaya pertama kali diselidiki oleh snellius, hasil percobaanya dikenal dengan hukum snellius
yang menyatakan
1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar (batas).
2. sudut datang sama dengan sudut pantul.
N = garis normal
i = sudut datang
r = sudut pantul
AB = sinar datang
BC = sinar pantul
Apabila tinggi orang h, agar dapat melihat seluruh bayanganya Maka tinggi cermin datar yang
digunakan:
1
𝐶= (ℎ − 𝑥)
2
Apabila dua buah cermin datar membentuk sudut 𝜃, maka banyak bayangan yang terbentuk adalah
360𝑜
𝑛= −1
𝜃
dengan:
𝜃 = sudut antar dua buah cermin datar
n = banyak bayangan
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
𝑠′ ℎ′
𝑀=[ ]=[ ]
𝑠 ℎ
dengan:
1
f = jarak titik api atau jarak fokus ( R) (m, cm)
2
R = jari-jari kelengkungan cermin (m, cm)
s = jarak benda ke cermin (m, cm)
s' = jarak bayangan benda ke cermin (rn, cm)
h = tinggi benda (m, cm)
h’ = tinggi bayangan (m, cm)
M = perbesaran bayangan (m, cm)
C. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks biasnya.
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang batas.
2. Perbamdingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias adalah tetap.
i = sudut datang AB = sinar datang
r = sudut bias BC = sinar bias
N = garis normal
sin 𝑖 𝑛2
= 𝑛12 =
sin 𝑟 𝑛1
𝑛1 𝑣1 = 𝑛2 𝑣2
𝑉1 𝑁
= 𝑁2 , Karena 𝑣 = 𝜆𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑓1 = 𝑓2 maka;
𝑉2 1
𝜆1 𝑓1 𝑛
= 𝑛2
𝜆2 𝑓2 1
𝜆1 𝑛2
= atau 𝑛1 𝜆1 = 𝑛2 𝜆2
𝜆 𝑛1
sin 𝑖 𝑛2 𝑣1 𝜆1
= = =
sin 𝑟 𝑛1 𝑣2 𝜆2
KUmpulan eDukasi Ingin Sukses (KUDIS) 71
SALEP FISIKA
SMA KELAS 10 SALEP KUDIS
dengan:
i = sudut dating (o)
r = sudut bias (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak medium 1 dan 2
𝜆1 𝑑𝑎𝑛 𝜆2 = panjang gelombang pada medium 1 dan 2 (M)
n12 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
𝑐
𝑛2 =
𝑣2
dengan:
c = kecepatan cahaya di udara (3 x 108 m/s)
Jadi, apabila cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks bias maka frekuensi nya tetap,
tetapi panjang gelombang dan kecepatanya berubah.
D. Pemantulan sempurna
Pemantulan sempurna dapat terjadi , jika
cahaya merambat dari medium rapat ke renggang (n1 > n2),
sudut datang > sudut kritis (I > ik).
Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90o.
𝑛2
sin 𝑖𝑘 =
𝑛1
• i1 = r2 dan r1 = i2
• sinar masuk // sinar keluar (AB // CD)
Pergeseran sinar
𝑑 sin(𝑖1 −𝑟1 )
𝑡=
cos 𝑟1
dengan:
d = tebal kaca (m, cm)
t = CE = pergeseran sinar (m, cm)
i1 = sudut datang pada bidang batas 1
r1 = sudut bias pada bidang batas 1
𝛽 = 𝑟1 + 𝑖2
𝐷𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑖1 + 𝑟2 − 𝛽
β = sudut pembias
sin 𝑖1
𝑛12 =
sin 𝑟1
1
sin2(𝐷𝑚𝑖𝑛 +𝛽)
𝑛12 = 1
sin 𝛽
2
dengan:
𝑛2
n12 = indeks bias relatif prisma terhadap medium 1 ( )
𝑛1
𝑛1 𝑛2 𝑛2 −𝑛1
𝑠
+ 𝑠′
= 𝑅
dengan:
s = OB = jarak benda ke bidang Iengkung (m, cm)
s’ = OB’ = jarak bayangan ke bidang Iengkung (m, cm)
R = OM = jari-jari kelengkungan (m, cm)
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias bidang lengkung
Catatan:
Apabila permukaan bidang batas
cembung dilihat dari arah sinar datang jari-jari
positif (R+).
Apabila permukaan bidang batas
cekung dilihat dan arah sinar datang jari-jari
negatif (R-).
Apabila permukaan bidang batas datar jari-jarinya tak
terhingga (R~).
1 1 𝑛2 1 1
+ =( − 1) ( + )
𝑠 𝑠′ 𝑛1 𝑅1 𝑅2
1 𝑛2 1 1
=( − 1) ( + )
𝑓 𝑛1 𝑅1 𝑅2
dengan:
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias lensa
R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan lensa (m, cm)
S = jarak benda ke lensa (m, cm)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m, cm)
f = jarak titik fokus lensa (m, cm)
Catatan:
Benda di depan lensa nyata dan benda di belakang lensa maya.
Bayangan di depan lensa maya dan bayangan di belakang lensa nyata.
Nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5.
1. Jenis-Jenis Lensa
a. Lensa Cembung
Lensa cembung disebut lensa positif atau lensa konveks. Sifat-sifat lensa cembung, antara lain:
Mengumpulkan sinar (konvergen).
Jari-jari total dan fokus bernilai positif.
𝑅1 = +
𝑅2 = +
plan konveks
R1
R2
R1
R2
b. Lensa Cekung
Lensa cekung juga disebut lensa negatif atau lensa divergen. Sifat-sifat lensa cekung, antara lain:
Menyebarkan sinar.
Jari-jari total dan fokus bernilai negatif.
R1 = ~
R1 = ~
R2 = -
R1 =−
R2 = +
b. Lensa Cekung
Apabila benda berada di depan lensa cekung maka bayangannya maya, tegak, dan diperkecil.
Lensa gabungan
Jika beberapa buah lensa diletakkan berurutan dengan sumbu utama berimpit, maka jarak titik fokus
gabungan:
1 1 1
= + +⋯
𝑓𝑔𝑎𝑏 𝑓1 𝑓2
𝑃𝑔𝑎𝑏 = 𝑃1 + 𝑃2 + ⋯
dengan:
fgab = jarak fokus lensa gabungan (cm)
Pgab = kekuatan lensa gabungan (dioptri)
G. Alat-Alat Optik
Alat-alat optik merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati benda yang sukar diamati secara
langsung oleh mata.
Beberapa contoh alat-alat optik, yaitu:
1. mata dan kacamata,
2. lup,
3. mikroskop,
4. teropong.
dengan:
PR = jarak terjauh yang dapat dilihat oleh mata miopi
P = kekuatan kacamata (dioptri)
OB = s
OB’ = -s’ (maya)
tan 𝛽 (ℎ ⁄𝑠 ) 𝑃𝑃
𝑀𝑎 = = (ℎ⁄ =
tan 𝛼 𝑃𝑃) 𝑆
dengan:
Ma = perbesaran sudut
𝛼 = sudut penglihatan mata tanpa lup
𝛽 = sudut pengrhatan mata dengan lup
s = jarak benda ke lup
s’ = jarak bayangan ke lup
Nilai s’ = -x maka kita peroleh:
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1 1 1 1 1 𝑥+𝑓
= + (−𝑥) → = − (−𝑥) → =
𝑓 𝑠 𝑠 𝑓 𝑠 𝑥𝑓
Jika up menempel dengan mata saat mengamati suatu objek (d = 0), maka:
Pada mata berakomodasi maksimum, nilai x = PP, sehingga
𝑃𝑃
𝑀𝑎 = ; 𝑠 ′ = −𝑃𝑃
𝑓+1
1 1 −𝑑
𝑀𝑎 = 𝑃𝑃 ( + + )
𝑠 ′ +𝑑 𝑓 𝑓(−𝑠 ′ +𝑑)
di mana:
-s’ + d = PP, untuk mata berakomodasi maksimum.
-s’ + d = x, untuk mata tidak berakomodasi.
-s’ + d = PR, untuk mata berakomodasi pada jarak x.
dengan:
PP = titik dekat mata (m, cm)
X = jarak saat mata berakomodasi ke up (m, cm)
f = jarak titik api (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
Lup sering dipergunakan oleh tukang reparasi jam.
3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat pembesar bayangan yang terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dekat dengan benda dan lensa okuler dekat dengan mata. Benda terhadap lensa objektit terletak
di ruang 2, sehingga bayangannya terbalik, nyata, dan diperbesar (𝑓𝑜𝑏 < 𝑠𝑜𝑏 ≤ 2𝑓𝑜𝑏 )
Benda terhadap lensa okuler berada di ruang 1, sehingga bayangannya maya, tegak, diperbesar.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Jarak fokus objektif < jarak fokus okuler (fob < fok)
Perbesaran linier mikroskop.
𝑠′𝑜𝑏 𝑠′𝑜𝑘
𝑀𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = [ ]
𝑠𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑘
1 1 1
= +
𝑓𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏 𝑠 ′ 𝑜𝑏
1 1 1
= +
𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑜𝑘 𝑠′𝑜𝑘
dengan:
100
fob = jarak fokus lensa objektif → 𝑃𝑜𝑏 = kekuatan lensa objektif
𝑓𝑜𝑏
100
fok = jarak fokus lensa okuler (m, cm) → 𝑃𝑜𝑘 = = atau lensa okuler
𝑓𝑜𝑘
sob = jarakbenda ke lensa objektif (m, cm)
s’ob = jarak bayangan terhadap lensa okuler (m, cm)
sok = jarak benda terhadap lensa okuler
s’ok = jarak bayangan terhadap lensa okuler
Mok = perbesaran lensa objektif
Mok = perbesaran lensa okuler
O1B = sob
O1B’ = s’ok
O2B’ = sok
O2B’’ = s’ok
𝑠′𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑠′ 𝑃𝑃
𝑀𝑎 = [ 𝑜𝑏 ( + 1)]
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
d = panjang mikroskop
Ma = perbesaran sudut
PP = jarak titik dekat mata
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑠′ 𝑃𝑃
𝑀𝑎 = [ 𝑜𝑏 ]
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
4. Teropong Bintang
Teropong bintang tersusun atas dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dan lensa okuler.
Jarak fokus ensa objektif ebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
Benda yang diamati berada jauh takterhingga, sehingga bayangan jatuh di titik fokus lensa objektif
(sob = ~ dan s‘ob = fob).
Digunakan untuk mengamati benda-benda luar angkasa.
Memperbesar sudut penglihatan agar benda tampak Iebih jelas dan dekat (bukan untuk
memperbesar).
Bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler terbalik.
𝑠 ′ 𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
𝑓𝑜𝑏
𝑀𝑎 = [ ]
𝑠𝑜𝑘
d = panjang teropong
Ma = perbesaran sudut
𝑠 ′ 𝑜𝑘 = −𝑃𝑃
𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑠𝑜𝑘
𝑓𝑜𝑏 𝑃𝑃+𝑓𝑜𝑘
𝑀𝑎 = [ ( )]
𝑓𝑜𝑘 𝑃𝑃
𝑓𝑜𝑏
𝑀𝑎 =
𝑓𝑜𝑘
dengan:
fp = jarak fokus lensa pembalik (m, cm)
d = panjang teropong (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑓
𝑀𝑎 = [ 𝑜𝑘]
𝑓𝑜𝑘
1. Seberkas cahaya jatuh pada cermin datar 3. Dua bidang cermin datar disusun berhadapan
dengan sudut datang 40o. Cahaya akan dengan jarak 8 cm. Sebuah titik terletak di
mengalami pembelokan dan arah semula tengah-tengah kedua cermin itu dan sinar-
sebesar... sinar dan titik benda dipantulkan berturut-
a. 90° turut oleh kedua cermin sampai membentuk
b. 80° bayangan akhir. Banyaknya pemantulan sinar
c. 60° sehingga jarak titik benda dengan bayangan
d. 20° terakhir 40 cm adalah . . . .
e. 50° a. 2 kali
2. Sebuah titik cahaya terletak di depan dua b. 3 kali
cermin datar yang membentuk sudut 60°. c. 4 kali
Pada cermin tersebut akan terbentuk d. 5 kali
bayangan sebanyak.. . e. 6 kali
a. 2 4. Dua bidang cermin datar A dan B mem-
b. 3 bentuk sudut 65°. Seberkas cahaya laser
c. 4 datang pada cermin A dengan sudut datang
d. 5 30o, besar sudut yang dibentuk oleh berkas
e. 6 cahaya datang pada cermin A dengan cahaya
pantul pada cermin B adalah . . .
a. 95o 15
a.
8
b. 85o 10
c. 75o b.
3
8
d. 65° c.
3
e. 55° 3
5. Jari-jari kelengkungan sebuah cermin cekung d.
10
7
berukuran 6 meter. Benda nyata diletakkan 3 e.
6
meter di depan cermin tersebut, letak 12. Jika indeks bias intan = 2 dan indeks bias
bayangannya adalah . .. . udara = 1, besar sudut batasnya adalah
a. 2,0 meter a. 60°
b. -1,5 meter b. 53°
c. 1,2 meter c. 45°
d. 0,5 meter d. 37°
e. tak terhingga e. 30°
6. Di depan cermin pada jarak 60 cm diletakkan 13. Bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin
benda sehingga dihasilkan bayangan tegak datar dan orang yang berdiri di depan cermin
pada jarak 90 cm dan bendanya. Jan-jan bersifat. . . .
kelengkungan cermin dan jenis cermin adalah a. nyata, karena bayangan dilalui cahaya
.... b. nyata, terletak di belakang cermin
a. 40 cm, cembung c. maya, karena bayangan tidak dilalui
b. 40 cm, cekung cahaya
c. 120 cm,cembung d. nyata, terbalik, sama besar
d. 120 cm, cekung e. maya, terbalik, sama tinggi
e. 180 cm, cembung 14. Seberkas sinar datang dan suatu medium ke
7. Benda di depan cermin cembung akan udara. Jika sudut datang lebih besar dari 45°,
menghasilkan bayangan . . . maka sinar terpantul sempurna. Indeks bias
a. nyata diperkecil medium adalah . . . .
b. maya diperbesar 3
a.
c. maya diperkecil 2
d. nyata diperbesar b. √2
e. nyata sama besar c. √3
8. Panjang fokus sebuah cermin cekung 24 cm. d. 2√2
Jika bayangan yang terbentuk maya setinggi e. 1
6 cm berada 8 cm, maka jarak benda adalah . 15. Suatu sinar datang tegak urus pada salah satu
... sisi prisma yang indeks biasnya 1,5 dengan
a. 12 cm sudut bias 30°. Besar sudut deviasinya adalah
b. 6 cm ....
c. 5 cm a. 18,59°
d. 4 cm b. 14,30°
e. 3 cm c. 14°
9. Sebuah benda diletakkan di depan cermin d. 13o
cekung yang berjari-jari 12 cm. Bayangan e. 10,53°
yang dihasilkan nyata diperbesar 1,5 kali. 16. Berkas sinar datang dan kaca (nk = 1,5) jatuh
Jarak benda itu terhadap cermin adalah . . . . pada permukaan bidang batas kaca-air (na =
a. 25 cm 1,3), besar sudut batasnya adalah . .. .
b. 20 cm a. 90o
c. 15 cm b. 60°
d. 10 cm c. 14o
e. 5 cm d. 37°
10. Berkas sinar-sinar yang datang dan satu titik e. 30°
disebut berkas . . . 17. Prisma di udara mempunyai sudut pembias
a. konvergen 90°, sudut deviasi minimumnya 30°. Indeks
b. divergen bias prisma adalah . . .
c. paralel 1
a. √6
d. divergen-konvergen 3
1
e. sejajar-divergen b.
2
√3
4 1
11. Indeks bias air dan ntan masing-masing dan c. √6
3 2
5
Indeks bias relatif intan terhadap air adalah d. √3
2
.... e. √6