Вы находитесь на странице: 1из 52

Rekayasa Lingkungan

Pengolahan Air limbah dan Pengolahan Limbah


Radioaktif

Oleh Kelompok 9 :
Hairul Azhar 1002476
Robbi Shobri R. 1002426
Muhammad Hafiz 1005000
Pembahasan

• Bagaimana sistem pengolahan air


limbah yang baik dan ramah lingkungan
?
• Bagaimana teknologi pengolahan air
limbah?
• Apa itu limbah radioaktif dan
Bagaimana Pengolahannya?
Air limbah

• Menurut peraturan menteri pekerjaan


umum nomor : 16/PRT/M/2008 tentang
kebijakan dan strategi nasional
pengembangan sistem pengelolaan air
limbah pemukiman (KSNP-SPALP), Air
Limbah adalah air buangan yang
berasal dari rumah tangga termasuk
tinja manusia dari lingkungan
permukiman.
pengolahan air limbah

Menghilangkan atau
Tujuan
Pengolahan air limbah mengurangi bahan pencemar
bersenyawa organik maupun
anorganik

Macam – macam sistem pengolahan air limbah


• Sistem individual
• Sistem terpusat
Sistem individual
• Pengolahan air kotor/limbah setempat adalah pengolahan yang
dilakukan secara sendiri-sendiri pada masing-masing rumah
terhadap limbah domestik yang dihasilkan.
Sistem individual

- Kolam Ikan (empang)


- Cubluk
- Tangki Septik
1. Kolam ikan (empang)
Terjadi karena kebiasaan buruk masyarakat tertentu
yang kurang perhatiannya terhadap kebersihan ,
kesehatan ,dan lingkungan.
Sistem individual

Syarat :
1. Air empang jangan dingunakan sebagai air minum
2. Air di dalam empang tidak boleh kering
3. Kolam ikan harus cukup luas, terkena sinar matahari
4. tempat pembuangan kotoran harus jatuh tepat di air
5. ikan dari empang jangan dimakan mentah atau pun
matang
6. aman dari pemakainnya terutama anak-anak
7. jarak minimal sumber air 15 m
Sistem individual

2. Kakus Cemplung /Cubluk


Kakus yang pembuatannya dengan cara menggali
lubang pada tanah, lubang galian berdiameter sekitar
80 cm dan dalam 2-3 m.

Macam-macam kakus cemplung:


1. Menurut leher kloset
2. Menurut Jumlah lubang
Sistem individual

1. Menurut leher kloset:


1. Leher angsa
2. Leher terbuka
Sistem individual

1. Menurut Jumlah lubang:


1. Lubang tunggal
2. Lubang kembar
Sistem individual

Syarat :
1. Ukuran: 0,8 – 1,5 m2, ketinggian atap min 1,8m
2. Ventilasi
3. Pintu
4. Penerangan
5. Dinding dan atap
6. Kloset :
Ukuran lubang sekitar 40 x 20 cm, pijakan kaki, dengan
Dinding belakang 20 cm, jangan ada bagian sulit dibersihkan
Sisitem individual

3. Tangki Septik
Berfungsi untuk menampung atau mengolah air
air limbah dengan waktu tinggal tertentu sehingga
terjadi pengendapan suspensi banda-benda padat
dan memberi kesempatan terjadinya penguraian
biologis oleh mikroorganisme anaerob menjadi
lumpur gas.
Tangki Septik Berdasarkan SNI 03 –2398-2001

Suatu ruangan kedap air/beberapa kompartemen yang berfungsi


menampung & mengolah air limbah RT dgn kecepatan alir lambat,
sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap suspensi
benda-benda padat & penguraian bahan organik oleh jasad
anaerobik membentuk bahan larut air & gas.
- Dapat dibuat dgn sistem kombinasi anaerobik dan aerobik
- Terbuat dari bahan bangunan yang tahan terhadap asam
- Harus kedap air
- Pipa aliran masuk dan aliran keluar sesuai dengan ketentuan
- Pipa udara sesuai dengan ketentuan
- Dilengkapi dengan bidang resapan
Tangki Septik Berdasarkan SNI 03 –2398-2001
Sistem individual

Syarat Tangki Septik:


1. Kedap air
2. Kemiringan minimum 2%
3. Jika belokan >45 derajat maka gunakan “Clean Out”
4. Tersedia lubang pemeriksaan, dan lubang ventilasi udara
diameter 50 mm(2”), dengan Hmin 25 cm
Sisitem individual
Persyaratan Tangki Septic Tank Berdasarkan SNI-03-
2398-1991

Ukuran Septic Tank

Kebutuhan
Jumlah Ruang Kebutuhan Ruang Volume Ukuran (m)
No. Lumpur Ruang Bebas Total (m2)
Pemakai
(m2) Basah Air
(Jiwa)
2 3 (m2) (m2) 2 3 2 tahun 3 tahun
tahun tahun tahun tahun P L T P L T
1 5 0.4 0.6 1 0.25 1.65 1.85 1.6 0.8 1.3 1.7 0.85 1.3
2 10 0.8 1.2 2 0.5 3.3 3.7 2.2 1.1 1.4 2.3 1.15 1.4
3 15 1.2 1.8 3 0.75 4.95 5.55 2.6 1.3 1.5 2.75 1.35 1.5
4 20 1.6 2.4 4 1 6.6 7.4 3 1.5 1.5 3.2 1.55 1.5
5 25 2 3 5 1.25 8.25 9.25 3.25 1.6 1.6 3.4 1.7 1.6
Persyaratan Tangki Septic Tank Berdasarkan SNI-03-
2398-1991

Jarak Minimum dari septic


tank atau bidang / sumur
resapan terhadap suatu unit
tertentu

Jarak Dari Tangki Septik Bidang


resapan
Bangunan 1,5 m 1,5 m
Sumur 10 m 10 m
Pipa air 3m 3m
Bersih
Sistem individual

Kesalahan teknis dilapangan :


Sistem komunal (kolektif)

• Pengolahan air terpusat adalah pengolahan air limbah yang


dilakukan pada suatu kawasan yang pada umumnya dibuang
melalui jaringan riool kota untuk menuju ke suatu instalasi
pengolahan air limbah emudian dialirkan dengan kapasitas besar.
Jaringan riool

Jaringan rioleering adalah saluran yang di gunakan untuk


mengalirkan air kotor dari sumber air kotor (rumah tangga,
bangunan umum dan lain-lain) ketempat pembuangan atau
instalasi pengolahan pengolahan air limbah.
Instalasi pengolahan air limbah

Instalasi
pengolahan air Pengolahan secara
limbah fisik

Pengolahan secara
kimia

Pengolahan secara
Biologi
Sistem Pengolahan Dalam Instalasi Pengolahan
Air Limbah Dibagi Dalam 3 Tahap
Sistem Pengolahan Dalam Instalasi Pengolahan Air
Limbah Dibagi Dalam 3 Tahap
Tahap pertama (Primary Treatment), dilakukan pengolahan
fisik. Cara yang di umumnya gunakan adalah cara pengendapan
sehingga B.O.D yang di reduksi antara 20% - 35 % dan S.S yang
direduksi antara 50% - 70%.

Tahap kedua (Secondary Treatment), dilakukan pengolahan


biologi.Pada secondary treatment apabil B.O.D yang di reduksi sekitar
95% dan S.S. yang tereduksi sekitar 95% apabila dilakukan proses
Trichling filter, Activated Sludge dan Stabilization Pounds.

Tahap ketiga (Tertiary Treatment), dilakukan pengolahan


biologi dan kimia.

Macam-macam pengolahan di atas tergantung dari sifat air kotor yang


akan diolah dan persyaratan efluent yang diizinkan.
Pengolahan fisik

Tujuan Menghilangkan benda


Pengolahan fisik
kasar/sampah dan partikel
kasar

Beberapa macam Pengolahan fisik :


-Penyaringan -Pengendapan
-Pengecilan ukuran(penyerpihan) -Flokulasi
-Aerasi -Pencampuran
Penyaringan
Saringan kasar atau kisi-kisi dengan lubang sebesar 2 inci (50
mm) atau lebih dipergunakan untuk memisahkan benda-benda
terapung yang besar dari air limbah. Saringan menengah
mempumyai lubang antara ½ hingga 1 ½ inci (12 sampai 40
mm). Hal ini membatasi kehilangan tinggi tekanan dan
mengurangi kemungkinan terdorong lolosnya bahan yang harus
disaring. Saringan halus dengan lubang antara 1/16 hingga 1/8
inci (1,6 hingga 3 mm) sering dipergunakan untuk pengolahan
pendahuluan dari air limbah industri atau untuk mengurangi
beban kolam pengendapan pada instalasi kota dimana terdapat
limbah industri berat.
Pengecilan ukuran(penyerpihan)

Alat pengecil ukuran


(penyerpih ) adalah alat-
alat yang digunakan untuk
memotong bahan padat
limbah hingga berukuran
kurang lebih ¼ inci (6
mm).
Pengendapan

• Laju pengendapan suatu partikel di dalam air tergantung pada


kekeruhan dan kerapatan air maupun ukuran, bentuk dan berat
jenis partikel yang bersangkutan. Pemurnian air dengan cara
pengendapan dimaksudkan agar bahan-bahan terapung di dalam air
dapat diendapkan ke luar.
Aerasi

• Aerasi adalah suatu bentuk perpindahan gas dan


dipergunakan dalam berbagai variasi operasi,
meliputi sebagai berikut : (1) tambahan oksigen
untuk mengoksidasikan besi dan mangan
terlarut, (2) pembuangan karbon dioksida, (3)
pembuangan hidrogen sulfida uuntuk
menghapuskan bau dan rasa, (4) pembuangan
minyak yang mudah menguap dan bahan-bahan
penyebab bau dan rasa serupa yang dikeluarkan
oleh ganggang serta mikro-organisme yang
serupa.
Flokulasi

• Terbentuknya kumpulan partikel yang turun mengendap karena


ditambahkannya bahan-bahan kimia pengental. Untuk melakukan
pembuangan kumpulan partikel yang pada awalnya sangat kecil ini,
pengadukan cepat harus diikuti dengan suatu jangka waktu
pengadukan halus (flokulasi) selama 20 hingga 30 menit.
Pencampuran

• Mesin pemasukan kering atau mesin pemasukan larutan secara


mekanis kadangkala diperlukan untuk memasukkan bahan kimia ke
dalam instalasi pengolahan air limbah. Hal ini dapat dilakukan
dengan memutar dayung-dayung di dalam kolam pencampur
dengan waktu tinggal 30 hingga 60 detik.
Pengolahan Kimia

Tujuan menghilangkan partikel


Pengolahan kimia
tersuspensi menggunakan
bahan kimia

Beberapa macam Pengolahan kimia:


-Koagaulasi
-Disinfeksi
-Pelunakan air dengan pertukaran ion
-Oksidasi
Koagaulasi

• Zat koagulan dipergunakan untuk membentuk endapan koagulan,


caranya bereaksi dengan air dan partikel-partikel yang membuat
keruh. Koagulan yang paling dikenal adalah alum
[Al2(SO4)3.18H2O], yang bereaksi dengan alkalinitas di dalam air
untuk membentuk suatu kumpulan aluminium hidroksida.
Disinfeksi

• Disinfektan yang ideal adalah klorin, bila dimasukkan ke dalam air


akan mempengaruhi dengan segera dan membinasakan kebanyakan
makhluk mikroskopis.
Pelunakan air dengan pertukaran ion

• Suatu perangkat pertukaran ion mirip dengan suatu filter pasir yang
medium filternya berupa suatu getah pertukaran ion R dan
bukannya pasir. Getah dapat bersifat alamiah (zeolites) atau sintetis.
Bila air sadah melalui filter pertukaran ion tersebut, akan terjadi
suatu pertukaran kation : kalsium dan magnesium di dalam air
dipertukarkan dengan sodium di dalam getah itu. Proses pertukaran
ion menghasilkan air yang kesadahannya nol.
Oksidasi

• Oksidasi kimiawi adalah suatu proses di mana keadaan oksidasi dari


suatu bahan ditingkatkan melalui suatu reaksi kimia. Fungsi
oksidasi dalam pengolahan air limbah yaitu untuk merubah bahan
kimia yang tak diinginkan menjadi jenis yang tidak berbahaya atau
kurang berbahaya.
Pengolahan Biologi
Menguraikan zat organic yang
terdapat dalam air limbah,
Tujuan
Pengolahan biologi menjadi zat inorganic yang
tidak memberikan dampak
pencemaran terhadap
lingkungan

Beberapa macam Pengolahan biologi :


-Tricking filter
-Lumpur aktif (active sludge)
-Kolam stabilisasi dan aerasi
- Piringan biologis berputar (Rotating biological contactor)
Tricking filter

• RBC dibuat dari lempengan lempengan


plastik yang dipasang pada sumbu
berputar. 40% volume alat ini
dibenamkan dalam tangki air limbah.
Dipermukaan lempengan akan tumbuh
lapisan mikroba setebal 1–4 mm. Bila
kontaktor ini diputar akan membawa
sejumlah air limbah ke udara dan
menyerap O2 sehingga mikroba aerobik
dapat mengoksidasi zat organik
terlarutnya. Unjuk kerja alat ini serupa
trickling filter.
Lumpur aktif (active sludge)

• Proses lumpur aktif


merupakan proses pengolahan
secara biologis aerobic dengan
mempertahankan jumlah
massa mikroba dalam suatu
reaktor dan dalam keadaan
tercampur sempurna.
Kolam stabilisasi dan aerasi

Kolam stabilisasi atau kolam


oksidasi bermanfaat untuk
memantapkan bahan organik
melalui kerja gabungan dari
ganggang organisme mikro lainnya.
Suatu kolam aerasi pada dasarnya
adalah suatu sistem kolam untuk
pengolahan air limbah di mana
oksigen dimasukkan dengan
aerator-aerator mekanik dan tidak
hanya mengandalkan produksi
oksigen fotosintesis.
Piringan biologis berputar (Rotating biological
contactor)
• RBC dibuat dari lempengan lempengan
plastik yang dipasang pada sumbu
berputar. 40% volume alat ini
dibenamkan dalam tangki air limbah.
Dipermukaan lempengan akan tumbuh
lapisan mikroba setebal 1–4 mm. Bila
kontaktor ini diputar akan membawa
sejumlah air limbah ke udara dan
menyerap O2 sehingga mikroba aerobik
dapat mengoksidasi zat organik
terlarutnya. Unjuk kerja alat ini serupa
trickling filter.
Apa itu Limbah Radioaktif ?

• Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif ,dan
sudah tidak dapat difungsikan.
• Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif kemungkinan
karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi
pengion.
• Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfatan tenaga nuklir, maupun
pemanfaatan tenaga nulir untuk keperluan industri dan rumah sakit
• Di Indonesia pengolahan limbah radioaktif diatur dalam Undang-Undang
No.10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran, serta peraturan pemerintah No. 27
tahun 2002.
Apa bahayanya limbah radioaktif ?

• Limbah itu memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi


dari masyarakat dan lingkungan maka radiasi limbah tersebut
dapat mengenai manusia dan lingkungan.
• Radiasi berbahaya karena radiasi dapat melakukan ionisasi dan
merusak sel organ tubuh manusia.
Pengolahan Limbah Radioaktif

Pada dasarnya pengolahan limbah radioaktif meliputi tahap-


tahap sebagai berikut :

PENYIMPANAN PENYIMPANAN PENYIMPANAN


PENGANGKUTAN PRA-OLAH PENGOLAHAN
SEMENTARA SEMENTARA AKHIR
Pengolahan Limbah Radioaktif
1. Pengangkutan : meliputi kegiatan pemindahan limbah radioaktif
dari lokasi pihak penghasil limbah menuju ke lokasi pengelolaan
limbah PTLR (Pusat Teknologi Limbah Radioaktif).
2. Pra-olah : kegiatan yang dilakukan sebelum pengolahan agar
limbah memenuhi syarat untuk diolah.
• Pengelompokkan sesuai denngan jenis dan sifatnya
• Preparasi dan analisis terhadap sifat kimia, fisika, dan kimia fisika
serta kandungan radiokimia
• Pemisahan, dll.
Pengolahan Limbah Radioaktif

3. Pengolahan (Treatment)
• Limbah padat termampatkan proses reduksinya dilakukan dengan
cara kompaksi
• Limbah padat tak terbakar dan tak termampatkan pengolahannya
dimasukkan secara langsung dengan cara sementasi dalam shell
beton
• Limbah padat aktivitas tinggi, aktivitas sedang, dan aktivitas rendah
pengolahannya masing-masing diimobilisasi atau kondisioning.
Pengolahan Limbah Radioaktif
Pengolahan Limbah Radioaktif

4. Penyimpanan sementara
Penyimpanan dilakukan sebelum dan sesudah diolah. PTLR memiliki
2 fasilitas penyimpanan, yaitu Interim Storage (IS) dan penyimpanan
sementara limbah aktivitas tinggi (PSLAT).

Shell beton 950L disimpan di IS PSLAT


Pengolahan Limbah Radioaktif

5. Penyimpanan Akhir
Salah satu prinsip utama pengolahan limbah radio aktif adalah “undue
burden for the next generation”. Sebagian besar limbah radioaktif yang
tersimpan di PTLR mempunyai umur yang pendek, hanya sebagian kecil saja
mempunyai usia yang panjang sampai ribuan tahun. Untuk limbah usia
panjang ini, PTLR telah mengembangkan teknologi penyimpanan akhir, yaitu
penyimpanan limbah di kedalaman tertentu dibawah tanah.
Kesimpulan dan Saran

Perlu kita sadari bahwa limbah tetaplah limbah. Solusi terbaik dari
pengolahan limbah pada dasarnya ialah menghilangkan limbah itu sendiri. Dan
perlu di ingat bahwa pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem
pengelolaan limbah. Pengolahan limbah yang bertujuan untuk mencegah,
mengurangi, dan menghilangkan terbentuknya limbah langsung pada
sumbernya di seluruh bagian-bagian proses dapat dicapai dengan penerapan
kebijaksanaan pencegahan, penguasaan teknologi, serta perubahan mendasar
pada sikap dan perilaku kita sebagai manusia.
Treatment versus Prevention
Mana yang menurut teman-teman lebih baik ?
Saya yakin kita semua tahu jawabannya.

Reduce/ Recycle/ Reuse/


Penggunaan
mengurangi Daur ulang kembali
QUESTIONS?

Вам также может понравиться