Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Latar Belakang
Gizi sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Tujuan pemberian
gizi yang baik adalah mencapai tumbuh kembang anak yang adekuat. Pada
bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan
dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini akan berlanjut
hingga dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa kritis dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak, karena dimasa inilah periode tumbuh kembang anak
yang paling optimal baik untuk intelegensi maupun fisiknya. Periode ini
dapat terwujud apabila anak mendapatkan asupan gizi sesuai dengan
kebutuhannya secara optimal. Sebaliknya pada bayi dan anak pada masa usia
0-24 bulan apabila tidak memperoleh makanan sesuai dengan kebutuhan gizi,
maka periode emas ini akan berubah menjadi periode kritis yang akan
mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, saat ini maupun selanjutnya
(Mahaputri et al, 2014).
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.450/MenKes SK/IV, yang mengacu pada resolusi World Health Assembly
(WHO,2001) menyatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan yang optimal bayi harus diberi ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama selanjutnya (Mahaputri et al, 2014). Bagi bayi usia 0-
6 bulan, pemberian ASI saja sudah cukup, namun bagi bayi di atas 6 bulan
diperlukan makanan selain ASI yaitu berupa makanan pendamping ASI atau
MP-ASI Hasil survei menunjukkan salah satu penyebab terjadinya gangguan
tumbuh kembang bayi dan anak usia di atas 6 bulan di Indonesia adalah
rendahnya mutu MP-ASI (Lailina et al, 2015). Dalam pemberian MP-ASI,
yang perlu diperhatikan adalah usia pemberian MP-ASI, jenis MP-ASI,
frekuensi dalam pemberian MP-ASI, porsi pemberian MP-ASI, dan cara
pemberian MP-ASI pada tahap awal. Pemberian MP-ASI yang tepat
diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga
merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri pada
bayi. Pemberian makanan tambahan harus bertahap, dari bentuk bubur cair
i
kebentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan
lembek dan akhirnya makanan padat (Mahaputri et al, 2014).
Menurut Gill Repley (2006), bayi memiliki kendali untuk makan dan
memilih makanan sendiri. Selama ini MP ASI diawali dengan pemberian
makanan dalam bentuk lunak atau puree, namun Repley memperkenalkan
pendekatan baru dengan membiarkan bayi mengkonsumsi makanan padat
yang dia inginkan. Dalam istilah pemberian makanan bayi, metode ini
disebut Baby Led Weaning (BLW). Menurut Repley metode BLW ini mampu
membangun pola makan yang sehat dan baik sedini mungkin. Dari segi
kesehatan gigi, menurut drg. Andria Diarti Sp.KGA, pemberian makanan
padat dalam metode BLW bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan
lengkung gigi sehingga gigi bayi lebih cepat tumbuh. Menurut penelitian
Jannah et.al, (2016) bahwa, sebelum pemberian MP-ASI metode BLW
jumlah pola makan buruk sebesar 77,8 %, sesudah diperkenalkan pemberian
MP-ASI metode BLW jumlah pola makan baik sebesar 81,5 %. Oleh karena
itu, referat ini akan menjelaskan tentang MP-ASI metode BLW.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian metode BLW pada MP-ASI
1. Definisi BLW
2. Manfaat BLW
a. Sesuai dengan waktu makan bayi atau anak. Bayi atau anak akan
mengambil makanan sendiri jika mereka merasa lapar sehingga sangat
baik untuk menyesuaikan waktu makan anak atau bayi untuk
menentukan sendiri waktu makan mereka dengan baik.
c. Sesuai porsi makan anak, karena pada metode BLW ini anak akan
menentukan porsi makannya sendiri yaitu ketika merasa kenyang anak
akan berhenti untuk mengambil makanan diatas meja makan. Namun
dalam menerapkan metode ini, anak membutuhkan bantuan ibu untuk
memotong makanan sesuai ukuran genggaman tangan anak.
Pada saat pertama kali menerapkan metode BLW, sebagian besar orang
tua merasa ragu dengan metode ini, karena sebagian orang tua berpikir
apakah anak mendapat asupan yang cukup atau tidak jika
menggunakan metode ini. Sebagian orang tua juga mengkhawatirkan
jika anak tersedak saat anak makan sendiri. Hal ini dapat hindari
dengan memberikan makanan yang cukup lunak dan lembut sehingga
bisa dimakan oleh anak dan biarkan anak untuk memakannya sendiri
dengan pengawasan orang tua. Hal ini juga dapat menghindari risiko
anak tersedak. Jika orang tua masih khawatir gizi anak tidak tercukupi,
orang tua dapat menyuapi mereka dengan makanan lunak diwaktu
makan berikutnya.
b. Berantakan
a. Persiapan
b. Konsultasi ke dokter
Tak hanya tekstur dan ukuran, tetapi hal yang paling penting
diperhatikan adalah kandungan zat gizi dalam makanan yang akan
diberikan. Pastikan bahwa makanan yang dimakan telah memenuhi
kebutuhan gizinya. Oleh karena itu berikan semua jenis makanan yang
memiliki kandungan gizi yang tinggi. Beberapa makanan seperti
wortel, brokoli, dan semua jenis sayuran yang dapat ibu berikan untuk
anak. Cara penyajiannya pun dapat dibuat dengan cara dikukus
sehingga memudahkan anak untuk mengunyahnya.
f. Makan bersama
3. Cara penerapan metode BLW pada anak yaitu, melihat tanda kematangan
fisik dan psikologis pada anak, sebelum menerapkan metode BLW perlu
dilakukan konsultasi pada dokter, pemberian ASI tetap diberikan kurang
lebih 60-70 % hingga anak berusia 2 tahun, sesuaikan besar kecilnya
makanan dengan jari tangan anak, kandungan zat gizi harus diperhatikan
baik jenis dan jumlahnya, makan bersama keluarga agar anak dapat meniru
cara makan yang baik dan benar.
Bowman, B.A dan R.M. Russell. (2001). Present Knowledge in Nutrition Edisi 8.
Washington DC : ILSI Press.
Depkes. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Lokal Tahun 2006.
Jannah, Z., N. Rohmah dan H. Kurniawan. 2016. Pengaruh Pemberian MP-ASI
Metode BLW (Baby Led Weaning) Terhadap Pola Makan Bayi di Posyandu
Anggur Desa Umbulsari Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Jember. Jember
Kusmawardani, B. 2010. Hubungan Praktik Higiene Sanitasi Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tradisional dengan Kejadian Diare
pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Semarang. Diponegoro University.
Lailana, M., T. D. Widyaningsih., J. M. Maligan. Prinsip Dasar Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk Bayi 6-24 Bulan: Kajian Pustaka.
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 hal 1646-1651. Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian, FTP Universitas Brawijaya, Malang.
Rahmawati. R. 2014. Gambaran Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia Kurang dari
6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta
Selatan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Rapley, G & Murket, T. 2008. Baby Led Weaning. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
S. L. Cameron, A.L. M. Heath. and R. 2012. W. Taylor. How Feasible is Baby-Led
Weaning as an Approach to Infant Feeding? A Review of the Evidence.
Nutrients J Vol.4. ISSN 2072-6643. University of Otago. New Zealand
Setyarini, L. dan D. Damayanti. 2016. 365 Hari MP-ASI Makanan Pendamping
ASI untuk Anak Usia 6-18 Bulan. Penerbit Kompas. Jakarta.
Sulistyarini, T., D. I. S. H. Pernomo dan D. Prawesti. 2016. Aplikasi Pelatihan
Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Metode Baby Led Weaning
Meningkatkan Berat Badan Bayi. Jurnal Sain Med Vol. 8 No. 1 Hal. 32-35.
Airlangga University Press.
Disusun oleh :
Anisa Rachmawati
G4A016056
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
Baby Led Weaning (BLW)
Disusun Oleh:
Anisa Rachmawati
G4A016056
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas referat ini. Referat yang
berjudul “Baby Led Weaning (BLW)” ini merupakan salah satu syarat ujian
kepaniteraan klinik dokter muda SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dr. Dhian Endarwati, Sp.A
selaku pembimbing atas bimbingan, saran, dan kritik yang membangun dalam
penyusunan tugas referat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan referat ini masih belum
sempurna serta banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis tetap
mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembimbing serta seluruh pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
A. Latar Belakang ..................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 4
A. MP ASI 2
B. Pemberian MP-ASI Metode Baby Led Weaning 2
1. Definisi Baby Led Weaning 7
2. Manfaat Baby Led Weaning 9
3. Masalah dalam menerapkan BLW 13
4. Cara Menerapkan Metode BLW 16
5. Pengaruh MP-ASI Metode BLW 16
III. KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 1