Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Didik Sugiyanto
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara, 14350
email: didiksgy@gmail.com
ABSTRAK
Methanol salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui, sehingga menarik
untuk diteliti dalam rangka memanfaatkannya sebagai bahan bakar alternative. Selain
penggunaan bahan bakar alternatif pada motor bensin, modifikasi beberapa bagian atau
sistem yang dipakai pada motor sangat diperlukan untuk meningkatkan unjuk kerja mesin
misalnya dengan penggunaan jenis busi, karena proses pembakaran didalam ruang
bakar sangat berpengaruh terhadap kinerja dari suatu motor bakar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan 10 % dan 20 % methanol
yang dicampur bensin terhadap kinerja motor bensin dengan menggunakan busi standar
dan busi racing.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu
mengadakan pengujian secara langsung tentang pengukuran torsi, konsumsi bahan bakar
dan temperatur gas buang dengan menggunakan bahan bakar bensin yang dicampur
methanol dengan menggunakan busi racing dan busi standar. Pengujian ini
menggunakan motor bensin 4 tak 100 cc yang dihubungkan dengan dynamometer.
Dari pengujian didapat kesimpulan penambahan 10 % methanol baik menggunakan
busi Split Fire maupun busi NGK menghasilkan torsi, daya yang lebih besar dan
konsumsi bahan bakar spesifik yang lebih hemat serta temperatur gas buang yang lebih
tinggi dibanding dengan penambahan 20 % methanol.
6
layar thermocouple. 5
4
11. Kemudian menyetel kembali putaran 3
mesin sesuai dengan putaran yang 2
1
direncanakan yaitu: 0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
2500,3500,4500,5500,6000,7000,800 Putaran (Rpm)
0,9000,10000,11000,12000 rpm. Split Fire NGk Split Fire NGK
12. Untuk setiap percobaan dilakukan 10 % 10 % 20 % 20 %
4
12 3
10 2
8 1
Daya (HP)
0
6
-1 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
4 Putaran (Rpm)
2
Split Fire NGK Split Fire NGK
0 20 % 20 % 10 % 10 %
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
Putaran (Rpm) Gambar 5. Grafik hubungan antara SFC
Split Fire NGK Split Fire NGK
dengan putaran mesin pada
10 % 10 % 20 % 20 %
busi Split Fire dan busi NGK
Gambar 4. Grafik hubungan antara daya dengan 10 % dan 20 %
dengan putaran mesin pada methanol.
busi Split Fire dan busi NGK Dari gambar grafik konsumsi bahan
dengan 10 % dan 20 % bakar spesifik paling hemat terjadi pada
methanol. penggunaan busi Split Fire dengan
Dari gambar grafik dapat dijelaskan penambahan 10 % methanol. Konsumsi
bahwa daya maksimum dihasilkan oleh bahan bakar spewsifik pada penambahan
busi Split Fire dengan penambahan 10 % 10 % methanol sebesar 0.066 Kg/HP.Jam
methanol. Daya maksimum pada busi pada penggunaan busi Split Fire dan pada
Split Fire dan busi NGK terjadi pada busi NGK sebesar 0.088 Kg/HP.Jam
putaran yang sama yaitu pada putaran terjadi pada putaran yang sama yaitu
8000 rpm. Pada penambahan 10 % 8000 rpm. Pada campuran 20 % methanol
methanol daya maksimum busi Split Fire konsumsi bahan bakar spesifik paling
yaitu 10.045 HP dan pada busi NGK hemat 0.089 Kg/HP.Jam pada busi Split
Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 2 Tahun 2014
Fire dan pada busi NGK sebesar 0.093 menghasilkan torsi, daya yang lebih
Kg/HP.Jam. Semakin kecil nilaio SFC besar dan konsumsi bahan bakar
maka semakin hemat bahan bakarnya. spesifik yang lebih hemat dibanding
600 menggunakan busi NGK karena
bentuk elektroda yang bercabang dan
Temperatur Gas Buang (C)
500