Вы находитесь на странице: 1из 16

HUBUNGAN MIOPIA ORANGTUA DENGAN MIOPIA SERTA

PRESTASI ANAK

Gheny Q. A’yunni,1Herry Garna,1,2 Yanuar Zulkifli3


1Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung,
2 Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung,
3Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Abstrak
Miopia atau rabun jauh adalah kondisi mata yang mempunyai kekuatan
pembiasan sinar yang berlebihan sehingga sinar sejajar yang datang akan
jatuh di depan retina. Miopia disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya faktor genetik yang dapat memengaruhi bentuk dan struktur bola
mata anak. Miopia pada anak dapat menyebabkan penurunan prestasi
karena kesulitan berkonsentrasi dan memperoleh informasi. Penelitian ini
betujuan menganalisis hubungan miopia orangtua dengan miopia dan
prestasi anak di sekolah pada siswa SDN 4–5 Coblong Bandung tahun
ajaran 2016–2017. Metode penelitian adalah observasional analitik
dengan desain potong lintang (cross sectional) yang dilakukan pada 92
siswa kelas II di SDN 4–5 Coblong Bandung pada bulan Mei 2017. Data
diuji menggunakan uji chi-square. Teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling lalu dilakukan pemeriksaan mata untuk
menentukan status miopia. Nilai hasil belajar akhir rata-rata setiap siswa
menentukan prestasi belajar yang diperoleh guru dengan kategori 80–
100: sangat baik; 70–80: baik; 60–70: cukup; 50–60: kurang. Dari 92
subjek penelitian terdapat 54 orangtua siswa dengan riwayat miopia dan
anak dengan miopia sebanyak 64 orang. Terdapat hubungan antara
kejadian miopia orangtua dan miopia pada anak (95% IK: 2,23-6,47;
p<0,001). Anak tanpa miopia proporsi prestasi paling banyak adalah
sangat baik dan anak dengan miopia paling banyak prestasi cukup dan
baik(p<0,001). Simpulan, terdapat hubungan miopia orangtua dengan
miopia anak serta hubungan miopia anak dengan prestasi di sekolah.
Kata kunci: Anak, miopia, orangtua, prestasi, sekolah

Korespondensi: Gheny Q A’yunni. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jalan 1


Hariangbanga No. 2 Bandung, E-mail: ghenyqa@gmail.com
MYOPIA RELATIONSHIP OF PARENTS WITH MYOPIA AND
CHILD ACHIEVEMENT

Gheny Q. A'yunni, 1 Herry Garna, 1.2 Yanuar Zulkifli3


1Programof Bachelor of Medicine Faculty of Bandung Islamic University,
2Pediatric
Departement of Medicine Faculty of Bandung Islamic University,
3Ophtalmology Departement of Medicine Faculty of Bandung Islamic University

Abstract
Myopia or farsightedness is an eye condition that has excessive refracting
power so that the parallel rays that come will fall in front of the retina.
Myopia is caused by several factors, one of which is the genetic factor that
can affect the shape and structure of the child's eyeball. Myopia in children
can lead to a decrease in performance due to difficulty concentrating and
obtaining information. This study aims to analyze the relationship of
parent myopia with myopia and achievement of children in school on the
students SDN 4-5 Coblong Bandung academic year 2016-2017. The
research method was analytic observational with cross sectional design
done on 92 second grade students at SDN 4-5 Coblong Bandung in May
2017. Data were tested using chi-square test. Sampling technique using
total sampling and then performed an eye examination to determine the
status of myopia. The average final learning outcomes of each student
determine the learning achievement obtained by teachers with the
category 80-100: very good; 70-80: good; 60-70: enough; 50-60: less. Of
the 92 subjects, there were 54 parents with a history of myopia and 64
children with myopia. There is a relationship between the incidence of
parent myopia and myopia in children (95% IK: 2,23-6,47; p <0.001).
Children without myopia the highest proportion of achievement is
excellent and the children with the most accomplished and good
achievement (p <0.001). Conclusion, there is a relationship of parent
myopia with childhood myopia as well as the relationship of childhood
myopia with achievement in school.

Key words: Achievement, children, myopia, parents, school

Korespondensi: Gheny Q A’yunni. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jalan 2


Hariangbanga No. 2 Bandung, E-mail: ghenyqa@gmail.com
Pendahuluan

Proses penglihatan sangat penting dalam faktor pertumbuhan dan

perkembangan anak serta sebagai salah satu cara untuk memperoleh

informasi yang penting bagi anak dalam proses pendidikan. 1 Pada keadaan

tertentu usia 7 sampai 19 tahun anak mulai mengeluhkan penurunan

ketajaman penglihatan karena kelainan pada proses penglihatan dapat

muncul oleh beberapa faktor yang terlibat. 2 Anak sering kali memiliki

kebiasaan buruk dalam aktivitas membaca dan menggunakan alat

elektronik jarak dekat atau anak dengan orangtua yang memiliki keluhan

rabun jauh akan menyebabkan keluhan berupa penurunan ketajaman

penglihatan atau penglihatan yang buram saat melihat objek dari jarak

jauh.

Miopia atau dikenal dengan istilah rabun jauh merupakan kondisi mata

yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan sehingga

sinar sejajar yang datang akan jatuh di depan retina dan difokuskan di

dalam badan kaca. 3 Insidensi miopia meningkat selama masa sekolah,

terutama sebelum dan usia sepuluh tahun.2 Faktor risiko miopia diketahui

bersifat multifaktorial, yaitu faktor genetik meliputi panjang bola mata,

riwayat keluarga, dan etnik serta faktor lingkungan seperti melakukan

aktivitas jarak dekat.4 Kasus gangguan penglihatan pada anak usia kurang

dari 15 tahun mencapai 19 juta anak, 12 juta anak di antaranya mengalami

gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi.

Berdasar atas Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2014 kasus

penurunan penglihatan pada anak usia lebih dari 6 tahun mencapai 0,3%.5

3
Dampak buruk yang ditimbulkan dari miopia pada anak berupa

penurunan nilai hasil belajar anak yang memengaruhi prestasi anak di

sekolah.

Penelitian yang dilakukan oleh Narityastuti 6 di Surakarta terdapat

hubungan antara orangtua yang menderita miopia dan kejadian miopia

pada anaknya. Penelitian Rumondor dan Rares1 di Manado mendapatkan

hubungan yang signifikan antara prestasi belajar dan miopia. Berdasar

atas latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara miopia pada

orangtua dan kejadian miopia pada siswa SDN 4–5 Coblong Bandung

serta hubungan miopia dengan prestasi anak di sekolah karena pada usia

sekolah dasar perkembangan miopia mulai terjadi.

Metode

Metode penelitian adalah observasional analitik dengan desain potong

lintang (cross sectional). Populasi terjangkau merupakan siswa kelas 2

SDN 4–5 Coblong Bandung tahun ajaran 2016–2017. Penelitian ini

dilakukan selama bulan Mei 2017 dengan teknik pengambilan sampel total

sampling, yaitu jumlah sampel sama dengan jumlah populasi7 sebanyak

92 orang yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu terdapat kelompok siswa

miopia dan siswa tidak miopia serta tidak termasuk kriteria eksklusi, yaitu

yang sedang mengalami infeksi mata saat dilaksanakan penelitian, siswa

menderita penyakit mata bawaan sejak lahir, siswa menderita penyakit mata

4
yang bisa mengganggu penglihatan, siswa yang sering tidak masuk sekolah

karena dapat mengganggu prestasi belajar, dan siswa yang tidak hadir pada saat

dilakukan penelitian. Data penelitian yang diperoleh diuji dengan uji chi-

square.

Mata miopia atau rabun jauh ditentukan melalui pemeriksaan

ketajaman visus oleh peneliti yang sebelumnya telah melakukan pelatihan

teknik pemeriksaan ketajaman visus untuk menentukan mata miopia dan

tidak miopia pada siswa dengan cara meminta siswa menyebutkan huruf

yang ditunjuk pada snellen chart dengan jarak 6 meter dan kondisi mata

yang tidak diperiksa ditutup oleh tangan sampai siswa tidak mampu

melihat dengan jelas huruf yang ditunjuk lalu dilakukan hal yang sama

pada sepasang mata. Dinyatakan miopia ketika visus <6/6. Data penelitian

berupa prestasi belajar diambil dari nilai hasil belajar rata-rata setiap

siswa yang merupakan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran berupa nilai tes atau angka yang

diberikan oleh guru, yaitu sebagai berikut: 80–100 dengan kriteria sangat

baik yang artinya menguasai hampir semua konsep; 70–<80 dengan

kriteria baik yang artinya menguasai sebagian besar konsep; 60–<70

dengan kriteria cukup yang artinya menguasai separuh konsep; 50–<60

dengan kriteria kurang yang artinya menguasai sebagian kecil konsep.8

Hasil

Berdasar atas data terdapat total sampel 92 siswa kelas IIA dan IIB

sebanyak 44 siswa dan 48 siswa masing-masing. Mayoritas siswa SDN 4–

5
5 Coblong Kota Bandung tahun ajaran 2016–2017 pada penelitian ini

memiliki orangtua dengan miopia sebanyak 54 orang (59%) dan berdasar

atas hasil pemeriksaan mata pada siswa dengan mata miopia sebanyak 64

orang (70%). (Tabel 1).

Tabel 1 Karakteristik Subjek Penelitian berdasar atas Kejadian Miopia pada


Orangtua dan Siswa

Miopia n= 92 %

Orangtua
Ya 54 59
Tidak 38 41
Anak
Ya 64 70
Tidak 28 30

Berdasar atas prestasi belajar anak yang diambil dari nilai hasil belajar

terakhir rata-rata siswa mayoritas siswa termasuk kategori cukup dan baik

33% masing-masing dari jumlah siswa. Kategori kurang sebanyak 15% dan

kategori baik sekali sebanyak 19% (Tabel 2).

Tabel 2 Karakteristik Subjek Penelitian berdasar atas Prestasi Belajar

Prestasi Belajar n= 92 %
Kurang (nilai: 50-59) 14 15
Cukup (nilai: 60-69) 30 33
Baik (nilai: 70-79) 30 33
Baik sekali (nilai: 80-100) 18 19

6
Hubungan antara kejadian miopia orangtua dan miopia pada anak

ditentukan dengan uji chi-square dengan derajat kepercayaan 95% (Tabel

3). Didapatkan nilai signifikansi p= 0,001 (p<0,05) sehingga disimpulkan

terdapat hubungan antara kejadian mopia orangtua dengan miopia pada

anak.

Tabel 3 Hubungan Miopia pada Orangtua dengan Miopia pada Anak

95% Nilai
Miopia Anak IK p
Orangtua
Normal Miopia
Ya 0 54 2,23; 0,001
Tidak 28 10 6.47

Tabel 4 Hubungan Miopia dengan Prestasi Belajar Siswa

Prestasi
Nilai
Miopia Kurang Cukup Baik Sangat Korelasi
p
Baik
Ya 14 29 21 0 0,001 -0,71
Tidak 0 1 9 28

Pengaruh miopia anak pada prestasi di sekolah diketahui melalui uji

statistik chi-square. Pada kelompok anak dengan visus normal, proporsi

prestasi terbesar adalah sangat baik dan pada kelompok anak dengan

miopia proporsi prestasi terbesar adalah cukup dan baik. Dalam kelompok

visus normal tidak ada anak yang memiliki prestasi kurang, sedangkan

pada kelompok anak dengan miopia terdapat siswa yang termasuk

kategori prestasi kurang. Nilai p=0,001 (p<0,05), menunjukkan hubungan

7
secara statistik bermakna antara status miopia dan prestasi anak dengan

kekuatan korelasi sebanyak 71%.

Pembahasan

Riwayat miopia pada orangtua cenderung memengaruhi kejadian miopia

pada anak. Penelitian yang dilakukan oleh Robert 9 menyatakan bahwa

riwayat miopia yang dimiliki oleh orangtua merupakan faktor penting

kejadian miopia pada anak dengan cara memengaruhi pertumbuhan bola

mata dan bentuk bola mata anak yang sifatnya diturunkan dari orangtua.

Penelitian lain menyatakan secara konsisten terdapat korelasi yang kuat

antara kelainan refraksi anak dan riwayat miopia pada orangtua. Secara

genetik terdapat sekitar 5 lokus kromosom yang membawa sifat refraksi

mata dari orangtua kepada anak, dari penelitian lain didapatkan bahwa

orang dengan polimorfisme gen PAX6 akan mengalami risiko miopia yang

sangat tinggi, hal ini jua ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan di

Australia terdapat 50% faktor genetik yang memengaruhi pemanjangan

aksis bola.10

Anak dengan faktor risiko orangtua memiliki riwayat miopia serta

terpapar faktor eksternal lain mengakibatkan pemanjangan bola mata dan

pergeseran refraksi ke arah miopia akan terjadi lebih cepat serta tingkat

progresivitas menjadi lebih tinggi dibanding dengan anak tanpa miopia

pada kedua orangtua. Penderita miopia anak dengan salah satu atau kedua

orangtua yang menderita miopia memiliki kemungkinan bahwa gen yang

8
membawa sifat miopia diturunkan dari orangtua kepada anak dapat

menentukan perkembangan okular terhadap rangsangan lingkungan.

Penelitian lain menyatakan pendidikan memiliki keterkaitan dengan

miopia dalam kapasitas memperoleh informasi di sekolah.11

American Academy of Ophthalmology menyatakan bahwa

pengalaman visual anak memiliki peran penting di dalam perkembangan

psikologis, fisik, dan intelektual.12 Gangguan penglihatan karena kelainan

refraksi merupakan salah satu kejadian yang sering terjadi pada anak.

Anak dengan miopia tidak terkoreksi memiliki kecenderungan yang lebih

besar untuk memiliki prestasi belajar yang kurang dibanding dengan anak

dengan penglihatan normal atau anak yang menderita miopia terkoreksi

dengan alat bantu penglihatan sehingga memiliki ketajaman penglihatan

yang normal. 13 Setiap anak yang memiliki masalah penglihatan sulit

mengidentifikasi apa yang tertulis di papan tulis dan tidak dapat menyalin

dengan kecepatan yang sama dengan anak tanpa gangguan penglihatan.

Terkadang anak merasa malu untuk bertanya kepada orang lain. Dengan

demikian, anak tersebut akan merasa tertinggal dan

menjauhkan diri dari teman-teman yang seusia. Kondisi seperti ini

memungkinkan anak mengalami kehilangan miat belajar sehingga

menyebabkan prestasi akademisnya menurun dibanding anak dengan

penglihatan normal.14

Penelitian lain melaporkan bahwa anak di sekolah akan menghabiskan

lebih banyak waktu 5 menit untuk membaca dan menulis. Hasilnya

mencerminkan hubungan yang erat antara intensitas belajar dan miopia.1

9
Dalam sebuah penelitian terhadap 157.748 rekrutan militer pria Israel

berusia 17 sampai 19 tahun, tingkat prevalensi miopia meningkat dari 8%

pada individu dengan skor kecerdasan sangat rendah (IQ-80 pada tes Otis

verbal dan matriks nonverbal), sedangkan seseorang tanpa miopia

memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.15 Hasil penelitian ini sejalan

dengan beberapa penelitian sebelumnya, yaitu responden dengan miopia

cenderung memiliki prestasi lebih rendah dibanding dengan anak yang

penglihatan normal.

Simpulan

Terdapat hubungan antara miopia orangtua dan miopia anak serta

hubungan miopia dengan prestasi belajar di sekolah SDN 4–5 Coblong

Kota Bandung tahun ajaran 2016–2017.

Ucapan Terima Kasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Maynanda Primadhiya S, Bella

Adelina, dan Pak Shandy serta seluruh guru, siswa dan orangtua siswa

SDN 4–5 Coblong Kota Bandung yang telah membantu pelaksanaan

penelitian ini.

Daftar Pustaka

1. Rumondor NE, Rares LM. Hubungan kelainan refraksi dengan


prestasi belajar anak di SD Kristen Eben Haezar 2 Manado; 2014
Mar (diunduh 4 Januari 2017). Tersedia dari:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/search/authors/vie

10
w?firstName=Nandy&middleName=E.&lastName=Rumondor&affil
iation=Universitas%20Sam%20Ratulangi&country=ID.

2. Paul A. Levy and Robert W. Marion. Human genetics and


dysmorphology. Dalam: Nelson WE, Bherman RE, Kliegman R,
Jenson HB, Stanton BF, penyunting: Robert M. Kliegmen R.
Nelson text book of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2007.

3. Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Ilmu penyakit mata


untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran. Edisi ke-4.
Jakarta: CV Sagung Seto; 2014.

4. Heiting ODG. Miopia control - a cure for nearsightedness. Maret


2016 (diunduh 22 Februari 2017). Tersedia dari:
http://www.allaboutvision.com/parents/miopia.htm

5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi


Jawa Barat. 2014 (diunduh 4 Januari 2017). Tersedia dari:
http://www.diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/0ce8aa75df6bcc
a668324dbf0b828479.pdf.

6. Narityastuti DB. Hubungan orangtua menderita miopia dengan


kejadian miopia pada anaknya di SDN Cemara 2 Surakarta; 7 Okt
2013 (diunduh 4 Januari 2017). Tersedia dari:
http://jurnal.fk.uns.ac.id/index.php/Nexus-Kedokteran-
Klinik/article/view/434

7. Sahal YP. Afghani A. Nilapsari R. Journal and Medicine of Health


Global Medical & Health Communication Universitas Islam
Bandung; Bandung; Februari 2014;(2)2. Hubungan jumlah sel
limfosit dengan usia dan status nutrisi pada penderita tuberkulosis
(diunduh 15 Juli 2017). Tersedia dari:
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/gmhc/article/view/1534/pd
f

8. Alwi Hasan. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen


Pendidikan Nasional Balai Pustaka; 2005.

9. Peet JA. Cotch MF. Wojchiechowski R. Wilson JEB.Stambolian D.


Investigative Ophthalmology and Visual Science, a ARVO J. 2007
September;(48)9;4002-4004. Heritability and familial aggregation
of refractive error in the old order amish; 2007 Sep (diunduh 15 Juli
2017). Tersedia dari:
http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2125423

11
10. Jordan LAJ. Sinott LT. Manny RE. Cotter SA. Kleinstein RN. Mutti
DO, dkk. Investigative Ophthalmology and Visual Science an ARVO
Journal. 2010 Jan;51(1):115–121. Early childhood refractive error
and parental history of miopia as predictors of miopia (diunduh 15
Juli 2017). Tersedia dari:
http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2185549

11. Saw SM. Wu HM. Seet B. Wong TY. Yap E. Chia KS, dkk. Br. J
Ophthalmol. 2001 Februari;(85):855–860. Academic achievement,
close up work parameters, and miopia in Singaporemilitary
conscript (diunduh 28 Juli 2017). Tersedia dari:
http://bjo.bmj.com/content/85/7/855

12. Gregory I. Ostrow. Epley KD. Iribarren E. Myopi; 2010 May


(diunduh 15 Juli 2017). Tersedia dari:
http://eyewiki.aao.org/Miopia

13. Amelia R. Hubungan miopia yang tidak dikoreksi dengan prestasi


belajar pada siswa-siswi kelas 5-6 di SDN Dharmawanita Medan;
2013 Juli (diunduh 15 Juli 2017). Tersedia dari:
https://id.123dok.com/document/6zkrkl1y-hubungan-miopia-
yang-tidak-dikoreksi-dengan-prestasi-belajar-pada-siswa-siswi-
kelas-5-6-di-sdn-dharmawanita-medan.html

14. Prema N. International Journal of Scientific Research. August


2013;(2)8. Impact of myopia correction on academic achievement
of VII std students (diunduh 15 Juli 2017). Tersedia dari:
https://www.worldwidejournals.com/international-journal-of-
scientific-research-
(IJSR)//articles.php?val=MTQ5MQ==&b1=161&k=41

15. Saw SM. Tan SB. Fung D. Chia KS. Koh D. Tan DTH, dkk.
Investigative Ophthalmology and Visual Science an ARVO Journal.
2004 Sep;(45)9:1-6. IQ and the association with myopia in children
(diunduh 7 April 2017). Tersedia dari:
http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2163349

16. Garna H. Pedoman penyusunan karya ilmiah bidang kesehatan;


Bandung: CV. Adia; 2017.

12
13
14
1
Rumondor
2
nelson
3
Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Ilmu penyakit mata untuk dokter
umum dan mahasiswa kedokteran. Edisi ke-4. Jakarta: CV Sagung Seto; 2014.

4.Heiting ODG. Miopia Control - A Cure For Nearsightedness. Maret 2016


(diunduh 22 februari 2017). Tersedia dari:
http://www.allaboutvision.com/parents/miopia.htm
5
. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
2014 (diunduh 4 Januari 2017). Tersedia dari:
http://www.diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/0ce8aa75df6bcca668324dbf0b8
28479.pdf.
6
. Narityastuti DB. Hubungan orangtua menderita miopia dengan kejadian miopia
pada anaknya di SDN Cemara 2 Surakarta; 7 Okt 2013 (diunduh 4 Januari 2017).
Tersedia dari: http://jurnal.fk.uns.ac.id/index.php/Nexus-Kedokteran-
Klinik/article/view/434
7
Gmhc yura http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/gmhc/article/view/1534/pdf
8
Alwi Hasan. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Balai Pustaka; 2005.
9
Investigative Ophthalmology and Visual Science an ARVO Journal. 2007
September;(48)9;4002-4004. Heritability and familial aggregation of refractive error in the old
order amish; 2007 Sep (diunduh 15 juli 2017). Tersedia dari:
http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2125423
10
9. Investigative Ophthalmology and Visual Science an ARVO Journal. 2010 Jan; 51(1): 115–
121. Early childhood refractive error and parental history of miopia as predictors of miopia
(diunduh 15 Juli 2017). Tersedia dari: http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2185549
11
Br. J Ophthalmol. 2001 Februari;85:855–860. Academic achievement,
close up work parameters, and miopia in Singaporemilitary conscript
(diunduh 28 Juli 2017). Tersedia dari:
http://bjo.bmj.com/content/85/7/855

12
http://eyewiki.aao.org/Miopia Gregory I. Ostrow, MD FAAO FAAP, Laura Kirkeby, CO

15
13Hubungan Miopia yang Tidak Dikoreksi dengan Prestasi Belajar pada Siswa-
Siswi Kelas 5-6 di SDN Dharmawanita, Medan
https://id.123dok.com/document/6zkrkl1y-hubungan-miopia-yang-tidak-dikoreksi-dengan-
prestasi-belajar-pada-siswa-siswi-kelas-5-6-di-sdn-dharmawanita-medan.html
14
https://www.worldwidejournals.com/international-journal-of-scientific-research-
(IJSR)//articles.php?val=MTQ5MQ==&b1=161&k=41
15
http://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2163349 iq dan miopia

16

Вам также может понравиться