Вы находитесь на странице: 1из 11

Hasil Analisis SWOT

Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Analisis SWOT bertujuan untuk pemeilihan strategi alternatif unuk


mengembangakan Desa Bagawat menuju desa mandiri. Tahapan yang dilakukan
adalah mengkaji terkait faktor-fakot internal dan eksternal kawasan dalam mencari
stretegi terbaik untuk mengembangkan Desa Bagawat menuju desa mandiri.
Dalam mencari indikator tersebut menggunakan cara Focus Group Discusion
(FGD) agar mengetahui potensi dan masalah yang akan dijadikan indikator
analisis SWOT. Informan yang dijadikan sebagai pemberi informasi yaitu aparatur
Desa Bagawat. Hasil perumusan identifikasi faktor-faktor internal yang meiliputi
faktor kekuatan dan faktor kelemahan diuraikan pada tabel dibawah ini.

Tabel Analisis Faktor Internal


Faktor Internal
Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan
 Terdapat produksi unggulan berupa  Belum adanya inovasi dari kerjaninan
kerajinan anyaman bambu yang anyaman bambu tersebut untuk
menjadi ciri khas Desa Bagawat menambah nilai jual produk unggulan
 Pelaku usaha kerajinan bambu desa tersebut.
berjumlah 350 KK  Masih rendahnya kualitas
 Tingkat pemasaran hasil produk Sumberdaya manusia dengan
desa sudah mencapai Kabupaten masyoritas lulusan SD
Ciamis dan Kabupaten  Tingkat kemiskinan yang cukup tinggi
Tasikmalaya dengan jumlah 198 KK atau memiliki
 Memiliki air terjun yang memiliki persentase 39,6% dari total jumlah
potensi sebagai obyek wisata keluarag yang terdapat di Desa
unggulan Desa Bagawat Bagawat
 Tingkat gotong royong yang masih  Akses sarana permukiman berupa
tinggi di Desa Bagawat setiap bulan listrik belum sepenuhnya dimiliki
melakukan minimal 4 kali kegiatan dengan terdapatnya 6 keluarga tidak
gotong royong memiliki akses listrik sendiri.
 Lingkungan masyarakat yang  Belum berperan optimalnya lembaga
aman, damai dan jauh dari berbagai desa dalam mendukung kegiatan
konflik masyarakat ekonomi dea
 Desa Bagawat masih memiliki  Belum adanya organiasi yang
lahan pertanian dan perkebunan mewadahi kegiatan kerajinan bambu
yang masih luas dengan masyoritas sehingga kegiatan tersebut masih
penggunaan lahannya berupa dilakukan dalam skala rumah
perkebunan dan pertanian.  Akses terhadap desa yang kurang
baik dengan kondisi jalan yang sudah
rusak
 Kondisi fisik jalan yang buruk dengan
mengakibatkan rendahnya
aksesibilitas.
 Terdapat beberapa lokasi di Desa
Bagawat yang memiliki rawan
bencana longsor.
 Belum optimalnya hasil pertanian
padi di Desa Bagawat
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Sedangkan untuk faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman


dalam pengembangan Desa Bagawat menuju desa mandiri dilihat pada tabel
berikut ini.

Tabel Analisis Eksternal


Faktor Eksteral
Faktor Peluang Faktor Ancaman
 Terdapatnya pasar yang terletak di  Kecataman Selajambe merupakan
Desa Selajambe yang merupakan kecamatan dengan potensi rawan
pusat dari Kecamatan Selajambe yang cukup tinggi
 Terdapat perbedaan setiap produk  Belum adanya trayek angkutan
desa dengan begitu persaingan umum yang melewati
terkait kegiatan usaha kondusif KecamatanSelajambe
 Terdapat kerjasama antara 
pengrahin anyaman Desa Bagawat
dengan kerajinan ancaman dari
Kabupaten Cirebon
 Adanya peluang terkait dengan
pemasaran yang lebih hasil
produksi apabila memiliki inovasi
dari hasil kerajinan bambu tersebut
 Kecamatan Selajambe menjadi
salah satu kecamatan yang dipilih
untuk penanaman padi dengan bibit
unggul dalam upaya peningkatan
hasil pertanian oleh Kementrian
Desa, Penanggulangan Desa
Tertinggal dan Transmigrasi
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Pembobotan IFAS dan IFAS

Dalam pembobotan EFAS dan IFAs yang merupakan elemen SWOT diambil dari
faktor internal dan eksternal. Faktor internal dalam pembobotan berasal dari
kekauatan dan ancaman sedangkan untuk faktor eksternal berasal dari peluang
dan ancaman. Penentuan bobot dan rating dalam menunjukan keberartian yang
menghasilkan total skror untuk faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini
pembobotan faktor eksternal dan internal pada tabel dibawah ini.

Tabel Analisis Pembobotan Faktor Internal

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating


Kekuatan
 Terdapat produksi unggulan
berupa kerajinan anyaman
bambu yang menjadi ciri
khas Desa Bagawat
 Pelaku usaha kerajinan
bambu berjumlah 350 KK
 Tingkat pemasaran hasil
produk desa sudah
mencapai Kabupaten
Ciamis dan Kabupaten
Tasikmalaya
 Memiliki air terjun yang
memiliki potensi sebagai
obyek wisata unggulan
Desa Bagawat
 Tingkat gotong royong yang
masih tinggi di Desa
Bagawat setiap bulan
melakukan minimal 4 kali
kegiatan gotong royong
 Lingkungan masyarakat
yang aman, damai dan jauh
dari berbagai konflik
masyarakat
 Desa Bagawat masih
memiliki lahan pertanian
dan perkebunan yang
masih luas dengan
masyoritas penggunaan
lahannya berupa
perkebunan dan pertanian

Total Skor Kekuatan


Kelemahan
 Belum adanya inovasi dari
kerjaninan anyaman bambu
tersebut untuk menambah
nilai jual produk unggulan
desa tersebut.
 Masih rendahnya kualitas
Sumberdaya manusia
dengan masyoritas lulusan
SD
 Tingkat kemiskinan yang
cukup tinggi dengan jumlah
198 KK atau memiliki
persentase 39,6% dari total
jumlah keluarag yang
terdapat di Desa Bagawat
 Akses sarana permukiman
berupa listrik belum
sepenuhnya dimiliki dengan
terdapatnya 6 keluarga tidak
memiliki akses listrik sendiri.
 Belum berperan optimalnya
lembaga desa dalam
mendukung kegiatan
ekonomi dea
 Belum adanya organiasi
yang mewadahi kegiatan
kerajinan bambu sehingga
kegiatan tersebut masih
dilakukan dalam skala rumah
 Akses terhadap desa yang
kurang baik dengan kondisi
jalan yang sudah rusak
 Kondisi fisik jalan yang buruk
dengan mengakibatkan
rendahnya aksesibilitas.
 Terdapat beberapa lokasi di
Desa Bagawat yang memiliki
rawan bencana longsor.
 Belum optimalnya hasil
pertanian padi di Desa
Bagawat
Total Skor Kelemahan
Skor Faktor Internal
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Tabel Analisis Pembobotan Faktor Eksternal

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating


Peluang
 Terdapatnya pasar yang
terletak di Desa Selajambe
yang merupakan pusat dari
Kecamatan Selajambe
 Terdapat perbedaan setiap
produk desa dengan begitu
persaingan terkait kegiatan
usaha kondusif
 Terdapat kerjasama antara
pengrahin anyaman Desa
Bagawat dengan kerajinan
ancaman dari Kabupaten
Cirebon
 Adanya peluang terkait
dengan pemasaran yang
lebih hasil produksi apabila
memiliki inovasi dari hasil
kerajinan bambu tersebut
 Kecamatan Selajambe
menjadi salah satu
kecamatan yang dipilih untuk
penanaman padi dengan
bibit unggul dalam upaya
peningkatan hasil pertanian
oleh Kementrian Desa,
Penanggulangan Desa
Tertinggal dan Transmigrasi
Total Skor Peluang
Ancaman
 Terdapatnya pasar yang
terletak di Desa Selajambe
yang merupakan pusat dari
Kecamatan Selajambe
 Terdapat perbedaan setiap
produk desa dengan begitu
persaingan terkait kegiatan
usaha kondusif
 Terdapat kerjasama antara
pengrahin anyaman Desa
Bagawat dengan kerajinan
ancaman dari Kabupaten
Cirebon
 Adanya peluang terkait
dengan pemasaran yang
lebih hasil produksi apabila
memiliki inovasi dari hasil
kerajinan bambu tersebut
 Kecamatan Selajambe
menjadi salah satu
kecamatan yang dipilih untuk
penanaman padi dengan
bibit unggul dalam upaya
peningkatan hasil pertanian
oleh Kementrian Desa,
Penanggulangan Desa
Tertinggal dan Transmigrasi
Skor Total Ancaman
Skor Faktor Eksternal

Sumber : Hasil Analisis, 2018

Perumusan Strategi

Untuk mengetahuiprioritas dan keterkaitan antar strategi berdasarkan faktor


internal dan eksternal, maka dilakukan interaksi kombinasi strategi anatar faktor
internal dan eksternal. Yaitu dengan mengkobinasikan SO (Strength-Opportunity),
WO (Weakness-Opportunity), ST (Strength-Treath) dan WT (Weakness-Treath).
Interaksi dan kombinasi masing-masing faktor tersebut dimasukan kedalam
matriks interaksi SWOT. Adapun susunan strategi alternatif berdasarkan
berdasarkan interaksi dan kombinasi strategi tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel Matriks Interaksi EFAS-IFAS SWOT

IFAS Kekuatan (S) : Kelemahan (W) :


 Terdapat produksi  Belum adanya inovasi
unggulan berupa dari kerjaninan
kerajinan anyaman anyaman bambu
bambu yang tersebut untuk
EFAS menjadi ciri khas menambah nilai jual
Desa Bagawat produk unggulan
 Pelaku usaha desa tersebut.
kerajinan bambu  Masih rendahnya
berjumlah 350 KK kualitas Sumberdaya
 Tingkat pemasaran manusia dengan
hasil produk desa masyoritas lulusan
sudah mencapai SD
Kabupaten Ciamis  Tingkat kemiskinan
dan Kabupaten yang cukup tinggi
Tasikmalaya dengan jumlah 198
KK atau memiliki
 Memiliki air terjun persentase 39,6%
yang memiliki dari total jumlah
potensi sebagai keluarag yang
obyek wisata terdapat di Desa
unggulan Desa Bagawat
Bagawat  Akses sarana
 Tingkat gotong permukiman berupa
royong yang masih listrik belum
tinggi di Desa sepenuhnya dimiliki
Bagawat setiap dengan terdapatnya 6
bulan melakukan keluarga tidak
minimal 4 kali memiliki akses listrik
kegiatan gotong sendiri.
royong  Belum berperan
 Lingkungan optimalnya lembaga
masyarakat yang desa dalam
aman, damai dan mendukung kegiatan
jauh dari berbagai ekonomi dea
konflik masyarakat  Belum adanya
 Desa Bagawat organiasi yang
masih memiliki mewadahi kegiatan
lahan pertanian dan kerajinan bambu
perkebunan yang sehingga kegiatan
masih luas dengan tersebut masih
masyoritas dilakukan dalam skala
penggunaan rumah
lahannya berupa  Akses terhadap desa
perkebunan dan yang kurang baik
pertanian dengan kondisi jalan
yang sudah rusak
 Kondisi fisik jalan
yang buruk dengan
mengakibatkan
rendahnya
aksesibilitas.
 Terdapat beberapa
lokasi di Desa
Bagawat yang
memiliki rawan
bencana longsor.
 Belum optimalnya
hasil pertanian padi di
Desa Bagawat
Peluang (O) :
 Terdapatnya pasar
yang terletak di Desa
Selajambe yang
merupakan pusat dari
Kecamatan Selajambe
 Terdapat perbedaan
setiap produk desa
dengan begitu
persaingan terkait
kegiatan usaha
kondusif
 Terdapat kerjasama
antara pengrahin
anyaman Desa
Bagawat dengan
kerajinan ancaman
dari Kabupaten
Cirebon
 Adanya peluang
terkait dengan
pemasaran yang lebih
hasil produksi apabila
memiliki inovasi dari
hasil kerajinan bambu
tersebut
 Kecamatan Selajambe
menjadi salah satu
kecamatan yang
dipilih untuk
penanaman padi
dengan bibit unggul
dalam upaya
peningkatan hasil
pertanian oleh
Kementrian Desa,
Penanggulangan
Desa Tertinggal dan
Transmigrasi
Ancaman (T) :
 Terdapatnya pasar
yang terletak di Desa
Selajambe yang
merupakan pusat dari
Kecamatan Selajambe
 Terdapat perbedaan
setiap produk desa
dengan begitu
persaingan terkait
kegiatan usaha
kondusif
 Terdapat kerjasama
antara pengrahin
anyaman Desa
Bagawat dengan
kerajinan ancaman
dari Kabupaten
Cirebon
 Adanya peluang
terkait dengan
pemasaran yang lebih
hasil produksi apabila
memiliki inovasi dari
hasil kerajinan bambu
tersebut
 Kecamatan Selajambe
menjadi salah satu
kecamatan yang
dipilih untuk
penanaman padi
dengan bibit unggul
dalam upaya
peningkatan hasil
pertanian oleh
Kementrian Desa,
Penanggulangan
Desa Tertinggal dan
Transmigrasi
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Hasil dari matriks Interaksi EFAS-IFAS tersebut, menghasilkan pembobotan


antar interaksi yang dapat menunjukkan prioritas pemilihan alternatif strategi
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Hasil Perhitungan Pembobotan SWOT

S= W=
O=
T=
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Berdasarkan hasil interaksi yang menghasilkan skor pembobotan antar masing-


masing faktor, kombinasi tersebut menghasilkan nilai paling tinggi sampai dengan
paling rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Urutan Alternatif Strategi SWOT

Prioritas Strategi Bobot Nilai


I Weakness-Opportunity (WO)
II Strength-Opportunity (SO)
III Weakness-Threat (WT)
IV Strength-Threat (ST)
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Вам также может понравиться