Вы находитесь на странице: 1из 17

ANALISIS JURNAL

DISUSUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Ahmad Fadli Adi S 17160104
Aprilia Dewi Nurlitasari 17160007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan di ruang NICU terdapat 6 bayi yang menjalani


perawatan, dan semuanya menjalani proses pengambilan sampel darah
rutin untuk proses pengecekan hasil lab. Melihat dari fenomena tersebut
seluruh bayi menunjukan respon nyeri dengan menangis saat dilakukan
pengambilan sampel darah vena. Hal ini menunjukkan respon
ketidaknyamanan bayi terhadap prosedur yang dilakukan. Oleh karena itu
kami merasa yakin bahwa pemberian ASI dan memijat untuk mengurangi
nyeri pada neonatus yang sedang dilakukan tindakan yang menimbulkan
nyeri bisa efektif diterapkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami analisa jurnal keperawatan anak
tentang “efek pijat dan menyusui pada respon terhadap nyeri
venipuncture”

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisa judul, tujuan, nama peneliti,
tempat dan waktu penelitian
b. Mahasiswa mampu menganalisa metode, populasi, dampel, dan
teknik sampling yang digunakan serta hasil penelitian
c. Mahasiswa mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan jurnal
dengan analisa SWOT
d. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi jurnal dengan teori
e. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi isi jurnal dengan
penerapan dilapangan
f. Mahasisa mampu mengetahui implikasi keperawatan
BAB II

JURNAL ASLI

(Terlampirl)
BAB III

PEMBAHASAN

A. Nama Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh 3 orang yang meliputi peneliti asli,
korespondensi dan kontributor, yaitu:

1. Ann M. Witt, MD, IBCLC : Sebagai Peneliti asli dan Koresponden


2. Maya Bolman, BA, BSN, IBCLC : Kontributor
3. Sheila Kredit, MSN, CPNP, IBCLC: Koresponden

4. Anne Vanic, MSN, CPNP, IBCLC: Koresponden

Kontributor yang dimaksud adalah orang yang menyumbang,


menyokong dana, informasi dan sebagainya pada suatu hal (KBBI
Online, 2015). Peneliti asli yang dimaksud adalah orang yang melakukan
penelitian langsung terhadap masalah yang akan diteliti
Analisis:
1. Penelitian ini sudah dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya
yang mewakili institusi pendidikan dan juga klinis seperti yang
dijelaskan di rincian peneliti bahwa penelitinya berasal dari:
a. Ann M. Witt, MD, IBCLC (Medical Doctor, International Board
Certified Lactation Consultant, Breastfeeding Medicine of
Northeast Ohio, Cleveland, OH, USA )
b. Maya Bolman, BA, BSN, IBCLC (Bachelor of Science in Nursing,
International Board Certified Lactation Consultant, Senders
Pediatrics, Cleveland, OH, USA )
c. Sheila Kredit, MSN, CPNP, IBCLC (Master of Science in Nursing,
Certified Pediatric Nurse Practitioner, International Board
Certified Lactation Consultant, Case Western Reserve University,
Cleveland, OH, USA )
B. Pembagian tugas pada penelitian ini sangatlah bagus karena yaitu
ada peneliti asli, koresponden (orang yang mencari data), kontributor
(orang yang menyumbang/berkontribusi disegala hal), sehingga untuk data
yang ditampilkan menjadi lebih valid.
C. Penulisan nama peneliti pada jurnal ini sudah memenuhi kriteria penulisan
yaitu penulis tidak mencantumkan gelar di jurnal ini namun penulis
menjelaskannya dalam bentuk nama institusi asal penulis.

D. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Breastfeeding Medicine of
Northeast Ohio
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan mulai Juni 2013 hingga Maret 2014
Analisis
1. Penelitian ini bisa dikategorikan baik karena penelitian ini, karena
penelitian ini membandingkan kelompok intervensi terhadap kelompok
kontrol, dan subjek penelitian dipilih secara total dan memperhatikan
kriteria inklusi/ eksklusi penelitian, dan etika penelitian.
2. Waktu penelitian pada penelitian ini sangat baik karena
melakukan intervensi dan melakukan observasi dalam waktu serial
yaitu 2 hari, 2 minggu, dan 12 minggu.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah bertujuan untuk mendeskripsikan
respon klinis terhadap pijat payudara terapeutik pada laktasi (TBML) pada
pasien dengan pembengkakan, saluran yang tersumbat, dan mastitis
Analisis:
Tujuan penelitian ini sudah sesuai dengan judul yang diambil dan isi
dari jurnal ini sudah saling berkaitan dengan judul dan tujuannya. Peneliti
juga sudah menyampaikan tujuan yang lebih spesifik atau dengan kata
lain tujuan khususnya sehingga pada tujuan yang dituliskan apabila
dibaca secara sekilas tanpa membaca isinya, pembaca dapat
mengetahui sasaran dari tujuan penelitian ini dilakukan kepada siapa.

F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian pada penelitian adalah eksperimen dengan studi
prospektif.
2. Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan instrumen penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian jurnal yaitu sebanyak 42 pasien.
Kelompok 1 dirancang untuk menilai efek TBML pada
pembengkakan, duktus, dan mastitis. Kriteria inklusi adalah
menyusui perempuan (1) 18 tahun atau lebih tua yang hadir
BFMEDNEO dengan riwayat nyeri payudara akut, (2) didiagnosis
dengan pembengkakan, saluran tertancap, atau mastitis di
kunjungan, dan (3) dirawat selama kunjungan kantor dengan TBML
Kelompok 2 sebanyak 73 yaitu memberikan perbandingan
kontrol dengan pembengkakan payudara ibu diobati dengan TBML.
Kriteria inklusi adalah semua ibu menyusui 18 tahun atau lebih tua
pada awal anak baru lahir kunjungan kantor. Ibu dikeluarkan dari
kelompok kontrol jika mereka menerima TBML. Semua kasus
direkrut oleh praktisi yang merawat. Semua peserta memberikan
informed consent tertulis. Penelitian penelitian disetujui oleh Rumah
Sakit Universitas Cleveland Dewan Peninjau Institusional.
Semua wanita yang menerima TBML di kantor menyelesaikan
seorang pasien kuesioner pada kunjungan awal untuk informasi
demografis dan riwayat klinis. Sejarah, ujian, dan data pengobatan
dikumpulkan. Rasa sakit, tingkat pembengkakan, perawatan di
rumah, pola makan, dan komplikasi menyusui dikumpulkan melalui
kuesioner email yang diberikan pada 2 hari, 2 minggu, dan 12
minggu. Semua data dikumpulkan dan dikelola menggunakan
REDCap alat pengambilan data elektronik yang diselenggarakan di
Universitas Rumah Sakit Cleveland.18 Semua wanita di lengan 1
menerima perawatan TBML dari dokter yang terlatih.

b. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampel. Sampel
pada penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok 1
berjumlah 42 dan kelompok 2 (kontrol) berjumlah 73.
Analisa pada penelitian ini menggunakan uji statistik SPSS yaitu uji
chi-square untuk variabel kategori yang dideskripsikan dengan
frekuensi dan persentase dan membandingkan antara pembengkakan
dan kelompok MPD . T-test paired untuk membandingkan rasa sakit,
pembengkakan, dan duct keparahan pada pretreatment dan
posttreatment, baik untuk seluruh kelompok dan untuk subanalysis.
c. Intrumen Penelitian
1. Kuesioner
2. Observasi
Analisis
1. Jenis penelitian yang diambil pada penelitian ini sudah sesuai
dengan teori yaitu penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
adalah penelitian dimana peneliti memberikan intervensi pada
variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini sudah sangat sesuai
dengan pengertian dari penelitian eksperimen yaitu bahwa peneliti
di sisni hanya melakukan intervensi kepada sampel penelitian
menggunakan instrumen yang sudah ditetapkan.
2. Populasi pada penelitian ini juga sudah sesuai yaitu dimana peneliti
melihat semua pasien menerima informed consent, melakukan
koordinasi dan pendeteksian dan seleksi yang diperlukan untuk
neonatus yang berkualitas (usia kelahiran bayi lebih dari 34
minggu dan neonatus prematur dengan tanpai kelainan), tujuan
penelitian dijelaskan kepada orang tua mereka. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014). Melihat dari definisi populasi, maka peneliti
pada penelitian ini sudah memenuhi kriteria tersebut dalam
melakukan penelitiannya.
3. Sampel penelitian pada penelitian ini juga sudah sesuai, yaitu
peneliti memikirkan azas keadilan dan yang bersedia mengisi
informed consent. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2014).
4. Teknik pengambilan sampling pada penelitian ini juga sudah
sesuai. Total Sampling merupakan teknik yang paling bagus dalam
sebuah penelitian karena sampel yang diambil dengan
subjektivitas.
5. Instrumen penelitian pada penelitian ini sangat baik sekali karena
peneliti menggunakan instrumen yang sudah valid.

E. Hasil Penelitian
Nyeri payudara dan puting menurun secara signifikan setelah
perawatan langsung dengan rata-rata (SD) penurunan 3,9 (2,4) untuk nyeri
payudara dan 2,1 (3) untuk nyeri puting (P <0,01). subanalysis ibu dengan
mastitis dan saluran yang ditancapkan mengungkapkan bahwa baik
mastitis dan kelompok saluran tertancap secara mandiri melaporkan
penurunan nyeri payudara yang signifikan (P <0,001).
Jumlah ibu dengan Pembengkakan payudara menurun secara
signifikan (93% vs 7%,P <.001) setelah mengikuti treatment TBML.
Keparahan saat asesment awal dinilai dengan skala Humenick24
pada skala 6. Nilai rata- rata sebelum treatment keparahan pembengkakan
adalah 5.31, dan rata-rata nilai pembengkakan setelah treatment tingkat
keparahannya adalah 3,48 setelah treatment hanya sedikit ibu yang
melaporkan payudaranya keras.
Keparahan tersumbatnya duktus secara signifikan menurun setelah
perawatan dengan nilai (P < .001).. Hanya 7% ibu yang memiliki sumbatan
saluran duktus dengan ukuran lebih dari 3 cm post treatment
dibandingkan dengan sebelum pijat dengan perbedaan nilai (68% vs 7%),
Analisisa:
Hasil penelitian pada penelitian ini sudah ditampilkan dengan jelas
dan mudah dimengerti. Penulisannya sudah memenuhi kriteria
penulisan hasil dalam sebuah penelitian yaitu mencantumkan sampel dan
p-value.

F. Korelasi antara Isi Jurnal dengan Teori


Menurut Tjipto Soeroso (2008,) masase adalah suatu seni gerak tangan
yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan.
Gerak tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyamam
bagi penerimanya. Menurut Kardinal (2005) bahwa massage dapat
menyembuhkan suatu penyakit melalui urat-urat saraf dan memperlancar
peredaran darah.
Pijat payudara juga bisa menjadi teknik penyembuhan yang baik
untuk rasa sakit atau nyeri di payudara termasuk yang terkait dengan
jaringan parut, karena sentuhan lembut dan pijat bisa bersifat terapeutik
atau terapi. Matthiesen (2001), masase pada bagian payudara dapat
mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan di payudara. Ferber (2002),
masase dapat menghilangkan racun dari sistem limfatik tubuh, karena
racun ini menghambat sirkulasi sehat di payudara. Pijat ini juga
merangsang drainase sistem limfatik yang menghasilkan produk limbah
bahaya dan memungkinkan lebih banyak nutrisi ke jaringan payudara.
Foda(2004), masase payudara dilakukan setelah persalinan yang dapat
merangsang dan meningkatkan volume ASI, serta mencegah
pembengkakan payudara.
Teori diatas sesuai dengan isi jurnal dimana bahwa TBML
(Tehnique Breast Massage In Lactation) dapat
berefek signifikan untuk menguurangi pembengkakan,
tersumbatnya duktus, dan mastitis.
G. Korelasi antara Isi Jurnal dengan Realitas Klinis ( lahan praktek)
Pada realita kinis yaitu dibangsal Adas Manis dimana tindakan masase
masih jarang dilakukan. Masase adalah suatu tindakan yang bisa dilakukan
dalam tindakan mandiri keperawatan sehingga seharusnya ini bisa
diterapkan kepada semua pasien post partum. Tindakan masase sudah
termasuk dalam tindakan perawatan payudara, hanya saja tehniknya
berbeda dengan tehnik masase pada jurnal ini yaitu dengan prinsip Pijat
lembut terfokus ke arah aksila, Bergantian pijatan lembut dengan ekspresi
tangan.
Pada bangsal Adas Manis kami melakukan penerapan masase
sebanyak 4 pasien, tehnik yang kami gunakan dengan refrensi dari
youtube yang sesuai dengan prinsip tehnik masase pada jurnal ini. Kriteria
pasien yaitu 3 pasien persalinan nomal dengan keluhan 2 pasien asi tidak
keluar, 1 pasien dengan payudara mengeras dan nyeri dengan skala 4. 1
pasien post sc dengan keluhan ASI tidak keluar dan nyeri payudara skala
3. Tindakan masase dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari dan dilakukan
selama 2 hari. Dimana saat dievaluasi pasien yang mengeluh nyeri
didapatkan skala nyeri yang dikeluhkan turun yang sebelumnya skala
nyeri 4 menjadi 2 dan yang sebelumnya skala nyeri 3 menjadi 2. Pada
pasien dengan keluhan ASI tidak lancar tidak ada efek setelah dilakukan
masase. Pada pasien dengan mengeluh pembengkakan payudara setelah
dillakukan masase pasien masih merasakan payudaranya keras. Kurangnya
efek setelah dilakukan masase dikarenakan masase dilakukan 10 menit,
dan hanya 2 kali sedangkan pada jurnal masase dilakukan selama rentan
waktu 15-60 menit dilakukan sehari 2 kalli dan dilakukan sampe 12
minggu.
H. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Jurnal ini memiliki banyak kekuatan yaitu diantaranya: Peneliti
dalam penelitian ini merupakan orang yang sesuai dengan bidangnya.
Intivensi pada jurnal ini dapat diterapkan mengingat fakta bahwa
masase adalah tindakan kemandirian keperawatan yang berguna, dan
bebas biaya dan tidak memerlukan fasilitas khusus dalam
mengaplikasikan.
2. Weaknes (Kelemahan)
Ada juga beberapa keterbatasan khususnya dalam tindakan masase
yaitu dalam penerapannya dibutuhkan perawat yang sudah dibekali
pelatihan agar efek yang didapatkan baik.

3. Opportunity (Peluang)
Apabila intervensi mampu untuk diterapkan dengan baik oleh
tenaga medis, maka peluang terbesarnya adalah meningkatnya ibu
dalam memberikan ASI dan menurunya keluhan ibu terkait laktasi .
Dan Klien merasa puas terhadap pelayanan RSUD Pandan Arang
Boyolali, sehingga lebih banyak pasien yang datang dan tentunya
akan berdampak pada meningkatnya pendapatan rumah sakit
tersebut.
4. Threated (Ancaman)
Melihat hasil penelitian ini tidak menutup kemungkinan akan
menjadi ancaman untuk rumah sakit terkait. Apabila hal ini tidak
segera dirubah, maka kemungkinan besar keberlangsungan dari rumah
sakit-rumah sakit ini akan segera tergantikan oleh rumah swasta atau
rumah sakit lain yang menerapkan pelayanan yang baik termasuk
memberikan terapi masase manajemen pembengkakan payudara
( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis. Pada
kenyataannya walaupun pada rumah sakit pemerintah memiliki banyak
kendala yaitu diantara mungkin SDM yang belum terbekali oleh
pelatihan dalam melaksanakan terapi.
I. Analisa PICO
P : Perhitungan ukuran sampel menunjukkan kelompok intervensi
42, dan kelompok kontrol 73.
I : kelompok intervensi TBML (Tehnique Breast Masase in
Lactation)
C : kelompok kontrol Pembengkakan Payudara
O: : kelompok kontrol, dibandingkan dengan
kelompok intervensi, secara signifikan lebih cenderung memiliki
pembengkakan parah (47% vs 7%, P <.001). Tingkat nyeri payudara rata-
rata awal di antara mereka yang menerima TBML adalah 6,4 dari 10.
Setelah TBML, ada perbaikan yang signifikan pada kedua payudara (6,4
vs 2.8, P <.001) dan nyeri puting susu (4.6 vs 2.8, P = .013). Semua wanita
melaporkan perbaikan segera pada tingkat nyeri mereka. Di survei 12
minggu, 65% menemukan bahwa perawatan pijat sangat membantu.
J. Implikasi Keperawatan
Perlu kita ketahui masase adalah sebuah tindakan kemandirian
keperawatan, berguna dan bebas dan tidak memerlukan fasilitas khusus,
metode ini disarankan untuk penanganan manajemen pembengkakan
payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis.
Dimana sebuah tindakan keperawatan yang harus kita maksimalkan dalam
pelaksanaannya. Karena tindakan ini adalah wewenang kita sebagai
profesi perawat. Mungkin kendalanya mengenai SDM yang belum terlatih
dan tersertifikasi tindakan masase
J. Manfaat Jurnal
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa generasi penerus tenaga medis di rumah sakit
khusunya di Adas Manis, agar setelah membaca analisis jurnal ini
bisa menerapkan masase untuk penanganan manajemen
pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran
duktus, dan mastitis.
2. Bagi Institusi Rumah Sakit
Dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan penerapan masase
untuk penanganan manajemen pembengkakan payudara ( nyeri
payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis pada ibu nifas

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Intervensi masase efektif dalam manajemen pembengkakan payudara
( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis
B. Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi Institusi kesehatan yaitu rumah sakit dapat menerapkan intervensi
melakukan penerapan masase untuk penanganan manajemen
pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran
duktus, dan mastitis pada ibu nifas
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Bagi maahasiswa agar bisa menerapkan masase untuk penanganan
manajemen pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya
saluran duktus, dan mastitis pada ibu nifas
DAFTAR PUSTAKA

1. Agustina, H. R. (2009). Perawatan Luka Modern. Dalam http://www.-fkep.


unpad. ac. id/2009/01/perawatan-luka-modern/rsitas Padja-djaran.
2. Zargham-Boroujeni, A., Elsagh, A., & Mohammadizadeh, M. (2017). The
effects of massage and breastfeeding on response to venipuncture pain
among hospitalized neonates. Iranian journal of nursing and midwifery
research, 22(4), 308.
3. Morison, M., Ovington, L. G., & Wilkie, K. (Eds.). (2004). Chronic
wound care: a problem-based learning approach. Mosby Incorporated.
4. Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P., Hall, A., & Peterson, V.
(2006). Clinical Companion for Fundamentals of Nursing. Elsevier Health
Sciences.
5. Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
6. Pelet SCM, Denault A, Provost J. Reduction of tape blisters after hip
surgery- a prospective evaluation of three kinds of bandges. J Bone Joint
Surg (Br). 2012; 94-B: no. SUPP XXXVIII 164.
7. Wilson, D., & Hockenberry, M. J. (2012). Wong’s clinical manual of
pediatric nursing. St. Louis Missouri: Mosby Elsevier

8. American Academy of Pediatrics. (2000). Prevention and management of


pain and stress in the neonate. Pediatrics, 105, 454-61.

9. Agarwal, R., Hogedom, M.L., & Gardner, S.L. (2006). Pain and pain
relief: Handbook of neonatal care (pp. 191-218). St. Louis: Mosby

10. Sahoo, J.P., Rao, S., Nesargi, S., Ranjit T., Ashok, C., & Bhat, S. (2013).
Expressed breastmilk vs 25% dextrose in procedural pain in neonates,
a double blind randomized controlled trial. Indian Pediatr, 50(2), 194-5

11. Anand, K.J., & The International EvidenceBased Group for neonatal Pain.
(2001). Consensus statement for the prevention and management of
pain innewborn. Arch Pediatr Adolesc Med, 155.

12. Badr, L. K., Abdallah, B., Hawari, M., Sidani, S., Kassar, M., & Nakad, P.
(2010). Determinans of premature infants pain responses to
heelsticks. Pediatrics Nursing, 36(3), 129-136.

13. Tsao, J. C. I., Evans, S., Meldrum, M., Altman, T., & Zeltzer, L. K.
(2007). A review of CAM for procedural pain in infancy: Part I. Sucrose
and non nutritive sucking. Adance Acces Publication, 5(4), 371-381.

14. Shah, P. S., Herbozo, C., Aliwalas, L. L., &Shah, V. S. (2012).


Breastfeeding or breast milk forprocedural pain in neonates. Cochrane
Database of Systematic Reviews. Issue 12.
Lampiran

Вам также может понравиться