Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Ahmad Fadli Adi S 17160104
Aprilia Dewi Nurlitasari 17160007
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menganalisa judul, tujuan, nama peneliti,
tempat dan waktu penelitian
b. Mahasiswa mampu menganalisa metode, populasi, dampel, dan
teknik sampling yang digunakan serta hasil penelitian
c. Mahasiswa mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan jurnal
dengan analisa SWOT
d. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi jurnal dengan teori
e. Mahasiswa mampu menjelaskan korelasi isi jurnal dengan
penerapan dilapangan
f. Mahasisa mampu mengetahui implikasi keperawatan
BAB II
JURNAL ASLI
(Terlampirl)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Nama Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh 3 orang yang meliputi peneliti asli,
korespondensi dan kontributor, yaitu:
F. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian pada penelitian adalah eksperimen dengan studi
prospektif.
2. Populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan instrumen penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian jurnal yaitu sebanyak 42 pasien.
Kelompok 1 dirancang untuk menilai efek TBML pada
pembengkakan, duktus, dan mastitis. Kriteria inklusi adalah
menyusui perempuan (1) 18 tahun atau lebih tua yang hadir
BFMEDNEO dengan riwayat nyeri payudara akut, (2) didiagnosis
dengan pembengkakan, saluran tertancap, atau mastitis di
kunjungan, dan (3) dirawat selama kunjungan kantor dengan TBML
Kelompok 2 sebanyak 73 yaitu memberikan perbandingan
kontrol dengan pembengkakan payudara ibu diobati dengan TBML.
Kriteria inklusi adalah semua ibu menyusui 18 tahun atau lebih tua
pada awal anak baru lahir kunjungan kantor. Ibu dikeluarkan dari
kelompok kontrol jika mereka menerima TBML. Semua kasus
direkrut oleh praktisi yang merawat. Semua peserta memberikan
informed consent tertulis. Penelitian penelitian disetujui oleh Rumah
Sakit Universitas Cleveland Dewan Peninjau Institusional.
Semua wanita yang menerima TBML di kantor menyelesaikan
seorang pasien kuesioner pada kunjungan awal untuk informasi
demografis dan riwayat klinis. Sejarah, ujian, dan data pengobatan
dikumpulkan. Rasa sakit, tingkat pembengkakan, perawatan di
rumah, pola makan, dan komplikasi menyusui dikumpulkan melalui
kuesioner email yang diberikan pada 2 hari, 2 minggu, dan 12
minggu. Semua data dikumpulkan dan dikelola menggunakan
REDCap alat pengambilan data elektronik yang diselenggarakan di
Universitas Rumah Sakit Cleveland.18 Semua wanita di lengan 1
menerima perawatan TBML dari dokter yang terlatih.
E. Hasil Penelitian
Nyeri payudara dan puting menurun secara signifikan setelah
perawatan langsung dengan rata-rata (SD) penurunan 3,9 (2,4) untuk nyeri
payudara dan 2,1 (3) untuk nyeri puting (P <0,01). subanalysis ibu dengan
mastitis dan saluran yang ditancapkan mengungkapkan bahwa baik
mastitis dan kelompok saluran tertancap secara mandiri melaporkan
penurunan nyeri payudara yang signifikan (P <0,001).
Jumlah ibu dengan Pembengkakan payudara menurun secara
signifikan (93% vs 7%,P <.001) setelah mengikuti treatment TBML.
Keparahan saat asesment awal dinilai dengan skala Humenick24
pada skala 6. Nilai rata- rata sebelum treatment keparahan pembengkakan
adalah 5.31, dan rata-rata nilai pembengkakan setelah treatment tingkat
keparahannya adalah 3,48 setelah treatment hanya sedikit ibu yang
melaporkan payudaranya keras.
Keparahan tersumbatnya duktus secara signifikan menurun setelah
perawatan dengan nilai (P < .001).. Hanya 7% ibu yang memiliki sumbatan
saluran duktus dengan ukuran lebih dari 3 cm post treatment
dibandingkan dengan sebelum pijat dengan perbedaan nilai (68% vs 7%),
Analisisa:
Hasil penelitian pada penelitian ini sudah ditampilkan dengan jelas
dan mudah dimengerti. Penulisannya sudah memenuhi kriteria
penulisan hasil dalam sebuah penelitian yaitu mencantumkan sampel dan
p-value.
3. Opportunity (Peluang)
Apabila intervensi mampu untuk diterapkan dengan baik oleh
tenaga medis, maka peluang terbesarnya adalah meningkatnya ibu
dalam memberikan ASI dan menurunya keluhan ibu terkait laktasi .
Dan Klien merasa puas terhadap pelayanan RSUD Pandan Arang
Boyolali, sehingga lebih banyak pasien yang datang dan tentunya
akan berdampak pada meningkatnya pendapatan rumah sakit
tersebut.
4. Threated (Ancaman)
Melihat hasil penelitian ini tidak menutup kemungkinan akan
menjadi ancaman untuk rumah sakit terkait. Apabila hal ini tidak
segera dirubah, maka kemungkinan besar keberlangsungan dari rumah
sakit-rumah sakit ini akan segera tergantikan oleh rumah swasta atau
rumah sakit lain yang menerapkan pelayanan yang baik termasuk
memberikan terapi masase manajemen pembengkakan payudara
( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis. Pada
kenyataannya walaupun pada rumah sakit pemerintah memiliki banyak
kendala yaitu diantara mungkin SDM yang belum terbekali oleh
pelatihan dalam melaksanakan terapi.
I. Analisa PICO
P : Perhitungan ukuran sampel menunjukkan kelompok intervensi
42, dan kelompok kontrol 73.
I : kelompok intervensi TBML (Tehnique Breast Masase in
Lactation)
C : kelompok kontrol Pembengkakan Payudara
O: : kelompok kontrol, dibandingkan dengan
kelompok intervensi, secara signifikan lebih cenderung memiliki
pembengkakan parah (47% vs 7%, P <.001). Tingkat nyeri payudara rata-
rata awal di antara mereka yang menerima TBML adalah 6,4 dari 10.
Setelah TBML, ada perbaikan yang signifikan pada kedua payudara (6,4
vs 2.8, P <.001) dan nyeri puting susu (4.6 vs 2.8, P = .013). Semua wanita
melaporkan perbaikan segera pada tingkat nyeri mereka. Di survei 12
minggu, 65% menemukan bahwa perawatan pijat sangat membantu.
J. Implikasi Keperawatan
Perlu kita ketahui masase adalah sebuah tindakan kemandirian
keperawatan, berguna dan bebas dan tidak memerlukan fasilitas khusus,
metode ini disarankan untuk penanganan manajemen pembengkakan
payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis.
Dimana sebuah tindakan keperawatan yang harus kita maksimalkan dalam
pelaksanaannya. Karena tindakan ini adalah wewenang kita sebagai
profesi perawat. Mungkin kendalanya mengenai SDM yang belum terlatih
dan tersertifikasi tindakan masase
J. Manfaat Jurnal
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa generasi penerus tenaga medis di rumah sakit
khusunya di Adas Manis, agar setelah membaca analisis jurnal ini
bisa menerapkan masase untuk penanganan manajemen
pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran
duktus, dan mastitis.
2. Bagi Institusi Rumah Sakit
Dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan penerapan masase
untuk penanganan manajemen pembengkakan payudara ( nyeri
payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis pada ibu nifas
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Intervensi masase efektif dalam manajemen pembengkakan payudara
( nyeri payudara), tersumbatnya saluran duktus, dan mastitis
B. Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi Institusi kesehatan yaitu rumah sakit dapat menerapkan intervensi
melakukan penerapan masase untuk penanganan manajemen
pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya saluran
duktus, dan mastitis pada ibu nifas
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Bagi maahasiswa agar bisa menerapkan masase untuk penanganan
manajemen pembengkakan payudara ( nyeri payudara), tersumbatnya
saluran duktus, dan mastitis pada ibu nifas
DAFTAR PUSTAKA
9. Agarwal, R., Hogedom, M.L., & Gardner, S.L. (2006). Pain and pain
relief: Handbook of neonatal care (pp. 191-218). St. Louis: Mosby
10. Sahoo, J.P., Rao, S., Nesargi, S., Ranjit T., Ashok, C., & Bhat, S. (2013).
Expressed breastmilk vs 25% dextrose in procedural pain in neonates,
a double blind randomized controlled trial. Indian Pediatr, 50(2), 194-5
11. Anand, K.J., & The International EvidenceBased Group for neonatal Pain.
(2001). Consensus statement for the prevention and management of
pain innewborn. Arch Pediatr Adolesc Med, 155.
12. Badr, L. K., Abdallah, B., Hawari, M., Sidani, S., Kassar, M., & Nakad, P.
(2010). Determinans of premature infants pain responses to
heelsticks. Pediatrics Nursing, 36(3), 129-136.
13. Tsao, J. C. I., Evans, S., Meldrum, M., Altman, T., & Zeltzer, L. K.
(2007). A review of CAM for procedural pain in infancy: Part I. Sucrose
and non nutritive sucking. Adance Acces Publication, 5(4), 371-381.