Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. Tahap pengkajian
Menurut Arif Muttaqin 2008 terdapat 8 diagnosa yang mungkin muncul pada
pasien stroke yaitu : perubahan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
perdarahan intraserebri, oklusi otak, vasospasme dan edema otak,
ketidakefekstifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi sekret,
kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, penurunan
tingkat kesadaran, hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
hemiparese/hemiplagia, kelemahan neuromuskular pada ekstermitas, defisit
perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskular, menurunnya
kekuatan otot dan kesdaran, kehilangan kontrol dan koordinasi otot, resiko
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kelemahan otot dalam mengunyah dan menelan, gangguan eliminasi alvi
(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, asupan cairan yang tidak adekuat,
kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area
bicara pada hemisfer otak, kehilangan kontrol tonus otot fasial atau oral, dan
kelemahan secara umum, resiko gangguan intergritas kulit berhubungan dengan
tirah baring yang lama.
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan pada pasien Ny. S dengan
gangguan sistem persarafan : Stroke Non Hemoragik ditemukan empat diagnosa
keperawatan, yaitu : gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
hipertensi , intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak, ketidakefektifan
bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret.
Berdasarkan teori yang telah dibahas sebelumnya, pada tahap ini tampak
kesenjangan dimana ditemukan diagnosa yang tidak sesuai dengan teori yaitu
defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskular,
menurunnya kekuatan otot dan kesadaran, kehilangan kontrol dan koordinasi otot,
resiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kelemahan otot dalam mengunyah dan menelan, gangguan eliminasi alvi
(konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, asupan cairan yang tidak adekuat,
kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area
bicara pada hemisfer otak, kehilangan kontrol tonus otot fasial atau oral, dan
kelemahan secara umum, resiko gangguan intergritas kulit berhubungan dengan
tirah baring yang lama. Hal ini disebabkan karena tidak ditemukannya data-data
yang mendukung munculnya diagnosa tersebut seperti kesulitan dalam menelan
makanan, kesulitan dalam BAB, penurunan tingkat kesadaran, dan perubahan
warna kulit.
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
Hal ini disebabkan karena pasien masih merasa lemas pada hari kedua
setelah pengkajian dan setelah dilakukan tindakan batuk efektif, dahak hanya
keluar sedikit saja. ADL klien masih dibantu oleh keluarga dan klien tidak dapat
melakukan aktifitas secara mandiri.