Вы находитесь на странице: 1из 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.

V DENGAN BBLR
DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr R SOETIJONO BLORA

Disusun oleh :

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
2018 / 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan dan disetujui “ ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.G DENGAN


DIAGNOSA MEDIS BBLR” di ruang Melati RSUD DR R SOEPRAPTO CEPU
Sebagai salah satu tugas keperawatan anak II yang disahkan pada :

Nama :
Nim :
Hari/tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbig Ci melati

( Bu ending Nurhaningsih,A.Kep ) ( Wahyu W .S.Kep )

Mahasiswa

ANIK LISTIANI
ARTATIK
BAB I
KONSEP DASAR

A. PENGERTIAN
Menurut WHO (1961) BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat dan 2500 gram
atau lebih rendah.
Menurut Crouse dan Cassady (1994). BBLR adalah bayi yang lahir dengan BB di
bawah persentil ke 10 pada kurva pertumbuhan intra uterin 1 bayi tersebut dapat
lahir pada kondisi preterin, term atau post term.

B. KLASIFIKASI
1. Prematuntas Murni
Yaitu masa gentasi kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan
masa gestasi
2. Dismaturitas
Yaitu berat badan bayi yang kurang dari berat badan seharusnya, tidak sesuai
dengan masa gestasinya

C. ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
Faktor penyakit (Toksemia gravidarum, trauma fisik, keadaan uterus yang buruk,
penyakit Vaskular
2. Faktor usia
3. Keadaan Sosial
4. .Kelainan pada Janin (Hydroamnion, kehamilan multiple/ganda kelainan
kromosom)
5. Faktor lingkungan (tempat tinggal di dataran tinggi, Radiasi, Zat-zat beracun)

D. PATOFISIOLOGI
Semakin kecil dan semakin premature bayi itu maka akan semakin tinggi resiko
gizinya. Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah gizi.
Menurunnya simpanan zat gizi padahal cadangan makanan di dalam tubuh sedikit,
hamper semua lemak, glikogen dan mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor dan
seng di deposit selama 8 minggu terakhir kehamilan. Dengan demikian bayi preterm
mempunyai potensi terhadap peningkatan hipoglikemia, anemia dll. Hipoglikemia
menyebabkan bayi kejang terutama pada bayi BBLR Prematur.
Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi preterm mempunyai lebih
sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan
mengabsorpsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm.
Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan, koordinasi antara
refleks hisap dan menelan belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32-
34 minggu, padahal bayi BBLR kebutuhan nutrisinya lebih tinggi karena target
pencapaian BB nya lebih besar. Penundaan pengosongan lambung dan buruknya
motilitas usus terjadi pada bayi preterm.
Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja napas dan kebutuhan kalori
yang meningkat.
Potensial untuk kehilangan panas akibat luas permukaan tubuh tidak sebanding
dengan BB dan sedikitnya lemak pada jaringan di bawah kulit. Kehilangan panas ini
akan meningkatkan kebutuhan kalori.

E. MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda-tanda Anatomis
Kulit keriput, tipis, penuh lanugo pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak
jaringan sedikit (tipis)
Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari
Pada bayi laki-laki testis belum turun
Pada bayi perempuan labia mayora lebih menonjol
2. Tanda-tanda Fisiologis
Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih, walaupun bayi lapar tidak
menangis, bayi lebih banyak tidur, dan lebih malas
Suhu tubuh hipotermi

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisa Gas darah

G. KOMPLIKASI
RDS
Asfiksia

H. PENATALAKSANAAN
1. Medis
Pemberian vitamin K
Pemberian O2
Pemberian Asi
.Pemberian Obat

I. DIAGNOSA YANG MUNCUL


1. Tidak efentifnya pola napas berhubungan dengan maturitas fungsi paru dan
neuromuskuler, hiverventilasi
2. tidak efektifnya termoregulasi berhubungan dengan maturitas control dan
pengatur suhu tubuh dan berkurangnya lemak Sub Cutan di dalam tubuh
3. Resti infeksi berhubungan dengan system imun yang belum matur
4. Resiko gangguan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam
mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna)
5. Resiko gangguan Integritas kulit berhubungan dengan tipisnya jaringan kulit,
mobilitas
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan situasi krisis kurang pengetahuan.
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx I :
Tujuan : pola nafas efektif
Criteria hasil : RR 30-60 x/menit, Sianosis (-), Sesak (-), Ronchi (-), Wheezing (-)
Intervensi :
1. Observasi pola nafas
2. Observasi frekuensi dan bunyi nafas
3. Observasi adanya sianosis
4. Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas darah
5. Tempatkan posisi pada posisi hiperekstensi
6. Beri o2 sesui program dokter
7. Observasi respon bayi terhadap ventilator dan terapi o2
8. Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien
9. kolaborasi dengan tenaga medis lainya
- Dx II :
Tujuan : suhu tubuh kembali normal
Criteria hasil : suhu 36-37 c, kulit hangat, sianosis (-), ekstremitas hangat
Intervensi :
1. Observasi tanda – tanda vital
2. Tempatkan bayi pada incubator
3. Awasi dan atur control temperature pada incubator sesuai kebutuhan
4. Monitor adanya tanda hipertermi
5. Hindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh
6. Ganti pakaian setiap basah
7. Observasi adanya sianosis
Dx III
Tujuan : tidak terjadi infeksi
Criteria hasil : suhu 36-37 c, tidak ada tanda infeksi, leukosit 5000-10000
Intervensi :
1. Kaji tanda-tanda infeksi
2. Isolasi bayi dengan bayi lain
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
4. Gunakan masker setiap kontak dengan bayi
5. Cegah kontak dengan oran yanag terinfeksi
6. Pastikan perawatan yang kontak dengan bayi dalam keadaan bersih / seteril
7. Kolaborasi dengan dokter
8. Berikan antibiotik sesuai program

Dx IV :
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil : Reflek hisap dan menelan baik, muntah (-), kembung (-), BAB lancar,
BB meningkat 15 g / hari, turgor elastis
Intervensi :
1. Observasi intake dan output
2. Observasi reflek hisap dan menelan
3. Beri minum sesuaiprogram
4. Pasang ngt bila reflek hisap dan menelan tidak ada
5. Monitor tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui
7. Timbang bb setiap hari
ASUHAN KEPERAWARTAN PADA By. V DENGAN BBL SC
DI RUANG CEMPAKA RSUD Dr R SOETIJONO BLORA

Nama Mahasiswa : Noormiyati


NPM :
Tanggal pengkajian : 15 juli 2018
Ruang / RS : Cempaka
I. IDENTITAS
Identitas Klien
Nama : By.NY.V
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : 14 juli 2018
Agama : Islam
Alamat : Jepon
Nama Ibu : Ny.V Nama Ayah : Tn.S
Usia Ibu : 30 tahun Usia Ayah : 32 tahun
Pendidikan Ibu : SMA Pndidikan Ayah : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT Pekerjaan Ayah : Petani
Agama Ibu : Islam Agama Ayah : Islam
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Kawin Status : Kawin
Alamat : jepon

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Keluhan Utama
bu Klien mengatakan klien lahir secara SC
B. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien lahir dengan berat badan lahir 3200 gram secara seksio
sesarea,suhu tubuh 36 c sehingga klien perlu dirawat di ruang cempaka
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Prenatal
Ibu klien mengatakan selama hamil berkunjung ke Bidan terdekat untuk
memeriksakan kandungan sebanyak 3 x, Penkes yang didapat antara lain : Makan
rendah garam dan istirahat cukup.
2. Natal
Ibu klien mengatakan klien lahir tanggal 14 juli 2018. Persalinan secara seksio
sesarea dengan indikasi preeklamsi berat
3. Postnatal
Setelah persalinan klien di pasang O2, dengan kebutuhan resusitasi selama 3
menit. Skor Apgars 7-8-9 (warna kulit : merah, denyut nadi : 125 x /menit, reflek :
menangis. Aktivitas : gerak aktif, bernapas spontan, teratur). Obat-obatan yang
diberikan pada klien antara lain : Vitamin K dan Imunisasi.
D. Riwayat Prenatal, Intranatal, dan Posnatal
Anak Ke Usia Sekarang Jenis Penolong Ket Hidup/Mati
Persalinan
1 1 hari SC Dokter Hidup

E. Riwayat Sosial / Pola Asuh


Keliarga klien engatakan bahagia menyambut kelahiran bayinya
D. Riwayat Imunisasi
Bayi mendapatkan Imunisasi Hb 0

V. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


A. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
Nadi : 130 x / menit
Suhu : 36o c
RR : 35
3. Kepala
a. Wajah dan kulit kepala
Fontanel Anterior lunak, sutura sagitalis berbatas tepat gambaran wajah Simetris,
warna kulit cokelat.
b. Mata
Palpebra tidak Oedem, Sklera anikterik, tidak ada benjolan pada mata, dan
terkadang terdapat sekresi, konjungtiva an anemis.
c. Hidung
Hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, septum bersih, tidak ada
radang, tidak ada benjolan.
d.Telinga
Canalis bersih, tidak ada benjolan pada daun telinga, tidak memakai alat bantu
pendengaran.
e. Mulut
Mukosa lembab, belum tumbuh gigi, bersih, tidak ada luka, gusi merah, tidak bau
mulut, reflek menelan baik, bibir tidak sianosis.
2. Leher
Tidak ada perdarahan leher, tidak nyeri tekan, tidak ada pembesaran tiroid, bentuk
dan gerakan normal, tidak ada bendungan JPV dan tidak ada pembesaran kelenjar
limfe.
3. Thorax dan paru
Inspeksi : Bentuk dada normal chest serta simetris kanan dan kiri. pada paru-paru
didapatkan data tulang iga simetris kanan dan kiri, kulit agak keriput, RR : 30x/menit,
pola napas regular, tidak ada sesak napas.
Palpasi : gerak pernapasan kanan/kiri simetris, tidak ada nyeri teka
Perkusi : suara paru-paru saat di perkusi sonor pada paru kanan dan kiri.
Auskultasi : suara vesikuler, tidak ada ronkhi maupun wheezing.
4. Jantung
Inspeksi : ictus cordis Nampak
Palpasi : ictus cordis teraba dengan getaran
Perkusi : tak terkaji
Auskultasi : S1 > S2 murni, reguler, bunyi jantung normal, tidak ada murmur dan
gallop.
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal, tali pusat masih ada.
Palpasi : lunak tidak ada pembesaran liver.
Auskultasi : peristaltic 15x/menit
Perkusi : tympani
6. Ginjal : tidak nyeri tekan
7. Genitalia :Tidak ada radang dan tidak ada haemoroid, Tidak ada kelainan.
8. Ekstermitas
Ekstremitas atas : Bentuk simetris, tidak ada Oedem, tidak ada lesi, pergerakan aktif,
Ekstremitas bawah : Bentuk Simetris, tidak ada Oedem, tidak ada lesi, pergerakan
aktif, pada kaki kiri terpasang infuse.
9. Kulit : Warna kulit cokelat, turgor kulit baik.

VI. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI


1. Managemen terhadap kesehatan dan persepsi terhadap kesehatan
Keluarga mengatakan bahwa kesehatan sangat penting .
2. Nutrisi da metabolisme
Klien seorang bayi yang hanya minum susu
3. Eliminasi urine dan feses
Klien BAB 3-4x sehari dengan konsistensi lembek cair, kuning bau khas.BAK
menggunakan pempers dan ganti setiap 6 jam sekali dan terisi sekitar 100cc.
4. Istirahat dan tidur
Klien masih terlihat sering tidur dan bangun jika lapar dan merasa kotor setelah BAB
atau BAK.
5. Aktivitas dan laltihan
By.V untuk aktivitas mandi, makan, dan mobilisasi tergantung pada perawat dan
orangtuanya.
6. Persepsi kognitif
System panca indra klien baik. Untuk indra penglihatan perasa, peraba,
pendengaran dan penghidu baik.
7. Konsep diri
Konsep anak belum dapat dikaji.
8. Peran dan hubunga
Keluarga mengatakan anak akan di asuh oleh orangtuanya sendiri. Hubungan anak
dengan orangtuanya dekat.Selama sakit klien selalu ditunggui ibu.

9. Produksi dan seksual


Anak berjenis kelamin perempuan
10. Toleransi stres dan koping
Anak menangis setiap kali perawat datang mendekati anak.Ibu klien berharap
anaknya cepat sembuh karena ibu merasa sedih dengan keadaan anaknya.
11. Nilai dan kepercayaan
Anak dilahirkan pada lingkungan keluarga beragama islam.
VII. OBAT-OBATAN
LT 4 x 6 jam
Inf D1/4 13ml/jam
VIII. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fungsi hati Hasil Nilai Rujukan Satuan
Laki-laki Perempuan

- SGOTAST <37 <31 uL


- SGPTALT <42 <32 uL
- Bilirubin Total 20,0 1,1
mg/dL
Direk 0,48 0,25 mg/dL
Indirect 19,52 0,2-0,8 mg/dL
RENCANA KEPERAWATAN
NO Tanggal/ Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
jam Keperawatan

1. 15/7/2018 Inefektif Setelah dilakukan - Pantau intake dan out put cairan
breast asuhan - Kaji payudara ibu tentang kondisi
07.30
feeding b/d keperawatan putting
pengeluaran selama 1x 24 jam - Lakukan breast care pada ibu
air susu asupan air susu secara teratur
inadekuat adekuat dengan - Lakukan pemberian makan oral
kriteria hasil awal dengan 5-15 ml air steril
sebagai berikut : kemudian dextrosa dan PASI

a. TTV ( TD, nadi, - Intruksikan ibu cara dan posisi


suhu, RR) menyusui yang tepat secara

dalam batas mandiri

normal. - Instruksikan pada ibu agar


b. Haluaran Air mengkonsumsi susu ibu menyusui
susu adekuat - Pantau warna, konsentrasi, dan
c. Kebutuhan frekuensi berkemih
cairan bayi baru Kolaborasi
lahir adekuat
Berikan glukosa dengan segera per oral
(140-160 ml/kg
atau intravena
per 24 jam)
d. Bayi menyusu
kuat
TINDAKAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal / jam Tindakan Respon TTD Perawat


keperawatan Keperawatan

1 15/7/2018 - Monitor ku dan Ds.-


ttv
07;30 Do.
Nadi :
130x/menit
Suhu : 36,5o c
RR : 35

Ds.-
- memantau
Do. Turgor kulit
intake dan out
bayi baik.
put cairan

- mengkaji Ds. Ibu pasien,


mengatakan air
payudara ibu
susu banyak.
tentang kondisi
Do. Putimg
putting
susu tidak
lecet,produksi
asi banyak.

Ds. Ibu pasien


mau melakukan
- mengajarkan
breast setiap
breast care hari
pada ibu
Do. Asi tampak
secara teratur lancer

Ds. Ibu pasien


mengerti cara
dan posisi
- mengajarkan
menyusui.
ibu cara dan
Do. Ibu pasien
posisi
menyusui
menyusui yang anaknya sesuai
tepat secara cara yang
mandiri diajarkan.

Ds.-

- Monitor ku dan Do.


12;00
ttv Nadi :
130x/menit
Suhu : 36,5o c
RR : 35

Ds.-

Do. Turgor kulit


- memantau bayi baik
intake dan out
put cairan

- mengkaji Ds. Ibu pasien,


payudara ibu mengatakan air
susu banyak.
tentang kondisi
putting Do. Putimg
susu tidak
lecet,produksi
asi banyak.

Ds. Ibu pasien


- mengajarkan mau melakukan
breast care breast setiap
hari
pada ibu
secara teratur Do. Asi tampak
lancer
- mengajarkan Ds. Ibu pasien
ibu cara dan mengerti cara
dan posisi
posisi
menyusui.
menyusui yang
tepat secara Do. Ibu pasien
menyusui
mandiri anaknya sesuai
cara yang
diajarkan.

- Monitor ku dan
17;00 ttv
Ds.-

Do.
Nadi :
130x/menit
Suhu : 36,5o c
RR : 35

- memantau
intake dan out Ds.-
put cairan Do. Turgor kulit
bayi baik

- mengkaji
Ds. Ibu pasien,
payudara ibu
mengatakan air
tentang kondisi susu banyak.
putting
Do. Putimg
susu tidak
lecet,produksi
asi banyak.

- mengajarkan
ibu cara dan Ds. Ibu pasien
posisi mengerti cara
dan posisi
menyusui yang
tepat secara menyusui.
mandiri
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/jam Diagnose Catatan Ttd perawat


keperawatan keperawatan

15/7/18 Inefektif breast S : Ibu klien


feeding b/d mengatakan
anaknya menyusu
pengeluaran air susu
dengan baik.
inadekuat
O : Nadi : 13x/menit

Suhu : 36,5C

RR : 30x/menit

A : Inefektif breast
feeding b/d
pengeluaran air susu
inadekuat.

P:

- Monitor ku dan
ttv

- memantau
intake dan out
put cairan
- mengkaji
payudara ibu
tentang kondisi
putting
- mengajarkan
ibu cara dan
posisi
menyusui yang
tepat secara
mandiri

Вам также может понравиться