Вы находитесь на странице: 1из 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGARANG NARASI DENGAN

METODE IMAGE STREAMING (BAYANGAN)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengarang siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Penelitian dilaksanakan
dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi.Sumber data berasal dari siswa kelas V, guru kelas V dan dokumen. Pengumpulan data
digunakan observasi, dokumentasi dan tes. Va-liditas data menggunakan validitas isi.Penganalisisan
data digunakan deskriptif komparatif.Simpulan bahwa metode Image Streaming dapat meningkatkan
kemampuan mengarang siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kata kunci: metode Image Streaming, Bahasa Indonesia, mengarang.


BAB I

PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambing atau tanda dan selalu
mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia menyampaikan
pemikiran atau perasaannya kepada pihak lain. Dari proses komunikasi ini kita melihata
adanya empat keterampilan yang berbeda yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Menurut Tarigan (dalam Nurkholis, 2004:2), empat kegiatan komukasi
tersebut antara lain :

a. Menyimak, merupakan perubahan bentuk bunyi menjadi wujud makna.


b. Berbicara, merupakan proses perubahan bentuk pikiran/angan-
angan/perasaan dan sebagainya menjadi wujud bunyi bahasa yang
bermakna.
c. Membaca, merupakan proses perubahan bentuk lambing/tanda/tulisan
menjadi wujud makna.
d. Menulis merupakan proses perubahan bentuk pikiran/angan-
angan/perasaaan dan sebagainya menjaadi wujud lambing/tanda/tulisan.
Dari keempat aspek tersebut menulis merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan tulisan yang diciptakan dari bentuk
pikiran/angan-angan/perasaan seseorang. Dengan kata lain menulis adalah
sama halnya dengan mengarang.

Mengarang menurut Sujito (dalam Buletin Pusat Perbukuan, 2005:38) pada


prinsipnya adalah “bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan. Penceritaan
itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan”.

Pengertian mengarang manurut The Liang Gie (2002:3) adalah “Segenap


rankaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada masyaarakta pembaca untuk dipahami”. Sejalan dengan pengrtian
di atas Byrne (dalam Haryadi dan Zamzami) mengemukakan bahwa :
Mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis ismbol-simbol grafis
sehingga terbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat mnurut peraturan
tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa
tulis melalui kalimat-kalimat yang merangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga
buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil (1979 :
76).

Pembelajaran mengarang di sekolah dasar memberikan keterampilan bagi


siswa dalam menulis, dengan kata lain pembelajran mengarang mutlak diperlukan
di sekolah-sekolah dasar. Namun kenyataannya pembelajran mengarang kurang
mendapat perhatian serius. Berdasarkan kenyataan di lapangan Tarigan (1979 :
186-187) mengemukakan bahwa :

“Pengajaran mengerang belum terlaksana dengan baik di sekolah dasar.


Kelemahan terletak pada cara guru mengajar. Umumnya kurang dalam vaariasi,
tidak merangsang dan kurang pula dalam frekuensi. Pembahsan karangan siswa
kurang dilaksanakan oleh guru. Murid sendiri menganggap mengarang tidak
penting atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan studi
mereka.”

Berikut kajian empiris pembelajaran mengarang di SDN PETEMON IX,


adapun langkah-langkah yang dilakukana guru adalah sebagai berikut :

1. Guru kurang mengkondisikan ruang belajar


2. pada kegiatan awal, apersepsi yang diberikan guru kurang mewakili isi dari
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Pada kegiatan inti guru kurang menjelaskan secara detail tentang berbagai
jenis karangan dan langkah-langkah membuat karangan.
4. Pada kegiatan mengarang siswa banyak yang merasa kesulitan dalam
memunculkan ide/gagasan, mengkaitkan anatara gagasan dalam menyusun
kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka krangan tersebut. Hal ini
disebabkan karena guru kurang memberikan cara yang cepat dan tepat dalam
memunculkan ide/gagasan, membuat kaitan antara gagasan dalam menyusun
kerangka karangan, sehingga anak cenderung melihat pekerjaan temannya
5. Pada kegiatan akhir guru menyuruh siswa membacakan hasil karangan dan
menilainya.
6. Guru menutup pembelajaran.

2. RUMUSAN MASAHAH DAN PEMECAHAN MASALAH


A. Perumusan Masalah
Berikut adalah hasil analisis masalah yang diperoleh dengan cara :

a. Mengamati cara guru praktikan menyampaikan materi.


1). Saat awal pembelajaran, guru tidak melakukan apersepsi tapi langsung
meminta siswa membuka buku paket, sehingga tidak memunculkan
skemata awal siswa.

2). Guru tidak melakukan metode yang variatif, sehingga terjadi


kamunikasi satu arah yang membuat siswa jenuh dan pembelajaran
menjadi tidak bermakna.

3). Strategi dan desain pembelajran yang digunakna guru tidak dapat
memotivasi pikiran siswa untuk berimajinasi atau mengembangkan ide
dan gagasan ke dalam karangan.

4). Guru tidak memberikan pengawasan atau bimbingan ketika siswa


membuat karangan sehingga suasana menjadi gaduh dan tidak kondusif.

b. Menanyakan secara langsung kepada siswa.

1). Siswa kurang paham konsep materi yang disampaikan karena siswa

tidak dilibatkan secara aktif dalam PBM.


2). Siswa merasa bosan karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang varitif .

3). Siswa yang duduk di belakang merasa kurang diperhatikan karena guru
hanya diam di depan kelas.

4). Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakanhal yang kurang


dipahami.

5). Siswa merasa kesulitan ketika membuat karangan.

c. Menelaah dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.

Dalam melakukan penilaian guru langsung memberikan skor, sehingga

siswa tidak termotivasi untuk memperbaiki karangannya. Guru tidak

mengoreksi karangan siswa, misalnya dari segi : tata bahasa, EYD,

keluasan ide dan struktur paragrap.

Dari permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang menjadi focus kajian dalam penelitian, adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode mengalirkan bayangan

(image streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang

siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten

Sumedang?
b. Bagaimana pelaksanaan metode mengalirkan bayangan (image streaming)

dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN

Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah digunakan metode


mengalirkan bayangan (image streaming) di kelas IV SDN Narimbang I
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang

B. PEMECAHAN MASALAH
Untuk memperbaiki permasalahan tersebut, salah satu cara yang dapat
digunakan adalah metode mengalirkan bayangan (image streaming), metode ini
dipilih karena dinilai dapat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam
pembelajaran mengarang.
Dalam metode mengalirkan bayangan (image streaming) siswa
dibimbing dan diarahkan untuk mendapatkan suatu bayangan yang berupa ide
dan gagasan untuk dituangkan dalam bentuk karangan.
Dalam pembelajaran, metode mengalirkan bayangan (image streaming),
meliputi tahapan berikut :

a. Persiapan
1) Manguasai materi pelajaran yang akan diajukan
2) Menyusun konsep tuntunan pembayangan berdasarkan tema
pembelajaran dalam bentuk pertanyaan
3) Menyediakan media seperti gelas, bel atau alat bunyi lainnya, sebagai
alat bantu.
b. Menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang berupa pertanyaan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Siswa disuruh memusatkan konsentrasinya dengan cara menutup mata
2) Dengan konsep pertanyaan yang sudah disediakan siswa dituntun
mengalirkan bayangan dengan panca inderanya dengan aturan dua
sampai tiga menit diberi tanda atau setiap selang konsep pertanyaan,
sebagai kesempatan untuk menuliskan sketsa bayangan yang muncul,
lakukan berulang-ulang sampai konsep pertanyaan habis.

c. Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang utuh secara


berkesinambungan dengan cara mendeskripsikan nya secara lengkap dalam
bentuk tulisan.

3. TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari pnelitian

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode mengalirkan


bayangan (image streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan
mengarang siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan metode mengalirkan bayangan (image
streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV
SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah digunakan metode mengalirkan
bayangan (image streaming) di kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang

4. MANFAAT HASIL PENELITIAN


Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Sebagai pemberi motivasi agar mereka lebih kreatif lagi dalam menuangkan
ide, gagasan, serta pikirannya dalam bentuk tulisan.
2. Bagi Guru
Memberikan alternatif pilihan penggunaan metode pembelajaran, sehingga
guru bisa lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan menggunakan metode
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sebagai kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah yang dijadikan tempat penelitian.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme
sebagai calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui tingkat
efektivitas metode image streaming dalam pengajaran mengarang.

5. BATASAN ISTILAH

Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

6. Bagi Siswa

Sebagai pemberi motivasi agar mereka lebih kreatif lagi dalam menuangkan

ide, gagasan, serta pikirannya dalam bentuk tulisan.

7. Bagi Guru

Memberikan alternatif pilihan penggunaan metode pembelajaran, sehingga

guru bisa lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan menggunakan metode

pembelajaran.

8. Bagi Sekolah

Sebagai kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

9. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme

sebagai calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui tingkat

efektivitas metode image streaming dalam pengajaran mengarang.

G. BATASAN ISTILAH

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang

diteliti, berikut ini penulis menjelaskna secara operasional beberapa istilah yang

dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya.

1. Penggunaan yaitu cara mempergunakan sesuatu (Ajang Budiman, dkk :1994)

2. Metode adalah cara teratur yang digunakan secara sistematis untuk

melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.

3. Image Streaming adalah kegiatan berkhayal, berimajinasi, atau mengalirkan

bayangan yang ada dalam pikiran manusia ke dalam kertas sebagai alat

perekam yang berbentuk tulisan.

4. Meningkatkan adalah menaikan atau mempertinggi.

5. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan

gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat

pembaca untuk dipahami.


6. Kemampuan Mengarang adalah kemampuan untuk menuangkan gagasannya

dalam dalam dan dengan karangan.


Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang
diteliti, berikut ini penulis menjelaskna secara operasional beberapa istilah yang
dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya.

7. Penggunaan yaitu cara mempergunakan sesuatu (Ajang Budiman, dkk :1994)

8. Metode adalah cara teratur yang digunakan secara sistematis untuk


melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.

9. Image Streaming adalah kegiatan berkhayal, berimajinasi, atau mengalirkan


bayangan yang ada dalam pikiran manusia ke dalam kertas sebagai alat
perekam yang berbentuk tulisan.

10. Meningkatkan adalah menaikan atau mempertinggi.

11. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan


gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat
pembaca untuk dipahami.

12. Kemampuan Mengarang adalah kemampuan untuk menuangkan gagasannya


dalam dalam dan dengan karangan.

Вам также может понравиться