Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat
guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “PERSALINAN”, semoga dengan makalah
yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa kebidanan dapat menambah dan
memperluas pengetahuan kita.
Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan
saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita,
akhir kata kami mengucapkan terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan
dibedakan sebagai berikut:
His adalah kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja dengan baik
dan sempurna dengan sifat-sifat : kontraksi simetris, fundus dominant, kemudian
diikuti relaksasi. Pada saat kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi
tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil mendorong janin dan kantong
amnion kearah bawah rahim dan serviks
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penyusunan makalah ini, maka masalah yang akan dikaji
yaitu :
1. Devinisi persalinan
2. Sebab – sebab terjadinya persalinan
3. Yang mempengaruhi persalinan
4. Mekanisme persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat secara konsep promosi kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau
mengajak orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat,agar melaksanakan
prilaku hidup sehat. Sedangkan secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua
kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan, sikap, san praktek
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
A. Definisi persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup
bulan atau hamper cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu. Adapun menurut proses berlangsungnya persalinan dibedakan sebagai
berikut:
1. Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir itu
tersebut.
2. Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya operasi Sectio
saecaria.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung
setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin
2.Teori oxytocin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah.Oleh karna itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
3. Keregangan otot-otot :
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila dindingnya teregang
oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang
otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh janin :
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan
oleh karena pada anenchephalus kehamilan, sering lebih lama dari biasa.
5. Teori Prostaglandin :
Prostaglandin yang dihasilkan oleh deciduas, disangka menjadi salah satu sebab
permulaan persalinan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau
E2 yang diberikan secara intravena, intra dan extraamnial menimbulkan kontraksi
myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu
hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.
b. Tenaga Mengejan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang mendorong anak
keluar selain his, terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang
mengakibatkan peninggian tekanan intra abdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga
mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi.
Saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu reflex yang mengakibatkan ibu
menutup glottisnya, mengontraksikan kebawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat
berhasil, bila pembukaan sudah lengkiap dan paling efektif sewaktu ada his. Tanpa
tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya pada penderita yang otot-otot
perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps. Tenaga mengejan ini juga
melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.
2. Faktor Passanger
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah factor janin yang
meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin, bagian terbawah dan posisi janin.
a. Sikap (Habitus)
Sikap janin menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya
terhadap tulang punggungnya. Janin umunya dalam sikap fleksi dimana kepala, tulang
punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan bersilang didada.
b. Letak (Situs)
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu misalnya : (1)
letak lintang di mana sumbu janin tegak lurus pada sumbu ibu, (2) letak membujur
dimana sumbu janin sejajar dengan sumbu ibu, ini bisa letak kepala atau letak
sungsang.
c. Presentasi
Presentasi di pakai untuk menentukan bagian yang ada dibagian bawah rahim yang
dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala,
presentasi bokong, presentasi bahu dan lain-lain.
e. Posisi Janin
Posisi janin digunakan untuk indicator atau menetapkan arah bagian terbawah janin
apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang terhadap sumbu ibu (materal-pelvis).
Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (uuk) kiri depan, uuk
kanan belakang.
D. Mekanisme Persalinan
1. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,meminta
ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran.
2. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran,(pada saat
ada his,bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.
3. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.
Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his,menyesuaikan pimpinan
meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.
Mendukung usaha ibu untuk meneran.
Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his ( di antara his).
Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat.
Memeriksa djj setiap kontraksi uterus selesai.
4. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm.Memasang handuk
bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
5. Mengambil kain bersih meliputi 1/3 bagian dan melekatnya di bawah bokong ibu.
6. Membuka tutup partus set.
7. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
8. Saat sub-occiput tampak di bawah simfisis,tangan kanan melindungi perineum
dengan di alas lipatan kain di bawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir ( minta
ibu untuk tidak meneran dengan bernapas pendek-pendek)
9. Mengusapkan kasa / kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lender dan
darah.
10. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
11. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
12. Setelah kepala janin menghadap paha ibu,tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala janin,tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior /
depan lahir,kemudian tarik secara hati-hati ke atas sampai sampai bahu posterior /
balik lahir.
13. Setelah bahu lahir,tangan menyangga kepala,leher, dan bahu janin bagian posterior
dengan posisi ibu jari pada leher dengan( bagian bawah kepala) dan ke 4 jari pada
bahu dan dada / pungggung janin sementara tangan kiri memegang lengan dan
bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.
14. Setelah badan dan lengan lahir,tangan menyusuri punggung ke arah bokong dan
tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk
tangan diantara ke 2 lutut janin).
15. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
sedemikian rupa hingga bayi menghadap ke arah penolong.Nilai bayi,kemudian
letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.
16. Segera mengeringkan bayi,membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali
pusat.
17. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 2 cm dari umbilikus
bayi,melakukan urutan pada tali pusat ke arah ibu dan memasang klem kedua 2cm
dari klem pertama.
18. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan,dengan perlindungan
jari-jari tangan,memotong tali pusat di antara ke 2 klem.
19. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,membungkus bayi
hingga kepala.
20. Memberikan bayi kepada ibu untuk di susui bila ibu menghendaki.
Tanda-Tanda In-Partus
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.Keluarnya lendir
bercampur darah yang labih banyak karena robekan-robekan kecil pada
serviks.Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.Pada pemeriksaan dalam :
serviks mendatar dan pembukaan telah ada.Seperti telah di kemukakan
terdahulu,faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
Persiapan Persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya persalinan,rencana tempat
bersalin (di bidan atau rumah sakit),siapa yang akan menolong (bidan,dokter spesialis
kandungan),sarana transportasi. dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi
perlengkapan bayi seperti : popok,baju bayi,minyak telon,kayu
putih,talk,selimut,selendang,dan perlengkapan untuk ibu seperti :baju ganti,pakaian
dalam,pembalut,kain panjang,dll.
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan sering kali meliputi
beberapa prosedur “ rutin “. Seperti mengukur suhu, nadi dan tekanan darah, enema
dan di ikuti dengan mencukur semua atau sebagian rambut pubis. Prosedur rutin ini
tidak boleh di hilangkan meskipun hal tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan
kepada wanita dan pasangannya karena untuk mencegah aatau mendeteksi secara dini
komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi.
3. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi.
Pendekatan yang tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan
dan minum selama persalinan dan melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus
ada alasan yang shahih jika ingin mencampuri proses alami. Namun sangat ketakutan
yang sangat sulit lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang masing-masing
membutuhkan penanganan dengan cara berbeda. Dengan dilakukan promosi kesehatan
tentang niutrisi pada ibu bersalin inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas
pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan makanan tertentu.
4. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan beberapa persiapan yang
esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan
untuk tempat melahirkan yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan
cermat. Pakaian atau handuk hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar
tetap hangat. Jadi paling tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan yang
bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan menciprkan lapangan persalinan
sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang adekuat.
5. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita
terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus
non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat di gunakan selama
persalinan. Banyak wanita merasa nyeri berkurang dengan mandi, sentuhan dan
pijatan. Ada pula wanita yang memngatasi nyeri dengan cara relaksasi yang di lakukan
secara verba, menjauhkan wanita dari nyerinya secara hipnotis, musik dan umpan balik
biologis.
7. Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan
yang paling penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak
diperlukan tetapi kuku harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air
sabun secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk
mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan atau penolong persalinan. Tindakan
ini meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain,
penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi, dan
dalam penanganan plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
infeksi dengan mempertahankan teknik invasif misalnya episiotomi seminimal
mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan, setelah digunakan instrumen yang
tajam di buang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
hidup sehat bagi ibu yang akan menghadapi persalinan agar terwujud derajad kesehatan
yang optimal.Diharapkan dengan penyuluhan dan informasi dari bidan dapat membuat
ibu bersalin dapat menjalani persalinannya dengan tenang.
Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan tetapi
banyak pula diwarnai dengan komponen-komponen fisiologis. Tetapi ada perbedaan
yang dialami oleh ibu yang satu dengan yang lainnya. Pengalaman di masyarakat, ada
ibu-ibu yang sangat muda melahirkan bayinya, dan ada juga ibu-ibu yang sangat suka
melahirkan bayinya, yang kadang-kadang sampai mengalami keadaan abnormal seperti
operasi. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan pada ibu bersalin yaitu
untuk mengantisipasi perasaan cemas pada ibu dalam menghadapi persalinan.