Вы находитесь на странице: 1из 7

PEGELARAN (EVENT) DRAGON BOAT DI KEPULAUAN RIAU

LATAR BELAKANG
Tradisi ini setidaknya telah menyebar di kawasan Nusantara, seperti Betawi, Jambi, Surabaya,
Sumatera, Lampung, Riau, dan daerah lainnya. Kata “Peh Cun” sendiri berasal dari dialek
Hokkian (dialek dalam bahasa China) yang berarti “mendayung perahu”.
Sejak penyelenggaraannya di Pulau Bintan (1992), Dragon Boat Race sebenarnya telah menjadi
even wisata bertaraf nasional dan internasional yang dibanggakan, baik oleh masyarakat Propinsi
Riau maupun masyarakat yang saat ini tergabung dalam Propinsi Kepulauan Riau (Kepulauan
Riau waktu itu masih termasuk wilayah kabupaten dalam Propinsi Riau)
Wali Kota Tanjung Pinang Lis Darmansyah mengatakan dragon boat race sebenarnya telah digelar
sejak 1992 dengan nama Bintang Dragon Boat Race. Awalnya, perlombaan ini digelar di laut.
Namun karena berbagai pertimbangan, acara ini digelar di Sungai Carang sejak 2014.
“Dragon Boat Race lahir dari kegiatan tradisi salah satu etnis di Tanjung Pinang. Acara yang
mulanya tradisi kini telah dipoles dan dijadikan agenda tahunan Tanjung Pinang. Sejak 2014
digelar di Sungai Carang dengan standar internasional,” jelas Lis Darmansyah di Sungai Carang,
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Pemindahan lokasi perlombaan ini dilakukan karena air Sungai Carang dinilai memiliki kelebihan
dibanding air laut. Perairan di Sungai Carang lebih tenang karena tidak terganggu dengan
gelombang kapal. Sungai ini juga dinilai memiliki jalur lomba yang cukup untuk menggelar
pertandingan berstandar internasional.
Selain karena permukaan airnya yang relatif tenang, Sungai Carang juga dipilih karena memiliki
nilai historis kerajaan Melayu yang kuat. Selain itu, ajang kompetisi ini juga terinspirasi dari
budaya dan tradisi rakyat pada masa lalu.
“Di dekat Sungai Carang ini terdapat bekas pusat kerajaan Melayu. Ada situs Istana Kota Rebah.
Generasi dahulu memiliki kehidupan yang sangat erat dengan laut,” lanjut Lis.
Dragon Boat Race, lanjut Lis, bukan sekadar ajang olahraga biasa. Tetapi sebagai salah satu rekam
jejak sejarah masa lalu yang harus dititipkan pada generasi saat ini.
Pada kesempatan itu, Lis berharap event tersebut bisa ditingkatkan dan partisipasi peserta dari luar
negeri juga negeri meningkat. “Event tahunan Pemko Tanjungpinang ini sudah dirasakan ditingkat
provinsi dan nasional bahkan internasional. Jadi iven ini merupakan momentum. Ini akan terus
kita evaluasi,” katanya.
Selain lomba perahu naga, acara juga diramaikan dengan lomba kayak dan lomba yel-yel tingkat
SMP di Tanjung Pinang, hingga barongsai. Festival Sungai Carang 2017 masih akan berlanjut
hingga Sabtu 21 Oktober 2017 dengan rangkaian kegiatan yang tak kalah seru.
Festival Bahari Kepri 2017 di Tanjung Pinang
Mengulang kesuksesan acara ini sebelumnya, Festival Bahari Kepri kembali digelar tahun ini
selama sembilan hari berturut turut pada 13 – 21 Oktober 2017 di Tanjung Pinang, Provinsi
Kepulauan Riau. Festival tersebut akan dirangkai berbagai atraksi wisata untuk menarik minat
wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke Tanjungpinang dan juga mensasar
wisatawan negara tetangga terutama Singapura dan Malaysia.
Rangkaian acara tidak hanya digelar di Tanjungpinang saja tetapi juga di kabupaten dan kota yang
lain. Pada 13 Oktober 2017 akan dilaksanakan Festival Tari Dangkong di Tanjung Balai Karimun
dimana menjadi pembuka penyelenggaraan rangkaian Festival Bahari Kepri.
Festival Bahari Kepri 2017 juga dimeriahkan kedatangan yachter dari Singapura dan Malaysia
dalam event Sail to Bintan. Acara ini merupakan rangkaian dari Sail Sabang 2017. Pada 16-20
Oktober 2017, para yachter peserta Sail Sabang akan tiba dan berkumpul di Tanjungpinang dan
Bintan. Pada saat kedatangan mereka diadakan pertunjukan kesenian di gedung daerah dan
Gedung Gonggong pada setiap malamnya. Hal ini akan menjadi hiburan bagi mereka.
Salah satu event unggulan tahunan yang akan digelar selama Festival Bahari Kepri adalah
Tanjungpinang Dragon Boat Race. Event ini akan diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri
pada 20-22 Oktober 2017. Pada 21 Oktober 2017, kota Tanjungpinang akan didatangi 70 lady
bikers dari Cycho Sport yang akan mengadakan bicycle training dengan jarak 100 km di Pulau
Dompak dan sekitarnya.
Puncak acara Festival Bahari Kepri akan diadakan pada malam hari pada 21 Oktober 2017 dengan
penampilan artis nasional band Wali yang akan menghibur masyarakat Kepri dan para wisatawan.
Akhir Festival Bahari Kepri akan dilaksanakan Kepri Carnival yang disejalankan dengan pawai
budaya dan parade kendaraan hias pada 21 Oktober 2017. Pada acara Kepri Carnival ditampilkan
kesenian Mendu Natuna, Gobang dari Anambas, Kesenian Mak Yong dari Batam dan Bintan, serta
tarian Dangkong dari Lingga dan Karimun.
Kepulauan Riau sendiri merupakan provinsi kepulauan dengan luas 252.601 kilometer persegi dan
hanya menyisakan 5 persen daratan. Selain itu, Kepri juga masuk dalam
wilayah crossborder melalui Batam, Bintan, Tanjungpinang, dan Tanjung Balai Karimun. Meski
hanya memiliki wilayah daratan yang sempit, Laut Cina Selatan, Selat Malaka, dan Selat Karimata
yang mengelilingi Kepulauan Riau menjadikan provinsi ini layak sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi nasional di masa mendatang. Bahkan, potensi geografis tersebut telah dimanfaatkan sejak
berabad-abad yang lalu untuk kegiatan perdagangan internasional antarkerajaansaat dengan
mengandalkan pelayaran sebagai satu-satunya transportasi yang efektif dan Kepulauan Riau
merupakan gerbang di sayap barat untuk memasuki kawasan nusantara.

Вам также может понравиться