Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
ABSTRACT
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan, dari bulan Desember hingga Juli
2017. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi dan di laboratorium
Genetika dan molekuler, Fakultas Biologi, UNSOED.
Bahan utama yang digunakan adalah sampel sedimen mangrove dari daerah
Kalipanas dan Kutawaru, bakteri uji MRSA koleksi laboratorium mikrobiologi
Unsoed, medium kultivasi Starch Casein Nitrate (SCN) agar (10 g strach; 1 g
Casein; 1 g KNO3; 0,5 g K2HPO4; 0,5 g MgSO4.7H2O; 0,5 g NaCl; 0,01 g
FeSO4.7H2O; 20 g agar), minyak zaitun, fenol 1,5%, antimicrobial susceptibility
test disc, kristal violet, lugol’s iodine, etanol 96%, safranin, 3% H2O2, etil asetat,
kit isolasi DNA : PrestoTM mini gDNA bacteria kit (geneaid instruction manual),
PCR Kit KAPPA ekstra hotstart ready mix with dye, primer 27F (AGAGTTTGTC
MTGGCTCAG), primer 1492R (TACGGYTACCTTGTTTACGACTT).
Peralatan yang digunakan adalah shaker incubator (H-SR-200), autoklaf
(Hirayama HVE50), spektrofotometer (Shimadzu IP1600i), microsentrifuge
(Centrifuge 5415R), vortex (Vortex Mixer Hwashin 250VM), seperangkat alat
elektroforesis, alat PCR (Polymerase Chain Reaction) (Thermo primus 25
advanced peQlab).
1) Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Sampel
yang digunakan adalah sedimen dari ekosistem mangrove yang diambil secara
random di dua area berbeda yaitu daerah Kalipanas (P) dan Kutawaru (W)
Kecamatan Cilacap Tengah.
Persentase Aktivitas
Zona Hambat
No. Kode Isolat Penghambatan
(mm)
(%)
1. W-5B 2,40 28,6
2. W-5A 1,20 16,70
3. P-7D 0,80 11,80
4. P-3A 0,70 10,40
5. W-7A 0,70 10,40
6. W-6A 0,60 9,10
7. W-1A 0,60 9,10
8. P-6B 0,50 7,70
9. P-6E 0,50 7,70
10. P-7I 0,50 7,70
11. W-1A 0,50 7,70
12. W-8A 0,50 7,70
13. W-3A 0,50 7,70
14. W-9A 0,50 7,70
15. W-6B 0,00 0,00
16. P-6D 0,00 0,00
0,00
0,003 0
0,007
0,006
0,00
0
0,0
0,016 01
0,013
0,012 0,00
0,006 2
0,007
0,01 0,00
2 0,00 2
3
0,00
9
0,00
5
0,00
0
Jarak Genetik
KESIMPULAN
Isolat aktinomisetes dari lingkungan payau bersifat antagonis terhadap MRSA
dengan kemampuan penghambatan lemah. Sebanyak tiga isolat aktinomisetes
(W-5A, W-5B, dan P-7D) menunjukkan zona penghambatan terbaik terhadap
pertumbuhan MRSA dengan Konsentrasi Hambat Minimum senyawa antibakteri
sebesar 4 mg/mL, 2 mg/mL, dan 8 mg/mL. Ketiga isolat terpilih (isolat W-5A, W-
5B, dan P-7D) merupakan genus Streptomyces.
DAFTAR PUSTAKA