Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

Desa Pangebatan termasuk dalam wilayah Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas, mempunyai wilayah seluas

185,9200 ha, terletak di sebelah barat Kota Purwokerto (Kantor

Bupati Banyumas). Dari Ibu Kota Kecamatan Karanglewas berjarak 4

km yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu 5

menit, dari Ibu Kota Kabupaten Banyumas berjarak 4 km dan dapat

ditempuh dalam waktu 5 menit dengan kendaraan bermotor.

Secara topografis, Desa Pangebatan berada pada ketinggian

75m dari permukaan laut (termasuk daerah dataran rendah). Batas

wilayah administratif Desa Pangebatan meliputi :

a. Sebelah Utara : Desa Karanglewas, Kecamatan

Karanglewas

b. Sebelah Barat : Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas

c. Sebelah Selatan : Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas

d. Sebelah Timur : Desa Kedung Wringin Kecamatan

Karanglewas dan Kelurahan Pasirmuncang Kecamatan

Purwokerto Barat

Desa Pangebatan terbagi dalam dua wilayah Dusun yaitu

Dusun I di sebelah timur dan Dusun II di sebelah barat yang dipimpin


masing.masing oleh seorang Kepala Dusun (Kadus). Masing-masing

Kadus mengkoordinir wilayah RW dengan rincian :

a. Kadus I meliputi 4 (empat) RW yaitu RW.05 terdiri dari 2 RT

RW.06 terdiri dari 6 RT

RW.07 terdiri dari 4 RT

RW.08 terdiri dari 5 RT

b. Kadus II meliputi 4 (empat) RW yaitu RW. 01 terdiri dari 5 RT

RW.02 terdiri dari 6 RT

RW.03 terdiri dari 4 RT

RW.04 terdiri dari 4 RT.

2. Keadaan Demografi

Sampai akhir bulan Desember 2012, Desa Pangebatan

mempunyai penduduk sejumlah 5.928 orang terdiri dari 1.690 Kepala

Keluarga (KK) dengan komposisi :

- Penduduk Laki-laki sejumlah 3.046 orang

- Penduduk Perempuan sejumlah 2.882 orang.

Pengelompokan jumlah penduduk berdasarkan kelompok

umur dan jenis kelamin seperti terlihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pengelompokan Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok


Umur Dan Jenis Kelamin Desa Pangebatan Tahun 2016

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah


0–4 203 172 375
5–9 239 222 461
10 – 14 215 208 423
15 – 19 222 203 425
20 – 24 221 198 419
25 – 29 214 193 407
30 – 34 218 222 440
35 – 39 212 204 416
40 – 44 201 208 409
45 – 49 204 208 412
50 – 54 203 200 403
55 – 59 195 193 388
60 – 64 197 192 389
65 – 69 170 151 321
70 – 74 94 72 166
75 + 38 36 74
Total 3.046 2.882 5.928

Tabel tersebut menunjukkan bahwa komposisi penduduk usia

produktif (15 s/d 59 tahun) berjumlah 3.764 (63.5%) merupakan

potensi yang dimiliki Desa dalam bidang ketenaga kerjaan. Namun di

sisi lain keadaan tersebut akan merupakan masalah apabila tingkat

pendidikan dan ketrampilan SDM tidak memenuhi, yang berakibat

akan menimbulkan pengangguran.

Guna menunjang kualitas Sumberdaya manusia di Desa

Pangebatan telah memiliki sarana pendidikan dari Pendidikan Usia

Dini (Pendidikan non formal), Taman Kanak-kanak, Sekolah dasar

sampai tingkat Sekolah Menengah Pertama (Pendidikan Formal).

Secara Sosial ekonomi, penduduk desa pangebatan terdiri

dari beberapa kelompok kerja (profesi); mulai dari Petani dan buruh

tani, Karyawan perusahaan swasta, PNS dan Pegawai perusahaan

pemerintah, anggota polri dan TNI, wiraswasta (termasuk pedagang)


dan sebagai buruh migran, di samping ada beberapa warga yang

bekerja di bidang non formal bahkan ada yang pengangguran dan

setengah pengangguran. Secara umum keadaan ekonomi warga

desa pangebatan sudah di atas garis kemiskinan, tetapi ada juga

yang masih di bawah garis kemiskinan. Ini terbukti dengan masih

banyaknya jumlah penerima jatah Raskin dan kondisi rumah yang

tidak layak huni.

a) Jenis pendidikan responden

Berdasarkan data di lokasi penelitian, jenis pendidikan

responden terbanyak adalah tamatan SD/SR yaitu 24 orang

(70,6%) dan yang paling sedikit adalah SMA/STM berjumlah 4

orang (11,8%).

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Responden di Desa Pangebatan


Tahun 2016
Jumlah Prosentase
No. Pendidikan
(Orang) (%)
1. SD/SR 24 70,6
2. SMP 6 17,6
3. SMA/STM 4 11,8
Jumlah 34 100

b) Jenis pekerjaan responden

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden di Desa Pangebatan Tahun 2016


Jumlah Prosentase
No. Pekerjaan
(Orang) (%)
1. Buruh 13 38,2
2. Tani 3 8,8
3. Swasta 7 20,6
4. Lainnya 11 32,4
Jumlah 34 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jenis pekerjaan responden

yang paling banyak adalah sebagai buruh, yaitu 13 orang (38,2%)

dan yang paling sedikit adalah tani yaitu sejumlah 3 orang (8.8%).

B. Hasil Penelitian

1. Analisis univariat

a. Keadaan Konstruksi Sumur di Desa Pangebatan

Dari observasi yang dilakukan diperoleh gambaran

konstruksi sumur yang ada di Desa Pangebatan yaitu ketinggian

bibir sumur minimal 80 cm dari lantai, yang memenuhi syarat

67,6% dan yang tidak memenuhi syarat 32,4% ; untuk dinding

sumur minimal sedalam 3 m dari permukaan lantai atau tanah,

dibuat dari bahan kedap air dan kuat, terindetifikasi 26,5%

memenuhi syarat dan 73,5% tidak memenuhi syarat ; untuk lantai

semen yang mengitari sumur mempunyai lebar dan luas minimal 1

m dari bibir sumur/dinding sumur memenuhi syarat yaitu sebesar

20,6% dan tìdak rnemenuhi syarat 79,4% ; untuk lantai sumur

tidak ada genangan air, yang memenuhi syarat 23,5% dan tidak

memenuhi syarat 76,5%; untuk lantai sumur tidak retak/bocor,

memenuhi syarat 29,4 dan tidak memenuhi syarat 70,6% dan

untuk SPAL harus kedap air, minimal sepanjang ± 10 m dan tidak

menimbulkan genangan dari 34 sampel yang diobservasi 17,6%

memenuhi syarat dan 82,4% tidak memenuhi syarat, seperti yang

ditunjukkan pada tabel 4.4 sebagaì berikut:


Tabel 4.4 Distribusi Sumur Gali Berdasarkan Konstruksi Sumur di Desa
Pangebatan Tahun 2016
TMS MS Jumlah
No. Konstruksi sumur gali
n % n % n %
Bibir sumur minimal 80 cm dari lantai,
1. terbuat dari bahan yang kuat dan kedap 11 32,4 23 67,6 34 100
air
Dinding sumur minimal sedalam 3 m dari
2. permukaan lantai atau tanah, dibuat dari 25 73,5 9 26,5 34 100
bahan kedap air dan kuat
Lantai semen yang mengitari sumur
3. mempunyai lebar dan luas minimal 1 m 27 79,4 7 20,6 34 100
dari tepi bibir sumur/dinding sumur
4. Lantai sumur tidak ada genangan air 26 76,5 8 23,5 34 100
5. Lantai sekitar sumur tidak retak/bocor 24 70,6 10 29,4 34 100
Terdapat SPAL kedap air, minimal
6. sepanjang ± 10 m dan tidak 28 82,4 6 17,6 34 100
menimbulkan genangan

b. Keadaan Jarak Sumber Pencemar dengan Sumur Gali di Desa

Pangebatan

Tabel 4.5 Distribusi Sumur Gali Berdasarkan Jarak dengan Sumber


Pencemar di Desa Pangebatan Tahun 2016

Jarak Sumber Pencemar dengan TMS MS Jumlah


No.
Sumur Gali n % n % n %
1. Jarak jamban dengan sumur gali 31 91,2 3 8,8 34 100
Jarak air kotor/comberan dengan sumur
2. 28 82,4 6 17,6 34 100
gali
Jarak sumber pencemar lain dengan
3. sumur gali, misalnya kotoran hewan, 26 76,5 8 23,5 34 100
sampah, dll

Berdasarkan tabel 4.5, variabel yang paling tinggi tidak

memenuhi syarat adalah jarak jamban dengan sumur gali yaitu

dengan prosentase 91,2% sedangkan variabel yang paling tinggi

memenuhi syarat adalah jarak sumber pencemar lain dengan

sumur gali dengan prosentase 23,5%.


c. Perilaku Penghuni Sumur Gali di Desa Pangebatan

Tabel 4.6 Perilaku Penghuni Sumur Gali di Desa Pangebatan Tahun


2016
TMS MS Jumlah
No. Perilaku Penghuni Sumur Gali
n % n % n %
1. Peletakkan timba 15 44,1 19 55,9 34 100

Berdasarkan tabel 4.6, perilaku penghuni sumur gali yaitu

44,1% peletakkan timba tidak memenuhi syarat sedangkan 55,9%

peletakkan timba memenuhi syarat.

d. Kandungan Bakteriologi Air Sumur Gali di Desa Pangebatan

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Kandungan Bakteriologi Air Sumur


Gali di Desa Pangebatan Tahun 2016
Pemeriksaan Bakteriologi
MPN/100 ml
Sampel Baku Mutu Kriteria
sampel
1 50/100 ml sampel 280 TMS
2 50/100 ml sampel 240 TMS
3 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
4 50/100 ml sampel 1600 TMS
5 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
6 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
7 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
8 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
9 50/100 ml sampel 350 TMS
10 50/100 ml sampel 1600 TMS
11 50/100 ml sampel 1600 TMS
12 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
13 50/100 ml sampel 920 TMS
14 50/100 ml sampel 110 TMS
15 50/100 ml sampel 1600 TMS
16 50/100 ml sampel 170 TMS
17 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
18 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
19 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
20 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
21 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
22 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
23 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
24 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
25 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
26 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
27 50/100 ml sampel 920 TMS
28 50/100 ml sampel 220 TMS
29 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
30 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
31 50/100 ml sampel 170 TMS
32 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS
33 50/100 ml sampel 94 TMS
34 50/100 ml sampel ≥ 2400 TMS

Berdasarkan tabel 4.7, hasil pemeriksaan kandungan

bakteriologi air sumur gali di desa Pangebatan yaitu tidak

memenuhi syarat dari 34 sampel air sumur gali yang diperiksa.

e. Kandungan Bakteriologi Air Sumur Gali Ditinjau Dari Konstruksi

Sumur

Untuk mengetahui kandungan bakteriologi air sumur gali

berdasarkan konstruksi sumur yang meliputi dinding, bibir, lantai

dan SPAL sumur gali dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Kandungan Bakteriologi Air Sumur Gali Berdasarkan Konstruksi


Sumur di Desa Pangebatan Tahun 2016
Kriteria Konstruksi Sumur Gali Kandungan Choliform
Sampe Jumlah
l a b c d e f 50/100 ml Kriteria
sampel
1 TMS TMS TMS TMS TMS TMS 280 TMS
2 MS TMS TMS MS MS MS 240 TMS
3 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
4 MS TMS TMS MS MS MS 1600 TMS
5 TMS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
6 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
7 MS MS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
8 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
9 MS TMS MS MS MS MS 350 TMS
10 MS TMS MS TMS TMS TMS 1600 TMS
11 TMS TMS TMS TMS TMS TMS 1600 TMS
12 TMS MS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
13 MS MS TMS TMS TMS TMS 920 TMS
14 TMS MS TMS TMS MS TMS 110 TMS
15 MS MS TMS TMS TMS TMS 1600 TMS
16 TMS TMS MS TMS TMS TMS 170 TMS
17 MS TMS MS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
18 TMS TMS MS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
19 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
20 MS TMS MS TMS MS MS ≥ 2400 TMS
21 TMS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
22 MS TMS TMS MS TMS MS ≥ 2400 TMS
23 MS TMS TMS MS MS TMS ≥ 2400 TMS
24 MS TMS MS TMS MS TMS ≥ 2400 TMS
25 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
26 MS TMS TMS MS MS TMS ≥ 2400 TMS
27 TMS TMS TMS TMS TMS TMS 920 TMS
28 TMS MS TMS TMS TMS TMS 220 TMS
29 MS MS TMS TMS MS TMS ≥ 2400 TMS
30 MS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
31 MS TMS TMS MS TMS TMS 170 TMS
32 MS MS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
33 MS MS TMS MS MS MS 94 TMS
34 TMS TMS TMS TMS TMS TMS ≥ 2400 TMS
Keterangan :
a : Bibir sumur gali
b : Dinding sumur gali
c : Luas lantai sumur gali
d : Lantai sumur tidak ada genangan air
e : Lantai sekitar sumur tidak retak/bocor
f :Terdapat SPAL sumur gali

Berdasarkan tabel 4.8 tentang kandungan bakteriologi air

sumur gali berdasarkan konstruksi sumur, dari 34 sampel air

sumur gali yang diperiksa berdasarkan konstruksi sumur yang

berbeda ternyata kandungan Coliform dalam kategori tidak

memenuhi syarat.

2. Analisis bivariat
a. Hubungan konstruksi bibir sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform

Tabel 4.9 Hubungan Konstruksi Bibir Sumur Gali dengan


Kandungan Bakteri Coliform Air Sumur Gali di Desa
Pangebatan Tahun 2016
Konstruksi bibir sumur gali Kandungan Coliform
minimal 80 cm dari lantai, terbuat Total
TMS MS
dari bahan yang kuat dan kedap
air n % n % n %
TMS 11 32,4 0 0 11 32,4
MS 23 67,6 0 0 23 67,6
Total 34 100 0 0 34 100
X2 = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.9 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi bibir sumur gali

diperoleh bahwa dari 11 konstruksi bibir sumur gali yang tidak

memenuhi syarat dan 23 konstruksi bibir sumur yang memenuhi

syarat diperoleh kandungan bakteri Coliform pada air sumur gali

tersebut 100% termasuk dalam kategori tidak memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara kostruksi bibir sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil tersebut

kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan (Contingency

Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5) yang berarti

terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara variabel.

b. Hubungan konstruksi dinding sumur gali dengan kandungan

bakteri Coliform
Tabel 4.10 Hubungan Konstruksi Dinding Sumur Gali dengan
Kandungan Bakteri Coliform Air Sumur Gali di Desa
Pangebatan Tahun 2016
Konstruksi dinding sumur minimal Kandungan Coliform
sedalam 3 m dari permukaan lantai Total
TMS MS
atau tanah, dibuat dari bahan
kedap air dan kuat n % N % n %
TMS 25 73,5 0 0 25 23,5
MS 9 26,5 0 0 9 26,5
Total 34 100 0 0 34 100
X2 = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.10 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi dinding sumur gali

diperoleh bahwa dari 25 konstruksi dinding sumur gali yang tidak

memenuhi syarat dan 9 konstruksi dinding sumur yang

memenuhi syarat diperoleh kandungan bakteri Coliform pada air

sumur gali tersebut 100% termasuk dalam kategori tidak

memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara kostruksi dinding sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil tersebut

kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan (Contingency

Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5) yang berarti

terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara variabel.

c. Hubungan konstruksi luas lantai sumur gali dengan kandungan

bakteri Coliform
Tabel 4.11 Hubungan Konstruksi Luas Lantai Sumur Gali dengan
Kandungan Bakteri Coliform Air Sumur Gali di Desa
Pangebatan Tahun 2016
Kandungan Coliform
Luas lantai yang mengitari sumur Total
TMS MS
mempunyai radius 1 (satu) meter
n % n % n %
TMS 27 79,4 0 0 27 79,4
MS 7 20,6 0 0 7 20,6
Total 34 100 0 0 34 100
2
X = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.11 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi luas lantai sumur gali

diperoleh bahwa dari 27 konstruksi luas lantai sumur gali yang

tidak memenuhi syarat dan 7 konstruksi luas lantai sumur yang

memenuhi syarat diperoleh kandungan bakteri Coliform pada air

sumur gali tersebut 100% termasuk dalam kategori tidak

memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara kostruksi luas lantai sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil tersebut

kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan (Contingency

Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5) yang berarti

terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara variabel.

d. Hubungan konstruksi lantai sumur tidak ada genangan air dengan

kandungan bakteri Coliform


Tabel 4.12 Hubungan Konstruksi Lantai Sumur Tidak Ada
Genangan Air dengan Kandungan Bakteri Coliform
Air Sumur Gali di Desa Pangebatan Tahun 2016
Kandungan Coliform
Total
Lantai sumur tidak ada genangan air TMS MS
n % n % n %
TMS 26 76,5 0 0 26 76,5
MS 8 23,5 0 0 8 23,5
Total 34 100 0 0 34 100
X2 = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.12 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi lantai sumur tidak ada

genangan air diperoleh bahwa dari 26 konstruksi lantai sumur

tidak ada genangan air yang tidak memenuhi syarat dan 8

konstruksi lantai sumur tidak ada genangan air yang memenuhi

syarat diperoleh kandungan bakteri Coliform pada air sumur gali

tersebut 100% termasuk dalam kategori tidak memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara kostruksi lantai sumur tidak ada genangan air dengan

kandungan bakteri Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan

Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil

tersebut kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan

(Contingency Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5)

yang berarti terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara

variabel.
e. Hubungan konstruksi lantai sumur gali tidak retak dengan
kandungan bakteri Coliform

Tabel 4.13 Hubungan Konstruksi Lantai Sumur Gali Tidak Retak


dengan Kandungan Bakteri Coliform Air Sumur Gali
di Desa Pangebatan Tahun 2016
Kandungan Coliform
Total
Lantai sumut gali tidak retak TMS MS
n % N % n %
TMS 24 70,6 0 0 24 70,6
MS 10 29,4 0 0 10 29,4
Total 34 100 0 0 34 100
2
X = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.13 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi lantai sumur gali tidak

retak diperoleh bahwa dari 24 konstruksi lantai sumur tidak retak

yang tidak memenuhi syarat dan 10 konstruksi lantai sumur tidak

retak yang memenuhi syarat diperoleh kandungan bakteri

Coliform pada air sumur gali tersebut 100% termasuk dalam

kategori tidak memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara kostruksi lantai sumur tidak retak dengan kandungan

bakteri Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil tersebut

kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan (Contingency

Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5) yang berarti

terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara variabel.


f. Hubungan saluran pembuangan air limbah dengan kandungan

bakteri Coliform

Tabel 4.14 Hubungan Saluran Pembuangan Air Limbah Sumur


Gali dengan Kandungan Bakteri Coliform Air Sumur
Gali di Desa Pangebatan Tahun 2016
Kandungan Coliform
Total
Saluran Pembuangan Air Limbah TMS MS
n % n % n %
TMS 28 82,4 0 0 28 82,4
MS 6 17,6 0 0 6 17,6
Total 34 100 0 0 34 100
2
X = 9826 C = 0,998

Berdasarkan tabel 4.14 untuk mengetahui kandungan

bakteri Coliform berdasarkan konstruksi saluran pembuangan air

limbah diperoleh bahwa dari 28 konstruksi SPAL sumur gali yang

tidak memenuhi syarat dan 6 konstruksi SPAL sumur gali yang

memenuhi syarat diperoleh kandungan bakteri Coliform pada air

sumur gali tersebut 100% termasuk dalam kategori tidak

memenuhi syarat.

Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai X2 = 9826 (nilai

X2 > 0,05) artinya tidak hubungan bermakna secara statistik

antara konstruksi SPAL sumur gali dengan kandungan bakteri

Coliform air sumur gali di Desa Pangebatan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas. Dari hasil tersebut

kemudian diperkuat dengan uji keeratan hubungan (Contingency

Coefficient) diperoleh nilai C = 0,998 (nilai C>0,5) yang berarti

terdapat keterkaitan yang cukup kuat antara variabel.

Вам также может понравиться