Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya harapan dan keinginan masyarakat akan
adanya pelayanan yang baik dibidang kesehatan khususnya pelayanan pada tingkat
pertama, harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan dari Puskesmas
sebagai pemberi layanan kesehatan tingkat pertama.
Harus diakui, selama ini banyak pihak mengeluhkan pelayanan di
Puskesmas kurang lancar, karena permasalahan dana operasional. Hal ini terjadi
karena Puskesmas harus menyetorkan dahulu pendapatannya ke kas daerah, baru
kas daerah mengucurkan dana operasional setelah melalui proses penganggaran.
Kondisi ini memunculkan masalah karena kebutuhan dana operasional di Puskesmas
adalah harian, sedangkan pencairan anggaran dari kas daerah adalah bulanan.
Sehingga Puskesmas sering mengalami kekosongan dana dan layanan menjadi
terganggu. Kalaupun ada uang dari pendapatan jasa layanan, Puskesmas tidak
berani menggunakannya karena harus disetorkan terlebih dahulu ke kas daerah.
C. Pengertian
1. Puskesmas Tunjung Teja adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Serang yang bertempat di Jl KH Abdul
Khabier Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang .
2. Standar Pelayanan Minimal :
Adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.
3. Jenis Pelayanan
Adalah pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan.
4. Pelayanan Dasar
Adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan.
5. Indikator SPM
Adalah tolok ukur prestasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi berupa masukan,
proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan.
6. Pengertian : dimaksudkan untuk menjelaskan istilah dalam indikator kinerja.
7. Definisi operasional: dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian unsur
standar pelayanan
8. Standar : adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
9. Dimensi Mutu :
Adalah unsur atau aspek yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan.
10. Kriteria Keterterimaan :
Adalah serangkaian standar yang telah ditetapkan terkait dengan proses
pelayanan yang diberikan.
11. Catatan Mutu :
Adalah suatu bukti dari proses kerja yang telah dilakukan/dikerjakan.
D. Landasan Hukum:
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
3. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
4. Peraturan Pemerinah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom,
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah,
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah,
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal,
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah,
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 Tentang Pedoman
Tehnis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
14. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43/MENKES/PER/VII/2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di Kabupaten/Kota
16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2016 Tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota
BAB II
SISTEMATIKA DOKUMEN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PUSKESMAS II TUNJUNG TEJA
BAB III
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS II TUNJUNG TEJA
A. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang wajib disediakan oleh Puskesmas II Tunjung Teja
meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar (14 indikator), Pelayanan Kesehatan
Rujukan (2 indikator), Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa/KLB (1 indikator) dan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat (1 indikator). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini, sedangkan definisi operasionalnya ada pada lampiran Standar Pelayanan
Minimal ini.
Jenis Pelayanan
Di Puskesmas II Tunjung Teja
ditangani
setingkat
penyakit:
Kesehatan miskin
. masyarakat miskin
dan
Penanggulanga
n Kejadian Luar
Biasa/ KLB.
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
1 Menerima pasien Keakuratan informasi Setiap pasien menerima informasi persyaratan Buku register Petugas
pendaftaran, mencakup kartu berobat dibawa pada saat Rekam Medis Pendaftaran
periksa, kartu jaminan, tarif, waktu pendaftaran serta Simpus
persyaratan administrasi. Kuitansi
Formulir KIR/SKD
Kecepatan pelayanan Waktu pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Formulir Capeng
Kartu Berobat
Nomor Urut
Keramahan Setiap pasien dipanggil dengan sebutan Bapak / Ibu /
Anak
Pelanggan tidak mengeluh karena ketidakramahan
Kerapihan sarana dan Sarana dan prasarana di ruang pendaftaran bersih dan
prasarana rapi
2 Rekam Medis Kelengkapan Identitas Identitas Rekam Medis terisi lengkap mencakup: Nomor Kartu Berobat Petugas
Rekam Medis RM, Nama pasien, Umur/ tanggal lahir, Nama KK, Alamat, Rekam Medis Pendaftaran
Jenis Kelamin
Kerapian pakaian Pakaian sopan, bersih, rapi, seragam dan tanda pengenal
petugas
4 Layanan Rawat Jalan Ketepatan diagnosis Keluhan/ penderitaan pasien berkurang BP Umum Dokter
(Poli Umum, Poli dengan terapi Pasien mendapatkan tindakan medis sesuai penyakitnya.Buku Register Umum
Gigi, KIA) Pasien mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya Rawat
Jalan
Rekam Medis
Empati dan ramah Pasien merasa nyaman. Buku/ Form
kepada pasien Tidak ada pasien yang komplain karena, kurang empati Rujukan
dan ketidakramahan petugas Buku/ Form
KIR/SKD
Ketepatan informasi Pasien mendapat informasi yang jelas sehubungan Form Resep
No Dimensi Mutu Kriteria Keterterimaan Catatan Mutu Penanggung
Alur Proses Jawab
dengan penyakitnya serta terapi yang diberikan. Inform Concern
Dokter Gigi
Kerapian pakaian Pakaian sopan, bersih, rapi, seragam dan tanda pengenal
petugas BP Gigi
Buku Register
Higienitas sarana Kelengkapan sarana, alat steril, alat berfungsi dengan Rawat
baik, bersih dan rapi Jalan
Rekam Medis
Higienitas prasarana Privacy pemeriksaan, aman, nyaman, bersih dan rapi. Buku/ Form
Rujukan
Ketepatan Waktu Waktu buka pelayanan jam 07.30 - selesai Buku/ Form Surat
Buka Pelayanan Keterangan Bidan
Dokter
Form Resep
Inform Concent
KIA-KB
Buku Register KB
Inform Concern
Format Laporan KB Bidan
Kartu KB
Rekam Medis
Buku/ Form
Rujukan
KIA-ANC
Buku Register ANC
Format Laporan KIA
Kartu Ibu / Buku KIA
Kohort ibu Hamil Bidan
Rekam Medis
Buku/Form Cuti
Bersalin
Buku/ Form
No Dimensi Mutu Kriteria Keterterimaan Catatan Mutu Penanggung
Alur Proses Jawab
Rujukan
KIA-IMN
Buku Register
Imunisasi Bidan
Rekam Medis
Kartu Anak/ Buku
KIA
Kohort Bayi
Buku/ Form
Rujukan
KIA- MTBS
Buku Register
MTBS
Form MTBS
Rekam Medis
Buku/ Form
Rujukan
5 Layanan Rawat Inap Ketepatan Pasien mendapatkan penagnanan sesuai protap dan Buku Register Rawat Dokter
(Persalinan) penanganan kondisi persalinannya Inap Umum
Pasien mendapatkan tindakan medis sesuai prosedur Rekam Medis
penanganan persalinan Buku/ Form Rujukan
Form Resep
. Inform Concern
Keakuratan pengisian Pasien mendapatkan obat/tindakan sesuai dengan
RM penyakitnya
Pasien merasa nyaman
Ketepatan informasi Tidak ada pasien yang komplain karena, kurang empati
dan ketidakramahan petugas
Higienitas sarana Pakaian sopan, bersih, rapi, seragam dan tanda pengenal
6 Layanan Penunjang Ketepatan Sesuai dengan permintaan pemeriksaan laboratorium Buku Register Analis
Medik (Laboratorium) pemeriksaan Laboratorium
Form Laporan Hasil
Kecepatan waktu Sesuai dengan tingkat mutu layanan yang ditetapkan pemeriksaaan
penyelesaian Laporan hasil pemeriksaan sesuai dengan permintaan Buku TB-06
pemeriksaan Buku TB-04
No Dimensi Mutu Kriteria Keterterimaan Catatan Mutu Penanggung
Alur Proses Jawab
Form TB-05
Ketepatan Laporan Angka normal sesuai dengan referensi Bukti pembayaran
hasil pemeriksaan Form Permintaan
Pemeriksaan
Laborat
Ketepatan informasi Pasien menerima informasi terkait hasil pemeriksaan
hasil pemeriksaan laboratorium
Empati dan ramah Tidak ada pasien yang komplain karena kurang empati
kepada pasien dan ketidakramahan
7 Konsultasi Gizi Ketepatan Kesesuaian penanganan dengan Rujukan/ permintaan Buku Register Nutrisionis
Penanganan Kasus Konsultasi Gizi
Leaflet
Ketepatan Pasien mendapat informasi yang jelas sehubungan Formulir Konsultasi
penjelasan Informasi dengan kasusnya. Gizi
Klien mendapatkan informasi gizi yang jelas sehubungan Form Permintaan
dengan kondisi klien Konsultasi Gizi
Higienitas sarana Kelengkapan sarana, alat berfungsi baik, bersih dan rapi.
8 Klinik Sanitasi Ketepatan Kesesuaian penanganan dengan Rujukan/ permintaan Buku Register Klinik Sanitarian
Penanganan Kasus Sanitasi
Klien mendapatkan informasi yang jelas sehubungan Leaflet
Ketepatan dengan kondisi klien Form Permintaan
penjelasan Informasi Pasien mendapat informasi yang jelas sehubungan Klinik Sanitasi
dengan kasusnya.
Empati dan ramah Tidak ada pasien yang komplain karena kurang empati
kepada pasien dan ketidakramahan
Higienitas sarana Kelengkapan sarana, alat berfungsi baik, bersih dan rapi.
9 Proses Pembayaran Ketepatan informasi Pelanggan mendapat informasi yang jelas mengenai tarif Kuitansi Kasir
Retribusi, Tindakan sesuai aturan yang ada Buku Register
Medis dan Tindakan Pelanggan mendapat informasi yang jelas mengenai tarif Pembayaran
No Dimensi Mutu Kriteria Keterterimaan Catatan Mutu Penanggung
Alur Proses Jawab
Penunjang tindakan sesuai aturan yang ada Buku Kas Umum
Buku Bantu
Ketepatan Pembayaran sesuai dengan tarif tindakan yang Penerimaan
pembayaran ditetapkan aturan yang ada Hasil Pemeriksaan
Lab.
10 Layanan Fasilitas Ketepatan obat yang Obat sesuai dengan resep medis/ paramedis Pengeluaran Harian Apoteker
Kamar Obat diberikan Pengeluaran
Ketepatan Penyerahan obat sesuai resep bulanan
penyerahan dan Ketepatan pemberian informasi pemakaian, efek samping LPLPO
pemberian informasi (bila ada) dan penyimpanan obat Penerimaan Obat
obat dari
Waktu pelayanan obat sesuai dengan ketentuan yang Farmasi
Kecepatan ditetapkan Buku Kunjungan
pelayanan Obat Pasien
Kartu Stock
Kelengkapan dan Etiket yang ditulis sesuai dengan resep medis/paramedis
Ketepatan penulisan Etiket yang ditulis harus bisa dibaca
etiket
Empati dan ramah Tidak ada pelanggan yang komplain karena kurang
kepada pelanggan empati dan ketidakramahan
Higienitas sarana Kelengkapan sarana, alat berfungsi baik, bersih, dan rapi
b. Definisi Operasional
Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
c. Cara Perhitungan/Rumus
Cakupan kunjungan
ibu hamil K-4
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat
penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED,
Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK)
Cakupan
komplikasi
kebidanan yang
ditangani = x 100%
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa
6 jam sampai 42 hari pasca persalinan sesuai standar
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan
pelayanan
nifas
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan
komplikasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana
pelayanan kesehatan
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan
neonatus dengan
komplikasi yang
ditangani = x 100%
6. Cakupan kunjungan bayi
a. Pengertian
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari – 11 bulan
di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan
rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan
dan sebagainya melalui kunjungan petugas
b. Definisi operasional
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan kunjungan
bayi
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan Desa/Kelurahan UCI adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 90% dari jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam
waktu satu tahun
c. Cara perhitungan/Rumus
b. Definisi operasional
Cakupan pelayanan anak balita adalan anak balita (12 – 59 bulan) yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan
pelayanan anak
balita = x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 –
24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan pemberian
MP-ASI
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan balita
gizi buruk
= x 100%
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
a. Pengertian
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah pemeriksaan kesehatan
umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan
kesehatan terhadap murid kelas 1 SD dan Madrasah Ibtidaiyah yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru, dokter kecil
b. Definisi operasional
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa
SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau
tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD
dan setingkat
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB aktif dibandingkan dengan
jumlah pasangan usia subur (PUS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan peserta
KB aktif
= x 100%
3) Cara perhitungan/Rumus
Non Polio
AFP rate
= x 100%
2) Definisi operasional
Persentase balita dengan Pneumonia yang ditemukandan diberikan
tatalaksana sesuai standar di Sarana Kesehatan di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Cara perhitungan/Rumus
Cakupan balita
dg Pneumonia
yg ditangani
= x 100%
2) Definisi operasional
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case Detection Rate
(CDR) adalah persentase jumlah penderita baru TB BTA positif yang
ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB BTA positif
dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
3) Cara perhitungan/Rumus
Persentase
penemuan pasien
baru TB BTA positif
= x 100%
d. Penderita DBD yang ditangani
1) Pengertian
Penderita DBD yang ditangani adalah penderita DBD yang ditangani sesuai
standar/SOP, yaitu penderita DBD yang didiagnosa dan diobati/dirawat sesuai
standar serta ditindaklanjuti dengan penanggulangan fokus (PF)
2) Definisi operasional
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah
dalam waktu satu tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama
3) Cara perhitungan/Rumus
Penderita DBD
yang ditangani
= x 100%
2) Definisi operasional
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang datang dan dilayani
di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun
3) Cara perhitungan/Rumus
Penderita
diare yang
ditangani
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah jumlah
kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata pertama di satu
wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin = 100%
b. Definisi operasional
Cakupan rujukan pasien masyarakat miskin adalah jumlah kunjungan pasien
miskin di sarana kesehatan strata dua dan strata tiga pada kurun waktu tertentu
(lama dan baru)
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan rujukan
miskin
= x 100%
16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kab/Kota
a. Pengertian
Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan gawat darurat yang memiliki
Dokter Umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau ATLS + ACLS,
serta memiliki alat transportasi dan komunikasi
b. Definisi operasional
Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
kabupaten atau kota
c. Cara perhitungan/Rumus
Pelayanan gawat
darurat level 1
= x 100%
17. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi
< 24 jam
a. Pengertian
Penyelidikan KLB adalah rangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara epidemiologi
untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB
dan mengetahui sumber dan cara-cara penanggulangannya
b. Definisi operasional
Cakupan desa/kelurahan nengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah
desa/kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24 jam
oleh Kabupaten/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu tertentu
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan KLB
desa/kelurahan
yang ditangani
<24 jam
= x 100%
b. Definisi operasional
Cakupan desa siaga aktif adalah desa yang memiliki Pos Kesahatan Desa
(Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai
pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveillance bebasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
c. Cara perhitungan/Rumus
Cakupan desa
siaga aktif = x 100%