Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PHBS
2.1.1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Sehat dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat
mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Dibidang pencegahan dan penanggulangan penyakit serta penyehatan lingkungan
harus dipraktekkan perilaku mencuci tangan dengan sabun, pengelolahan air minum dan makanan yang
memenuhi syarat, menggukan air bersih, menggunakan jamban sehat, pengelolahan limbah cair yang
memenuhi syarat, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan dan lain-lain. Dibidang
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana harus dipraktekkan perilaku meminta pertolongan
meminta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, menimbang balita setiap bulan, mengimunisasi
lengkap bayi, menjadi aseptor keluarga berencana dan lain-lain. Dibidang gizi dan farmasi harus
dipraktekkan perilaku makan dengan menu gizi seimbang, minum tablet tambah darah selama hamil,
memberi ASI esklusif, mengkonsumsi garam beryodium dan lain- lain. Sedangkan dibidang pemeliharaan
kesehatan harus dipraktekkan perilaku ikut serta dalam jaminan pemeliharaan kesehatan, aktif mengurus
dan atau memanfaatkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat atau (UKBM), memanfaatkan
Puskesmas dan fasilitas pelayan kesehatan lain dan lain-lain. (Depkes, 2011)
2.1.2. Manfaat PHBS
Keluarga yang melaksanakan PHBS maka setiap rumah tangga akan meningkat kesehatannya dan
tidak mudah sakit. Rumah tannga tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga.
Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota di bidang kesehatan adalah pelaksanaan PHBS. PHBS juga bermanfaat untuk
meningkatkan citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan, sehingga dapat menjadi percontohan
rumah tangga sehat bagi daerah lain.
2.1.3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memeberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS.
Rumah tangga yang ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di rumah tangga yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Perilaku hidup bersih dan sehat sangat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup suatu rumah
tangga. Manfaat rumah tangga ber-PHBS adalah:
1. Bagi Rumah Tangga
a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas
c. Anggota keluarga giat bekerja
d. Pengeluaran rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal
usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
2. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0
batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan. Sebagai contoh :
• Hari 1 ; 24 batang
• Hari 2 : 20 batang
• Hari 3 : 16 batang
• Hari 4 : 12 batang
• Hari 5 : 8 batang
• Hari 6 : 4 batang
• Hari 7 : 0 batang
2.2.2.2 Subsistem
2.2.2.2.1 Lingkungan Fisik
Lingkungan adalah salah satu subsistem yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan juga kebersihan lingkungan sekitar dengan
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Data subsistem lingkungan yang perlu dikaji adalah bahan utama
bangunan, jenis lantai, ventilasi rumah, luas ventilasi, alat penerangan, kelembapan, dan masuk tidaknya
cahaya matahari.
2.2.2.2.2 Keamanan dan Transportasi
Di lingkungan tempat tinggal, tersediannya ambulan desa, tersedianya kendaraan umum (Ojek, Angkot),
tersediannya kendaraan pribadi (Mobil, Sepeda Motor), tersediannya jalan pintas, penggunaan jalan umum,
serta kondisi jalan menuju layanan kesehatan.
2.2.2.2.3 Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Pelayanan kesehatan dan sosial yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat
dan memantau apabila gangguan sudah terjadi.
Hal yang perlu dikaji dalam pelayanan kesehatan dan sosial adalah ketersediaan tenaga kesehatan,
jarak RS, ketersediaan klinik dan gawat darurat, mencari pelayanan kesehatan, jarak puskesmas, dan adanya
jaminan kesehatan.
2.2.2.2.4 Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas perlu diketahui apakah sudah mencukupi dengan standar yang ada,
sehingga upaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat efektif. Yang perlu dikaji adalah jenis pekerjaan
warga sekitar, jumlah penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan, ketersediaan lapangan kerja, jumlah
pengeluaran rata-rata yang dikeluarkan dalam sehari, adakah alokasi simpanan dana untuk kesehatan, status
kepemilikan rumah, kepemilikan asuransi kesehatan.
2.2.2.2.5 Pendidikan
Pendidikan atau tingkat pengetahuan penting dalam pengkajian karena untuk mengetahui seberapa
jauh pengetahuan warga sekitar tentang penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat. Yang perlu dikaji dalam
subsistem pendidikan atau tingkat pengetahuan yaitu, pengetahuan umum tentang penyakit, adakah kegiatan
penyuluhan kesehatan.
2.2.2.2.6 Politik dan pemerintahan
Politik dan pemerintahan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat terutama dalam
penyediaan sarana pelayanan kesehatan untuk menunjang kesehatan warga sekitar. Di masyarakat yang perlu
dikaji adalah, adanya jadwal pelaksana kegiatan PKK, rutinitas kegiatan PKK, program PKK, tersedianya kader-
kader kesehatan tiap RT, dan rutinitas kegiatan kader untuk menunjang kesehatan di masyarakat.
2.2.2.2.7 Komunikasi
Sistem komunikasi dalam masyarakat sangatlah penting dalam menerima informasi terutama terkait
dengan kesehatan. Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan terkait dengan kesehatan (mis.televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan
kepada komunitas).
Dalam subsistem komunikasi yang perlu dikaji adalah penggunaan alat komunikasi (telepon, handphone,
tv, radio, koran dll), ketersediaan tempat untuk kegiatan bersama warga, antusias warga dalam mendapatkan
informasi kesehatan.
2.2.2.2.8 Rekreasi
Rekreasi disekitar daerah apakah terdapat masalah atau dapat menimbulkan masalah kesehatan
kepada masyarakat disekitarnya. Yang perlu dikaji dalam subsistem rekreasi adalah ketersediaan fasilitas
bermain anak-anak dan bentuk rekreasi yang sering dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner 7 Suddarth. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol: 1, Edisi 8. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Pasien. ed.3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Guyton, Arthur C. & John E. Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gannguan Sistem Pernafasan.
Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinik. Jakarta: Salemba Medika
NANDA. 2005. Diagnosa Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2005-2006. NANDA International,
Philadelphia
Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.