Вы находитесь на странице: 1из 1

Saat kita merasa kecewa

ketika yang sedang kita alami tidak seperti yang kita harapkan, maka sebagai manusia, wajar jika
kita merasa kecewa. Kita akan merasa kecewa pada diri kita sendiri, orang-orang di sekitar, atau
bahkan kepada Allah. Kita merasa kecewa karena menganggap Allah membiarkan ketidakadilan
terjadi. Saat kesetiaan mendapat balasan penghianatan, kerja keras mendapat balasan kegagalan,
kasih mendapat balasan kebencian, dan kebaikan mendapat balasan kejahatan.

Kita harus menyadari bahwa hidup tidak selamanya menyenangkan dan penuh kebahagiaan. Tuhan
tidak menjanjikan langit selalu cerah, kadang kita memang mengalami kekecewaan dan
ketidakadilan. Namun kita dapat mempercayakan segala hal yang menyangkut kehidupan kita
kepada-Nya. Kita perlu belajar dalam hal penyerahan diri dan semakin memahami sifat Allah.
Jangan biarkan perasaan kecewa menguasai hidup kita. Tetapi biarlah kiranya iman kita semakin
bertumbuh melalui situasi yang kita hadapi.

Allah mengetahui hati kita dan Ia mengerti betapa sulit keadaan yang kita alami. Ia tidak bermaksud
mengabaikan seruan kita. Daripada menyimpan perasaan kecewa, lebih baik kita membawa seluruh
isi hati dan keinginan kita ke hadirat-Nya, agar Allah membentuk hidup kita semakin indah melalui
segala peristiwa yang terjadi. Menyelaraskan rencana kita dengan rencana Allah dan tunduk pada
kehendak-Nya adalah salah satu cara agar kita tidak kecewa dengan keadaan. Tetaplah percaya
bahwa Allah bekerja dalam setiap hal untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita dan tidak ada
satupun rencananya yang gagal.

“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu
yang gagal.”
Ayub 42:2

Вам также может понравиться