Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Bunuh diri yakni suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan individu
secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Perilaku-perilaku bunuh diri dapat
berupa isyarat -isyarat, percobaan atau ancaman verbal yang mengakibatkan kematian, luka atau menyakiti
diri sendiri. Bunuh diri merupakan salah satu masalah yang perlu mendapatkan penanganan yang intensif
oleh karena efek yang ditimbulkan dari perilaku bunuh diri dapat menyebabkan kerusakan integritas diri
bahkan kematian. Bunuh diri juga satu dari penyebab utama kematian pada usia 15-34 tahun selain faktor
kecelakaan. Tujuan penulisan ini adalah ingin menggambarkan tentang penatalaksanaan keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien dengan bunuh diri. Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah untuk
melindungi, meingkatkan harga diri dan penguatan coping mechanism. Intervensi yang dibuat dan
dilaksanakan terus mengacu pada etiologi, diagnosa keperawatan serta sesuai dengan tujuan yang akan
tercapai sehingga diharapkan perawat dapat senantiasa memahami penatalakasanaan keperawatan
kedaruratan pada pasien dengan bunh diri.
ABSTRACT
Suicide is an intentional effort that aims to end individual life with desire and try to apply the desire to
die. Suicide behaviors can be signals, trials, or verbal threats that cause death, wound, or self-hurting.
Suicide is one of the problems that need intensive treatment due to its effects that can cause self-integrity
damage and even death. It is also one leading cause of death of age 15-34 year besides accident factors. The
objective of this paper is to describe the emergency nursing treatment for the suicidal patients. The main
objective of this treatment is to protect, improve self-esteem, and strengthen coping mechanism. The created
intervention is done considered by its etiology, nursing diagnosis, and is suitable with the purpose that will
be achieved. It is expected that nurses can understand the emergency nursing treatment for the suicidal
patients.
32
Idea Nursing Journal Vol. I No. 1
penyebab kematian kedua dimana motivasi usaha bunuh diri yang sering menyertai
remaja melakukan percobaan bunuh diri depresi dan sering terjadi pada remaja.
yaitu 51% maslah dengan orang tua, 30% Terdapat beberapa istilah dalam
maslah sekolah dan 16% masalah dengan bunuh diri seperti: (1) suicide idea yaitu
saudara. Keluarga sering menjadi sorotan pikiran/ide untuk menghabisi nyawanya
utama bila remaja bermasalah. Kenyataan sendiri. (2) tentamen suicidium yaitu upaya
ini tidak bisa dipungkiri karena remaja itu untuk menghabisi nyawa sendiri tetapi tidak
sendiri merupakan bagian dari keluarga. mengakibatkan kematian, (3) Suicidal
Stuart dan Sundeen (1997) behavioral yaitu perilaku yang
mengemukakan bahwa jenis kepribadian membahayakan diri sendiri, contoh mutilasi
yang paling sering melakukan bunuh diri diri, (4) Masced suice yaitu bunuh diri tidak
adalah tipe agresif, bermusuhan, putus asa, langsung/terselubung.
harga diri rendah dan kepribadian anti
sosial. Anak akan lebih besar melakukan Etiologi
upaya bunuh diri bila berasal dari keluarga Secara universal penyebab utama dari
yang menerapkan pola asuh otoriter atau bunuh diri adalah ketidakmampuan individu
keluarga yang pernah melakukan bunuh untuk menyelesaikan masalah. Etiologi dari
diri. Selain itu juga faktor gangguan emosi bunuh diri meliputi: (1) Faktor genetik:
dan keluarga dengan alkoholisme, riwayat Faktor genetik mempengaruhi terjadinya
psikososial seperti orang tua yang bercerai, resiko bunuh diri pada keturunannya. Lebih
putus hubungan, kehilangan pekerjaan atau sering terjadi pada kembar monozygot dari
stress multiple seperti pindah rumah, pada kembar dizygot. Disamping itu ada
kehilangan dan penyakit kronik merupakan penurunan serotonin yang dapat
factor predisposisi yang dapat membentuk menyebabkan depresi yang berkontribusi
koping yang maladaptif serta dapat terjadinya resiko bunuh diri. Prevalensi
mencetuskan bunuh diri.Tujuan penulisan bunuh diri berkisar antara 1,5-3 kali lebih
ini adalah ingin menggambarkan tentang besar terjadi pada individu yang menjadi
penatalaksanaan kegawatdaruratan pada kerabat tingkat pertama dari orang yang
pasien dengan bunuh diri. mengalami gangguan mood atau depresi
yang pernah melakukan upaya bunuh diri,
Pengertian (2) Faktor biologis: Biasanya berhubungan
Bunuh diri yakni suatu upaya yang dengan keadaan-keadaan tertentu seperti
disadari dan bertujuan untuk mengakhiri penyakit kronis/kondisi medis tertentu,
kehidupan individu secara sadar berhasrat misalnya stroke, gangguan kerusakan
dan berupaya melaksanakan hasratnya kognitif (dimensia), diabetes, penyakit arteri
untuk mati. Perilaku-perilaku bunuh diri koronaria, kanker, HIV/AIDS, dan lain-
dapat berupa isyarat-isyarat, percobaan atau lain, (3) Faktor psikososial dan lingkungan:
ancaman verbal yang mengakibatkan (a) Teori psikoanalitik/psikodinamika: Dalam
kematian, luka atau menyakiti diri sendiri. teori Freud, Sigmund Freud dan Karl
Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; Menninger meyakini bahwa bunuh diri
dalam budaya Jepang dikenal istilah hara- merupakan hasil dari marah yang diarahkan
kiri). Alasan atau motif bunuh diri pada diri sendiri, yaitu bahwa kehilangan
bermacam-macam namun biasanya didasari objek berkaitan dengan agresi dan
oleh rasa bersalah yang sangat besar karena kemarahan, perasaan negative terhadap diri
merasa gagal untuk mencapai suatu sendiri dan terakhir depresi, (b) Teori
harapan. perilaku kognitif: Beck menyatakan bahwa
Stuart (2007) mengemukakan bunuh adanya pola kognitif negative yang
diri adalah setiap aktifitas yang jika tidak berkembang, memandang rendah diri
dicegah dapat mengarah pada kematian. sendiri. (4) Stressor lingkungan: Kehilangan
Isaacs (2004), menyatakan bahwa bunuh anggota keluarga, penipuan, kuranganya
diri adalah pikiran untuk menghilangkan system dukungan sosial: Teori sosiologi:
nyawa sendiri. Sedang menurut Kaplan Emile Durkheim membagi suicide dalam
(1997), bunuh diri adalah ide, isyarat dan tiga kategori yaitu: egoistic (orang yang
Idea Nursing Journal Vol. 1 No. 1
tidak terintegrasi pada kelompok sosial), jiwa. Individu yang berisiko untuk bunuh
altruistic (melakukan suicide untuk diri adalah gangguan afektif,
kebaikan orang lain) dan anomic (suicide penyalahgunaan zat dan schizophrenia.
karena kesulitan dalam berhubungan dengan Faktor predisposisi meliputi sifat
orang lain dan beradaptasi dengan stressor). kepribadian (impulsive, bermusuhan dan
Sedangkan menurut Hafen dan depresi), lingkungan psikososial, riwayat
Frandsen (1985), dikutip dalam Keliat keluarga dan factor biokomia. (2) Faktor
(1991) menyatakan bahwa penyebab bunuh presipitasi: Beberapa factor presipitasi yang
diri pada remaja adalah: (1) Hubungan berkaitan dengan buuh diri adalah perasaan
interpersonal yang tidak bermakna, (2) Sulit terisolasi karena kehilangan hubungan
mempertahankan hubungan interpersonal, interpersonal/gagal melakukan hubungan
(3) Pelarian dari penganiayaan fisik atau yang berarti, kegagalan beradaptasi, perasaan
pemerkosaan, (4) Perasaan tidak dimengerti marah/bermusuhan, dan cara mengakhiri
orang lain, (5) Kehilangan orang yang keputusasaan.
dicintai, (6) Keadaan fisik, (7) Masalah
dengan orang tua, (8) Masalah seksual, (9) Rentang respon protektif bunuh diri
Depresi. Pada umumnya tindakan bunuh diri
Berdasarkan Stuart dan Sundeen merupakan cara ekspresi orang yang penuh
(1997), etiologi bunuh diri dapat stres. Dalam hal ini, rentang respon
digolongkan dalam faktor predisposisi dan perlindungan dirinya telah bergeser ke arah
presipitasi: (1) Faktor predisposisi: yang berlawanan. Rentang respon
Diagnostik lebih dari 90% orang dewasa perlindungan diri (self-protective) adalah
yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh seperti bagan berikut ini:
diri mempunyai hubungan dengan gangguan
Perilaku bunuh diri berkembang gesture, pada tahap ini klien menunjukkan
dalam rentang diantaranya: (1) Suicidal perilaku destruktif yang diarahkan pada diri
ideation, pada tahap ini merupakan proses sendiri yang bertujuan tidak hanya
contemplasi dari suicide, atau sebuah mengancam kehidupannya tetapi sudah pada
metoda yang digunakan tanpa melakukan percobaan untuk melakukan bunuh diri. (4)
aksi/tindakan, bahkan klien pada tahap ini Suicidal attempt, pada tahap ini perilaku
tidak akan mengungkapkan idenya apabila destruktif klien yang mempunyai indikasi
tidak ditekan. Walaupun demikian, perawat individu ingin mati dan tidak mau
perlu menyadari bahwa pasien pada tahap diselamatkan misalnya minum obat yang
ini9 memiliki pikiran tentang keinginan mematikan. (5) Suicide, tindakan yang
untuk mati. (2) Suicidal intent, pada tahap bermaksud membunuh diri sendiri, hal ini
ini klien mulai berfikir dan sudah melakukan telah didahului oleh beberapa percobaan
perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri sebelumnya.
bunuh diri. (3) Suicidal threat, pada tahap
ini klien mengekspresikan adanya keinginan Manifestasi Klinis
dan hasrat yang dalam, bahkan ancaman Mood/efek depresi yang persisten,
untuk mengakhiri hidupnya. (3) Suicidal merasa hopelessness, helplessness, isolation,
Idea Nursing Journal Vol. 1 No. 1
atau lembaga pelayanan di masyarakat agar pokok keluarga dan PES. Diperoleh
dapat mengontrol perilaku klien. pada tanggal 12 April 2010, dari:
http://khaidirmuhaj.
PENUTUP blogspot.com/2009/06/askep-bunuh-
Bunuh diri merupakan suatu aktifitas diri-html.
yang jika tidak di cegah dapat menyebabkan
kematian. Bunuh diri dapat disebabkan oleh Mental Health Club FIK UNPAD. (2008).
adanya faktor pencetus dan faktor Asuhan keperawatan upaya bunuh
predisposisi. Faktor pencetus dapat berupa diri, (sumber: Yosep, Iyus (2007),
perasaan terisolasi karena kehilangan Keperawatan Jiwa, PT Refika
hubungan interpersonal/gagal melakukan aditama : Bandung ).Diperoleh pada
hubungan yang berarti, kegagalan tanggal 12 April 2010, dari:
beradaptasi, perasaan marah/bermusuhan, http://nersjiwa.blogspot.com/2008/0
dan cara mengakhiri keputusasaan. 4/bunuh-diri_708.html.
Sedangkan faktor predisposisi meliputi
gangguan afektif, penyalahgunaan zat dan Pri’e. (2008). Asuhan keperawatan klien
schizophrenia. Faktor predisposisi meliputi dengan risiko bunuh diri. Diperoleh
sifat kepribadian (impulsive, bermusuhan pada tanggal 12 April 2010, dari:
dan depresi), lingkungan psikososial, http://perawatpskiatri.blogspot.com/
riwayat keluarga dan faktor biokomia. 2008/11/asuhan-keperawatan-klien-
Karakteristik pasien dengan perilaku dengan-risiko.html.
bunuh diri dapat berupa adanya gangguan
alam perasaan, perubahan penampilan fisik, Rainia. (2009). Laporan pendahuluan asuhan
menarik diri, ketidakberdayaan dan keperawatan pada klien dengan
keputusasaan, adanya ide bunuh diri dan perilaku percobaan bunuh diri.
gangguan interaksi sosial. Perawat memiliki Diakses pada tanggal 11 April 2010,
peran yang sangat penting dalam dari: http://rastirainia.
menerapkan asuhan keperawatan yang wordpress.com/2009/11/25/laporan-
terkait dengan bunuh diri. Diperlukan suatu pendahuluan-asuhan-keperawatan-
penatalaksanaan kegawatdaruratan yang klien-dengan-perilaku-percobaan-
bertujuan untuk melindungi, meningkatkan bunuh-diri.
harga diri, penguatan koping dan dukungan
keluarga. Sehingga pasien akan dapat Wikipedia. (2010). Bunuh diri. Diperoleh
dicegah dari perilaku bunuh diri dan dapat pada tanggal 12 April 2010, dari:
menjalani kehidupannya dengan baik. http://id.wikipedia.org/wiki/Bunuh_
diri.
KEPUSTAKAAN
Dez’s (2009), Asuhan keperawatan pada
klien dengan tindakan bunuh
diri/merusak diri. Diperoleh pada
tanggal 12 April 2010, dari:
http://dezlicious.blogspot.com/2009/
05/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan_09.html.