Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin tersebut
memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk
menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada
kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan
magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan
ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol
).tetapi pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan
dibutuhkan tenaga dari seseorang untuk memutar poros engkol.selain itu ada juga motor
starter yang meggunakan energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan
jaman kini telah bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya lebih baik.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil
yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus
sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?
2. Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
3. Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?
4. Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?
5. Seperti apa konsep× Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?
C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau× cara kerja Motor Stater, adalah supaya kita×
Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor starter itu sendiri, dengan
harapan kita bisa untuk merawat atau memperbaikinya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOTOR STARTER
Starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor
starterkonvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan
padadaerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapatmenghasilkan
momen yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesinpada cuaca dingin. Motor
starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebihbesar dari pada motor starter
konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,saat ini mobil cenderung mempergunakan
tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas. Pada umumnya motor starter digolongkan
(diukur) berdasarkan outputnominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar
kemampuan starternya
2
B. PENGERTIAN DAN MACAM – MACAM MOTOR STARTER
Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu, motor starter
atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam jenis starter. Diantaranya
seperti berikut ini.
3
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor motor kecil.
Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu proteksi arus dengan TOR atau
elektronik. Kelemahan starter model ini adalah kemungkinan timbulnya arus start yang
sangat tinggi. biasanya bisa mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat
start ini juga sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya
lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi start ini juga akan
memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban. Komponen penyusun starter ini harus
mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor,
demikian juga ukuran range overloadnya.
4
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan motor akan dapat
diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan frequency rendah sampai rated
frequency nya hasilnya kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.
Bottom of Form
Pertanyaan seperti judul di atas sering muncul ketika pengendara berusaha mengutak-
atik mobil yang mengalami susah starter. Mesin tak bereaksi ketika kunci kontak diputar ke
posisi `ON`. Setelah di-cek, aki (baterai) baik-baik saja. Hubungan dan kondisi terminal-
terminal aki juga bagus. Motor starter pun tidak bermasalah.
Bila semua komponen ini normal-normal saja, jangan lupa untuk memeriksa kabel-
kabel pada sistem starter. Bisa jadi, alat yang berfungsi menghantarkan listrik ini sudah mulai
rapuh. Kabel yang rapuh akan mempunyai nilai tahanan berbeda. Akibat selanjutnya, aliran
listrik ke motor starter terhambat. Otomatis, motor starter tidak bereaksi ketika kunci kontak
dibolak-balik berkali-kali. Kerapuhan sangat mungkin terjadi mengingat kabel-kabel ini
berada di ruang mesin yang sering panas. Karenanya, kasus kabel-kabel rapuh ini umumnya
terjadi pada kendaraan berusia 5 tahun ke atas. Pengendara biasanya mengatasi masalah ini
dengan mengganti kabel-kabel pada sistem starter. Tentu saja, dengan penggantian ini
problem mesin susah yang starter dapat teratasi. Jika terbukti bahwa inti masalah berada di
kabel-kabel sistem starter, mesin akan mudah hidup ketika kunci kontak diputar ke posisi
`ON`. Inikah satu-satunya cara? Tidak juga. Sebetulnya, ada cara yang lebih praktis dan
murah. Yaitu, dengan menambahkan relay pada rangkaian sistem starter. Caranya:
Siapkan kabel dan relay.
Lepas Terminal 50 motor starter dan hubungkan ke Terminal 85 relay.
Hubungkan Terminal 86 relay ke massa.
Hubungkan Terminal 30 relay dengan (+) aki.
Hubungkan Terminal 87 relay dengan Terminal 50 motor starter.
Secara teknis, tambahan relay ini mampu mengatasi susah starter karena: arus listrik
yang mengalir akan jauh lebih besar. Arus listrik yang keluar dari aki langsung menuju
magnetic clutch. Karena arus yang besar itu, medan magnet yang dihasilkan oleh magnetic
clutch semakin besar. Medan magnet yang besar itu yang memungkinkan motor starter
bereaksi.
5
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet
dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan
magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet
diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang
menyebabkan konduktor bisa berputar.
6
5.5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
· Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda
gigi pinion.
· Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear.
Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung
pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.
a. Kunci Kontak :
Kelistrikan otomotif pada× Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai
saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
b. Sekering (Fuse) :
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi
kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.
c. Baterai :
Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-)
atau mas diberi kode 31.
d. Kabel :
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan
untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup
besar karena perlu arus yang besar.
7
6.2 Menghidupkan Motor Starter
Putar Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda gigi fly
wheel (engine hidup).
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen putar yang besar yang digunakan
memutarkan ring gear. Bilamana mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan
armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka
kopling starter akanmembebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
8
H. PENGETESAN MOTOR STARTER
8.1. Pengetesan Pull In Coil
· Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
· Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor
starter
· Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong
over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap
kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa:
Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses
menghidupkan mesin kendaraan terutama pada Mobil, berbagai komponen rangkaian dalam
Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan
komponen – komponen kendaraan.
B. SARAN
Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis berharap semoga
makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum
intelektual untuk menggali ilmu tentang Motor starter yang lebih cangnggih.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.acdrive-china.com
https://www.northshorecity.govt.nz/idsm/IDSM2009/1799.htm
http://www.scribd.com/doc/122871803/Makalah-Dinamo-Start
http://landakmaju.blogspot.com/2009/05/makalah-motor-starter.html
11
DAFTAR ISI
12