Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB III

HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA


PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

3.1. Hasil Pengkajian


3.1.1. 5 M ( Man, Material & Machine, Methode, Money, Market)
A. Man

Sumber Daya Manusia Ruang Kenanga sudah melakukan pelatihan-

pelatihan seperti BTCLS, Customer Service, dll

SDM yang ada sebanyak 26 orang terdiri dari:

a. Dokter ruangan : 1 orang

b. Dokter spesialis : 13 orang

c. Perawat ruangan : 16 orang

d. POS : 1 orang

e. Perawat ADM : 1 orang

Dengan latar belakang pendidikan:

a. 8 orang : Dokter Spesialis Jantung dan Saraf

b. 3 orang : S1 Keperawatan

c. 13 orang : DIII Keperawatan

d. 0 orang : SMA

B. Material & Machine

2) Kuantitassaranadanprasarana

a) PembagianruanganKenanga

Di ruanganKenanga 6 buahkamartempattidurdenganjumlah24

tempattidurkelas I. II, III :


 Kamar 1 : 2 TT untuk laki-laki
 Kamar 2 : 2 TT untuk perempuan
 Kamar 3 : 6 TT untuk laki-laki
 Kamar 4 : 6 TT untuk perempuan
 Kamar 5 : 4 TT untuk laki-laki
 Kamar 6 : 4 TT untuk perempuan
Jumlah peralatan dan perlengkapan di ruang kenanga RSU Kab
Tangerang sudah cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan tindakan
keperawatan, kebutuhan untuk administrasi dan kebutuhan untuk
menunjang keberlangsungannya aktifitas ruangan. Kualitas
peralatan yang tersedia masih dalam keadaan baik dan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi dari peralatan tersebut. Sarana dan
prasarana yang ada diruang kenagan sudah sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan untuk keberlangsungan diruang
kenanga.

A. Method

1) SAK ( Standar Asuhan Keperawatan )

Standar asuhan keperawatan terdiri dari kriteria-kriteria yang


harus dipenuhi dalam pemberian asuhan keperawatan, apabila
kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi maka mutu asuhan
keperawatan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional
dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar asuhan
keperawatan yang selanjutnya diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan maka bukan hanya keprofesian yang dapat dijaga dan
ditingkatkan, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan dalam
aspek-aspek keamanan dan kenyamanan pasien. Berdasarkan
pengkajian dan observasi yang kelompok lakukan bahwa di ruang
Soka ditemukan SAK protap mengenai 10 penyakit terbanyak.
Tabel 3.1
Daftar 10 PenyakitTerbanyakDiruangKenanga
No. Jenis Penyakit Jumlah

1 Stroke Non Hemoragic 21

2 Cardiovaskular Disease 18

3 ADHF 13

4 Congestif Heart Failur 10

5 Stroke Hemoragic 10

6 Susp. Meningitis 7

7 STEMI 6

8 Ap 9

9 NSTEMI 5

10 SOL 5

Standar Operating Prosedur (SOP)

Protap tindakan keperawatan pasien di ruang kenanga

menggunakan pedoman perawatan dasar

rumahsakitumumkabupatenTangerangtahun 2011

B. Money

Sistem gaji dan remonisasi SDM perawat ruangan dan seluruh staff di

ruang kenaga didapatkan 2 kali dalam satu bulan. Gaji pokok

diberikan pada tanggal 1 dan gaji tunjanggan didapatkan pada tanggal

20. Sementara untuk sumber dana pendapatkan seluruh pegawai ruang

kenanga pasien umum , APBD pemerintah dan asuransi.


C. Market

RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan karena sarana

prasarana sudah lengkap, RSU Kabupaten Tangerang mempunyai

website yang cukup lengkap. Pasien rawat pengguna BPJS dipermudah

jika semua sudah sesuai dengan prosedur pelayanan, sehingga

mempermudah pengguna jaminan kesehatan untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan di ruang kenanga.

3.1.2. Fungsi-fungsi Manajemen

1. Perencanaan

a. Jadwal dinas perawat

 Wawancara: Menurut Kepala ruangan kenanga mengatakan

seharusnya jadwal di setiap shift ada perawat S1 nya, karena

minimnya tenaga yang berpendidikan sarjana.

b. Visi, Misi Organisasi

 Wawancara : menurut Kepala ruangan mengatakan belum ada

visi dan misi diruangan, karena belum ada perintah dari atasan

rumah sakit untuk membuat visi dan misi di setiap ruangan

 Observasihasil pengamatan di ruang kenanga tidak terlihat visi-

misi keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat

terbaca dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.

c. Masalah : Perumusan visi dan misi di ruangan belum ada

d. Filosofi keperawatan

 Wawancara : menurut Kepala ruangan agar perawat dapat

bekerja berdasarkan filosofi ilmu mereka secara rutin dilakukan


disetiap kesempatan diantaranya pada saat apel pagi,

kesamaptaan dan pada saat pelatihan.

 Observasi belum terlihat filosofi diruangan

 Masalah : Filosofi ruangan belum ada

e. Perencanaan jangka pendek dan jangka menengah

Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang

kenanga dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan

dilengkapi pada saat kegiatan pre dan post compference, dan pada

saat terima operan pasien setiap pergantian shif.Rencana bulanan

kepala ruangan kenanga yang sudah dilaksanakan berdasarkan

hasil observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

 Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan

 Membuat jadwal pemimpin pre dan post conference

 Membuat jadwal SDM yang ikut pelatihan bulanan yang rutin

diselenggarakan oleh bagian diklat RSU Kab. Tangerang

 Membuat perencanaan kebutuhan bulanan untuk alat kesehatan,

alat tenunkaindanobat-obatan untuk ruang kenanga

 Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau

rapat ruangan

 Membuat jadwal tupoksi masing-masing SDM, seperti jadwal

apel, perawat penanggung jawab penerimaan pasien baru dan

evakuasi bencana

 Membuat laporan audit keperawatan bulanan dan membuat

perencanaan untuk bulan berikutnya


f. Perencaan Jangka Panjang

Kepala ruangan kenanga sudah membuat perencaan untuk satu

tahunyang tertuang dalam POA kepala ruangan seperti:

 Menyusun perencanaan proses MPKP untuk ruang kenanga

 Merencanakan kebutuhan tenaga tahunan ruang kenanga

 Merencanakan penyegaran suasana kerja, seperti rotasi tim

 Membuat perencanaan pengembangan SDM, seperti membuat

jenjang untuk peningkatan karir SDM ruang kenanga untuk

melanjutkan pendidikan formal keperawatan

 Membuat audit keperawatan ruang kenanga

 Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana tahunan

ruang kenanga

2. Pengorganisasian

Perorganisasian diruang kenanga menggunakan pola struktur yang

saling berinteraksi dari atasan sampai bawahan. Dalam memberikan

asuhan keperawatan, ruang kenanga telah menerapkan metode asuhan

keperawatan MPKP metode tim. Dari bagan struktur organisasi ruang

kenanga tergambar bahwa dalam menjalankan fungsi manajemen

keperawatan kepala ruangan kenanga dibantu oleh 1 orang CCM

(Clinical Care Manager) dan 2 orang PN (Primary Nursing), dimana

tiap-tiap ketua tim membawahi 5 PA (Perawat Associate).

a. Struktur Organisasi
Wawancara : menurut Kepala ruang didapatkan informasi bahwa

struktur ketenagaan yang ada sudah dibentuk 2 tim sebagai

penerjamaan dari konsep MPKP diruangan.

Observasi : adanya struktur organisasi yang di pasang di dinding

ruangan nurse station, tetapi masih dengan yang lama

Masalah : Belum adanya perubahan foto struktural perawat di

ruangan kenanga

b. Pengorganisasian Perawatan klien

Wawancara: menurut Kepala ruang kenanga didapatkan data

bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode

tim, dengan membentuk dalam ruangan 2 tim

Observasi : Hasil pengamatan ada 2 tim diruangan yang dibuat

sesuai tugas sehari-hari. Pembagian tanggungjawab terhadap

pasien dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung

bertanggung jawab kepada kepala ruangan, dan bertanggung jawab

kepada ketua tim. Dan pada struktur organisasi di ruangan sudah

menunjukkan penerapan metode tim.

Masalah : -

c. Uraian tugas

Wawancara : Menurut Kepala ruanga setiap perawat sudah

mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga

keperawatan. Batas wewenang dan tanggung jawab perawat cukup

jelas dengan dibuat job discription dimasing-masing ruangan


Observasi : Diruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai

perannya.

Masalah : -

d. Metode penugasan

Wawancara : menurut Kepala ruangan kenanga didapatkan

informasi bahwa penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan

dengan rasio klien tetapi menggunakan standart minimal dengan

rumus Gillis.

Observasi : jumlah perawat Pagi = 4 , Siang = 3 , malam = 3, dan

libur = 3. Untuk dinas pagi ditambah 1 kepala ruang dan 1 wakil

kepala ruang.

Masalah : Rasio jumlah perawat belum sesuai dengan tingkat

ketergantungan klien.

e. Pendokumentasian asuhan keperawatan

Wawancara : Menurut Kepala ruangan kenanga didapatkan

informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai

dengan format yang ada yang sudah disepakati bersama antara

kepala ruang dan komite keperawatan, tetapi audit secara rutin

belum dilakukan, sehingga sampai sekarang belum diketahui

tingkat kepatuhan perawat dalam mengisi dokumentasi

keperawatan.

Obseravasi : tersedia lembar penulisan standar asuhan

keperawatan. Ada beberapa format yang tidak tersedia seperti


format evaluasi (SOAP). Pada format rencana keperawatan, kolom

implementasi tidak disediakan tersendiri namun disamakan dengan

kolom intervensi. Namun dalam dokumentasi terlihat sudah

berkesinambungan antara masalah dan tindakan keperawatan.

Masalah : Belum optimalnya format pendokumentasi

keperawatan

f. Pengaturan jadual dinas

Wawancara : Menurut Karu ruangan pengaturan shif yang

dilakukan oleh Kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat

yang ada di ruangan dan tidak berdasarkan pada tingkat

ketergantungan klien, karena disesuaikan dengan jumlah perawat

dan kondisi Rumah Sakit.

Observasi : Format daftar shif diruangan menggunakan proporsi

jumlah perawat yang ada.

Masalah : Penjadualan belum menggunakan tingkat

ketergantungan klien.

3.FungsiPengarahandanpengawasan

a. Motivasi kepada perawat

Wawancara : menurut Karu didapatkan informasi bahwa

peningkatan motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit

baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya diklat secara

rutin mengadakan pelatihan dan pembinaan.


Observasi : Kepala Ruang setiap preconference selalu memberikan

motivasi kepada semua perawat

Masalah : -

a. Komunikasi

Observasi : komunikasi antara staff sesuai dengan jalur. Pada saat

timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah

dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift

berikutnya. Namun saat penerimaan pasien baru, masih kurangnya

perawat dalam memperkenalkan diri

Kuesioner : Hasil dari kuesioner tentang kepuasan pasien terhadap

pelayanan keperawatan di ruang kenanga didapatkan 85,7% pasien

puas dengan pelayanan keperawatan yang diberikan perawat, namun

masih ada 7, 1 % pasien yang tidak puas dengan pelayanan

keperawatan yang diberikan.

Masalah : Pelaksanaan perkenalan diri pada pasien baru tidak

dilakukan oleh perawat ruangan

b. Pendelegasian

Wawancara: Menurut Karu didapatkan informasi bahwa

pendelegasian diruangan masih sudah ada, dan sudah dilakukan

secara optimal tetapi kadang dilakukan hanya dengan cara lisan

Observasi : Format pendelegasian diruangan sudah ada

Masalah : -

2. FungsiPengendalian
a. Program pengendalian mutu

Wawancara : Menurut Karu sudah ada tim pengendalian mutu, dan

pelaksanaan gugus kendali mutu sudah optimal.

Observasi:Sudah ada sistem pelaporan dan pencatatan kegiatan

pengendali mutu dan ada struktur kerja dan format pengendalian

diruangan.

Masalah : -

a. Pelaksanaan SOP dan SAK

Wawancara : Menurut Karu Asuhan keperawatan yang diberikan

sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang

sudah ditetapkan.

Observasi : SOP dan SAK sudah ada.

Masalah :
3.2. Analisa SWOT
Tabel 3.2
Analisa SWOT
NO MASALAH STRENGTH WEAKNEES OPPORTUNITY THREATS
1. MAN  Perawat diruang 
kenanga sudah
melakukan banyak
pelatihan seperti
BTCLS, Costumer
Service, dll (semua
pelatihan yang
dikoordinasikan oleh
PPI Rumah Sakit
Umum Kabupaten
Tangerang)
 Cleaning Service
diruang kenanga
datang tepat waktu,
membersihkan
lingkungan & alat-alat
dengan baik

2. MATERIAL &  Alat sudah cukup  Belum tersedianya nomor di setiap Hanya sedikit yang  Jika alat-alat tidak
MACHINE lengkap ditempatkan tempat tidur masih kurang dari lengkap akan
dengan baik pada  Belumtersedianyapapannamapasien sarana dan mengganggu
tempatnya. prasarana yang proses
 Bell, Oksigen, TT, dan harus disediakan, keperawatan.
lemari masih berfungsi jadi dapat lebih  Jika nomor tempat
dengan baik mudah untuk tidur tidak ada,
 Sarana edukasi, poster, ditingkatkan. maka tingkat
leaflet sudah tersedua kesalahan pada
 Fasilitas hand scrub pasien dapat
tersedia disetiap kamar meningkat
pasien, ruang
tindakan, dan di setiap
depan kamar pasien.
 Ruangan bersih dan
sejuk
 Gedung kokoh

3. METHODE Ruang Kenanga System kerja Jika pengawasan dan


(Fungsi-fungsi menggunakan metode TIM, diruangan lebih pengendalian kurang,
Manajemen) dengan membentuk dalam terarah karena maka tidak dapat
ruangan 2 tim jadi lebih menggunakan diketahui apakah
fokus dan terarah dalam metode TIM suatu kegiatan /
memberikan asuhan program telah
keperawatan dilaksanakan sesuai
dengan rencana kerja
atau belum.

4. MONEY RSU Kabupaten Tangerang  Staff  Jika reward


adalah rumah sakit mendapatka yang diberikan
pemerintah, semua keuangan n kepada
diatur oleh APBD kesempatan perawat tidak
untuk sesuia, kinerja
kenaikan para perawat
gaji dan dan staff dapat
kenaikan menurun
jabatan
jika kinerja
baik dan
lama kerja
5. MARKET  RSU Kabupaten Karena konsumen RSU Kabupaten Fasilitas yang Peraturan penggunaan
Tangerang adalah Tangerang mayoritas warga daerah, cukup lengkap jaminan yaitu
pusat rujukan karena dibutuhkan lebih banyak media informasi, membuat RSU perdaerah tempat
sarana prasarana sudah contoh: syarat-syarat untuk mendaftar rawat Kabupaten tinggal, tetapi masih
lengkap inap, pengambilan obat, rawat jalan, dll. Tangerang sudah banyak pasien dari
 RSU Kabupaten banyak dikenal luar daerah yang
Tangerang mempunyai oleh masyarakat dirawat di RSUD
website yang cukup sehingga kabupaten tangerang
lengkap memotivasi untuk sehingga
 Tidak membeda- lebih berkembang. menyebabkan jumlah
bedakan pelayanan pasien dengan jumlah
baik pasien ruangan tidak sesuai
menggunakan BPJS
dengan pasien umum
 Pelayanan dan jaminan
dipermudah jika sesuai
dengan prosedur

Вам также может понравиться