Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Mangga (Mangifera indica L.) merupakan komoditas hortikultura yang
banyak dikembangkan karena mempunyai peluang ditinjau dari aspek pasar, nilai
ekonomi, areal pengembangan dan dukungan ketersediaan teknologi maupun
kandungan gizinya. Selain itu buah mangga juga banyak digemari konsumen
karena dapat dikonsumsi segar maupun dalam bentuk olahan. Pada tahun 2002
Indonesia mampu mengekspor mangga dalam bentuk segar sebanyak
1.572,634 ton dan 2,202 ton dalam bentuk olahan. Jawa Tengah termasuk
pemasok kebutuhan Nasional urutan ke 3 setelah Jawa Timur dan Jawa Barat
(Dirjen Bina Produksi Hortikultura, 2004).
Penanganan pascapanen dan pengolahan hasil produksi buah mangga
memegang peranan penting dalam agibisnis dan agoindustri, karena selain dapat
menekan kerusakan dan kerugian hasil juga dapat digunakan untuk
meningkatkan nilai tambah (added value) suatu produk. Di kabupaten Blora yang
merupakan daerah sentra mangga di Jawa Tengah kegiatan pengolahan buah
mangga belum banyak dilakukan.
Pada musim panen raya produksi mangga melimpah, harga buah rendah,
banyak terbuang karena sifatnya yang mudah rusak/busuk dan dalam kondisi
iklim yang kurang mendukung, buah muda ataupun yang belum siap dipanen
banyak yang rontok, sehingga petani mengalami kerugian.
Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu alternatif pemecahannya adalah
dengan mengintroduksikan teknologi pengolahan buah mangga sebagai usaha
diversifikasi produk olahan. Dengan diterapkannnya teknologi pengolahan,
mangga bermutu rendah dalam hal ini buah yang rontok/afkiran/sortiran maupun
buah muda hasil penjarangan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku olahan.
Mangga muda dapat dibuat asinan, mangga mengkal dibuat manisan dan
mangga masak dapat dibuat dodol, sirup, dan lain-lain.
Dengan penerapan teknologi pengolahan buah mangga, akan diperoleh
bentuk produk yang lebih menarik, daya simpan lebih sehingga nilai
jualnya menjadi lebih tinggi dan selanjutnya akan diperoleh keuntungan
dari hasil olahan tersebut.
lampiran 2.
1). Bahan :
a. Mangga 64 Kg @ Rp 3.000,- ........................................ Rp. 192.000,- b.
Gula merah 16 Kg @ Rp 6.000,- ................................... Rp. 96.000,- c. Gula
pasir 16 Kg @ Rp 6.000,- ..................................... Rp. 96.000,- d. Tepung
ketan 16 Kg @ Rp 4.000,- ............................... Rp. 64.000,- e. Tepung
beras 6,4 Kg @ Rp 3.250,- .............................. Rp. 20.800,- f. Kelapa 64
butir @ Rp 2.000,- ....................................... Rp. 128.000,- g. Minyak tanah
26 liter @ 2.5000,- ................................ Rp. 65.000,- h. Garam dan
kemasan .................................................. Rp. 65.050,- Subtotal biaya
bahan ..................................................... Rp. 726.850,-
2). Tenaga kerja 3 orang @ 8 HOK ................................ Rp. 384.000,-
3). Penyusutan alat per bulan ......................................... Rp. 61.350,-
4). Transportasi ............................................................. Rp. 20.000,- Total
biaya ..................................................................... Rp. 1.192.200,-
B. Pendapatan dan Keuntungan Usaha dodol Mangga
Produksi dodol mangga dalam sebulan mencapai 58 kg, dengan bahan
baku mangga sebanyak 64 kg . Harga dodol mangga Rp 30.000,-/kg maka
pendapatan yang diperoleh kelompok tani Tulen dari usaha dodol mangga
sebanyak Rp 1.740.000,-/bulan (Tabel 5). Sedangkan keuntungannya adalah
selisih antara total pendapatan dengan total biaya, yaitu Rp 1.740.000,- -
Rp
1.192.200,- = Rp 547.800,-/bulan (Tabel 5). Dalam setahun penghasilan
kelompoktani Tulen dari usaha dodol mangga adalah Rp 3.480.000,- dengan
memperoleh keuntungan sebanyak Rp 1.095.600,-
Adapun proses produksi usaha dodol mangga yang dilakukan
kelompoktani Tulen, di Desa Sambong, Kecamatan Sambong, Kabupaten
Blora sebanyak 2 bulan per tahun, dengan frekwensi 8 kali produksi. Dalam
satu minggu dengan 1 kali produksi dan jumlah bahan baku sebanyak 16 kg
mangga matang penuh, menghasilkan dodol mangga sebanyak 14,5 kg. Maka
dalam satu tahun (2 bulan produksi) memproduksi dodol mangga sebanyak
116 kg.
Pada saat total produksi sirup mangga mencapai 56 botol atau harga
sirup
Rp 11.160 /botol akan mengalami titik impas usaha (Tabel 5).
2.TR/TC Rasio (Total Revenue/ Total Cost )
Dengan nilai R/C > 0 berarti usaha sirup mangga ini layak
dijalankan. Dari Rp 1,00 modal yang dikeluarkan keuntungan yang
diperoleh sebesar Rp
0,57. (Tabel 5) Keuntungan mencapai 57 % dari total biaya yang
dikeluarkan selama satu bulan usaha.
Umur Nilai
Harga
Jenis alat Jumlah pakai penyusuta
(Rp)
(bulan) n
Timbangan digital 1 1.200.000 120 10.000
Baskom 2 40.000 12 3.300
Ember 1 25.000 12 2.060
Pisau 4 40.000 18 2.200
Talenan 2 25.000 24 1.050
Kompor 1 250.000 36 6.950
Sendok pengaduk stainless 2 30.000 36 850
steel
Panci stainless steel 1 350.000 48 7.300
Blender 1 350.000 48 7.300
Dandang 1 300.000 48 6.250
Total 2.297.000 47.260
Pada saat total produksi asinan mangga mencapai 132 botol atau harga
asinan mangga Rp 5.174 /botol akan mengalami titik impas usaha (Tabel 5).
2. TR/TC Rasio (Total Revenue/ Total Cost)
Nilai TR/TC 1,45 berarti usaha asinan mangga ini akan menghasilkan
keuntungan (lihat Tabel 5). Dari setiap modal biaya sebesar Rp1,00 akan
diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,45.
Dengan nilai R/C > 0 berarti usaha asinan mangga ini layak
dijalankan. Dari Rp 1,00 modal yang dikeluarkan keuntungan yang
diperoleh sebesar Rp 0,45. (Tabel 5) Keuntungan mencapai 45 % dari total
biaya yang dikeluarkan selama satu bulan usaha.
Umur
Harga Nilai
Jenis alat Jumlah pakai
(Rp) penyusutan
(bulan)
Timbangan digital 1 1.200.000 120 10.000
Baskom 4 80.000 12 6.600
Ember besar 1 25.000 12 2.080
Pisau 4 40.000 18 2.200
Talenan 2 22.000 12 1.850
Jepitan roti/kue 2 3.600 12 300
Oven 2 800.000 60 13.300
Kompor 2 500.000 36 14.000
Sendok pengaduk 2 20.000 48 4.150
Panci 1 100.000 36 2.750
Sealer plastik 1 400.000 60 6.600
Loyang 4 44.000 12 3.650
Serok penirisan 1 7.200 12 600
Total 3.237.800 68.080
Nilai TR/TC 1,25 berarti usaha manisan mangga ini akan menghasilkan
keuntungan (lihat Tabel 5). Dari setiap modal biaya sebesar Rp. 1,00 akan
diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,25
Bahan
(Buah
Mangga)
Dicuci, dikupas,
daging buah
dipotong-potong
Diblender/dihaluskan
Bubur
Mangga
Adonan/Campuran Adonan/Campuran
1 2
Dinginkan 1
malam, potong-
potong sesuai
selera dan
dikemas
Lampiran 2. Diagam Alir Pembuatan Sirup Mangga
Sumber: Balit Pasca Panen, 2003
Bahan
(Buah Mangga)
Dicuci, dikupas,
daging buah
dipotong kecil
Diblender/dihaluskan
Air didihkan,
kemudian
Bubur Mangga
tambahkan gula
pasir
Diaduk ditambah
dengan bubur
mangga, masak
sambil diaduk-aduk
hingga mendidih
Angkat,
dinginkan sebentar,
kmd disaring
Masukkan
kedalam
botol steril
Botol ditutup
Disterilisasi/diku
kus dalam
dandang selama
30 menit
Angkat, dinginkan
segera dalam air
mengalir
Lampiran 3. Diagam Alir Pembuatan Asinan Mangga
Sumber: Balit Pasca Panen, 2003
Mangga
muda/rontok
Direndam
Kuah asinan dalam
mangga CaCl2 (0,4%, 2
jam)
Ebi + cabai
merah direbus,
kmd Pemanisan/direndam
digerus/diblen dalam larutan gula 2 –
der. 3 hari
Tambahkan:
- Air
masak, Blansir (70ºC, 10
- Gula
pasir
- Cuka, menit) Dimasukkan
- Garam
- Terasi
Aduk rata kedalam
gelas jar
Asinan mangga
dalam gelas
jar
Ditutup
Pasteurisasi (75ºC, 5 menit
Dinginkan dgn
cepat dalam air
mengalir
Asinan mangga
dalam jar tertutup
siap dikonsumsi
Lampiran 4. Diagam alir pembuatan manisan mangga
Sumber: Balit Pasca Panen, 2003
Bahan
(Buah Mangga)
Direndam dalam
larutan jernih kapur
tohor 15 menit
Tiriskan
Rendam dalam
larutan
Natrium bisulfit 15
menit
Tiriskan