Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Maka dari itu, bumi melalui beberapa masa sesuai perkembangan keadaan bumi serta tingkat
kemampuan mahkluk hidupnya.
1. Zaman Arkeozoikum, merupakan zaman tertua dalam sejarah perkembangan bumi, dimana
bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum, merupakan zaman permulaan adanya kehidupan, dimulai dengan
adanya binatang-binatang terkecil yang tidak bertulang belakang serta munculnya jenis ikan
permulaan. Zaman ini disebut juga zaman primer.
3. Zaman Mesozoikum, disebut juga zaman sekunder. Pada zaman ini muncul dan berkembang
dengan pesat berbagi jenis ikan dan reptil. Reptil yang muncul merupakan reptil yang sangat
besar, serta muncul juga jenis burung dan binatang menyusui.
4. Zaman Neozoikum, zaman ini terbagi menjadi dua yakni zaman tersier dan zaman kuarter.
Pada zaman tersier, jenis binatang menyusui berkembang lebih sempurna, dan pada zaman
tersier akhir, jenis kera-manusia muncul. Pada zaman kuarter, yang terbagi menjadi zaman
pleistosen dan zaman holosen, kehidupan manusia berkembang menjadi lebih sempurna,
demikian juga jenis flora dan fauna. Jenis fauna yang ada pada masa itu antara lain, gajah,
banteng, tapir, harimau, babi rusa, dan berbagi jenis burung, hanya saja mereka mempunyai
badan yang lebih besar.
Kapak Perimbas
b. Kebudayaan Mesolithikum
Ciri kebudayaan Mesolithikum tidak jauh berbeda dengan kebudayaan Palaeolithikum, tetapi
pada masa Mesolithikum manusia yang hidup pada zaman tersebut sudah ada yang menetap
sehingga kebudayaan Mesolithikum yang sangat menonjol dan sekaligus menjadi ciri dari zaman
ini yang disebut dengan kebudayaan Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche.
Kjokkenmodinger
c. Kebudayaan Neolithikum.
Hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman Neolithikum ini adalah jenis kapak persegi dan
kapak lonjong. Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang
lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium.
Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang
ukuran besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan
yang ukuran kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk
mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon.
Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara
keagamaan, azimat atau tanda kebesaran.
Kapak Lonjong
Menhir
2. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Bangunan tersebut
dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya adalah Lebak
Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur.
Punden Berundak
3. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk
pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut
tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup
rapat oleh batu.
Dolmen
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan
kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan/Jawa Barat,
Bondowoso/Jawa Timur, Merawan, Jember/Jatim, Pasemah/Sumatera, dan Nusa Tenggara
Timur.
4. Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai
lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya
terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari
perunggu serta besi.
Sarkofagus
Sarkofagus
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus
memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal
masyarakat Bali sejak zaman logam.
5. Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari
lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi dengan
alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.
Kubur Batu
Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari
(Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). Di dalam kubur batu tersebut juga ditemukan rangka
manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi serta manik-manik. Dari penjelasan
tentang peti kubur, tentu Anda dapat mengetahui persamaan antara peti kubur dengan
sarkofagus, dimana keduanya merupakan tempat menyimpan mayat yang disertai bekal
kuburnya.
Arca Pasemah
Arca batu gajah adalah patung besar dengan gambaran seseorang yang sedang menunggang
binatang yang diburu. Arca tersebut ditemukan di daerah Pasemah (Sumatera Selatan). Daerah-
daerah lain sebagai tempat penemuan arca batu antara lain Lampung, Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Arca Pasemah