Вы находитесь на странице: 1из 6

GEOTEKNIK TERAPAN

PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA

Tema :

PENINGKATAN WAWASAN PERENCANAAN


DAN ANTISIPASI BAHAYA KELONGSORAN LERENG

Instruktur: Ir. Gde Suratha, MSc. & Maryanto, Ssi., MT.

9 - 11 April 2018

Banjarmasin

DIAJUKAN BAGI :

PARA ENGINEER, PERENCANA, PENGAWAS, DAN MANAGER


TAMBANG BATUBARA SISTEM TAMBANG TERBUKA

I. LATAR BELAKANG

Mengacu kepada :
- “Wawasan Konservasi” dalam perencanaan penambangan batubara agar
senantiasa mendapat cadangan batubara (mineable coal reserve) yang
maksimal dengan SR yang masih dapat diterima, dan
- “Peraturan Pemerintah tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L)” serta persyaratan umum dalam hubungan ketenagakerjaan,
bahwa pengusaha harus menyediakan dan memelihara suatu lingkungan kerja
yang menjamin pekerja terlindung dari risiko bahaya dalam melakukan
pekerjaannya, dan pekerja harus selalu menjaga keselamatan bagi dirinya dan
bagi rekan-rekan pekerja lainnya, serta selalu dapat melakukan tindakan
pencegahan dan melaporkan jika ada ditemukan atau diketahui terdapat situasi
dan kondisi yang dipertimbangkan berbahaya.

Salah satu potensi bahaya yang umum dan sering dihadapi pada tambang batubara
terbuka adalah bahaya kelongsoran lereng, baik dalam skala lokal (single bench,
double bench), atau dalam ukuran yang lebih besar, bahkan dalam skala keseluruhan
(overall). Penerapan ilmu geoteknik secara intensif pada tambang-tambang batubara
terbuka di Indonesia relatif masih baru. Banyak tambang-tambang batubara
sebelumnya, khususnya tambang-tambang skala menengah dieksploitasi tanpa
dukungan desain atas rekomendasi hasil studi geoteknik yang cermat. Bahkan, ada
Insinyur teknik tambang yang mengatakan, bahwa untuk membuka tambang batubara
tidak perlu ada studi geoteknik dan hidrologi.

0
Namun sekarang, dengan adanya beberapa tambang yang mengalami kasus-kasus
kelongsoran lereng bukaan tambang, mereka para manager dan insinyur tambang telah
menyadari akan pentingnya ilmu geoteknik, baik sejak tahap mendesain bukaan
tambang maupun dalam waktu operasional penambangan.
Desain kemiringan lereng suatu bukaan tambang secara langsung berpengaruh
terhadap keekonomian proyek penambangan tersebut, dalam konteks penentuan
stripping ratio (SR), yang akan menentukan cadangan tertambang (mineable reserve).
Oleh karena itu, desain lereng bukaan tambang sedapat mungkin harus dibuat dengan
kemiringan lereng securam mungkin, namun harus cukup stabil, dan tidak membiarkan
orang (pekerja), kegiatan produksi, dan alat-alat dihadapkan pada tingkat risiko bahaya
yang tidak terkontrol. Filosofi dalam mendesain lereng bukaan tambang batubara
adalah harus mendapatkan desain lereng bukaan tambang yang optimal, dalam arti
cukup stabil, dan masih menguntungkan secara ekonomi (SF, SR, mineable reserves),
serta mampu mengontrol risiko instabilitas lereng pada level terendah yang mungkin
dapat dicapai untuk meminimalkan potensi kerugian terhadap keselamatan pekerja,
kegiatan produksi, dan aset/peralatan.

Untuk menjaga kondisi stabilitas lereng bukaan tambang sepanjang masa operasi
penambangan, dan pada level risiko yang terkontrol, maka perlu ada suatu “sistem
pengendalian stabilitas lereng” yang komprehensif sejak proses desain sampai
implementasi/operasi penambangan, termasuk sistem pemantauan dan evaluasi, untuk
mendukung upaya perbaikan secara berkesinambungan. Agar supaya sistem dapat
berjalan dengan baik, dan tambang dapat beroperasi dengan aman, efektif sesuai
desain, khususnya untuk tambang batubara terbuka, maka para pelaksana kunci dari
pengelolaan suatu tambang, mulai dari Kepala Teknik, Manager Tambang, Perencana
Tambang, dan Pengawas Operasi Tambang, termasuk Pengawas dari Dinas
Pertambangan daerah, sebaiknya perlu mempunyai wawasan pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang masalah-masalah geoteknik tambang khususnya
masalah stabilitas atau instabilitas lereng bukaan tambang termasuk sistem
pengendaliannya.

Oleh karena itu, perlu ada suatu program kursus atau pelatihan atau induksi tentang
geoteknik tambang. Pengetahuan dan pemahaman dasar teori tentang masalah
stabilitas lereng bukaan tambang perlu diberikan, namun panduan tentang hal-hal
praktis-aplikatif dalam mengawal operasional penambangan batubara terbuka akan
lebih difokuskan pada kursus ini.

II. TUJUAN
Memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman dasar tentang geoteknik
tambang khususnya yang berkaitan dengan stabilitas lereng bukaan tambang batubara,
serta penerapannya dalam mengawal operasional penambangan terutama bagi para
perencana, engineers, dan pengawas tambang, termasuk pimpinan teknik di lapangan.

III. SASARAN
Meningkatnya kepedulian dan rasa tanggung-jawab para perencana, engineers,
pengawas dan manager tambang, termasuk pimpinan teknik di lapangan, dalam hal :
- menjaga keamanan & keselamatan kerja dari potensi/bahaya longsoran,
- penerapan desain bukaan tambang yang optimal untuk mendapatkan cadangan
batubara dan keekonomian tambang yang maksimal.

1
Lebih lanjut diharapkan, operasi penambangan dapat dilaksanakan secara aman sesuai
desain, terkendali, tidak terganggu oleh masalah longsoran lereng secara signifikan,
dan tetap menguntungkan secara ekonomi.

IV. RUANG LINGKUP MATERI KURSUS/PELATIHAN

Ruang lingkup bahasan dalam pelatihan geoteknik ini, dibagi dalam beberapa bagian
atau modul sebagai berikut.

A. Pengantar Geoteknik Tambang, yang akan mencakup;


a. Latar belakang pentingnya ilmu geoteknik tambang.
b. Pengertian dan istilah dalam geoteknik tambang.
c. Masalah geoteknik pada tambang terbuka batubara.
d. Teori stabilitas lereng;
- Definisi dan istilah,
- Mengapa lereng bisa longsor ?
- Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap stabilitas lereng.
B. Wawasan “Sistem Pengendalian Stabilitas Lereng” pada Tambang Terbuka
Batubara, yang mencakup keterkaitan antara; sumber data geoteknik, sektor
desain dan input kriteria, desain lereng bukaan tambang (Pit layout), pemodelan
lereng dan mineable reserves, analisis stabilitas lereng, evaluasi berdasarkan
kriteria desain (SF,SR,Coal-Reserves,fase), rekomendasi desain, implementasi
penambangan, dan sistem pemantauan.

C. Penyelidikan Geoteknik, yang membahas tentang data geoteknik apa saja


yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, meliputi;
a. Parameter data geoteknik yang dibutuhkan,
b. Pengeboran geoteknik,
c. Pemetaan geoteknik permukaan
d. Prosedur Detil Deskripsi Inti Bor dan Pemetaan Permukaan

D. Pengetahuan Uji Laboratorium Geoteknik, meliputi antara lain;


a. Sifat fisik dasar batuan, antara lain; density, SG, porosity, kadar air,
b. Sifat mekanik, mencakup antara lain; kuat tekan, kuat tarik, kuat geser
langsung, Point Load test, ultrasonic test.

E. Pengolahan Data Geoteknik, membahas ;


a. Resume dan kompilasi data geoteknik (Lab. Test dan lapangan)
b. Karakterisasi massa batuan lereng bukaan tambang
c. Data base geoteknik.

F. Penentuan Parameter Geoteknik Material “Waste”

G. Pemodelan dan Analisis Stabilitas Lereng, yang membahas;


a. Pemodelan lereng
b. Jenis-jenis potensi longsoran pada tambang terbuka
c. Metode analisis stabilitas lereng (metode grafik Hoek, LEM, FEM),
termasuk praktik/latihan analisis menggunakan Grafik Hoek dan software
LEM-Bishop, serta demo FEM.
d. Cara menggambar dan membaca data struktur diskontinuitas;
(strike, DIP, DD, Pole, Great circle, critical area pada Wedge analyss).
2
e. Analisis pengaruh struktur diskontinuitas terhadap stabilitas lereng.
f. Konsep analisis balik stabilitas lereng (metode LEM, FEM).

H. Desain lereng bukaan tambang dan “waste dump”


a. Prinsip dasar dalam mendesain lereng bukaan tambang
b. Prinsip dasar dalam mendesain “waste dump”.

I. Praktik lapangan (RMR-mapping).

J. Sistem Pemantauan Lereng (Slope Monitoring system), membahas hal-hal;


a. Lingkup pemantauan (pergerakan, level air, getaran dan rock strength)
b. Prinsip monitoring instabilitas lereng adalah memantau pergerakan.
c. Katagori level pemantauan (Level I, II dan III).
d. Inspeksi Visual.
e. Pemantauan level air tanah pada lereng.
f. Pemantauan getaran efek dari peledakan tambang.

K. Studi kasus slope failure.

L. Evaluasi
a. Evaluasi peserta kursus
b. Evaluasi materi kursus
c. Evaluasi fasilitator/instruktur.

V. INSTRUKTUR

1. Ir. Gde Suratha, MSc. ( Team leader, Sr. Mining and Geotech. Engineer)
Insinyur tambang umum dari ITB, dan MSc. bidang geomekanik (ITB), saat ini bekerja
sebagai Konsultan Independen dalam bidang Geoteknik & Geohidrologi Tambang dan
Desain & Studi Kelayakan Penambangan. Belajar dan menggeluti bidang geoteknik
tambang sudah sejak 1979 sampai sekarang. Menjadi PNS di Pusltbang Teknologi
Mineral dan Batubara sejak 1980, dan banyak menangani pekerjaan penelitian / kajian
geoteknik baik sebagai In-house research maupun pemberian Jasa konsultasi kepada
Perusahaan tambang di Indonesia. Dan menjadi Konsultan Independen sejak pension
tahun 2008.

Pengalaman jabatan/pekerjaan sampai sekarang adalah:


• Mengajar sebagai dosen Luar Biasa, bidang: rock mechanics, geoteknik, dan
teknik terowongan, 1994 – 2005 di UNISBA Bandung,
• Ketua Panitia Teknik Perumusan SNI-Pertambangan Minerba, Direktorat Teknik
Minerba, Kementerian ESDM, 1994 – sekarang,
• Wakil ketua, merangkap Anggota, Tim Penilai Insinyur Pertambangan Profesional,
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) - Bidang Pertambangan,
• Anggota Komite Lingkungan dan Pasca Tambang, PT. Aneka Tambang, 2004-
2008,
• Anggota Komite Manajemen Risiko, PT. Aneka Tambang, 2009-2011,
• Anggota Komite NRPSDM, PT. Aneka Tambang, 2011-2012,
• Anggota Komite Manajemen Risiko, PT. Aneka Tambang, 2013 -2014.

Pengalaman menangani pekerjaan Jasa Kajian Geoteknik, antara lain adalah:

3
• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana
pengembangan tambang terbuka batubara PT. Bukit Baiduri Energi-Kalimantan
Timur.
• Mendukung Tim Penyusun FS-Tambang untuk mereview Laporan Geoteknik
Golder Associates, untuk Tambang PT. Baharai Ckrawala Sebuku Kalsel.
• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung desain penambangan
batubara PT. Pinapan Gali Mas, Tenggarong, Kalimantan Timur.
• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana
pengembangan tambang terbuka batubara PT. Antang Gunung Meratus,
Baramulti Group, di daerah Rantau Kalimantan Selatan.
• Studi Geoteknik & Hidrologi Tambang PT. Tebo Agung International Di daerah
Semambu Kabupaten Tebo- Propinsi Jambi.
• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung rencana
pengembangan tambang terbuka batubara PT. SKB Baramulti Group, di Rantau
Kalimantan Selatan.
• Studi Geoteknik untuk mendukung pengembangan tambang batubara terbuka PT.
MAS di daerah Lahat, Sumatera Selatan..
• Studi Geoteknik untuk mengevaluasi stabilitas lereng bukaan tambang
berdasarkan existing design oleh Perusahaan, PT. Harsco Mineral, Tenggarong,
Kaltim.
• Studi Geoteknik dan Hidrologi Tambang untuk mendukung Desain Penambangan
Batubara, di area KSO 1. PT. PLN Batubara, di daerah Sarolangun, Jambi.
• Dan lain-lain (masih banyak).

Pengalaman mengajar pada Kursus/Pelatihan, antara lain adalah:


• Slope Stability”, pada Kursus Pelaksana Inspeksi Tambang (PIT), Puslitbang
Teknologi Mineral, Dit.Jen Pertambangan Umum (1990 -1997).
• “Kemantapan Lereng”, pada Kursus Kepala Teknik, Pusdiklat Teknologi
Pertambangan, Dit.Jen Pertambangan Umum (1993-1998).
• “Roof Control”, pada Kursus Kepala Teknik, di PPTM/PPTP (1995-1998).
• Penanganan Tanah Pucuk, pada Kursus Reklamasi Tambang, PPTM.
• “Kemantapan Lereng”, pada Kursus Reklamasi Tambang, PPTM(1994-1998).
• Memeberikan Pelatihan Geoteknik Tambang Terapan untuk para Engineers dan
Pengawas, PT. Pama Persada Nusantara (2010 Kalsel).
• Memeberikan Pelatihan Geoteknik Tambang Terapan untuk para Engineers dan
Pengawas, PT. Bukit Baiduri Energi Kaltim (2013).

2. Maryanto, Ssi., MT. (Sr. Geotech. Engineer)


Beliau dilahirkan di Purwodadi pada tanggal 9 September 1955. Dari tahun 1962 – 1975
menempuh pendidikan dasar hingga sekolah lanjutan atas di Yogyakarta. Tahun 1991
melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Islam Bandung, mengambil Jurusan
Statistika, selanjutnya tahun 1998 menempuh pendidikan terakhir Pasca Sarjana di
Institut Teknologi Bandung pada Program Studi Rekayasa Pertambangan - Bidang
Khusus Geomekanika.

Pendidikan non formal diperoleh di Diklat Sumberdaya Mineral dan Batubara Bandung
selama tahun 1981 sampai 1995 dalam bidang Teknisi Laboratorium Geomekanika,
Geoteknik Terapan dan Software Geoteknik.

4
Pengalaman kerja diawali pada tahun 1977 - 2011 dengan menjadi Pegawai Negeri
Sipil di Kementrian ESDM, unit kerja Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara
Bandung, sebagai Fungsional Perekayasa di bidang Geoteknologi Tambang.

Pengalaman mengajar mulai tahun 2001 – 2011 sebagai dosen luar biasa dan
semenjak tahun 2011 sampai sekarang sebagai dosen tetap di Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung.

Penelitian yang pernah dilakukan meliputi studi geoteknik untuk mendukung tambang
terbuka batubara di PTBA, PT. AIC, PT. AGM, PT. BAS, PT. BBE dll.

PESERTA KURSUS
Peserta kursus diharapkan mempunyai latar belakang pendidikan teknik bidang
pertambangan, sipil, geologi, atau teknik lainnya yang sudah bekerja cukup lama di
pertambangan, yang berasal dari Perusahaan, dan juga personal dari Pengawas Teknis
Instansi Pemerintah, jika dikehendaki.

PENDAFTARAN
Jumlah peserta akan dibatasi untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Pendaftaran
sedini mungkin sangat dianjurkan. Pendaftaran akan ditutup pada tanggal 14 Maret
2018. Kursus akan dibatalkan apabila peserta yang terdaftar tidak memenuhi jumlah
minimum.

PEMBATALAN & SUBSTITUSI


Jika peserta yang telah terdaftar membatalkan keikutsertaannya dalam kursus ini, maka
diharuskan membayar penuh uang kursus kecuali jika pembatalan dilakukan secara
tertulis minimum 10 hari sebelum kursus dimulai. Peserta dapat digantikan oleh orang
lain setiap saat.

SERTIFIKAT
Sertifikat akan diberikan kepada para peserta yang telah mengikuti kursus ini.

BIAYA PESERTA KURSUS


Biaya kursus sebesar Rp 18.000.000 per orang + 10 % ppn adalah wajib dibayar
setelah menerima konfirmasi pendaftaran. Biaya tersebut tidak termasuk akomodasi.
Pembayaran sudah diterima paling lambat tanggal 14 Maret 2018. Semua biaya
administrasi bank yang berkenaan dengan pembayaran kursus harus ditanggung oleh
perusahaan dari peserta kursus.

Pembayaran dengan cheque atau ditransfer ke PT. Geoservices:


Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KC Jakarta Kebon Sirih
Jl. Tanah Abang Timur No. 1 – 2, Jakarta 10110
Account No. : 121-000570-4972 (IDR)

Вам также может понравиться