Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Ruang lingkup proyek adalah suatu tata cara untuk menentukan waktu proyek dimulai, perencanaan
lingkup proyek yang akan di garap, pendefinisian ruang lingkup proyek, verifikasi proyek serta kontrol
atas perubahan yang mungkin terjadi saat proyek tersebut di mulai.

Dalam Suatu ruang lingkup proyek terdapat bagian-bagian seperti Waktu, dana, kualitas, resiko, sumber
daya manusia, logistik, komunikasi, dan manajemen integrasi.

 Waktu

Meliputi tata cara mendefinisikan suatu aktifitas, menentukan urutan-urutan kejadian atas proyek,
mendefinisikan durasi/lama waktu dari setiap pekerjaan, pengembangkan suatu skedul serta
merencanakan kontrol atas skedul tersebut

 Dana

Meliputi tata cara untuk merencanakan sumber dana proyek, mengestimasikan harga dan sumber daya,
mendefinisikan budget, serta mengontrol keuangan

 Kualitas

Meliputi kegiatan perencanaan kualitas, perencanaan jaminan atas suatu kualitas berdasarkan standar
tertentu, serta pengontrolan atas kualitas

 Resiko

Meliputi perencanaan atas manajemen resiko, mengidentifikasikan resiko yang timbul dari suatu
proyek, menganalisa kuantitatif dan kualitatif suatu resiko, merencanakan tindakan yang akan diambil
dari suatu resiko yang timbul serta memonitor setiap resiko yang mungkin muncul dari suatu proyek

1
 Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia meliputi kegiatan perencanaan atas sumber daya manusia yang akan
mengerjakan proyek, perekrutan tenaga kerja, serta pembangunan team

 Logistik

Manajemen logistik meliputi tahapan perencanaan kebutuhan sumber daya untuk kegiatan proyek,
perencanaan tender, proses tender dan penentuan pemenang tender, administrasi atas kontrak
pembelian, dan tata cara penutupan kontrak.

 Komunikasi

Meliputi kegiatan perencanaan komunikasi atas level sumber daya, distribusi informasi, laporan
kemajuan proyek dan pembuatan administrasi akhir proyek sebelum diserah terimakan.

 Manajemen Integrasi

Merupakan kegiatan yang meliputi perencanaan pengembangan, perencanaan tata pelaksanaan suatu
proyek dan kontrol atas perubahan secara terintegrasi dari suatu proyek.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Melalui pembahasan dalam makalah ini penyusun mencoba untuk lebih mengetahui
tentang :
1. Apa yang dimaksud dengan WBS ?
2. Apa yang dimaksud dengan OBS ?
3. Apa yang dimaksud dengan CBS ?

1.3 TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
Estimasi Biaya, juga untuk:
1. Mengetahui pengertian dari WBS
2. Mengetahui pengertian dari OBS
3. Mengetahui pengertian dari CBS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Work Breakdown Structure (WBS)

WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen
pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua
produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis
pengendalian.

WBS adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis.
WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi
lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih
baik.WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak,
gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan
mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang
disebut sebagai Work Breakdown Structure.

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain :

• Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan

• Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan
menghitung biaya

• Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek .

Manfaat WBS :

1.Untuk mempercepat proses penyelesaian suatu proyek

2.Mengetahui pencapaian apa saja yang diinginkan suatu proyek

3.Dapat merencanakan proyek kedepannya

3
Manfaat utama dari WBS, yaitu sebagai berikut :

1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu
meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.

2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.

3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena penyimpanan biaya dan jadwal paket kerja
tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.

Tujuan WBS :

1.Melengkapi komunikasi antar personal proyek

2.Menjaga konsistensi dalam pengendaliandan pelaporan proyek

3.Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen

STRUKTUR WBS

Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah dari tugas-
tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan tanggung jawab, pengukuran dan
pengendalian proyek. Pembagian tugas menjadi sub tugas yang lebih kecil tersebut dengan harapan
menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dan diestimasi lama waktunya.Sebagai gambaran, Work
breakdown structure (WBS) dapat diilustrasikan seperti diagram blok berikut:

4
Dikarenakan WBS merupakan struktur yang bersifat hirarki, maka bisa juga disampikan dalam
bentuk skema sebagai berikut :

Sebagai gambaran praktis, berikut ini dicontohkan sebagian dari struktur WBS dalam sebuah proyek
pembangunan Intranet.

5
PERBEDAAN LEVEL DAN TINGKAT KEDETAILAN WBS

Setiap organisasi menggunakan terminologinya sendiri untuk mengklasifikasi komponen WBS


sesuai levelnya dalam hirarki. Sebagai contoh, beberapa organisasi memperlihatkan level-level yang
berbeda sebagai tugas (task), sub-tugas (sub-task) dan paket pekerjaan (work package) sebagaimana
yang ditunjukkan dalam bagan diatas. Sementara organisasi lain mungkin menggunakan istilah fase
(phase), entri (entry) dan aktifitas (activity).

WBS mungkin saja disusun mengikuti pembagian atau pentahapan dalam siklus hidup proyek ( the
project life cycle). Level-level yang lebih tinggi dari struktur umumnya dikerjakan oleh kelompok-
kelompok. Level yang paling rendah dalam hirarki seringkali terdiri dari aktifitas-aktifitas dilakukan
secara individual, kendati demikian sebuah WBS yang menitikberatkan pada “deliverable” tidak
memerlukan aktifitas-aktifitas yang spesifik.

Melakukan rincian sebuah proyek ke dalam bagian-bagian komponen yang lebih kecil akan
memudahkan pembagian alokasi sumber daya dan pemberian tanggung jawab individual. Perlu
kiranya memberi perhatian pada penggunaan detail level yang layak ketika hendak membuat WBS.
Dalam kondisi ekstrim, detail level yang sangat tinggi akan menyerupai hasil dalam manajemen
mikro. Sedangkan kondisi ekstrim kebalikannya, tugas-tugas mungkin akan menjadi demikian lebar
untuk bisa di-manage secara efektif. Kendati demikian, menetapkan tugas-tugas dalam pekerjaan
yang berdurasi beberapa hari maupun beberapa bulan merupakan hal yang baik di hampir
kebanyakan proyek. Struktur Perincian Kerja (WBS) menangkap semua elemen dari proyek dalam
cara yang terorganisir. Mogok besar, proyek-proyek kompleks menjadi potongan-potongan proyek
kecil menyediakan kerangka kerja yang lebih baik untuk mengatur dan mengelola proyek saat ini
dan masa depan. WBS memfasilitasi alokasi sumber daya, tugas tugas, pengukuran dan
pengendalian biaya proyek dan penagihan

PERAN WBS DALAM PERENCANAAN PROYEK

merupakan pondasi untuk perencanaan proyek. WBS dibuat sebelum ketergantungan diidentifikasi
dan lamanya aktifitas pekerjaan diestimasi. WBS juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tugas-tugas dalam model perencanaan proyek. Oleh karena itu, idealnya rancangan WBS sendiri
harusnya telah diselesaikan sebelum pengerjaan perencanaan proyek (project plan) dan penjadwalan
proyek (project schedule).

6
Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, akan dapat diperkirakan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut. Perkiraan bisa dilakukan dengan
mempertimbangan beberapa hal, antara lain ketersediaan sumber daya dan kompleksitas.

Selanjutnya dilakukan penjabaran dalam kalender (flow time). Beberapa model pendekatan bisa
digunakan untuk menghitung perkiraan waktu yang diperlukan :

 Most optimistic : Merupakan waktu ideal untuk menyelesaikan pekerjaan, diasumsikan segala
sesuatunya berjalan lancar, dan sempurna.
 Most likely : Merupakan waktu yang dibutuhkan pada kondisi kebanyakan, tipikal dan normal.
 Most pessimistic :Merupakan waktu yang dibutuhkan ketika keadaan paling sulit terjadi.

Selanjutnya, estimasi waktu dilakukan dan dibagi dalam unit (misal 8 jam/hari). Estimasi waktu
untuk suatu proyek Intranet (seperti contoh diatas) lebih sulit dari proyek pengembangan aplikasi
lainnya. Hal ini karena masih sedikit proyek yang dapat digunakan sebagai patokan menghitung
waktu pelaksanaan.

Dalam mengestimasi waktu ini juga harus dipertimbangkan beberapa hal, misal pengalaman
teknologi server yang digunakan, keahlian Perl, CGI, Java, HTML, browser, dan juga bekerja dalam
lingkungan TCP/IP.

Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya
dilakukan penyusunan jadwal kerja. Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu
:

Bar Chart : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar
pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi

Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis
pada jadwal.

7
B. Organizational Breakdown Structure (OBS)

OBS adalah proses hierarkis yang melukiskan bagaiamana perusahaan diorganisasi untuk
menentukan tanggung jawab kerja.Tujuan OBS adalah menyediakan suatu kerangka untuk
meringkas kerja unit organisasi, mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab untuk
paket kerja, dan mengikat unit organisasi kepada akun pengendalian biaya.
Struktur Organisasi Breakdown (juga dikenal sebagai Struktur Breakdown Organisasi)
atau OBS adalah model hirarkis menggambarkan kerangka kerja organisasi yang didirikan untuk
perencanaan proyek, manajemen sumber daya, waktu dan biaya pelacakan, alokasi biaya, pelaporan
pendapatan / keuntungan, dan manajemen kerja

8
Dasar OBS

Sebuah Struktur Breakdown Organisasi adalah tingkat menengah dari grafik yang berbeda bahwa
banyak dari kita sudah akrab dengan: The Work Breakdown Structure.OBS menampilkan hubungan
organisasi dan kemudian menggunakan mereka untuk menugaskan pekerjaan untuk sumber daya
dalamproyek.

Seperti pencetus, OBS memungkinkan proyek yang kompleks dipecah, memberikan representasi
yang lebih terorganisir dari pekerjaan yang harus diselesaikan. Sedangkan WBS digunakan untuk
mendefinisikan proyek selama tahap awal siklus, yang OBS menyediakan struktur organisasi untuk
proyek tersebut ketika bergerak sampai selesai. Sifat hirarkis Struktur Breakdown Organisasi
memungkinkan untuk sumber daya dan tanggung jawab yang tepat untuk ditugaskan.

Tujuan organizational breakdown structure (obs) :

 Menyediakan suatu kerangka untuk meringkas kerja unit organisasi,

 Mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab untuk paket kerja,

 Mengikat unit organisasi kepada akun pengendalian biaya.

9
OBS digunakan sebagai Struktur Perincian Kerja :

1. Mengidentifikasi struktur organisasi untuk sumber daya yang terlibat dalam proyek.

2. Setelah struktur telah diisi, mengidentifikasi semua anggota tim. Menetapkan setiap anggota
tim pada posisi dalam struktur.

3. Jika ada posisi tambahan yang belum diisi, diisi dengan adanya sumber daya tambahan,
menetapkan sumber daya sehingga semua sumber daya pada posisi yang ditentukan.

4. Pastikan bahwa OBS terstruktur dari departemen yang paling bertanggung jawab ke
departemen tampil di tingkat yang lebih rendah. Tingkat yang lebih rendah adalah di mana
tanggung jawab proyek dicocokkan dengan sumber daya yang dibutuhkan.

C. Cost Breakdown Structure (CBS)

CBS adalah sistem untuk membagi proyek menjadi elemen-elemen hardware dan sub elemen,
fungsi dan sub fungsi dan kategori biaya yang merupakan proses hierarkis yang memberitahukan
perkiraan biaya pada suatu proyek yang akan dikerjakan.Tugas pada tingkat ini dapat dibagi lagi
menjadi kegiatan diskrit pada departemen yang berbeda. Setelah pembagian tugas, pada tingkat ini
memantau proyek dalam hal yang sebenarnya, dengan memperkirakan biaya yang akan ditanggung
selama pelaksanaan proyek berdasarkan struktur yang dirancang berdasarkan biaya yang
diperkirakan.

Agar dapat meringkas dalam memperkirakan biaya, sistem CBS ini perlu dikembangkan.
Sebagian besar organisasi memiliki CBS standar yang diterapkan di semua proyek dan
hampir selalu ditentukan oleh departemen keuangan. Keuangan sering merujuk pada
struktur sebagai kode rekening yang mencakup unsur-unsur lain dan di atas biaya murni.
Dengan beberapa alat komputerisasi, sistem CBS ini diatur dengan versi sederhana dari
kode rekening sehingga dapat dipahami dengan lebih mudah oleh para manajernon-
keuangan.

10
CONTOH STRUKTUR CBS

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

WBS adalah proses hierarkis yang membagi pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen
pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa
semua produk dan elemen pekerjaan yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis
pengendalian.

OBS adalah proses hierarkis yang melukiskan bagaiamana perusahaan diorganisasi untuk
menentukan tanggung jawab kerja.Tujuan OBS adalah menyediakan suatu kerangka untuk
meringkas kerja unit organisasi, mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab untuk
paket kerja, dan mengikat unit organisasi kepada akun pengendalian biaya.
CBS adalah proses hierarkis yang memberitahukan perkiraan biaya pada suatu proyek
yang akan dikerjakan.Tugas pada tingkat ini dapat dibagi lagi menjadi kegiatan diskrit pada
departemen yang berbeda berdasarkan biaya yang diperkirakan pada proyek yang akan dikerjakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://qta.edutalk.web.id/430/sebutkan-%26-jelaskan-manfaat-wbs

sitompulke17.wordpress.com/, yayuk05.wordpress.com/

http://pengertian obs-tujuan-obs

http://pengertian cbs-tujuan-cbs

13

Вам также может понравиться