Вы находитесь на странице: 1из 6

Dokumen CIA Ungkap Konflik Sukarno VS

Soeharto
Fitraya Ramadhanny – detikNews
Jumat 29 September 2017, 14:57 WIB
CIA Pantau PKI

Share 0 Tweet Share 0 85 komentar

Dokumen CIA soal PKI (Muhammad Ridho/detikcom)

FOKUS BERITA:CIA Di Balik Jatuhnya SukarnoCIA Pantau PKI


Jakarta - G30S/PKI akhirnya menjadi bola salju menuju Supersemar. Karir Presiden
Sukarno habis. CIA mengungkap konflik antara Sukarno dan Soeharto.

Dalam beberapa berita sebelumnya, kita telah melihat bagaimana CIA memantau PKI
sebulan sebelum dan sebulan sesudah peristiwa G30S/PKI, dalam dokumen The
President's Daily Brief yang kini sudah dibuka aksesnya oleh CIA. Kita kini lompat ke
momen 11 Maret 1966, peristiwa Supersemar, dalam pantauan CIA.

BACA JUGA: Kisah Jenderal Ke-8 yang Lolos G30S/PKI dan Penting untuk CIA

BACA JUGA: Ada Apa dengan Nasution dan CIA?

Dilihat detikcom dari situs CIA, Jumat (29/9/2017) dari sejak peristiwa Supersemar
sampai seminggu setelahnya, pertentangan Sukarno melawan Soeharto begitu kentara.
Hal itu dilaporkan CIA kepada Presiden Lyndon B Johnson.

Namanya juga mata-mata, CIA tahu akan ada pertemuan Sukarno dengan pihak AD
tanggal 11 Maret 1966. Pada tanggal 12 Maret 1966, CIA melaporkan Angkatan Darat
sudah bisa mengatasi Sukarno. Menurut CIA, Sukarno sudah berencana mencopot
Suharto.

"Suharto tampaknya membuat gerakan kemarin ketika jadi jelas kalau Sukarno
berencana menggantinya dengan orang pro-Komunis dan secara bersamaan mencopot
komandan Jawa Barat dan Jakarta. Ketiganya secara terpisah bergerak. Terancam
bersama, mereka akhirnya punya nyali untuk memaksa Sukarno lengser," kata CIA.

Sampai seminggu setelahnya, Sukarno merasa marah dengan apa yang dilakukan
Suharto. Menurut CIA, Sukarno mengatakan Suharto bertindak melebihi wewenang
yang diberikannya dan salah mengartikan wewenang itu.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Ketika Sukarno bersuara keras bahwa dia dan hanya
dia yang memegang kekuasaan, para jenderal lain malah meminta Suharto
melengserkan Sukarno selamanya.

"Militer dan pejabat di Jakarta menekan Jenderal Suharto untuk mencopot Sukarno
selamanya. Mereka kaget dengan pengumuman Sukarno kemarin bahwa cuma dia
yang bertanggung jawab untuk komposisi kabinet," kata CIA pada 17 Maret 1966.
Seminggu pasca Supersemar ditutup babaknya dengan penahanan Subandrio, musuh
bebuyutan Angkatan Darat. Babak selanjutnya, kita sudah sama-sama tahu. Sukarno
mental dari kursi presiden dan Suharto diangkat menjadi Presiden Indonesia yang
kedua. Berikut ini adalah laporan CIA 11 Maret 1966 sampai seminggu setelahnya:

11 MARET 1966

Situasi meningkat tegang. Sukarno tampaknya memberi peringatan keras kepada


kabinetnya pagi ini, mengancam akan mencopot menteri yang melawan kebijakannya.
Babak baru akan dimulai besok -malam ini waktu Washington- saat Presiden bertemu
para pemimpin militer daerah.

(KALIMAT DISENSOR CIA) angkatan darat mengira Sukarno memakai pertemuan


kedua untuk menyingkirkan Panglima AD Suharto. Laporan terakhir, pihak militer belum
memutuskan bagaimana mau bereaksi terhadap langkah itu.

Ada kemungkinan aksi melawan Kedubes AS akhir pekan ini. (KALIMAT DISENSOR
CIA). Subandrio mendukung aksi ini dalam 'pembalasan' untuk demonstrasi anti-
Komunis belakangan ini.

12 MARET 1966

Angkatan Darat sekarang menguasai situasi, tapi terlalu awal untuk berasumsi Sukarno
sudah lengser selamanya. Warga di Jakarta sudah jelas bersama pihak militer dan ibu
kota dilaporkan tenang.

Suharto tampaknya membuat gerakan kemarin ketika jadi jelas kalau Sukarno
berencana menggantinya dengan orang pro-Komunis dan secara bersamaan mencopot
komandan Jawa Barat dan Jakarta. Ketiganya secara terpisah bergerak. Terancam
bersama, mereka akhirnya punya nyali untuk memaksa Sukarno lengser.

Masih perlu dilihat apakah AD akan bergerak cepat untuk konsolidasi posisinya. Tanda
awalnya cukup menjanjikan: PKI akhirnya dilarang. (KALIMAT DISENSOR CIA).
Sejumlah menteri kabinet berhaluan kiri ditahan.

Suharto mengumumkan AD tidak akan mendorong revolusi Indonesia ke kanan atau ke


'ekstrem kiri'. Dia juga bilang setiap 'orang, pertai atau organisasi' yang melawan
kebijakannya akan 'dihancurkan oleh angkatan bersenjata'.
Rencana dia lainnya -selain menata ulang kabinet- masih belum diketahui. Tidak ada
perubahan cepat dan radikal dalam kebijakan luar negeri Indonesia, tapi hubungan
dengan China akan memburuk.

AD lagi-lagi perlu untuk memainkan aksinya menjaga Sukarno. Sehingga dia masih ada
di panggung dan Dubes Green memperingatkan bahaya kalau Sukarno sampai
kembali. Tapi Dubes menyimpulkan, kesempatan Sukarno untuk secara penuh
mendapatkan posisi lamanya, sekarang sudah tidak ada.

14 MARET 1966

Sukarno mencoba mendapatkan lagi kekuasaan dan AD merencanakan langkah


melawan dia dan menteri kiri dia, kemungkinan malam ini.

Beberapa jenderal disebutkan kesal dengan ucapan Sukarno bahwa Suharto telah
melebihi wewenang yang Sukarno berikan Sabtu kemarin. Penasihat Suharto
memintanya mengabaikan ucapan itu dan perintah Sukarno sudah terbatas.

Ada tanda beberapa jenderal tidak sepenuhnya berkomitmen menjaga Sukarno tetap
lengser, tapi mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil menunjukan tanda melanjutkan
aksi untuk mendukung posisi AD.
Dokumen CIA soal G30S/PKI (Muhammad Ridho/detikcom)

15 MARET 1966

Jenderal Suharto terus ragu-ragu dalam menjalankan wewenang politik barunya saat
Sukarno mencoba memotong dan melemahkannya di dalam militer.

Tangan Suharto mestinya lebih kuat dengan unjuk rasa yang mengagumkan di Jakarta.
Pawai massa memberikan Suharto dukungan kuat dan mendorongnya untuk
melanjutkan kerjaannya melawan Komunis dan pro-Komunis dan reorganisasi
pemerintah secara radikal. Dubes Green percaya kalau massa yang sampai beberapa
ratus ribu orang, mungkin memecahkan rekor unjuk rasa di Jakarta.

16 MARET 1966

Sukarno masih mencoba mengambil lagi wewenang yang dia beri ke Jenderal Suharto
akhir pekan lalu. Sukarno memberikan pernyataan hari ini menyebutkan langkahnya
akhir pekan lalu telah salah diinterpretasikan dan dia, dan hanya dia, yang memegang
semua kekuasaan.

Para jenderal seperti biasa hanya memberikan lip service pada Sukarno tapi akan tetap
dengan sikap mereka. Dubes Green merasa kini arus bergerak kuat melawan Sukarno.
Perubahan arus di Indonesia memang pelan jadi kalau ada perubahan akan relatif
bertahap.

17 MARET 1966

Militer dan pejabat di Jakarta menekan Jenderal Suharto untuk mencopot Sukarno
selamanya. Mereka kaget dengan pengumuman Sukarno kemarin bahwa cuma dia
yang bertanggung jawab untuk komposisi kabinet. Mereka berasumsi Sukarno akan
menuruti keinginan mereka untuk perubahan kabinet.

Unjuk rasa berlanjut dan tampaknya dikoordinasikan dengan baik. Para mahasiswa
mengatakan mengajak pegawai pemerintah untuk mogok kerja sampai kabinet
dibersihkan. Dubes Green melaporkan beberapa menteri pro-Komunis sudah dijemput.

18 MARET 1966

AD pagi ini akhirnya bergerak sangat dekat untuk meraih kekuasaan penuh.

15 Menteri kabinet berhaluan kiri -termasuk Subandrio- sudah ditahan dan Suharto
sudah menunjuk penggantinya. 3 Penggantinya adalah pejabat AD, sisanya sipil
moderat. Kabinet reshuffle ini sepertinya hanya pemerintahan sementara. (KALIMAT
DISENSOR CIA).
(fay/tor)

Вам также может понравиться