Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Data Pemeriksaan
Hari, Tanggal : Kamis, 9 Oktober 2014
Tempat : Laboratorium PK Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED
Waktu : 15.00 – 17.00 WIB
E. Pembahasan
1. Pemeriksaan Protein Metode Asam Sulfosalisilat
Setelah dilakukan pemeriksaan urin pada probandus I dengan
metode asam sulfosalisilat, didapatkan hasil urin tampak jernih yaitu
urin tidak mengandung protein (normal).
Sedangkan pemeriksaan urin pada probandus II, diperoleh hasil
urin yang positif mengandung protein bence jones karena kekeruhan
urin hilang saat dipanaskan dan muncul lagi setelah didinginkan.
Protein Bence jones adalah protein bence jones adalah bagian dari
antibodi yang biasa disebut molekul ringan. dalam keadaan normal
seharusnya protein ini tidak ada dalam urin namun ketika tubuh terlalu
banyak memproduksi antibodi rantai ringan juga meningkat.
kemudian akan terbawa dalam urin.
Protein Bence Jones disebut sebagai tumor marker dimana suatu
zat yang dibuat oleh tubuh sebagai tanda yang berhubungan dengan
kanker tertentu atau keganasan.
Didapatkan pula urin sangat keruh, terdapat gumpalan besar,
mengendap dalam protein >500mg% dengan nilai positif 4 (++++)
2. Pemeriksaan Protein Metode Asam Asetat
Pada praktikum ini, setelah dilakukan pemeriksaan kandungan
protein pada urin probandus I menggunakan metode rebus atau asam
asetat 6%, didapatkan hasil urin jernih dan tidak ada kekeruhan.
Sedangkan pemeriksaan urin pada probandus II didapatkan hasil
positif 4 (++++). Terlihat urin sangat keruh, tampak gumpalan besar,
mengendap dalam protein > 500mg% protein.
Pemeriksaan dengan metode rebus atau asam asetat 6% ini,
tujuannya untuk mengetahui adanya kadar protein atau tidak dalam
urin, yang seharusnya tidak ada protein pada urin yang normal.
Hasil pemeriksaan ini kemungkinan tidak valid oleh karena
beberapa faktor, seperti pengambilan urin kurang tepat (tidak benar-
benar 2/3 tabung reaksi), alat-alat yang digunakan kurang bersih atau
sudah tercampur dengan protein, kesalahan prosedur pemeriksaan
(contohnya pemanasan melebihi 30 detik), dan ketidaktelitian serta
subjektivitas saat interpretasi hasil. Selain itu, karena menggunakan
urin dari pasien rumah sakit yang kemungkinan menderita
glomerulonefritis ataupun kelainan ginjal lainnya.
References
McPherson RA, Ben-Ezra J. Basic examination of urine. In: McPherson RA, Pincus MR,
eds. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods. 22nd ed.
Philadelphia, PA: Elsevier Saunders; 2011:chap 28.