Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
”S”
BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PUSKESMAS BAURENO-BOJONEGORO
Disusun Oleh :
GHANIY HIKMA ALVIANI
NIM 14.1230
BUNGA TUNJUNG BIRU A
Pembimbing Akademik :
dr. ABDUL LATIP, M.Kes.
AKADEMI KEBIDANAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
2016/2017
TINJAUAN PUSTAKA
“BAYI BARU LAHIR “
I. PENGERTIAN
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
baru lahir selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang
baru lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit
bantuan atau gangguan aspek penting dari asuhan BBL adalah :
- Jagalah bayi agar tetap kering dan hangat
- Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya segera
mungkin
( Maternal Neonatal : N31)
II. PENILAIAN BBL
Segera setelah lahir letakkan bayi di atas kain bersih dan kering yang
disiapkan pada perut ibu. Bila hal tersebut tidak memungkinkan maka
letakkan bayi di dekat ibu (diantara kedua kaki atau disebelah ibu), tetapi
harus di pastikan bahwa area tersebut bersih dan kering. Segera pula lakukan
penilaian awal yaitu :
- Apakah bayi menangis kuat /bernafas tanpa kesulitan ?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif / lemas ?
( Asuhan Persalinan Normal: 96)
III.PERAWATAN BBL
a. Jaga bayi agar tetap hangat
- Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak kulit bayi dengan
kulit ibu.
- Gantilah handuk / kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
- Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15
menit
Apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu aksila bayi
Apabila suhu bayi kurang dari 36,5oC, segera hangatkan bayi
tersebut.
b. Kontak dini dengan ibu
- Berikan bayi pada ibunya secepat mungkin kontak dini antara ibu dan
bayi penting untuk : - kehangatan
- ikatan batin dan pemberian ASI
- Doronglah ibu untuk menyusui bayinya
c. Pemeriksaan Fisik Bayi
- Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Jika ditemukan factor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut
yang memang diperlukan.
Rekam hasil pengamatan
(Maternal Neonatal N35)
d. Perawatan Tali pusat
Lakukan perawatan tali pusat sbb :
- Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
dan tutupi dengan kain bersih dan secara longgar serta alasi dengan
kasa steril.
- Lipatlah popok dibawah tali pusat
- Jika tali pusat terkena kotoran / tinja, cuci dengan sabun dan air bersih
dan keringkan betul-betul.
Nasihat untuk merawat tali pusat
1. Jangan membungkus putung tali pusat / mengoleskan cairan /
bahan apapun ke puntung tali pusat.
2. Nasihati hal yang sama bagi ibu dan keluarganya
3. Beri nasihat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi :
- Lihat popok di bawah puntung tali pusat
- Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan
sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan air
bersih.
- Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencari bantuan jika pusat menjadi
merah, bernanah / berdarah / berbau
- Jika pangkal tali pusat / pusat bayi menjadi merah, mengeluarkan
nanah/darah, segera rujuk bayi ke fasilitas yang dilengkapi perawatan
untuk BBL.
e. Perawatan Mata dan Pemberian Vitamin K
Perawatan mata
Obat mata / tetes mata eritromicyin 0,5% / tetracyklin 1% di anjurkan
untuk pencegahan penyakit mata karena clamidia salep antibiotika
tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam setelah kelahiran.
Vitamin K
Semua BBL harus di berikan vitamin K1 injeksi 1 mg intramuskuler di
paha kiri, segera mungkin untuk mencegah perdarahan BBL akibat
defisiensi vitamin K.
neonatal . Jakarta
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
I. PENGKAJIAN
Tanggal: 05 -06-2017 Jam : 13.15 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
a. Bayi
Nama : Bayi Ny “S”
Umur : 0 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir : Bojonegoro, 05 Juni 2017
Anak ke : 2 (dua)
b. Orang Tua
Nama Ibu : Ny. “ S “ Nama Suami : Tn. “ K“
Umur : 32 Thn Umur : 38 Thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 1.500.000/bln
Alamat : Ds.Kadungrejo Rt 12 Rw 6, Kec. Baureno-Bojonegoro
2. Keluhan Utama
Ibu bayi mengatakan bayinya lahir tanggal 5 juni 2017 pukul 13.15
WIB menangis keras dan gerakan aktif
3. Riwayat Antenatal
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah menderita penyakit kronis,
menular ataupun bawaan.
Trimester I : Ibu mengatakan mual-muntah waktu hamil muda,
periksa ke bidan 2x, mendapat kalk dan Vit.B6
Trimester II : Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janin sejak
usia kehamilan 5 bulan, periksa ke bidan 3x,
mendapat tablet Fe dan kalk.
Trimester III : Selama trimester III ibu periksa ke bidan 4x dan
mendapat tablet Fe.
4. Riwayat Natal
Ibu melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan dan ditolong oleh bidan.
Bayi lahir spontan dan menangis kuat pada tanggal 5 Juni 2017 jam
13.15 WIB dengan jenis kelamin laki-laki, BB 3000 gram, PB 49 cm,
LK 31 cm, Apgar score 7-8.
5. Riwayat Post Natal
Bayi menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan, langsung di
lakukan menyusu dini dan bayi mau mencari puting susu dan
menghisap.
6. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan bayinya belum mendapatkan imunisasi apapun.
7. Gizi
Ibu mengatakan bayinya sudah mendapatkan ASI
8. Pola pada bayi baru lahir
- Nutrisi : Bayi segera di beri ASI setelah lahir dengan
melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
- Eliminasi : BAB : +, mekonium kental
BAK : -
- Tidur : -
- Kebersihan : Setelah bayi lahir langsung dibersihkan dan
dikeringkan dengan handuk kering dan bersih.
9. Data Psikososial
Ibu mengatakan senang karena bayinya telah lahir dengan selamat,
suami dan keluarga juga merasa senang.
10. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada pantangan terhadap
makanan apapun selama hamil tidak pernah melakukan pijat perut dan
bila sakit berobat ke bidan / ke puskesmas.
11. Data spiritual
Ibu banyak berdoa dan bersyukur karena bayinya telah lahir dengan
selamat.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik Tanda-tanda vital
- Kesadaran : Lomposmentis Suhu : 36,50C
- BB / PB : 3000 gram / 49 cm Pernafasan : 32x/menit
- Lila / Lida : 10 cm / 33 cm Nadi : 129x/menit
- Apgar score : 7-8
2. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Bentuk normal, tidak ada caput succedanium, tidak
ada chepal hematum.
Diameter Bitemporalis : 8 cm
Diameter Biparielalis : 9,5 cm
Diameter Suboccipito Bregmatika : 12 cm
Diameter fronto accipitalis : 11 cm
Diameter mento accipitalis : 13 cm
Sirkumferensia sub occipito bregmatika : 32 cm
Sirkumferensia fronto occipitalis : 33 cm
Sirkumferensia mento occipitalis : 34 cm
- Rambut : Hitam, tebal, dan lurus
- Muka : Simetris, tidak odema, tidak pucat dan berwarna
kemerahan
- Mata : Simetris, sclera putih, conjungtiva, merah muda, tidak
odema, tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Hidung : Bentuk normal, tidak ada pengeluaran secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
- Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran sekret
- Mulut : Bersih, simetris, mukosa bibir berwarna merah muda,
rooting, reflek +, reflek menelan baik
- Leher : Tidak ada pembesaran kel. Tyroid dan vena jugolaris,
tidak ada bullneck.
- Dada : Bentuk normal, pernafasan teratur
- Perut : Bentuk normal, tidak ada perdarahan tali pusat, tali
pusat masih basah dibungkus dengan kasa steril.
- Punggung : Tidak terdapat benjolan, lurus dan mudah di flexikan.
- Genetalia externa : tidak ada kelainan . labia mayora sudah menutupi
labia minora
- Anus : Terdapat lubang anus
- Extremitas : Tidak ada kelainan, simetris, berwarna kemerahan,
tidak ada polydaktili maupun syndaktili.
- Sistem syaraf : Rooting reflek +, reflek morro (+), reflek
menghisap (+)
V. INTERVENSI
1. Keringkan tubuh bayi dan lakukan inisiasi menyusui dini
Rasional : mencegah kehilangan panas secara evaporasi
2. Atur dan pertahankan suhu tubuh bayi
Rasional : mencegah terjadinya hypothermia
3. Pantau tanda-tanda vital khususnya suhu bayi
Rasional : Menjaga bayi agar kondisinya tetap stabil
4. Rawat tali pusat dengan memperhatikan tehnik aseptik
Rasional : Memantau perdarahan tali pusat dan mencegah terjadinya
infeksi tali pusat
5. Berikan obat tetes mata 1 jam setelah kelahiran
Rasional : Mencegah penyakit mata yang disebabkan oleh clamidia
6. Berikan injeksi vit. K
Rasional : Untuk mencegah perdarahan pada BBL
7. Adakan pendekatan pada Ibu
Rasional : Meningkatkan kooperatif
8. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya pemberian ASI sedini mungkin
Rasional : Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan bayi mendapat
perlindungan terhadap infeksi selama 6 bulan pertama..
9. Bantu ibu untuk menyusui bayinya secara benar
Rasional : Meningkatkan kooperatif pada ibu
VI. IMPLEMENTASI
1. Mengeringkan tubuh bayi dengan menggunakan kain atau handuk yang
bersih dan kering. Bila sudah basah diganti dengan kain yang kering, beri
topi dan dibungkus, letakkan bayi tengkurap diatas dada ibu dalam
keadaan telanjang lalu selimuti keduanya. Biarkan bayi IMD selama 1
jam.
2. Mengatur dan mempertahankan suhu tubuh bayi dengan jalan :
- Segera keringkan tubuh bayi dari kepala ke tubuh, bila handuk sudah
basah diganti, beri topi dan di bungkus dan diletakkan di tempat tidur
yang kering dan basah.
- Segera kontak langsung kulit ibu danbayi / melaksanakan metode
kanguru.
- Pastikan ruangan bayi yang cukup hangat
3. Memantau tanda-tanda vital pada bayi khususnya suhu bayi
Telapak bayi terasa dingin periksalah suhu aksila bayi, suhu bayi kurang
dari 36,50C segera hangatkan bayi tersebut. Suhu bayi diukur setiap 1 jam
sekali.
4. Merawat tali pusat dengan cara membungkus dengan kasa steril yaitu ;
pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan
ditutupi dengan kain bersih secara longgar, serta alasi dengan kasa steril.
- lipatlah popok dibawah sisa tali pusat
- jika tali pusat terkena kotoran / tinja cuci dengan sabun dan air bersih dan
keringkan betul-betul.
5. Memberikan obat tetes mata eritromycin 0,5% atau teraciklin 1% untuk
mencegah penyakit pada mata akibat klamidia dan diberikan 1 jam setelah
kelahiran.
6. Memberikan injeksi vit.K 1 mg secara intra muskuler pada paha kiri
segera mungkin (1 jam setelah kelahiran) untuk mencegah perdarahan
pada BBL.
7. Melakukan pendekatan pada ibu dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya
sehat dan tidak ada kelainan apapun.
8. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya pemberian ASI sedini mungkin
dengan frekuensi 2 jam sekali untuk memberikan manfaat kolustrum bagi
bayi yaitu : sebagai kekebalan bagi tubuh bayi dengan pemberian ASI
sedini mungkin akan :
- Merangsang produksi ASI
- Memperkuat reflek menghisap bayi
9. Membantu ibu cara menyusui yang benar yaitu :
- Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi (kepala dan
tubuh berada dalam satu garis lurus), muka bayi menghadap ke payudara
ibu, hidung bayi di depan puting susu ibu, posisi bayi harus sedemikian
rupa sehingga perut bayi menghadap ke perut ibu.
- Ibu mendekatkan bayinya ketubuhnya (muka bayi kepayudara ibu) dan
mengamati bayi siap untuk menyusu : membuka mulut, bergerak
mencari dan menoleh.
- Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi, menunggu hingga mulut
bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu
ibu sehingga bibir bayi dapat menangkap puting tersebut.
VII. EVALUASI
Tanggal 5-06-2017 jam 15.30 WIB
1. Bayi telah dikeringkan dan sudah melakukan IMD
2. Bayi telah diselimuti bersama ibu
3. Bayi sudah diukur suhu setiap 1 jam
4. Tali pusat bayi telah dibungkus dengan kasa kering
5. Bayi telah diberikan obat tetes mata
6. Bayi telah diberikan suntikan vitamin K
7. Ibu mengerti keadaannya dan bayinya normal
8. Ibu mengerti tentang pentingnya pemberian ASI pada bayinya
9. Ibu sudah bisa menyusui dengan benar