LAPORAN KELOMPOK

PENCEMARAN AIR DI DAS SERAYU

KELOMPOK :1
KETUA/ NIP : ADITO MAULANA/
ANGGOTA/NIP :
1. AHMAD HUSNI MUBARAK, K.Z/ 198904192018021001
2. ALFIAN ARBIE SIMBOLON/
3. ANDI MUHAMMAD W.B./
4. ARI YUDHA BASKORO/

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
2018
 BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Lingkungan hidup saat ini sudah menjadi perhatian dunia mengingat
dampaknya terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Fenomena pemanasan
global dengan akibat seperti kondisi iklim yang berubah dan tidak diprediksi
membuat dunia semakin menyadari pentingnya suatu lingkungan yang asri dan
lestari bagi kehidupan generasi sekarang maupun yang akan datang. Selain itu
aktivitas domestik, industri, pertanian dan peternakan berkontribusi juga terhadap
kondisi lingkungan hidup. Oleh karena itu perlu adanya penerapan pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup untuk menciptakan
keberlangsungan bagi generasi sekarang dan akan datang sebagai upaya-upaya
pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan pelestarian lingkungan hidup
manjadi kegiatan utama yang harus dilakukan.
Sehubungan dengan hal tersebut sudah sepantasnya Provinsi Jawa Tengah
yang merupakan salah satu Provinsi yang sedang giat melakukan pembangunan di
segala bidang perlu memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, mencegah
terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan. Pembangunan di Kota dan
Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah tentunya akan membawa
dampak negatif terhadap lingkungan hidup bila pembangunan tersebut tidak
memperhatikan kelestarian dan pengelolaan lingkungan. Salah satu media yang
mendapat pengaruh langsung dari kegiatan pembangunan dan industrialisasi di
Provinsi Jawa tengah adalah daerah aliran sungai (DAS).
DAS Serayu merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Tengah yang
mendapat pengaruh dari berbagai aktivitas, baik aktivitas yang sudah ada taupun
aktivitas pembanguan dan industrialisasi yang marak terjadi. DAS Serayu
merupakan salah satu dari 15 DAS yang termasuk dalam wilayah sungai (WS)
Serayu Bogowonto yang mempunyai luas kurang lebih 7525 km2. WS Serayu
Bogowonto adalah WS yang meliputi 8 Kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo,
Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, sebagian Kabupaten
Cilacap dan sebagian Kabupaten Kulon Progo.
 Sementara DAS Serayu beserta anak sungainya bermata air di kaki Gunung
Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Bismo, Gunung Slamet, kaki Pegunungan
Serayu Utara dan Pegunungan Serayu Selatan. DAS Serayu termasuk DAS yang
paling luas di WS Serayu Bogowonto karena mencakup 5 Kabupaten dengan
jumlah penduduk mencapai sekitar 5 juta jiwa. Luas DAS Serayu adalah seluas
3738 km2 atau hampir mencapai 50% dari total luas DAS yang ada di WS Serayu.
Tentu dengan luas DAS yang sangat luas serta penduduk yang banyak membuat
DAS Serayu ini menjadi DAS yang sangat penting keberadaannya dan harus
selalu dijaga.
DAS Serayu tentu juga memiliki berbagai macam permasalahan yang ada
dimulai dari permasalahan lingkungan hingga permasalahan sosial. Permasalahan
yang akan diangkat dalam karya tulis ini adalah masalah lingkungan DAS Serayu
yang lebih berfokus pada masalah pencemaran air yang disebabkan oleh limbah
cair. Dengan adanya karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menyelesaikan
masalah pencemaran air yang ada di DAS Serayu agar DAS Serayu dapat
berfungsi dengan lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar
DAS Serayu tersebut.

I.2 Permasalahan
Rumusan permasalahan di DAS Serayu adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas penduduk, kegiatan industri, pertanian dan peternakan yang

menjadi sumber pencemaran air.
2. Tingkat pencemaran air yang tinggi akibat terkontaminasi pupuk kimia
dan pestisida karena praktek ekonomi tidak ramah lingkungan terjadi di
daerah atas (kawasan perlindungan).
3. Daya tampung beban pencemaran di DAS Serayu yang mengalami
penurunan.
4. Belum efektif dan efisiennya penggunaan dan penerapan instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) di sekitar DAS Serayu.
5. Penerapan sistem informasi terkait dalam pengelolaan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air DAS Serayu yang belum optimal.
I.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah :
1. Mengetahui bahan pencemar apa saja yang masuk ke dalam sungai Serayu
serta beban pencemaran yang masuk ke Sungai Serayu.
2. Mengetahui kualitas badan air dan daya tampung beban pencemaran DAS
Serayu sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan kualitas air
3. Memaksimalkan IPAL yang ada di Sungai Serayu agar berfungsi lebih
efektif dan efisien, serta dapat memberikan alternatif teknologi IPAL yang
digunkan di lokasi yang menjadi sumber pencemar.
4. Menentukan bentuk pengendalian pencemaran air dengan cara membuat
regulasi yang lebih ketat mengenai limbah cair agar dapat mengurangi
kadar limbah yang masuk ke Sungai Serayu
5. Menentukan Pengelolaan Kualitas air dilakukan agar kualitas air Sungai
Serayu selalu dalam keadaan baik
6. Memaksimalkan Sistem dan Informasi mengenai Sungai Serayu agar
masyarakat dapat lebih mengetahui dan peduli mengenai kondisi dari
Sungai Serayu.
 BAB II
METODE

Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini secara umum dapat dilihat
pada diagram berikut ini.

PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

STUDI LITERATUR, KOORDINASI

METODOLOGI

PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

- Data Sosial Ekonomi Budaya

- Kondisi geografi wilayah
- Batas administrasi wilayah
- Data penggunaan air
- Dsb.

ANALISA DATA

PENYUSUNAN LAPORAN

PELAPORAN

Gambar 2.1 Digram Alir Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan ruang lingkup kegiatan, kegiatan utama dalam melakukan studi
pencemaran air di DAS Serayu yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap penelitian
3. Analisa data hasil penelitian
4. Pelaporan

Berikut adalah penjelasan masing-masing kegiatan utama di dalam melakukan

studi DAS Serayu:
1. Tahap Persiapan
Persiapan merupakan kegiatan untuk menentukan data-data sekunder yang
dibutuhkan.
2. Tahap Survey dan Penelitian
3. Analisis data hasil survey dan penelitian
4. Pelaporan
 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
 BAB IV
KESIMPULAN
BAB V
SARAN
DAFTAR PUSTAKA