Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI SUSUN OLEH :
T.A 2018
LAPORAN PENDHULUAN DENGAN CHF
A. Defenisi
Congestif Heart Failure (CHF) adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme
jaringan tubuh sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
B. Etiologi
C. Patofisiologi
Kelainan otot jantung disababkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan
penyakit otot degeneratif inflamasi.Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
miokardium karena terganggunga aliran darah ke otot jantung.Terjadi hipoksia dan
asidosis (akibat penumpukan asam laktat).Infark miokardium biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung.Hipertensi sistematik atau pulmonal (peningkatan afterload)
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut
otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme
kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Terapi akan tidak jelas,
hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal dan akhirnya terjadi gagal
jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dangan gagal
jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan
kontraktilitas menurun. Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara
terpisah.Gagal ventrikel kiri sering mendahului gagalventrikel kanan.Gagal ventrikel kiri
murni sinonim dengan edema paru akut, karena curah ventrikel berpasangan/sinkron,
maka kegagalan salah satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
D. Klasifikasi Gagal Jantung
G. Komplikasi
Gagal jantung
Gagal hepar
E. Pathways
Beban jantung
F. Manifastasi Klinik
Manifestasi klinik gagal jantung secara keseluruhan sangat bergantung pada etiologinya
namun dapat digambarkan sabagai berikut :
7. Oksimetri Nadi, saturasi O2 mungkin rendah terutama jika CHF memperburuk PPOM
I. Penatalaksanaan
Takhikardia
Dilatasi ventrikel
Hipertrofi miokardium
Obat-obat lain :
Aspirin
Antii koagulan
Antagonis beta adrenoreseptor
Agonis reseptor dopamine
Terapi/pengobatan :
Diuretic
Vasodilator
Ace inhibitor
Digitalis
Dopamiinergik
Oksigen
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORITIS
A. Pengkajian meliputi :
1. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Status :
Suku/Bangsa :
Pekerjaan :
Diagnosa medis :
Nomor RM :
Tanggal masuk :
Jenis kelamin :
Alamat :
3. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama :
Klie nmengatakan merasa sesak pada dada
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan bahwa ia merasa sesak dan nyeri pada dada
P :Nyeri setelah beraktivitas
Q :Seperti ditekan tekan
R :Meluas di bagian dada
S:4
T :Timbul mendadak, dan berlangsung lama
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
4. RiwayatPenyakitKeluarga :
Klien mengatakan ibunya memiliki riwayat penyakit hipertensi.
5. Genogram
Merupakan garis keturunan didapatkan dari silsila keluarga, diambil 3 garis keturunan
diatas pasien.
. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan diagnostik
- EKG
Hipertropi atrium atau ventrikel, iskemia, dam kerusakan pola mungkin terlihat.
Kenaikan segmen ST/ T persisten 6 minggu atau lebih setelah infark miokard
menunjukkan adanya aneurisme ventrikuler.
- Scan jantung
Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan dinding
- Kateterisasi jantung
Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi
kanan dan kiri, dan stenosis katup/isufisiensi.Juga mengkaji patensi arteri koroner. Zat
kontras disuntikan ke dalam ventrikel menunjukan ukuran abnormal dan ejeksi/
perubahan kontraktilitas
- Roentgen dada
Dapat menunjuk perbesaran jantung, bayangan mencerminkan dilatasi bilik, atau
perubahan dalam pembuluh darah mencerminkan peningkatan takanan pulmonal.
Kontur abnormal, misal, bulging pada perbatasan jantung kiri, dapat menunjukan
anuerisma ventrikel.
2. Pemeriksaan Laboratorium
Enzim hepar
meningkat dalam gagal/ kongesti hepar
Elektrolit
mungkin berubah karena perpindahan cairan/ penurunan fungsi ginjal, terapi
diuretik
Oksimetri nadi
saturasi oksigen mungkin rendah, terutama jika GJK akut memperburuk PPOM
atau GJK kronis
AGD
Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia
dengan peningkatan PCO2
BUN, kreatinin
Peningkatan BUN menandakan penurunan perfusi ginjal. Kenaikan baik BUN
dan kreatinin merupakan indikasi gagal ginjal
Albumin/transferin serum
Mungkin menurun sebagai akibat penurunan masukan protein atau penurunan
sistesis protein dalam hepar yang mengalami kongesti
HSD
Mungkn menunjukan anemia, polisitemia, atau perubahan kepekatan menandakan
retensi air. SDP mungkin meningkat, mencerminkan MI baru/ akut, perikarditis
atau status inflamasi atau infeksius lain
Kecepatan sedimentasi
Mungkin meningkat, menandakan reaksi inflamasi akut
Pemeriksaan tiroid
Peningkatan aktivitas tiroid menurunkan hiperaktivitas tiroid sebagai pre-
pencetus GJK
B. Diagnosa Keperawatan
DIANGNOSA UTAMA
Ketidakefektifanpolanafas
Tujuan :
- RR kembali normal 16-24
- Tidak ada nafas cuping hidung saat beraktivitas
- Tidak ada nafas pendek
- Adanya kemestrisan ekspansi dada
- Tidak menggunkan otot nafas tambahan
Intervensi
EVALUASI
Merupakan hasil akhir dari rangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan, untuk
menentukan apakah berhasil atau tidaknya intervensi yang dibuat berdasarkan pada
data subektif, data objektif, Assesment, dan Pleaning.
Nyeri akut
TUJUAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
Hasil :
P : saat beraktivitas
Q : seperti ditekan-tekan
R : daerah dada
S:4
T : 2-3 menit
EVALUASI
Merupakan hasil akhir dari rangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan, untuk
menentukan apakah berhasil atau tidaknya intervensi yang dibuat berdasarkan pada
data subektif, data objektif, Assesment, dan Pleaning.
C. Intervensi
Intervensi atau rencana tindakan keperawatan yang akan dibuat Sesuai dengan data
masalah yang didapatkan berdasarkan pada diagnose keperawatan.
D. Implementasi
Merupakan tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada klien berdasarkan
intervensi yang dibuat sesuai dengan masalah yang ada dengan berpatokan pada diagnose.
E. Evaluasi
Merupakan hasil akhir dari rangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan, untuk
menentukan apakah berhasil atau tidaknya intervensi yang dibuat berdasarkan pada data
subektif, data objektif, Assesment, dan Pleaning.
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
A. Pengkajian
1. Klien
Nama : Ny. L N
Umur : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah : Matungkas, Dusun IV
Status perkawinan : Janda
Tanggal MRS : 15 Maret 2018
No CatatanMedik : 00.42.24.49
TglPengkajian : 19 Maret 2018
DiagnosaMedik : CHF
2. PenanggungJawab
Nama : Ny. A
Umur : 34
Alamat : Matungkas Dusun IV
Hubungan dengan klien :Anak
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Klie nmengatakan merasa sesak pada dada
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan bahwa ia merasa sesak dan nyeri pada dada
P :Nyeri setelah beraktivitas
Q :Seperti ditekan tekan
R :Meluas di bagian dada
S:4
T :Timbul mendadak, dan berlangsung lama
c. Riwayat Penyakit dahulu :
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
d. RiwayatPenyakitKeluarga :
Klien mengatakan ibunya memiliki riwayat penyakit hipertensi.
C. KeadaanUmum
1) Keadaan Sakit : Cukup
Alat medic : IVFD 1 lineNacl 20 gtt/mnt dan Oksigen Nasal Kanul4 liter/m
GENOGRAM :
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meniggal
: Klien
3) Pola Eliminasi
- Sistem perkemihan: klien mengatakan tidak ada masalah pada saat BAK saat
dirumah maupun saat dirawat di rumah sakit, saat dilakukan pengkajian tidak
ada nyeri tekan pada abdomen
- Sistem pencernaan: klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari, tidak ada masalah,
konsistensi feses padat, warna kuning.
- Sistem integumen: tidak ada masalah
8) PolaPerandan HubungandenganSesama
Sebelum dirawat dirumah sakit klien selalu berinteraksi dengan anggota
keluarganya dan orang lain. Saat klien dirawat dirumah sakit klien biasa
berinteraksi dengan keluarga yang menjenguknya.
9) PolaReproduksi-Seksualitas
Tidak ada gangguan.Klien menopaus sejak usia 50 tahun
2) Mata
Bentuk mata simetriskiri + kanan, konjungtiv aanemis, bola mata bergerak
mengikuti jari pemeriksa,,
3) Telinga
Bentuk telinga simetris, dan bersih
4) Hidung
Keadaan hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cupinghidung, dapat
membedakan bau.Terpasang O2 4 liter
5) Gigi danMulut
Bentuk bibir simetris, mukos akeringtidak ada caries
6) Tenggorokan
Tidak ada kesulitan dalam menelan dan tidak ad atanda-tanda pembesaran kelejar
tiroid
7) Thoraks
Bentuk simetris.Frekuens ipernapasan : 30x/menit.
8) Jantung
Tidak terdapat peningkatan JVP, nadi 82 x/menit, tekanan darah100/70 mmHg,
bunyi jantung regular (S1 dan S2/tidakada suara tambahan)
9) Abdomen
Bentuk perut datar, tidak ada pembengkakan hepar, tidak ada pembesaran limfa
(spenomegali),dan tidaka dan nyeri tekan
11) Ekstremitas
Ekstremitas atas : Lengan klien dapat melakukan fleksi, ekstensi, rotasi,
abduksi,aduksi, reflekbisef ++, reflektrisep ++.
Ekstremitas bawah: Tidakada edema, bisafleksidanrotasikecualipada kaki
Sebelah kiri, ekstensi, reflek patella ++, reflekachiles ++, reflekbakinsky ++.
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi NilaiRujukan Satuan Hasil Graph
Leukosit 4000 – 10000 /uL 7100 -
Eritrosit 4.70 - 6.10 10˄6/uL 3.21
Hemoglobin 11.5 - 16.5 g/ dL 9.7
Hematokrit 37.0 - 47.0 % 30.1
Trombosit 150 – 450 10˄3/uL 309 -
MCH 27.0 – 35.0 pg 29.5 -
MCHC 30.0 – 40.0 g/ dL 32.6 -
MCV 80.0 – 100.0 fL 90.4 -
EKG
Terapi Medis:
NamaObat Dosis Frekuensi Cara Pemberian
Nitrocaf R 2,5 mg 12 jam Per Oral
Simvastatin 20 mg 24 jam Per Oral
Candesartan 8 mg 24 jam Per Oral
Ceftriaxone 2 gr 24 jam Intra Vena
N-Ace 600 mg 8 jam Per Oral
Lansoprazole 30 mg 12 jam Intra Vena
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Curah jantung menurun Ketidak efektifan pola
Klien mengeluh sesak ↓ nafas
nafas Suplay O2 tidak adequat
DO : ↓
Klien tampak lemah dan Sesak nafas (pola napas
sesak napas cepat dan tidak efektif)
dangkal
R : 30x/menit
Terpasang O2 4 liter
2 DS : Proses komplikasi Nyeri Akut
Klien mengeluh nyeri pada (peradangan)
daerah dada ↓
DO : NyeriAkut
Klien tampak meringis
Skala nyeri 4
Klien bergerak dengan
hati-hati