Вы находитесь на странице: 1из 5

1.

Deskripsi karakteristik konseli


1.1 identitas Lengkap
1) Nama pasien : Ny. T
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Umur : 83 tahun
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : Tidak sekolah
6) Alamat : RW 01 Pulasaren
7) No. telepon :-
8) Pekerjaan : Tidak bekerja
9) Kegiatan sekarang : Membantu anak
10) Nama orang terdekat : Bpk. Is
11) Orang yang tinggal terdekat : Anak
 Jumlah anak : L: 2 P: 1
 Jumlah cucu : L: 3 P: 5
 Jumlah cicit : L: 1 P: 3
12) Assesment dibuat tanggal : 13 Juli 2018
13) Pengirim pasien : Ibu Nuryati
Riwayat Penyakit Commented [a1]: Tanyain lagi ini dimasukin enggak?

Pasien mempunyai riwayat penyakit dahulu yaitu nyeri ulu hati dan di
rawat di rumah sakit sekitar 3 tahun yang lalu. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri
dada bagian kiri menjalar sampai lengan kiri dan kadang kedua lengannya. Pasien
juga mengeluhkan penglihatan yang buram, dan merasakan kesemutan di bagian
kedua kaki.

Hasil Penilaian Quisioner

1. ADL (Activity Daily Living)


Dari hasil ADL (Activity Daily Living) menurut indeks Barthel yang meliputi
makan, mandi, perawatan diri, berpakaian, buang air kecil, buang air besar,
penggunaan toilet, transfer, mobilitas, dan naik turun tangga, didapatkan hasil
mandiri dengan skor 20.
2. IADL (Instrumental Activity Daily Living) Commented [a2]: Skornya blom!
Dari hasi IADL (Instrumental Activity Daily Living) didapatkan hasil mandiri
dengan skor 1
3. MMSE (Mini Mental State Examination)
Dari hasil pemeriksaan MMSE (Mini Mental State Examination) dadapatkan skor
sebanyak 27 yang mana hasil tersebut menunjukkan tidak adanya gangguan
kognitif.

4. GDS (Geriatric Depression Scale)


Dair hasil pemeriksaan GDS (Geriatric Depression Scale) didapatkan skor
sebanyak 0 yang menunjukkan tidak adanya depresi.

5. IRS (Insomnia Rating Scale)


Dari hasil pemeriksaan IRS (Insomnia Rating Scale) didapatkan skor sebanyak
36 yang menunjukkan adanya insomnia berat.

1.2 Kondisi keluarga


Ny. T merupakan istri dari seorang ABRI yang memiliki 3 orang anak dengan
anak pertama seorang pengusaha, anak kedua seorang pedagang dan anak ketiga
bekerja sebagai pegawai negeri. Ny. T tinggal bersama anak kedua yang
merupakan seorang pedagang soto.
Untuk kehidupan sehari hari, Ny. T mendapatkan pensiunan karena ia
merupakan istri dari seorang ABRI. Selain itu, untuk kebutuhan rumah tangga
sehari hari, ditanggung oleh anak-anak beliau.
Dilihat dari sisi ekonomi, Ny. T tidak mengalami masalah (kekurangan).
Karena ia masih mandiri secara finansial yaitu dengan dana pensiunan yang ia
terima setiap bulan. Selain itu juga anak anak dari Ny. T secara ekonomi tidak
ada kekurangan, sehingga biaya kehidupan sehari hari Ny. T masih bisa
ditanggung oleh anak anaknya.
Setiap minggunya, anak anak Ny. T yang tinggal di Wilayah Cirebon selalu
mengunjungi Ny. T untuk sekedar bertemu dan menghabiskan waktu bersama.
Ia sangat menyayangi anak, cucu, dan cicitnya, ia mengatakan setiap kali ia
menerima uang pensiunan ia selalu menyisihkan uangnya untuk sekedar
membelikan seseuatu untuk cucu dan cicitnya.
1.3 Aktivitas keseharian konseli
Kegiatan sehari hari Ny. T yaitu memasak untuk membantu memmpersiapkan
dagangan dari anaknya. Setelah itu biasanya ia hanya menghabiskan waktu untuk
membersihkan rumah atau sekedar bersantai dan bercengkrama dengan tetangga
di warung dekat rumahnya. Sesekali ia pergi ke Pasar untuk membeli bahan
makanan, dan sebulan sekali ia biasanya pergi ke Bank untuk mengambil uang
pensiunannya.
Kegiatan lain yang biasanya ia lakukan yaitu mengunjungi rumah anaknya
agar tidak bosan dirumah, biasanya ia pergi menuju rumah anaknya sendirian
dengan menaiki kendaraan umum yaitu angkot. Ia mengatakan tidak ingin diantar
oleh anaknya karena ia merasa masih mampu dan tau jalan menuju rumah
anknya.
1.4 Masalah yang di Ekspresikan oleh Konseli
Pada Home Visit pertama konseli mengeluhkan beberapa hal yaitu :
1. Nyeri dada sebelah kiri dan menjalar ke lengan pada saat aktivitas. Keluhan
sudah dirasakan sejak sekitar 3 tahun lalu Commented [a3]: Belum terlalu yakin
2. Penglihatan buram berkabut sejak 3 tahun lalu
3. Kebas pada kaki dan tangan sejak 1 tahun lalu Commented [a4]: Lupa sejak kapan 
4. Sulit tidur sudah sejak lama sekali (6 tahun lalu) Commented [a5]: Ngarang aslina XD

Upaya yang dilakukan konseli maupun keluarga untuk keluhannya : Commented [a6]: Asumsinya segituu

1. Beristirahat sejenak apabila nyeri dada mulai terasa, dan sudah mencoba
memeriksakan diri ke puskesmas dan klinik namun dinyatakan tidak ada
kelainan
2. Melihat dengan lebih dekat dan berpegangan pada sesuatu dan meraba agar
lebih jelas
3. Belum memeriksakan mengenai keluhan kebas pada kaki dan tangan
2. Agar bbisa tidur biasanya konsesi menenangkan pikiran dan ber dzikir.

2. Konseptualisasi
1) Prespektif pendekatan konseling
Pendekatan konseling yang dilakukan yaitu dengan pendekatan
wawancara dan diskusi dua arah.
2) Fokus perhatian
Yang menjadi fokus perhatian oada konseli yaitu nyeri dada kiri dan
penglihatan rabun.
3) Peran konselor
Konselor berperan dalam menganalisa keluhan pasien dan berupaya untuk
mendiskusikan jalan keluar atau penyelesaian masalah terkait keluhan
pasien.
4) Indkator keberhasilan konseling
a) Konseli memahami megenai kondisi yang sedang dialami
b) Konseli mengenali tanda bahaya yang bisa terjadi terkait keluhan yang
diderita
c) Konseli mengetahui bagaimana cara menangani keluhan yang dialami
3. Proses konseling
1) Tahap pengembangan relasi
 Menyatakan salam pertemuan tanda pembukaan kegiatan dan
mengatur situasi supaya kondusif.
 Menjelaskan secara singkat tahap yang akan ditempuh.
 Menciptakan suasana perkenalan, menghangatan, dan pengakraban.
 Topik : Membahas mengenai Angina, katarak dan Insomnia
 Tujuan : untuk memberikan pengetahuan terkait keluhan pasien guna
meningkatkan taraf hidup pasien. Commented [a7]: Di edit lagi ditambahin yang tujuan
 Manfaat : agar pasien dan keluarga memahami apa yang harus untuk konselor dan konseli

dilakukan kedepannya.
2) Tahap transisi
Memelihara suasana konseling agar tetap focus pada tujuan dan
memfasilitasi terjadinya perubahan suasana interaksi anggota keluarga.
Konselor menanyakan kabar dan kondisi pasien serta menanyakan
kembali mengenai keluhan yang dideritanya.
3) Tahap inti
Konselor menjelaskan mengenai kemungkinan dari keluhan konseli yaitu
Angina, katarak dan insomnia. Konselor menjelaskan mulai dari gejala,
pengobatan sampai kondisi darurat terkait penyakit tersebut. Konselor
kemudian memberikan edukasi berupa apa saja yang bias dilakukan
untuk mengatasi keluhan keluhan tersebut. Adapun saran yang diberikan
oleh konselor adalah :
 Mengurangi aktivitas yang dapat memicu timulnya gejala seperti :
banyak beristirahat dan hindari kerja berat atau yang memakan
banyak tenaga ; konsumsi makanan sehat yang rendah kolesterol
serta gizi yang cukup.
 Memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang memiliki alat alat
yang memadai seperti Rumah Sakit untuk cek EKG, pemeriksaan
darah, dan juga Echocardiogram. Agar diagnose pasti dapat
ditegakkan dan penanganan lebih lanjut dapat segera dilakukan.
 Memeriksakan diri ke dokter mata terkait keluhan mata buram,
agar diagnose pasti bias ditegak dan penatalaksanaan lebih lanjut
dapat segera dilakukan
4) Tahap penutupan
 Memberi tanda kegiatan akan segera diakhiri.
 Merangkum proses dan hasil kegiatan konseling.
 Memberi kesempatan konseli untuk merefleksikan diri dan
bertanya apabila ada hal yang masih kurang jelas.
 Me review kembali hasil dari konseling degan menggunakan
kuesioner
 Hasil kuesioner : konseli memahami terkait keluhan yang
dirasakannya

Вам также может понравиться