Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pasien mempunyai riwayat penyakit dahulu yaitu nyeri ulu hati dan di
rawat di rumah sakit sekitar 3 tahun yang lalu. Saat ini pasien mengeluhkan nyeri
dada bagian kiri menjalar sampai lengan kiri dan kadang kedua lengannya. Pasien
juga mengeluhkan penglihatan yang buram, dan merasakan kesemutan di bagian
kedua kaki.
Upaya yang dilakukan konseli maupun keluarga untuk keluhannya : Commented [a6]: Asumsinya segituu
1. Beristirahat sejenak apabila nyeri dada mulai terasa, dan sudah mencoba
memeriksakan diri ke puskesmas dan klinik namun dinyatakan tidak ada
kelainan
2. Melihat dengan lebih dekat dan berpegangan pada sesuatu dan meraba agar
lebih jelas
3. Belum memeriksakan mengenai keluhan kebas pada kaki dan tangan
2. Agar bbisa tidur biasanya konsesi menenangkan pikiran dan ber dzikir.
2. Konseptualisasi
1) Prespektif pendekatan konseling
Pendekatan konseling yang dilakukan yaitu dengan pendekatan
wawancara dan diskusi dua arah.
2) Fokus perhatian
Yang menjadi fokus perhatian oada konseli yaitu nyeri dada kiri dan
penglihatan rabun.
3) Peran konselor
Konselor berperan dalam menganalisa keluhan pasien dan berupaya untuk
mendiskusikan jalan keluar atau penyelesaian masalah terkait keluhan
pasien.
4) Indkator keberhasilan konseling
a) Konseli memahami megenai kondisi yang sedang dialami
b) Konseli mengenali tanda bahaya yang bisa terjadi terkait keluhan yang
diderita
c) Konseli mengetahui bagaimana cara menangani keluhan yang dialami
3. Proses konseling
1) Tahap pengembangan relasi
Menyatakan salam pertemuan tanda pembukaan kegiatan dan
mengatur situasi supaya kondusif.
Menjelaskan secara singkat tahap yang akan ditempuh.
Menciptakan suasana perkenalan, menghangatan, dan pengakraban.
Topik : Membahas mengenai Angina, katarak dan Insomnia
Tujuan : untuk memberikan pengetahuan terkait keluhan pasien guna
meningkatkan taraf hidup pasien. Commented [a7]: Di edit lagi ditambahin yang tujuan
Manfaat : agar pasien dan keluarga memahami apa yang harus untuk konselor dan konseli
dilakukan kedepannya.
2) Tahap transisi
Memelihara suasana konseling agar tetap focus pada tujuan dan
memfasilitasi terjadinya perubahan suasana interaksi anggota keluarga.
Konselor menanyakan kabar dan kondisi pasien serta menanyakan
kembali mengenai keluhan yang dideritanya.
3) Tahap inti
Konselor menjelaskan mengenai kemungkinan dari keluhan konseli yaitu
Angina, katarak dan insomnia. Konselor menjelaskan mulai dari gejala,
pengobatan sampai kondisi darurat terkait penyakit tersebut. Konselor
kemudian memberikan edukasi berupa apa saja yang bias dilakukan
untuk mengatasi keluhan keluhan tersebut. Adapun saran yang diberikan
oleh konselor adalah :
Mengurangi aktivitas yang dapat memicu timulnya gejala seperti :
banyak beristirahat dan hindari kerja berat atau yang memakan
banyak tenaga ; konsumsi makanan sehat yang rendah kolesterol
serta gizi yang cukup.
Memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang memiliki alat alat
yang memadai seperti Rumah Sakit untuk cek EKG, pemeriksaan
darah, dan juga Echocardiogram. Agar diagnose pasti dapat
ditegakkan dan penanganan lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Memeriksakan diri ke dokter mata terkait keluhan mata buram,
agar diagnose pasti bias ditegak dan penatalaksanaan lebih lanjut
dapat segera dilakukan
4) Tahap penutupan
Memberi tanda kegiatan akan segera diakhiri.
Merangkum proses dan hasil kegiatan konseling.
Memberi kesempatan konseli untuk merefleksikan diri dan
bertanya apabila ada hal yang masih kurang jelas.
Me review kembali hasil dari konseling degan menggunakan
kuesioner
Hasil kuesioner : konseli memahami terkait keluhan yang
dirasakannya