Вы находитесь на странице: 1из 7

ARTIKEL TENTANG PENGATURAN DIET SEBAGAI BAGIAN PENTING DARI

MANAJEMEN DIABETES MELITUS

RIKI

PO.62.20.1.15.137

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANPALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN REGULER II

JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2018


A. Diet Diabetes Melitus
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif menahun
(kronis) yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi nilai normal karena tubuh
tidak mampu memanfaatkan glukosa darah. DM adalah penyakit menahun (kronis)
yang disebabkan karena kekurangan hormon insulin, baik relatif maupun absolut, atau
terdapat gangguan fungsi insulin. Defisiensi insulin ini disebabkan karena adanya
gangguan pada fungsi pankreas.
Penggunaan insulin untuk penderita DM dapat mencegah atau mengatasi
koma diabetik. Namun belakangan diketahui bahwa yang dapat dikurangi hanya
bahaya dan komplikasi diabetes akut. Komplikasi yang terjadi sebagai akibat sifat
menahun penyakit ini masih belum dapat ditanggulangi. Apabila penyakit ini
dibiarkan tidak terkendali, maka akan menimbulkan komplikasi-komplikasi yang
dapat berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan, amputasi, dan
mudah mengalami aterosklerosis (penebalan dan pengerasan pembuluh darah arteri).
Biaya perawatan DM sangat mahal, oleh karena itu diagnosis secara dini
adalah cara terbaik untuk mengendalikan penyakit kronis ini. DM yang terdiagnosis
secara dini sangat memudahkan perawatannya, bahkan kemungkinan hanya perlu
melakukan pengaturan makanan (diet) untuk menjaga jangan sampai terjadi kelebihan
atau kekurangan konsumsi energi dan zat gizi lain.
Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif, oleh karena itu menurut
teori tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penderita seperti sebelumnya
terserang penyakit ini. Tujuan umum pengobatan pada DM adalah memperpanjang
umur dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Oleh karena itu, pengobatan pada
DM meliputi:
1. pengaturan makanan (diet) dengan memperhatikan kebutuhan gizi penderita
untuk mengurangi tanda-tanda dan gejala klinik;
2. obat-obatatan hipoglikemia;
3. olah raga;
4. pendidikan/penyuluhan untuk penderita.

Terapi diet atau pengaturan makanan bagi penderita DM secara umum


bertujuan menjaga dan memelihara tingkat kesehatan optimal sehingga dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya. Pengaturan makanan pada penderita DM tipe I
(penderita mendapat insulin) terutama ditujukan untuk menyesuaikan waktu dan
jumlah makanan yang diberikan. Untuk penderita DM tipe II, pengaturan makanan
terutama untuk mengembalikan berat badan penderita ke berat badan ideal. Di
samping itu, pengaturan makanan pada kedua tipe juga untuk mencegah terjadinya
penyakit kardiovaskuler.

B. Pengaturan Makanan Pada Dm Tipe I


Waktu pemberian makanan untuk penderita yang medapat insulin jenis
intermediate atau long acting harus disesuaikan dengan waktu saat insulin bekerja.
Bila makanan terlambat diberikan, maka saat insulin bekerja, tidak ada makanan atau
makanan kurang dari seharusnya, sehingga terjadi hipoglikemia (kadar gula darah
kurang dari normal).Gejala-gejala hipoglikemia antara lain gemetar, berkeringat,
lelah, lapar, gampang tersinggung, bingung, detak jantung cepat sekali, pandangan
kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir, bahkan
bisa kejang-kejang atau pingsan. Sebaliknya bila makanan terlalu banyak, tidak sesuai
dengan jumlah insulin yang diberikan, maka akan terjadi hiperglikemia (kadar gula
darah lebih dari normal). Seringkali, menu makanan yang tepat dan waktu makan
yang teratur dapat mencegah problem-problem tersebut.
Untuk mengurangi resiko terjadinya kardiovaskuler, makanan untuk semua
penderita diabetes harus mempunyai kandungan lemak yang rendah. Kandungan
lemak tidak boleh lebih dari 30% dari total energi dengan perbandingan antara asam
lemak jenuh dan tak jenuh 1:1, dan kandungan kolesterol kurang dari 350 mg per hari.
Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi serat dalam jumlah yang
cukup. Serat dalam jumlah cukup akan menurunkan kecepatan absorpsi karbohidrat
serta menurunkan kadar lipid dalam serum, sehingga dapat menekan kenaikan kadar
gula darah setelah makan. Selain itu juga dapat menekan kenaikan kadar kolesterol
yang diekskresikan ke dalam usus dari empedu.

C. Pengaturan Makanan Pada Dm Tipe II


Pada penderita DM tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat
penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
diperlukan obat-obat hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin. Mayoritas
penderita DM tipe II mengalami obesitas, oleh karena itu tujuan utama dari
pengaturan makanan adalah menurunkan berat badan ke berat badan ideal. Untuk itu
penderita diberi diet rendah kalori atau rendah energi. Dengan diet rendah kalori, pada
umumnya keadaaan hiperglikemia dapat diperbaiki. Pada beberapa penderita,
pengurangan jumlah total energi waktu puasa dapat menormalkan kadar glukosa.
Penderita DM tipe II yang kurus tidak memerlukan pembatasan jumlah energi yang
ketat. Akan tetapi, semua penderita diabetes tipe II harus mengurangi lemak dan
kolesterol serta meningkatkan rasio asam lemak tak jenuh dengan asam lemak jenuh.

D. Prinsip, Tujuan, Dan Syarat Diet

Prinsip diet bagi penderita DM adalah mengurangi dan mengatur konsumsi


karbohidrat sehingga tidak m,enjadi beban bagi mekanisme pengaturan gula darah.
Anjuran porsi karbohidrat berkisar 60 – 70% dari total energi makanan dengan
anjuran penggunaan karbohidrat kompleks yang mengandung serat, terutama serat
yang bersifat larut (soluble dietary fibre) sebanyak 35 g per 1000 kkal.

Sedangkan tujuan diet (pengaturan makan) bagi penderita DM adalah:

1. memperbaiki kesehatan umum penderita;


2. memberikan jumlah energi yang cukup untuk memelihara berat badan
normal/ideal;
3. memberikan sejumlah zat gizi yang cukup untuk memelihara tingkat
kesehatan optimal dan aktivitas normal;
4. menormalkan pertumbuhan penderita yang masih dalam masa pertumbuhan;
5. mempertahankan kadar gula darah sekitar normal;
6. Merubah kadar gula dalam urin, dari positif menjadi negatif;
7. menekan timbulnya penyakit angiopati diabetik. Diet yang diberikan harus
menarik dan mudah diterima oleh penderita. Selain itu juga dimodifikasi
sesuai dengan keadaan penderita, misalnya sedang hamil, mepmpunyai
penyakit hati atau tuberkulosis paru, dll.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus


memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis


kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan
metabolik;
2. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakannya, yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi.
Makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi, dan digunakan jenis
karbohidrat kompleks/makanan yang berserat;
3. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi
(nilai cernanya tinggi);
4. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak
dikonsumsi;
5. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.

Bagi penderita DM terdapat mbeberapa jenis makanan yang harus dihindari, antara
lain:

1. Gula murni seperti yang terdapat pada gula pasir, gula merah, permen, coklat,
kue manis, cake, tarcis, dodol, selai/jam, jelly, sirup, soft drink, es krim, susu
kental manis, buah kalengan, buah yang diawetkan dengan gula, dendeng,
abon, sarden, dll.;
2. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental.

Sedangkan makanan yang dianjurkan adalah:

1. sumber karbohidrat kompleks, seperti beras, kentang, singkong, terigu,


tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie, bihun, roti, dan biskuit;
2. sayuran (terutama sayuran hijau), seperti bayam, kangkung, daun singkong,
dll.;
3. buah-buahan, menurut jumlah yang sudah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA

Asif Mohammad. 2014. The prevention and control the type-2 diabetes by changing lifestyle
health promotion and dietary pattern. United States : Journal of education and.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Diet Diabetes Mellitus. Jakarta

Gandy W, Madden, Holdsworth. 2012. Oxford Handbook of Nutrition and Dietetics. Jakarta.
Buku Kedokteran EGC.

PERKENI. 2011. Kosensus Pengendalian Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di


Indonesia 2011. Jakarta:PERKENI

Вам также может понравиться