Вы находитесь на странице: 1из 19

BAHASA JEPANG

DISUSUN OLEH

KELOMPOK

SUMATONA HITOBITO
NAMA ANGGOTA :

 ALVINO ALVA REZA ATURUT


 DESAK MADE ISRAWIDANI
 DEVIA AMANDA
 HANNI ULVIANTI
 FARENT CAESAR TANGKUNA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………. ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1

Latar belakang…………………………………………………………………………… 2

Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 3

Tujuan……………………………………………………………………………………….. 4

Manfaat…………………………………………………………………………………….. 5
KEBUDAYAAN TRADISIONAL

Seni pertunjukan tradisional yang masih berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara l0 ain kabuki, noh, kyogen dan
bunraku.

Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. Ciri khasnya
berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up
yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di
panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon
mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan
peranan sebagai wanita, adalah pria.
Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog
tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor
utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu
berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita
muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.

Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya.
Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.

Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan
dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai
tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.

Berbagai seni tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai
bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang
diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang
lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang
mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan
hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap alam.

Seni merangkai bunga Jepang (ikebana), yang mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian
bunga Budhis di masa awalnya.
Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah
karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan
ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.

Perayaan Hanami

Hanami (hana wo miru = melihat bunga) atau ohanami adalah tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga,
khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.
Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan- makan di bawah pohon sakura.

Rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakura untuk

bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang, dan lain-lain layaknya pesta kebun. Semuanya

bergembira. Ada kelompok keluarga, ada kelompok perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.

Menurut kisah sejarah, kebiasaan hanami dipengaruhi oleh raja-raja Cina yang gemar menanam pohon plum di

sekitar istana mereka. Di Jepang para bangsawanpun kemudian mulai menikmati bunga Ume (plum). Namun pada

abad ke-8 atau awalperiode Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser ke bunga sakura. Dikisahkan pula bahwa

Raja Saga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami di taman Shinsenendi Kyoto. Para

bangsawanpun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petani masa itu melakukannya dengan

mendaki gunung terdekat di awal musim semi untuk menikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa

membawa bekal untuk makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat
Jepang dan telah di terima sebagai salah satu kekhasan bangsanya. Khusus di daerah Kansai dan Jepang Barat,

tempat-tempat unggulan untuk ber-hanami adalah Arashiyama di Kyoto, Yoshino di Nara, taman disekitar

OsakaCastle dan Taman Shukugawa di Nishinomiya, Prefektur Hyogo.

Waktu bunga sakura bermekaran di pohonnya berbeda-beda dari satu daerah ke daerah lainnya, dimulai dari daerah

paling selatan. Tapi rata-rata mekar dari akhir Maret hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Dengan

demikian pesta memandang dan menikmati sakura juga berlainan waktunya dari satu daerah ke daerah lainnya.

Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura (sakurazensen). Prakiraan ini

dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami

di suatu tempat adalah ketika semua pohon sakura yang ada di tempat tersebut bunganya sudah mekar semua.

Namun akhir-akhir ini tradisi hanami membawa dampak negatif. Banyak orang Jepang yang mabuk dan angka

kecelakaan pun meningkat. Taman pun menjadi gunung sampah. Di saat hanami kelihatannya kesadaran tertib

buang sampah menjadi luntur. Sayang sekali. Tapi di sisi lain, hanami seperti sebuah `rehat` singkat dari striknya

hidup orang-orang Jepang. Hanami juga merupakan pembelajaran berharga bagi anak tentang alam dan tradisi.
kesenian Tradisional

Sejarah

Kesenian Jepang dipercaya berawal sejak jaman sebelum masehi. Orang-orang prasejarah Jepang
membuat tembikar Jomon (dinamakan dengan nama era di mana karya-karya itu diciptakan),
jenis gerabah dengan pola seperti tali, dihiasi dengan figur yang terbuat dari tanah liat, magatama
(manik-manik berbentuk koma) dan batu giok.Banyak karya seni yang terkait erat dengan agama
pada awalnya, tapi kemudian secara bertahap berkembang menjadi budaya populer. Kesenian ini
telah menjadi jenis hobi atau hiburan asyik yang dapat dinikmati oleh siapa saja.
Waka and Haiku

Waka (secara harfiah "lagu Jepang") adalah gaya puisi khusus bagi Jepang. Banyak waka yang
sangat halus dicatat dalam buku sejarah lama, dan berbagai metode ekspresi ditetapkan, dari puisi
kaum bangsawan hingga masyarakat umum. Dalam post-modernisme, Haiku, puisi 3-baris
dengan setiap baris masing-masing berisikan 5, 7 dan 5 karakter Jepang, dan termasuk Kigo
(sebuah kata atau frase yang terkait dengan musim tertentu), telah ditetapkan.
Taman-Taman di Jepang

Banyak taman yang dibuat secara artifisial untuk meniru alam ini dapat dilewati dan
dikagumi.unsur-unsur alam, seperti taman batu, tanaman dan kolam, serta elemen arsitektur,
secara hati-hati ditempatkan untuk menciptakan keseluruhan dunia.

Lacquerware (Perangkat yang dipernis)

Lacquerware adalah sebuah bentuk kerajinan di mana bahan seperti kayu dan kertas yang dilapisi
berbagai lapisan pernis dicetak dengan gambar. Berbagai gambar dibuat dengan cara diseting,
ditabur dan diukir dengan debu emas dan pigmen warna. Setiap daerah memiliki jenis kerajinan
pernis tradisional tersendiri.
Ukiyo-e

Ukiyo-e adalah sebuah jenis seni yang dikembangkan pada saat periode Edo. Nishiki-e, yang
merupakan cetakan balokan-kayu multi-warna, adalah bentuk paling populer dari Ukiyo-e. Isi
dari lukisan mencakup setiap genre, dari isu yang sedang populer pada saatnya, hingga potret
selebriti, karikatur lucu anjing dan kucing yang dipersonifikasikan, Bijin-ga (istilah umum untuk
gambar wanita cantik), dan lukisan pemandangan.

 Kategori

Seni Tradisional Lainnya

 Jenis Artikel

Ensiklopedia Wisata Jepang

*Informasi pada saat artikel dimuat.


Bagikan artikel ini.

Artikel yang berhubungan


Keindahan Abadi Bonsai

Mendalami

Artikel Terbaru
Lihat Lebih Lanjut


Tokyo, Tsukiji | Informasi dan Peta Wisata Sekitar Stasiun Tsukiji

Promo

Infomasi Wisata & Peta Daerah Sekitar Stasiun Tokyo

Mendalami

Tokyo, Shibuya |Peta dan Informasi Wisata Sekitar Stasiun Shibuya


Wajib Dilihat


Tokyo, Harajuku | Peta Area dan Informasi Wisata Sekitar Stasiun Harajuku

Wajib Dilihat

 Tentang LIVE JAPAN


 Syarat Penggunaan
 Kebijakan Privasi
 Bantuan
 Hubungi kami

 Facebook
 Twitter
 YouTube
 Instagram

 WeChat
 Weibo
 Pinterest

Copyright© Tokyo Metro Co., Ltd, TOKYU CORPORATION, and Gurunavi, Inc.
Artikel Terbaru

Lihat Lebih Lanjut

Tokyo, Tsukiji | Informasi dan Peta Wisata Sekitar Stasiun Tsukiji

Promo

Вам также может понравиться