Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengusul:
Sumilir, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI
JAKARTA 2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian/Kajian : Penyusunan Strategi Pengembangan Pariwisata
Menuju Peningkatan Pendapatan Daerah Kota Depok Provinsi Jawa Barat
2. Peneliti :
a. Nama : Sumilir, SE, MM
b. Pangkat/Golongan : Pembina – IV/A
c. Jabatan Akademik : Asisten Ahli
PENDAHULUAN
Kotamadya Depok sebagai salah satu daerah otonom baru yang dibentuk pada tanggal 27
April 1999 berdasarkan Undang Undang nomor 15 tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya
Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon berkepentingan untuk
meningkatkan pendapatan daerahnya agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan terutama bagi peningkatan pendapatan/kesejahteraan rakyatnya.
Salah satu pos sumber pendapatan daerah yang berbasis potensi lokal dan relatif permanen
adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri atas: pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD. Dengan demikian maka
salah satu cara strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah sekaligus kemampuan
keuangan daerah dalam jangka panjang adalah dengan meningkatkan PAD.
Data BPS Kota Depok menunjukkan bahwa pendapatan daerah kota Depok tahun 2007,
2008, dan 2009 masing-masing sebesar Rp 749,3463 miliar, Rp 843,7749 miliar, dan Rp
918,8944 miliar dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 10,75% per tahun. Pada periode yang
sama, proporsi PAD dari total pendapatan daerah tersebut masing-masing sebesar 10,07% (Rp
75,4574 miliar), 11,51% (Rp 97,1400 miliar) dan 10,54% (Rp 96,8892 miliar) atau proporsi rata-
rata sebesar 10,70%.
Salah satu sektor yang diharapkan dapat menghasilkan PAD adalah sektor pariwisata,
yang menghasilkan pendapatan antara lain berupa pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan,
retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa, dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga
(Undang Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah).
Dilihat dari ketersediaan obyek/daya tarik wisata maupun potensi wisata lainnya, di
kota Depok dewasa ini terdapat lebih dari 20 (dua puluh) Situ (danau kecil) yang tersebar
hampir di seluruh kecamatan, sejumlah taman rekreasi, kolam/gelanggang renang, padang golf,
gelanggang permainan/ketangkasan, serta pengusahaan obyek/daya tarik wisata lainnya.
Selain itu, di kota Depok juga terdapat sejumlah obyek-obyek non wisata yang di dalam
Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok nomor 12 tahun 2001 (lembaran Daerah Kota Depok
tahun 2001 nomor 45) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok tahun 2000-2010
dikenal dengan “Kawasan Tertentu” yang meliputi: kawasan Brimob Kelapa Dua, kawasan
Divisi Kostrad Cilodong, kawasan Radar AURI, kawasan Studio Alam TVRI, Kawasan Depo
KRL Depok, kawasan P3B PLN Gandul, dan kawasan Pemancar RRI, yang bisa dikemas
menjadi destinasi/obyek untuk jenis-jenis wisata tertentu sesuai karakteristik masing-masing
obyek.
Dari sisi ketersediaan usaha jasa pariwisata maupun sarana pariwisata, di kota Depok
juga terdapat sejumlah usaha biro dan agen perjalanan wisata, hotel bintang dan melati,
motel/losmen/penginapan, restoran/bakery, angkutan wisata, dan lainnya.
Dilihat dari kebutuhan akan pariwisata, Kota Depok yang memiliki jumlah penduduk
1.536.980 jiwa pada tahun 2009 dan 1.736.565 jiwa pada tahun 2010 ini merupakan pasar
potensial bagi berbagai usaha pariwisata. Lebih-lebih dengan sifat sebagian penduduk Depok
yang merupakan penduduk komuter sekaligus penduduk urban, tentu sangat membutuhkan jasa
layanan pariwisata yang perlu dipenuhi terutama pada hari-hari libur maupun di saat ada waktu
luang.
Agar obyek-obyek/daya tarik wisata, usaha jasa pariwisata dan sarana pariwisata serta
berbagai sumber daya pariwisata lainnya dapat disinergikan bagi peningkatan pendapatan daerah
melalui peningkatan PAD sektor pariwisata kiranya diperlukan pengembangan pariwisata di kota
Depok. Penelitian/kajian ini dilakukan untuk menyusun rancangan strategi bagi pengembangan
pariwisata kota Depok yang diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi Pemerintah Kota
Depok.
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
“Perlu disusunnya Strategi bagi Pengembangan Pariwisata Kota Depok Provinsi Jawa
Barat”
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut definisi yang luas, pariwisata adalah perjalanan dari satu rempat ke tempat
lain yang bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha untuk
mencari keseimbangan/keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam, dan ilmu (H. Kodhyat dalam Spillane :1987 ; hal 21).
Dilihat dari aspek motif yang mendorongnya, pariwisata dapat dibagi dalam jenis-jenis
sebagai berikut:
Industri wisata memiliki sifat-sifat yang khusus yaitu (Spillane : 1987 : hal 87-88) :
1. Produk wisata tidak dapat dipindahkan, sehingga langganan yang harus mengunjungi ;
2. Produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang sama, sehingga kegiatan produksi baru
terjadi bila ada langganan yang sedang menggunakan jasa tersebut;
3. Memiliki berbagai ragam bentuk, karena pariwisata merupakan suatu jasa;
4. Langganan tidak dapat mencicipi/menguji produk itu sebelumnya, yang dapat dilihat
hanya brosur-brosur/gambar-gambar dan sebagainya;
5. Memiliki risiko usaha yang besar karena disatu sisi memerlukan investasi yang besar
sedang disisi lain permintaan produk wisata sangat peka terhadap perubahan ekonomi,
politik, sikap masyarakat dan sebagainya.
Agar pengembangan pariwisata pada suatu daerah dapat berhasil, maka diperlukan
ketersediaan secara memadai atas fasilitas sebagai berikut:
1. Fasilitas Angkutan, baik darat, laut/air maupun udara.
2. Fasilitas akomodasi seperti hotel, homestay, tempat-tempat berkemah, restoran, kolam
renang dsb.
3. Fasilitas pelayanan sosial yang meliputi keamanan umum, pencegahan / penanggulangan
kebakaran, pelayanan kesehatan / pengobatan
4. Fasilitas pelayanan umum seperti air, listrik, telpon, pembuangan air, Televisi/radio dan
sebagainya
Paduan Pengolahan Produk meliputi keseluruhan jenis-jenis jasa dan sarana dari
obyek-obyek wisata yang perlu diketahui pelanggan. Ketersediaan jasa dan sarana wisata
tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat memuaskan konsumen. Hal ini
terkait dengan masalah pemeliharaan warisan budaya, pemeliharaan lingkungan alam dan
peninggalan sejarah.
Paduan Proses Penyebaran mencakup proses pengangkutan melalui darat, laut, dan
udara yang melibatkan perusahaan angkutan darat, biro perjalanan, tour operator, perusahaan
perkapalan dan perusahaan penerbangan, guna membawa pelanggan kepada produknya.
Paduan jasa pelayanan tersebut diharapkan dapat memuaskan pelanggan dan menghasilkan
Image (kesan) yang baik sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak lagi melalui
“Promosi” mereka.
Pemerintah Pusat berwenang antara lain: menyusun dan menetapkan rencana induk
pembangunan kepariwisataan nasional; menetapkan daya tarik wisata dan destinasi
pariwisata nasional; melakukan dan memfasilitasi promosi pariwisata nasional; dsb.
Pemerintah Provinsi berwenang antara lain: menyusun dan menetapkan rencana induk
pembangunan kepariwisataan provinsi; menetapkan daya tarik wisata dan destinasi
pariwisata provinsi; memfasilitasi promosi destinasi pariwisata dan produk pariwisata
yang berada di wilayahnya; dsb. Pemerintah Kabupaten/Kota berwenang antara lain:
menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan kepariwisataan kabupaten/kota;
menetapkan daya tarik wisata dan destinasi pariwisata kabupaten/kota; memfasilitasi dan
melakukan promosi destinasi pariwisata dan produk pariwisata yang berada di
wilayahnya; memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru; menyelenggarakan
pelatihan dan penelitian kepariwisataan dalam lingkup kabupaten/kota; dsb.
Pelatihan SDM Pariwisata (pasal 52), Standarisasi dan Sertifikasi SDM & Usaha
Pariwisata (pasal 53 s.d 55)
Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pelatihan SDM Pariwisata sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Tenaga kerja di bidang kepariwisataan
memiliki standar kompetensi yang dilakukan melalui uji/sertifikasi kompetensi oleh
lembaga sertifikasi profesi yang telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Standar kompetensi tersebut
disusun bersama-sama oleh instansi pemerintah di bidang pariwisata, asosiasi pariwisata,
pengusaha, dan akademisi. Produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata
memiliki standar usaha yang dilakukan melalui sertifikasi usaha oleh lembaga mandiri
yang berwenang sesuai ketentuan pearturan perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan Undang Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, beberapa sumber pendapatan daerah kabupaten/kota yang berasal dari
sektor pariwisata adalah: pajak hotel (pasal 2, 32-36), pajak restoran (pasal 2, 37-41), pajak
hiburan (pasal 2, 42-46), retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa (pasal 127, 133),
dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga (pasal 127, 136).
BAB IV
A. TUJUAN
B. MANFAAT
1. Menjadi salah satu bahan masukan/pertimbangan bagi Pemerintah Kota Depok dalam
2. Menjadi salah satu wacana diskusi bagi sivitas akademika UPNVJ dalam rangka
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian/kajian ini bersifat diskriptif, kualitatif, dan eksploratif dengan obyek
penelitian/kajian Sektor Pariwisata di Kota Depok. Dilihat kategorinya, penelitian ini
termasuk dalam kategori II (Pemecahan Masalah Pembangunan).
Data tersebut diharapkan dapat diperoleh terutama dari Pemerintah Kota Depok
khususnya Disporaparsenibud dan kelembagaan pariwisata di kota Depok serta sumber –
sumber lainnya
1) Melakukan identifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kota Depok
di sektor pariwisata
2) Melakukan identifikasi faktor-faktor peluang dan tantangan yang dihadapi kota Depok
di sektor pariwisata
3) Melakukan analisis berdasarkan identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan tersebut
4) Melakukan penyusunan/perumusan rancangan strategi bagi pengembangan pariwisata
di kota Depok
BAB VI
JADUAL KEGIATAN
Dihitung sejak tanggal penandatanganan Kontrak atau Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian
(SPPP), penelitian/kajian ini direncanakan selama 5 (lima) bulan dengan perincian kegiatan dan waktu
pelaksanaan seperti tertera pada tabel berikut:
0 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PERSIAPAN PENEL:
b. Presentasi Proposal
c. Perbaikan Proposal
e. Penerbitan Sprin PP
x
f. Penandatanganan SP3
2 PELAKS. PENEL.:
c. Perbaikan x x x
Lap.Hasil.Penelitian
d. Perbaikan Draft Artikel x x x
Ilmiah
e. Pengesahan Lap. Hsl x
Penelitian
f. Penggandaan Lap.Hsl. x x
Penelitian
g. Penyerahan-II Lap. Hsl. x
Penelitian
h. Selesai
BAB VII
PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti:
Nama : Sumilir, SE, MM
Fakultas : Ekonomi
Penelitian/kajian ini diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam juta
rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
Darwin (2010). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Pertama. Penerbit Mitra Wacana Media
, Jakarta.
Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Depok (-------). Profil Investasi
Pariwisata Kota Depok.
Sriyamto, dkk (2002). Bunga Rampai Kota Depok, Penerbit Pandu Karya, Depok
Spillane, James J. (1987) Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Tim BPS Kota Depok dan Bappeda Kota Depok (2007). Kota Depok Dalam Angka 2007. BPS
Kota Depok-Depok
Tim BPS Kota Depok dan Bappeda Kota Depok (2008). Kota Depok Dalam Angka 2008. BPS
Kota Depok-Depok
Tim BPS Kota Depok dan Bappeda Kota Depok (2009). Kota Depok Dalam Angka 2009. BPS
Kota Depok-Depok
Tim BPS Kota Depok dan Bappeda Kota Depok (2010). Kota Depok Dalam Angka 2010. BPS
Kota Depok-Depok
Tim Penulis Pokja Wartawan Depok (2005). Depok Merajut Asa Membangun Kota Penerbit Pokja
Wartawan Depok, Depok.
Tim Penyusun (2006). Informasi Pelayanan Publik Pemerintah Kota Depok. Bagian Infokom
Pemkot Depok. Depok.
Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.
Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
LAMPIRAN PROPOSAL:
Nama : Sumilir
Artikel Ilmiah yang diterbitkan : Ada (antara lain tahun 2003, 2004, 2005, 2008)
Peneliti,
Sumilir