Вы находитесь на странице: 1из 3

Model Penentuan Harga Aset-Kapital (CAPM-capital asset Pricing Model) adalah model

keseimbangan yang menjelaskan alasan bahwa sekuritas yang berbeda memiliki return yang
diharapkan yang berbeda pula. Secara khusus, model ekonomi penetapan harga sekuritas ini
memiliki return yang diharapkan yang berbeda memiliki beta yang berbeda. Terdapat model
alternatif untuk penentuan harga aset yang dikembangkan oleh Stephen Ross yang disebut Teori
Penentuan Harga Arbitrse (Arbitrage Pricing Theory –APT) yang dalam beberapa hal tidak serumit
CAPM.

CAPM memerlukan banyak asumsi, termasuk asumsi yang dibuat oleh Harry markowitz saat dia
menembangkan model dasar nilai tengah-varians (mean-variancemodel). Sebagai contoh, tiap
investor diasumsikan memilih portofolio optimalnya dengan menggunakan kurva indiferensi yang
didasarkan pada return yang diharapkan dan simpangan baku portofolio. Sebaliknya, APT
memerlukan lebih sedikit asumsi. Asumsi utama APT adalah setiap investor, yang meiliki peluang
untuk meningkatkan return portofolionya tanpa meningkatkan risikonya, akan memanfaatkan
peluang itu. Mekanisme pelaksanaannya melibatkan penggunaan portofolio arbitrase.

MODEL-MODEL FAKTOR

Teori penentuan harga arbitrase dimulai dengan membuat asumsi bahwa return sekuritas
berhubungan dengan sejumlah faktor yang baik jumlah mapupun jenisnya belum diketahui. Untuk
memudahkan penjelasan, bayangkan bahwa hanya terdapat satu faktor dan faktor itu adalah tingkat
produksi industri yang diramalkan. Pada situasi ini, return sekuritas berhubugan dengan model satu
faktor berikut:

ri = ai + biF1+ ei

dengan

ri = rate of return sekuritas i,

ai = faktor nol

Fi = nilai faktor, yang untuk contoh ini adalah ramalan tingkat pertumbuhan produksi undustri.

Ei = random error term

Pada persamaan ini, bi disebutkan sensitivitas sekuritas i terhadap faktor, (juga disebutkan sebagai
loading faktor sekuritas i atau atribut sekuritas i.)

Bayangkan bahwa seorang investor memiliki tiga saham dan nilai pasar masing-masing sahamnya
saat ini adalah $4.000.000. pada kasus ini modal investor yang saat ini dapat diinvestasikan, W0,
adalah $12.000.000. semua pihak meyakini bahwa ketiga saham ini memiliki return yang diharapkan
dan senstivitas sebagai berikut:
I ri bi

Saham 1 15% 0,9

Saham 2 21 3,0

Saham 3 12 1.8

Apakah return yang diharapkan dan faktor senstivitas tersebut menunjukan situasi keseimbangan?
Jika tidak, apa yang akan terjadi pada harga saham dan return yang diharapkan untuk memcapai
keseimbangan?

Prinsip Arbitrase

Beberapa tahun terakhir ini, konvensi kartu baseball telah semakin marak. Para kolektor berkumpul
untuk mempertukarkan kartu baseball satu sama lain pada harga yang dinegosiasikan. Misalkan
Nona A hadir pada konvensi tersebut dan bertemu dengan S yang menawarkan kartu rookie Mickey
Mantel 1951 seharga $400. Setelah mengitari konvensi, Nona A mendapati B yang menawar $500
untuk kartu yang sama. Mengetahui peluang memperoleh laba tersebut, Nona A setuju untuk
menjual kartu yang sama ke B, yang kemudian memberikan $500 secara tunai. Dengan segera Nona
A menemui S dan membayarkan $400, segera setelah menerima kartunya, Nona A kembali menemui
B dan memberikan kartu tersebut. Nona A mengantungi Keuntungan $100 dari dua transaksi dan
kembali mengitari konvensi untuk mencari peluang lain. Nona A telah menggunakan salah satu
bentuk arbitrase.

Arbitrase (arbitrage) adalah proses memperoleh laba tanpa risiko dengan memanfaatkan peluang
perbedaan harga aset atau sekuritas fisik yang sama. Sebagai taktik investasi yang digunakan secara
laus, arbitrase biasanya meliputi penjualan sekuritas pada harga relatif tinggi dan kemudian membeli
sekuritas yang sama (atau berfungsi sama) pada harga yang relatif lebih rendah.

Aktivitas arbitrase merupakan elemen yang menentukan pada pasr sekuritas yang modern dan
efisien. Karena secara definisi laba arbitrase tidak berisiko, semua investor mempunyai insentif
untuk memanfaatkan peluang tersebut jika mereka mengetahuinya. Dapat dipastikan bahwa
beberapa investor memiliki sumber daya dan kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan
arbitrase dibandingkan dengan investor lainnya. Namun untuk mengeksploitasi situasi arbitrase dan
menghapus peluang laba yang ada, diperlukan relatif sedikit investor aktif, yaitu memalui tindakan
jual beli yang mereka lakukan.

Sifat dasar arbitrase tampak jelas ketika membahas perbedaan harga sekuritas individual. Namun
peluang-peluang yang “mirip arbitrase” dapat melibatkan sekuritas atau portofolio yang “serupa”
keserupaan tersebut dapat didefinisikan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang menarik adalah
keterpaparanya terhadap faktor tampak nyata yang mempengaruhi harga sekuritas.

Suatu model faktor menyimpulkan bahwa sekuritas dengan sensitivitas faktor yang sama akan
berperilaku sama kecuali terhadap risiko nonfaktor. Oleh karena itu, sekuritas atau portofolio
dengan sensitivitas faktor yang sama seharusnya menawarkan return yang diharapkan yang sama.
Jika tidak, maka muncul peluang “mirip arbitrase” investor akan memanfaatkan peluang ini yang
kemudian akan menyebabkan hilangnya peluang tersebut. Itulah penalaran penting yang mendasari
teori arbitrase harga.

Вам также может понравиться