Вы находитесь на странице: 1из 29

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

CA KULIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel
kulit yangtidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu
menyebar ke bagian tubuhyang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka
kanker kulit juga bermacam-macamsesuai dengan jenis sel yang terkena.Akan tetapi
yang paling sering terdapat adalah karsinomasel basal (KSB), karsinoma sel
skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM).Karsinomasel basal dan karsinoma sel
skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma.
Penyebab sebenarnya kanker kulit tidak diketahui secara pasti, namun faktor
lingkungan dan sinar UV serta kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor
utama penyebab kanker kulit.Angka kejadian kanker kulit lebih banyak terdapat pada
orang dengan pola hidup yang tidak bersih dan sering terpajan sinar matahari.
Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di
Amerika Serikat,dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus.
Diantara beberapa jenis kanker di Indonesia, saat ini kanker kulit merupakan salah
satu jenis kanker yang menunjukkan angka kejadian yang meningkat dari tahun ke
tahun. Prevalensi kejadian kanker kulit pada tahun 2008 diperkirakan dibawah 5.000
kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 ± 80% dari semua kanker kulit non
malenoma.Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari
semua kanker kulit non malenoma, namun lebih bermakna karena kemampuan
metastasinya.
Tingginya insidensi kanker kulit membuat penulis tertarik untuk membahas
tentang kanker kulit.Selain itu penulis juga berkeinginan membahas tentang peran
perawat dalam kasus kanker kulit.

B. Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dari tujuan, maka penulis membatasi
masalah pada:

1. Apa yang dimaksud dengan kanker kulit?


2. Apa etiologi dari kanker kulit?
3. Bagaimana manifestasi klinis kanker kulit?
4. Apa saja klasifikasi kanker kulit dan manifistasi klinisnya?
5. Bagaimana penatalaksanaan kanker kulit secara medis dan keperawatan?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan kanker kulit ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai proses pembelajaran
mahasiswa dalam memahami penyakit kulit khusunya kanker kulit serta prenatal
ksanaannya. Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami
defenisi, etiologi, manifestasi klinis, klassifikasi, penatalaksanaan medis dan
keperawatan serta asuhan keperawatan kanker kulit.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit
yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke
bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit
juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling
sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan
melanoma maligna (MM). (Ajoemedi soemardi, 2006)
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti dari kanker kulit belum ditemukan secara pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang dapat menyebabkan timbulnya kanker kulit yaitu :

1. Paparan Sinar Ultraviolet (UV)


Penyebab yang paling sering adalah paparan sinar UV baik dari matahari maupun
dari sumber yang lain. Lama paparan, intensitas sinar UV, serta ada tidaknya
pelindung kulit baik dengan pakaian atau krim anti matahari, semuanya
berpengaruh terhadap terjadinya kanker kulit.
2. Kulit Putih
Orang yang memiliki kulit putih lebih rentan terkena kanker kulit daripada orang
yang memiliki kulit lebih gelap.Hal ini dikarenakan jumlah pigmen melanin pada
orang kulit putih lebih sedikit. Kadar melanin yang tinggi bisa melindungi kulit
dari paparan berbahaya sinar matahari, sehingga mengurangi risiko terkena kanker
kulit. Namun, orang-orang yang memiliki kulit gelap juga bisa terkena kanker
kulit meskipun jumlahnya cenderung lebih kecil.
3. Paparan Karsinogen
Bahan kimia tertentu seperti arsenik, nikotin, tar, dan minyak diyakini dapat
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.Namun, dalam banyak kasus paparan
dalam jangka panjanglah yang biasanya menyebabkan kanker kulit.Gen pembawa
kanker atau tumor sudah dimiliki hampir seluruh orang sejak lahir. Namun dengan
‘bantuan’ zat atau bahan karsinogen terjadi mutasi sel dan menimbulkan kanker
atau tumor. Akhir-akhir ini, para peneliti di University of Pittsburg Cancer
Institute di Amerika telah memukan virus-virus yang dapat menyebabkan kanker
kulit diantaranya adalah human papilloma virus/ HPV (Isselbacher, et al, 2002).
4. Genetik/Faktor Keturunan
Susunan genetik dalam keluarga bisa berpengaruh juga terhadap munculnya
kanker kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena kanker kulit, maka
risiko terkena kanker kulit pada anggota keluarga yang lain juga akan meningkat.
C. MANIFESTASI KLINIS
Gejala-gejala yang sering muncul akibat kanker kulit antara lain :
1. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin,permukaannya mengkilap,
tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin membesar.
Apabila diraba, benjolan terasa keras kenyal.Kadang –kadang benjolan menjadi
hitam atau kebiruan, bagian tengah mencekung dan tertutup kerak atau keropeng
yang mudah berdarah dila dangkat.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah
berdarah bila disentuh.
3. Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah
berdarah.Tahi lalat ini bertambah besar dan kadang-kadang di sektarnya timbul
bintik-bintik.
4. Koreng atau borok dan luka yang tidak mau sembuh
Koreng dan luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati,
koreng ini pinggirnya meninggi dan teraba keras serta mudah berdarah, adanya
koreng karena terjadi benturan, bekas luka ang sudah lama atau terinfeksi.
5. Bercak kecoklatan pada orang tua
Bercak ini banyak ditemukan pada muka dan lengan, bercak ini makin lama
permukaannya makin kasar,bergerigi,tetapi tidak rapuh,tidak gatal, dan tidak
sakit.
6. Bercak hitam ysng menebal pada telapak kaki dan tangan
Bercak ini ditemukan pada kulit yang berwarna pucat seperti ditelapak kaki dan
telapak tangan. Bercak ini mula-mula dangkal, berwarna hitam keabuan,batas
kabur,tepi tidak teraba, tidak sakit maupun gatal. Kemudian bercak cepat berubah
menjadi lebih hitam, menonjol diatas permukaan kulit , dan tumbuh ke dalam
kulit serta mudah berdarah (Dalimartha, 2005).
D. PATOFISIOLOGI
Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker
kulit itu ada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya diawali dari
sebuah bentol atau tompel di bagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya
merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut
akan merusak jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan
pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi
penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suatu benjolan. Kanker kulit ini
sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organ lainnya di dalam tubuh.
Untuk mengatasi hal ini, pengobatan konvensional dan terapi biologis bekerjasama
untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Penyakit kanker kulit berbeda dengan penyakit lain, penyakit kanker kulit atau
penyakit kulit dapat dilihat langsung dengan mata pemeriksa. Metode pemeriksaannya
dapat dilakukan dengan cara melakukan anamnesis riwayat penyakit. Dan dengan
cara melakukan penyayatan mole yang kemudian diamati dibawah Mikroskop. Dan
dapat juga dilakukan diangnosis dengan laser. Dapat menanggkap gambar tiga
dimensi dari perubahan kimia dan struktur yang telah berlangsung dibawah
permukaan kulit manusia. Melihat kelainan kulit yang menonjol pada ukurannya lebih
besar dari 2,5 cm.
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan yaitu pembedahan, kemoterapi dan
terapi biologis.
a. Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan
normal sekitarnya untuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut.
Satu margin 1-2 cm sekeliling melanoma dipertimbangkan secara adekuat
untuk melanoma dengan ketebalan kurang dari 3mm. lesi-lesi dengan
kedalaman lebih dari 1mm tetapi kurang dari 3mm ditangani melalui
pembedahan dengan kesembuhan kira-kira 70-80%.
Lesi dalam lebih dari 3mm kemungkinan akan mengalami kekambuhan sekitar
40-50%. Batas-batas reseksi sekeliling melanoma yang dalam ini biasanya
direkomendasikan menjadi paling sdikit 2-3cm.
Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya. Dengan penggunaan energi
sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, tau sumber-sumber radiasi lainnya untuk
menghancurkan atau membunuh sel-sel melanoma.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung ada lesi. Agen-agen
yang digunakan meliputi 5-fluorourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling
umum digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin ( DTIC), dan
sisplatin. Cara yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara
sistemik. Saat ini, kemoterapi sistemik belum apat membuktikan efektivitasnya
dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase dini.
Tapi biasanya digunakan pada orang pada penyakit yang menyebar secara luas.

3. Terapi biologis
terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara
tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk umum dari bioterapi dibawah
penyelidikan untuk melanoma meliputi paksin, injeksi bskterium yang diketahui
sebagai BSG (basilus calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin,
dan antibiotic monoclonal. Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang
diradiasi dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis
system imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan
kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG
mempengaruhi stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari
sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal. Diharapkan bahwa bahwa injeksi
BSG secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat
menyebabkan regresi lesi.
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi dan
kedalaman), sifat-sifat yang invasif atau tidak anvasif dan ada tidaknya kelenjar
limfe yang mengalami metastase, tindakannya adalah:
o Eksisi bedah : tujuannya untuk mengangkat keseluruhan tumor
o Pembedahan mikrografik moh : merupakan metode untuk mengangkat lesi kulit
yang malignan.
o Bedah elektro : merupakan tekhnik penghancuran atau penghilangan jaringan
dengan menggunakan energi listrik.
o Bedah beku : tujuannya menghancurkan tumor dengan cara dee freezing (alat
jarumtermokopel). Dilakukan setelah dikemoterapi.
o Terapi radiasi : terapi ini sering dilakukan untuk kanker keloak mata, ujung
hidung dan daerah didekat struktur yang vital.
b. Penatalaksanaan Perawat
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, eran perawat
adalah:
 Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
 Pemberian analgetik yang tepat.
 Meredakan ansietas
 Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.

8. KOMPLIKASI
Kecacaan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada wajah yang
membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti halnya ada
melanoma. Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali
bila reseksi pembedahan masih mungkin di lakukan.
Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri berat dan
mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.

9. PENGKAJIAN
a. Aktivitas Istirahat
Tanda : Keterbatasan mobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena (mungkin segera
karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan graft kulit).
b. Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas), takikardia (respon
stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian luar yang tidak teratur
c. Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
d. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada area lesi yang
di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit)
e. Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna nodul
(biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat meningkat/berubah
secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan berulselasi.
f. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala : Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas pemeliharaan/perwatan rumah.

10. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri berhubngan dengan kompresi/destruksi jaringan saraf.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hipermetabolik berkenaan
dengan karsinoma.
3. Ansietas berhubungan degan krisis situasi (karsinoma).
4. Resiko gangguan integritas kulit ditandai dengan perubahan status nutrisi.
5. Resiko terjadinya infeksi ditandai dengan imunosupresi.

11. INTERVENSI DAN RASIONAL

1. Nyeri berhubungan dengan kompresi/destruksi jaringan saraf.

Tujuan yang diharapkan :


 Melaporkan penghilangan nyeri yang maksimal.
 Mendemonstrasikan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi
untuk situasi individu.

Intervensi :

a. Mandiri :
 Tentukan riwayat nyeri misal; lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan
intensitas(skala 0-10 dan tindakan penghilang yang digunakan.
Rasional:
Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau
keefektifan intervensi. Pengalaman nyeri adalah individual yang digabungkan
dengan baik respon fisik dan emosional.
 Berikan tindakan kenyamanan dasar missal; reposisi, gosokan punggung dan
aktivitas hiburan seperyi televisi.
Rasional:
Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian.
 Evaluasi atau sadari terapi tertentu misalnya; pembedahan, radiasi,
kemoterapi, bioterapi. Ajarkan pasien atau orang terdekat apa yang
diharapkan.
Rasional:
Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum misalnya nyeri insisi, kulit
terbakar, nyeri punggung bawah, sakit kepala. Tergantung pada prosedur agen
yang digunakan.

b. Kolaborasi:

 Kembangkan rencana manegement nyeri dengan pasien dan dokter.


Rasional:
rencana terorganisasi mengembangkan untuk kesempatan kontrol nyeri
terutama dengan nyeri kronis, pasien atau orang terdekat harus aktif menjadi
partisipan dalam management nyeri di rumah.
 Berikan analgesik sesuai indikasi misal; brompton’s cock-tail, morfin,
metadon atau campuran narkotik IV khusus.berikan hanya untuk memberikan
analgesik dalam sehari.ubah dari analgesik kerja pendek menjadi kerja
panjang bila diindikasikan.
Rasional:
nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual
berbeda. Saat perubahan penyakit atau pengobatan terjadi, penilaian dosis dan
pemberian akan diperlukan. Adiksi atau ketergantungan pada obat bukan
masalah.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hipermetabolik berkenaan dengan


karsinoma.

Tujuan yang diharapkan:


Mendemonstrasikan berat badan stabil, penambahan berat badan progresif kearah
tujuan dengan normalisasi nilai laboratorium dan bebas tanda mal nutrisi.

Intervensi:

a. Mandiri :

 Pantau masukan makanan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian
tentang makanan sesuai indikasi.
Rasional:
Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi.
 Ukur tinggi berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep atau pengukuran
antropometrik lain sesuai indikasi.pastikan jumlah penurunan berat badan saat
ini. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.
Rasional:
Membantu dalam identifikasi mal nutrisi protein kalori khususnya bila berat
badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normal.
 Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan
cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering atau lebih
sedikit yang dibagi-bagi selama sehari.
Rasional:
Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk
menghilangkan produk sisa. Suplemen dapat memainkan peran penting dalam
mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
b. Kolaborasi:

 Tinjau ulang pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi misal; jumlah limfosit


total, transferin serum dan albumin.
Rasional:
Membantu mengidentifikasi derajat ketidakseimbangan biokimia atau
malnutrisi dan mempengaruhi pilihan intervensi diet. Pengobatan anti kanker
dapat juga mengubah pemeriksaan nutrisi sehingga semua hasil harus
diperbaiki dengan status klinis pasien.
 Rujuk pada ahli diet atau tim pendukung nutrisi.
Rasional:
Memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu dan
menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi protein atau kalori dan
defisiensi mikronutrien.

3. Ansietas berhubungan degan krisis situasi (karsinoma).

Tujuan yang diharapkan:


Menunjukan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut.
Tampak relaks dalam melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.

Intervensi :

a. Mandiri :

 Tinjau ulang pengalaman pasien atau orang terdekat sebelumnya dengan


kanker. Tentukan apakah dokter telah mengatakan pada pasien dan apakah
kesimpulan pasien telah dicapai.
Rasional:
Membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan
pada pengalaman dengan kanker.
 Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Rasional:
Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realistis serta kesalahan
konsep tentang diagnosis.
 Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan
perasaan atau menolak untu bicara.
Rasional:
Membantu pasien untuk merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan
dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan terkontrol.

4. Resiko gangguan integritas kulit ditandai dengan perubahan status nutrisi.

Tujuan yang diharapkan:


Mengidentifikasi intervensi yang tepat untuk kondisi khusus.
Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan
penyembuhan cepat.

Intervensi :

a. Mandiri :

 Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan
kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka. Tekankan pentingnya
melaporkan area terbuka pada pemberian perawatan.
Rasional:
Efek kemerahan dan kulit samak(reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area
radiasi. Deskuamasi kering(kekeringan dan pruritus), deskuamasi
lembab(lepuh), userasi, kehilangan rambut, kehilangan dermis dan kelenjar
keringat juga daoat terlihat. Selain itu reaksi kulit misalnya ruam alergik,
hiperpigmentasi, pruritus dan alopesia dapat terjadi pada beberapa agen
kemoterapi.
 Mandikan dengan air hangat dengan sabun ringan.
Rasional:
Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
 Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering
dari pada menggaruk.
Rasional:
Membantu mencegah friksi atau trauma kulit.
 Balikan atau ubah posisi dengan sering.
Rasional:
Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit atau jaringan yang
tidak perlu.

b. Kolaborasi:

 Berikan anti dot yang tepat bila terjadi eksaserbasi (mengurangi kerusakan
jaringan lokal) misal;
 DMSO topikal
Rasional:
Mungkin bermanfaat untuk mitomisin, doksorubisin(adriamysin) atau
daunorubisin. Injeksi benadril dapat menghilangkan gejala kemerahan vena.
 Hialunoridase(wydase)
Rasional:
Diinjeksi secara subkutan untuk infiltrasi finkristin.
 NaHCO3
Rasional:
Injeksi IV atau pada jaringan sekitar untu bisantrene.
 Tiosulfat
Rasional:
Diinjeksi secara subkutan untu mustard nitrogen.

5. Resiko terjadinya infeksi ditandai dengan imunosupresi.

Tujuan yang diharapkan:


Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam inetrvensi untuk mencegah atau
mengurangi rsiko infeksi.
Tetap tidak demam dan mencapai pemulihan tepat pada waktunya.

Intervensi :

a. Mandiri :

 Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staff dengan


pengunjung. Batasi pengunjung yang mengalami infeksi. Tempatkan pada
isolasi sesuai indikasi.
Rasional:
Lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi seperti pengunjung dan staff yang
mengalami ISK.
 Tekankan personal higiene.
Rasional:
Membantu potensial sumber infeksi atau pertumbuhan sekunder.

 Pantau suhu.
Rasional:
Peningkatan suhu terjadi bila tidak tertutup oleh obat kortikosteroid atau
antiinflamasi karena berbagai faktor misalnya efek samping kemoterapi proses
penyakit atau infeksi. Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi
yang tepat untuk dimulai dengan segera.
 Kaji semua sistem misal; kulit, pernapasan, genitourinaria terhadap tanda dan
gejala infeksi secara kontinu.
Rasional:
Pengenalan dini dan intervensi segera dapat mencegah progresi pada situasi
atau sepsis yang lebih serius.

b. Kolaborasi:

 Pantau JDL dengan SDP diferensial dan jumlah granulosit dan trombosit sesuai
indikasi.
Rasional:
Aktifitas sum-sum tulang dihambat oleh efek kemoterapi status penyakit atau
terapi radiasi. Pemantauan status mielosupresi penting untuk mencegah
komplikasi lanjut misalnya infeksi anemia atau hemorajik dan jadwal pemberian
obat. Nadir(titik terendah penurunan jumlah darah) terlihat 7-10 hari setelah
pemberian kemoterapi.
 Dapatkan kultur sesuai indikasi.
Rasional:
Mengidentifikasi organisme penyebab dan terapi yang tepat.
 Berikan antiobiotik sesuai indikasi.
Rasional:
Mungkin digunakam untuk mengidentifikasi infeksi atau diberikan secara
profilaktik pada pasien imunosupresi.

12. DAFTAR PUSTAKA

Suriadiredja, A. (2008). Mengenal kanker kulit diagnosa, pengobatan dan


pencegahannya. Diperoleh pada tanggal 6 April 2011 dari :
http://www.dharmais.co.id/new/content.php?page=article&lang= en&id=15
Ganggaiswari, A. (2010). Kanker kulit Indonesia. Diperoleh pada tanggal 7 April 2011
dari http://www.yki.cakulit.com
Wikipedia Indonesia. (2008). Kanker kulit. Diperoleh pada 6 April 2011 dari
http://www.wikipedia.com
A. PENDAHULUAN
Pada beberapa tempat didunia seperti Australia, Inggris dan Amerika Serikat, insidens
kamker kulit akan meningkat. Umumnya yang terkena adalah orang kulit putih yang banyak
terpajan sinar matahari. Di Indonesia, insidens kanker kulit sebanyak di negera-negara
tersebut. Walaupun demikian, kanker kulit perlu dikenali karena dapat menyebabkan
kecacatan sehingga merusak penampilan dan pada stadium lanjut dapat berakibat fatal.

Kanker kulit merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali dan dapat merusak jaringan disekitarnya dan mampu menyebar ke bagian
tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel yang terkena akan tetapi yang
paling sering muncul adalah Karsinoma Sel Basal (KSB), Karsinoma Sel Skuamosa KSS)
dan Melanoma Maligna (MM). KSB dan KSS seringkali digolongkan ke dalam kanker
kulitnon melanoma (KKNM).Perubahan apapun yang terjadi pada kulit baik bentuk warna
atau ukuran seperti perubahan pada kanker kulit misalnya seperti tahi lalat.

B. ANATOMI KULIT
Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan
subkutis.Epidermis terdiri atasbeberapa lapis lagi, paling atas adalah lapisan tanduk (stratum
korneum).Berturut-turut di bawahnya stratum lusibasale (teriri atas sel keratinosit dan
melanosit).Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu pers papilare dan ers
retikulare.Lapisan kulit paling bawah adalah subkutis yang dibentuk oleh jaringan
lemak.Dilapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi pembuluh darah dan getah bening.

Selain lapisan tersebut, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku, semua
itu disebut adneksa kulit.Kelenjar kulit terletak dilapisan dermis yang terjadi atas kelenjar
keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea).Rambut terdiri atas
bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut).
Kulit melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap infeksi
bakteri, virus dan jamur.Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi
pembuluh-pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Apabila permukaan kulit
rusak maka, cairan tubuh yang penting akan menguap dan elektrolit-elektrolit akan hilang
dalam beberapa jam saja. Contoh dari keadaan ini yaitu misalnya pada pasien luka
bakar.Aroma yang muncul dari kulit berfungsi sebagai pertanda penerimaan atau penolakan
sosial dan seksual.Organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut telah diketahui
mempunyai nilai-nilai kosmetik.Kulit juga merupakan temat sensasi raba, tekan, suhu, nyeri
dan nikmat berkat jalinan ujung-ujung syaraf yang saling bertautan.

C. ETIOLOGI
Pejanan sinar matahari merupakan penyebab utama kanker kulit.Perubahan dalam lapisan
ozon akibat plusi seperti polusi klorofluorokarbon, bagi orang yang mendapat terapi engan
menggunakan sinar x juga menyebabkan terjadinya kanker kulit. Peningkatan kanker kulit
disebabkan oleh perubahan gaya hidup, kebiasaan orang untuk berjemur serta melakukan
aktivitas di bawah sinar matahari.
Penyebab lain yang di temukan dari kanker kulit antata lain
• Disebabkan adanya factor genetic.
• Kekurangan produksi pigmen melanin di dalam kulit.
• Terjadinya kontak dengan zat-zat kimia tertentu, seperti senyawa arsen, nitrat, batubara,
aspal
dan paraffin.
• Pemajanan sinar X industri dan medical.

D. Patofisiologi
Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel-sel epidermis dan
melanosit.Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas dan dapat terlokalisis
dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan jaringan subkutan.
Insiden karsinoma sel basah berdasar dengan jumlah pigmen melanin pada epidermis dan
lama total pajanan langsung terhadap matahari, pada pelaut dan petani contohnya, dan sering
terpajan matahari seperti wajah, kepala dan leher.
Spektum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang panjang gelombangnya
berkisar antara 280 – 320 nm dan penyebab lain iradasi dengan sinar - x, fakto genetic tetapi
jarang ditemui seperti albino dan xeroderma pigmentosum.
Spektum matahari inilah yang membakar dan membuat kulit menjadi rusak (perubahan warna
kulit menjadi cokelat).

E. Patoflow

F. Manifestasi klinis
1) Bentuk kelainan kulit seperti tahi lalat yang bentuknya tidak simetris atau yang bentuknya
tidak mempunyai tepi yang tidak sama satu sama yang lainnya.
2) Tahi lalat yang mempunyai warna lebih dari satu warna. Tahi lalat biasanya mempunyai
warna cokelat gelap.Bila terlihat mempunyai warna cokelat gelap serta terlihat mempunyai
beberapa warna merah, putih, hitam atau dadu sebaiknya lebih waspada.
3) Tahi lalat yang tidak rata atau memudar
4) Tahi lalat yang berdiameter lebih dari 6mm sebaiknya diperiksakan
5) Bila mengalami perubahan sperti terasa nyeri mudah berdarah meradang sebaiknya
diperiksakan ke dokter.
G. Klasifikasi
• Karsinoma Sel Basal
Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling banyak diderita.Kanker jenis ini tidak
mengalami penyebaran kebagian tubuh lainnya.Tetapi sel kanker dapat berkembang dan
menyebabkan kerusakan jaringan kulit sekitarnya.
Warna kulit yang terang dan sering terkena pijaran cahaya matahari keduanya diduga sebagai
penyebab jenis kanker ini adalah system imun tubuh yang lemah (baik dampak penyakit lain
atau pengobatan), luka bakar sinar x-ray.

Tanda dan gejala


Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher, dan kulit kepala.Adapun
tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan
dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan
lecet/luka yang tidak sembuh-sembuh.

Terapi dan Pengobatan


Apabila diagnosa telah ditegakkan secara jelas bahwa penderita mengalami kanker kulit
berjenis sel basal,maka tindakan yang dilakukan umumnya adalah pembedahan atau
pengangkatan jaringan kulit (kanker) secara komplit atau pula dengan tindakan penyinaran.
Metode lainnya yang juga kerap dilakukan adalah bedah beku, bedah listrik, leser,
disuntikkan (kemoterapi).

• Karsinoma Sel Skuamosa


Merupakan jenis penyakit kanker kulit yang lebih banyak diderita pria terutama kaum
lansia.Ini adalah jenis kanker kulit dimana terjadi keganasan sel keratirosit epidermis yang
merupakan kanker kulit kedua tersering. Penyakit kanker kulit ini dapat menyebar kebagian
tubuh yang lain. Umumnya diderita mereka yang berada di wilayah tropic.Seperti halnya
penderita penyakit KSB, kanker kulit jenis ini juga diduga akibat sinar matahari.
Imun tubuh yang lemah virus, bahan-bahan kimia dan jaringan parut juga dapat menimbulkan
penyakit ini.Adapun tanda dan gejalanya adalah mempunyai kelainan berupa benjolan atau
luka yang tidak sembuh-sembuh. Diagnosa ditegakkan dari metode yang sama pada KSB,
begitupun tindakan terapi dan pengobatan cenderung sama dengan kanker sel basal.
• Melanoma Maligna
melanoma maligna merupakan jenis penyakit kanker kulit yang paling ganas dan berpotensi
mematikan. Di Amerika, di dapatkan data enam dari tujuh penderita kanker ini meninggal
dunia dan jumlah orang yang terserang meningkat dari tahun ke tahun. Melanoma maligna
bisa berkembang dari tahi lalat timbul yang sudah ada atau yang baru muncul.

Tanda dan Gejala


Informasi ini sangat penting sekali bagi mereka yang memiliki tahi lalat yang kemudian
mengalami perubahan baik warna, ukuran, maupun bentuknya.Tahi lalat terkadang terasa
gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah.Sel kanker ini tumbuh dari melanosit yaitu sel
kulit yang berfungsi menghasilkan zat warna melanin.
Kanker ini dapat dicurugai dengan ABCD yaitu A: Asimetris bentuknya tak beraturan. B:
border atau pinggirannya juga idak rata. C: color atau warnanya yang bervariasi dari satu area
ke area lainnya, bisa kecoklatan sampai hitam.bahkan dalam kasus tertentu ditemukan
berwarna putih, merah, biru. D: diameternya lebih besar dari 6mm.

Terapi dan Pengobatan


Melanoma maligna merupakan jenis kanker kulit yang aling ganas dapat menyebar ke bagian
tubuh lainnya seperti kelenjar limfa.Tindakan yang dilakukan pada enderita kanker jenis ini
adalah pengangkatan secara komlik jaringan kanker dengan jalan pembedahan, apabila telah
diketahui terjadi penyebaran maka dibutuhkan operasi lanjutan untuk mengangkat jaringan
disekitarnya.Jika sel kanker ditemukan menyebar ke kelenjar limfa, maka mau tidak mau
kelenjarnya juga diangkat.

H. Pencegahan Kanker Kulit


Jangan mencoba berjemur untuk membuat kulit lekas berwarna coklat kekuningan jika kulit
anda mudah terbakar.
Hindari pejanan sinr matahari yang tidak diperlukan, khususnya ketika radiasi sinar UV
terjadi
intensif antara pukul 10.00 wib – 15.00 wib.
Jangan sekali-kalimembiarkan kulit terbakar karena sinar UV.
Oleskan preparat tabir surya pelindung kulit jika anda harus berjemur bawah terik matahari.
Preparat ini akan menghalangi pancaran sinar matahari yang berbahaya.
Oleskan preparat tabir surya kembali sesudah terkena terik matahari dalam waktu yang
lama.
Gunakan pelembab bibir ata ligloss yang mengandung reparat tabir surya dengan angka SPF
tinggi.
Kenakan pakaian pelindung yang tepat (misalnya:topi, kemeja tangan panjang).
Jangan menggunakan lampu pemanas untuk membuat kulit berwarna cokelat kekuningan.

I. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan yaitu pembedahan, kemoterapi dan
terapi biologis.
a). Pembedahan
Ahli bedah biasanya akan mengangkat lesi ditambah batas-batas jaringan normal
sekitarnya untuk mencegah berkembangnya kembali tumor tersebut. Satu margin
1-2 cm sekeliling melanoma dipertimbangkan secara adekuat untuk melanoma
dengan ketebalan kurang dari 3mm. lesi-lesi dengan kedalaman lebih dari 1mm
tetapi kurang dari 3mm ditangani melalui pembedahan dengan kesembuhan kira-
kira 70-80%.
Lesi dalam lebih dari 3mm kemungkinan akan mengalami kekambuhan sekitar
40-50%. Batas-batas reseksi sekeliling melanoma yang dalam ini biasanya
direkomendasikan menjadi paling sdikit 2-3cm.

Terapi radiasi merupakan bentuk pengobatan lainnya.Dengan penggunaan energi


sinar X dosis tinggi, kobalt, electron, tau sumber-sumber radiasi lainnya untuk
menghancurkan atau membunuh sel-sel melanoma.

b). Kemoterapi
kemoterapi dapat diberikan dengan berbagai cara salah satunya adalah secara
topical, dimana agen-agen tersebut diberikan secara langsung ada lesi. Agen-agen
yang digunakan meliputi 5-fluorourasil atau psorelen. Obat-obat yang paling
umum digunakan untuk ini meliputi melpalan, dakarbazasin ( DTIC), dan
sisplatin. Cara yang dilakukan dalam memberikan kemoterapi adalah secara
sistemik.Saat ini, kemoterapi sistemik belum apat membuktikan efektivitasnya
dalam mencegah kambuhnya penyakit pada pasien dengan jenis kanker fase
dini.Tapi biasanya digunakan pada orang pada penyakit yang menyebar secara
luas.

c). Terapi biologis


terapi biologis juga disebut bioterapi atau immunoterapi, bekerja baik secara
langsung ataupun tidak langsung melawan kanker dengan mengubah cara-cara
tubuh untuk bereaksi terhadap kanker. Bentuk umum dari bioterapi dibawah
penyelidikan untuk melanoma meliputi paksin, injeksi bskterium yang diketahui
sebagai BSG (basilus calmeete Guerin) dan enggunaan interperon, interleunkin,
dan antibiotic monoclonal.Vaksinasi tersebut dibuat dari melanoma yang diradiasi
dan di nonaktifkan. Diharapkan vaksin-vaksin tersebut akan mensintesis system
imun untuk mengenal melanoma dan oleh karenanya akan meningkatkan
kemampuan system untuk menghancurkan melanoma tersebut. Injeksi BSG
mempengaruhi stimulasi non spesifik dari system imun dan sedang dipelajari
sebagai terapi untuk asien-pasien fase awal.Diharapkan bahwa bahwa injeksi BSG
secara langsung kedalam metastase nodul-nodul subkutan dapat menyebabkan
regresi lesi.
Penatalaksanaan karsinoma ini bergantung pada lokasi tumor, tipe sel (lokasi dan
kedalaman), sifat-sifat yang invasif atau tidak anvasif dan ada tidaknya kelenjar
limfe yang mengalami metastase, tindakannya adalah:
a) Eksisi bedah: tujuannya untuk mengangkat keseluruhan tumor
b) Pembedahan mikrografik moh: merupakan metode untuk mengangkat lesi kulit
yang
malignan.
c) Bedah elektro: merupakan tekhnik penghancuran atau penghilangan jaringan
dengan menggunakan energi listrik.
d) Bedah beku: tujuannya menghancurkan tumor dengan cara dee freezing (alat
jarumtermokopel). Dilakukan setelah dikemoterapi.
e) Terapi radiasi: terapi ini sering dilakukan untuk kanker keloak mata, ujung
hidung dan daerah didekat struktur yang vital.
2) Penatalaksanaan perawat
Karena banyak kanker kulit yang diangkat dengan tindakan eksisi, eran perawat
adalah:
a) Meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
b) Pemberian analgetik yang tepat.
c) Meredakan ansietas
d) Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah.

J. Komplikasi
Kecacaan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh ada
wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas dibutuhkan seperti
halnya ada melanoma.Selain itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke otak
biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan masih mungkin di lakukan.
Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan dapat menimbulkan nyeri berat
dan mengarah pada fraktur dan kompresi medulla spinalis.

K. Pengkajian
a. Aktivitas Istirahat
Tanda : Keterbatasan mobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena
(mungkin segera karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi dan
graft kulit).
b. Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai rspon terhadap nyeri/ansietas),
takikardia (respon stress, hipovolemia), lesi cenderung sikuker dengan bagian
luar yang tidak teratur
c. Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
d. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin terlokasi pada
area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada grafh kulit)
e. Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada warna
nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang seragam, dapat
meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang menebal, bersisik dan
berulselasi.
f. Penyuluhan /Pembelajaran
Gejala : Lingkungan trauma, aktivitas perwatan dini dan tugas
pemeliharaan/perwatan rumah.

L. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Diagnosa 1 : Nyeri berhubungan dengan pembedahan
Tujuan : nyeri teratasi.
Kriteria Hasil: Nyeri hilang/ terkontrol.

Intervensi:
Tentukan letak nyeri, karakteristik, kualitas dan beratnya sebelum pasien
mendapatkan pengobatan.
R/: Memberikan data.
Chek pesanan medis terhadap obat, dosis,dan frekuensi pemberian
analgesik.
R/: mencegah kesalahan.
Pantau tanda-tanda vital
R/: memberikan data mengenai respons pada obat.
Bantu relaksasi untuk memfasilitasi respons terhadap analgesic.
R/: meningkatkan respons terbaik ada pemberian obat.
Bantu pasien dalam distraksi.
R/: pengalihan dapat mengurangi rasa nyeri.
Evaluasi: mengungkapkan bahwa nyeri turun atau hilang.

o Diagnosa2 : perubahan integritas kulit berhubungan dengan insisi


pebedahan.
Tujuan : meningkatkan penyembuhan luka.
Kriteria hasil : insisi luka sembuh.
Intervensi :
Jelaskan prosedur pada pasien.
R/: meningkatkan pengertian.
Inspeksi daerah insisi terhadap adanya kemerahan dan pembengkakan.
R/: meningkatkan intervensi awal jika terjadi abnormalitas awal.
Catat karakteristik luka.
R/: memberikan data.
Bersihkan sekeliling daerah insisi dengan larutan pembersih yang cocok.
R/: mencegah infeksi.
Usap daerah yang bersih kearah yang kurang bersih.
R/: meningkatkan teknik aseptic.
Ganti balutan luka sesuai permintaan atau sesuai kebutuhan.
R/: memberikan kesempatan untuk melakukan observasi daerah insisi
dengan interval waktu yang teratur.
Instruksikan pasien dalam penggantian balutan, beri kesempatan untuk
demonstrasi ulang.
R/: meningkatkan kebersihan dan penyembuhan luka.
Beri tahu pasien untuk melaporkan adanya kemerahan, pembengkakan,
nyeri dari insisi.
R/: memberikan pengenalan dini terhadap masalah potensial.
Instruksikan pasien bagaimana merawat insisi selama mandi atau
keramas.
R/: memberikan informasi yang akan dapat melindungi insisi tersebut.
Instruksikan pasien bagaiman cara untuk meminimalkan penekanan pada
daerah insisi.
R/: mencegah peregangan yang tidak perlu.
Evaluasi:
- Tidak ada kemerahan, pembengkakan pada daerah insisi.
- Insisi tampak sembuh dengan baik.
o Diagnosa3 : gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena
penyakit.
Tujuan : pasien dapat menggungkapkan kekuatirannya atas penolakan oleh
orang lain karena perubahan kulit dari pembedahan/ terapi radiasi.
Kriteria hasil : mendiskusikan strategi-strategi untuk mengatasi perubahan
pada citra tubuh.
Intervensi :
Kaji pengetahuan pasien terhadap adanya potensi kecacatan yang
berhubungan dengan pembedahan dan perubahan.
R/:memberikan informasi untuk memformulasikan perencanaan.
Pantau kemampuan pasien untuk melihat perubahan bentuk dirinya.
R/: ketidakmampuan untuk melihat bagian tubuhnya yang terkena
mungkin mengindikasikan kesulitan dalam koping.
Dorong pasien untuk mendiskusikan perasaan mengenai perubahan
penampilan dari
pembedahan.
R/: memberikan jalan untuk mengekpresikan dirinya.
Diskusikan pilihan untuk rekontruksikan dan cara-cara untuk membuat
penampilan yang kurang menjadi menarik.
R/: meningkatkan control diri sendiri atas kehilangan.

Evaluasi :
- pasien mampu mengidentifikasi sumber-sumber komunitas yang
potensial untuk mengatasi.
- Pasien melukiskan pilihan-pilihan untuk meminimalkan kelainan yang
ada.
- Pasien mampu mendemonstrasikan kemampuan menghadapi kecacatan.

o Diagnosa 4 : kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan


kanker kulit seperti pembedahan, radioterapi dan kemoterapi topical.
Tujuan : memberikan pemahaman tentang pembedahan, terapi radiasi dan
penanganan dengan kemoterapi untuk kanker kulit.
Kriteria hasil : menyatakan tindakan perawatan diri untuk menurunkan
insiden dan bertambah beratnya gejala yang berhubungan dengan
pengobatan.

Intervensi:
Beritahu kapan pembedahan/terapi radiasi akan dilakukan.
R/: memberikan informasi yang diperlukan.
Jelaskan tujuan dari penanganan.
R/:meningkatkan pemahaman terhadap pengobatan.
Ajarkan untuk menggunakan kemoterapi topikal.
R/: meningkatkan perawatan diri sendiri.
Beritahu kemungkinan efek samping dari pemberian obat topical seperti
iritasi
kulit.
R/: meningkatkan keamanan dari pemberian obat toikal tanpa adanya
komplikasi.
Beritahu adanya efek samping dari terapi radiasi dan tindakan perawatan
diri unruk mengatasinya.
R/: meningkatkan perawatan diri.
Evaluasi:
- Pasien mendemonstrasikan perawatan insisi secara benar.
- Pasien mendemonstrasikan pemakaian kemoterai toikal secara benar
sesuai dengan
kebutuhan.
- Pasien mengidentifikasi kemungkinan komplikasi dari pengobatan dan
tindakan-tindakan perawatan diri untuk menurunkan beratnya masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes.M.G. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:EGC.


Price.S.A. 2005.Patofisiologi. Edisi:6. Jakarta:EGC.
Smelt.Z, Susanne.C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner &
Suddar. Edisi:8. Jakarta: EGC.
Gangguan integritas kulit b/d efek radiasi, proses malignansi.
a. Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker; perhatikan kerusakan/
pelambatan penyembuhan luka. Tekan kan pentingnya melaporkan area terbuka pada
pemberi perawatan.
Rasional : Efek kemerahan dan kulit samak ( reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area
radiasi. Deskuaminasi kering ( kekeringan dan pruritus), deskuamasi lembab ( lepuh)
ulserasi, kehilangan rambut, kehilangan dermis, dan kelenjar keringat juga dapat
terlihat. Selain itu reaksi kulit dapat terjadi pada bebebrapa agen kemoterapi.
b. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan.
Rasional:Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
c. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari
pada menggaruk.
Rasional :Membantu mencegah friksi/ trauma kulit.
d. Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak kecuali di
izinkan dokter.
Rasional :Dapat meningkatkan iritasi/ reaksi secara nyata.
e. Tinjau protokol perawatan kulit untuk pasien yang mendapat terapi radiasi.
Rasional ; Dilakukan untuk meinimalkan trauma pada area terapi radiasi.
f. Hindari menggaruk atau menggunakan sabun, losion, atau deodoran pada area;
hindari memberikan panas atau mengusahakan mencuci tanda/ tato yang ada di kulit
sebagai identifikasi area iradiasi.
Rasional : Dapat menimbulkan atau bahkan mempengaruhi pemberian radiasi.

Вам также может понравиться