Вы находитесь на странице: 1из 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semua lesi di parenkim paru dengan proses supurasi yang


disebabkan oleh mikroorganisme piogenik disebut abses paru. Berdasarkan jenis
kelamin abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Abses paru lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut.1,2
Kejadian abses paru yang paling sering adalah sebagai komplikasi
pneumonia aspirasi yang disebabkan oleh mikroorganisme anaerob, yaitu
Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, spesies Nocardia dan spesies jamur. Proses abses paru
pertama terjadi obstruksi pada parenkim paru, infeksi, proses supurasi, kemudian
nekrosis. Perubahan reaksi radang pertama dimulai dari supurasi dan thrombosis
pembuluh darah lokal yang menimbulkan nekrosis dan likuifikasi.1,3
Frekuensi abses paru yang terjadi dimasyarakat umum Amerika Serikat
tidak diketahui. Abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki di banding perempuan
dan umumnya terjadi pada umur tua karena terdapat peningkatan insiden penyakit
periondotal dan peningkatan prevalensi disfagia dan aspirasi, namun pada daerah
urban dengan tingginya prevalensi alkholism dilaporkan abses paru rata-rata terjadi
pada umur 41 tahun.4
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang
paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Tuberkulosis (TB) paru
merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di
negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab tingginya angka
morbiditas dan mortalitas, baik di negara berkembang maupun di negara maju.5
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014 menyebutkan,
sebanyak 9,6 juta orang menderita TB dan 1,5 juta diantaranya mengalami
kematian. Dalam laporan Tuberkulosis Global 2014 yang dirilis Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan, kasus TB di Indonesia berada di angka
460.000 kasus baru per tahun. Namun, di laporan serupa tahun 2015, angka tersebut
sudah direvisi berdasarkan survei sejak 2013, yakni naik menjadi 1 juta kasus baru
per tahun. Persentase jumlah kasus TB di Indonesia pun menjadi 10 persen terhadap
seluruh kasus di dunia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan
kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok. Sedangkan India menempati
urutan pertama dengan persentase kasus TB 23 % terhadap yang ada di seluruh
dunia.5
Pada abses paru salah satu etiologinya yang sering dijumpai pada orang
dengan immunocompromised adalah mikobakterium tuberkulosis dan non
tuberkulosis. Pada penderita tuberkulosis bisa didapatkan kavitas yang mengalami
infeksi akibat inhalasi bakteri yang mengalami proses peradangan inhalasi.
Pembentukkan kavitas pada penderita tuberkulosis ini yang kemudian bisa
menimbulkan adanya abses paru.

1.2. Tujuan

Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk menambah pengetahuan


penyusun dan pembaca mengenai Abses Paru sebagai salah satu syarat agar bisa
mengikuti ujian akhir di SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.

Вам также может понравиться