Semua lesi di parenkim paru dengan proses supurasi yang
disebabkan oleh mikroorganisme piogenik disebut abses paru. Berdasarkan jenis kelamin abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Abses paru lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut.1,2 Kejadian abses paru yang paling sering adalah sebagai komplikasi pneumonia aspirasi yang disebabkan oleh mikroorganisme anaerob, yaitu Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumonia, spesies Nocardia dan spesies jamur. Proses abses paru pertama terjadi obstruksi pada parenkim paru, infeksi, proses supurasi, kemudian nekrosis. Perubahan reaksi radang pertama dimulai dari supurasi dan thrombosis pembuluh darah lokal yang menimbulkan nekrosis dan likuifikasi.1,3 Frekuensi abses paru yang terjadi dimasyarakat umum Amerika Serikat tidak diketahui. Abses paru lebih sering terjadi pada laki-laki di banding perempuan dan umumnya terjadi pada umur tua karena terdapat peningkatan insiden penyakit periondotal dan peningkatan prevalensi disfagia dan aspirasi, namun pada daerah urban dengan tingginya prevalensi alkholism dilaporkan abses paru rata-rata terjadi pada umur 41 tahun.4 Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Tuberkulosis (TB) paru merupakan masalah yang timbul tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas, baik di negara berkembang maupun di negara maju.5 Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2014 menyebutkan, sebanyak 9,6 juta orang menderita TB dan 1,5 juta diantaranya mengalami kematian. Dalam laporan Tuberkulosis Global 2014 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebutkan, kasus TB di Indonesia berada di angka 460.000 kasus baru per tahun. Namun, di laporan serupa tahun 2015, angka tersebut sudah direvisi berdasarkan survei sejak 2013, yakni naik menjadi 1 juta kasus baru per tahun. Persentase jumlah kasus TB di Indonesia pun menjadi 10 persen terhadap seluruh kasus di dunia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok. Sedangkan India menempati urutan pertama dengan persentase kasus TB 23 % terhadap yang ada di seluruh dunia.5 Pada abses paru salah satu etiologinya yang sering dijumpai pada orang dengan immunocompromised adalah mikobakterium tuberkulosis dan non tuberkulosis. Pada penderita tuberkulosis bisa didapatkan kavitas yang mengalami infeksi akibat inhalasi bakteri yang mengalami proses peradangan inhalasi. Pembentukkan kavitas pada penderita tuberkulosis ini yang kemudian bisa menimbulkan adanya abses paru.
1.2. Tujuan
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
penyusun dan pembaca mengenai Abses Paru sebagai salah satu syarat agar bisa mengikuti ujian akhir di SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.