Вы находитесь на странице: 1из 4

Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan dari

permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat dilakukan dengan
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air[1]. Irigasi dan drainase merupakan
bagian penting dalam penataan sistem penyediaan air di bidang pertanian maupun tata ruang.

Saluran drainase sering kali dirujuk sebagai drainase saja karena secara teknis hampir semua
drainase terkait dengan pembuatan saluran. Saluran drainase permukaan biasanya berupa parit ,
sementara untuk bawah tanah disebut gorong-gorong di bawah tanah.

Dalam lingkup rekayasa sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat difungsikan secara optimal sesuai dengan kepentingan. Dalam tata ruang, drainase
berperan penting untuk mengatur pasokan air demi pencegahan banjir[2]. Drainase juga bagian
dari usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas

Pengertian Air Bersih dan Cara Pengolahan Air Bersih, – Sebenarnya banyak yang memberikan
pengertian tentang air bersih, yang pasti air bersih itu adalah kebutuhan utama bagi seluruh
makhluk yang ada di bumi baik untuk proses metabolisme, maupun untuk keperluan pokok
lainnya. Berdasarkan teori secara umum sumber air bersih bersih terdapat tiga macam
diantaranya air permukaan, air hujan dan air tanah. Tetapi ketiganya masih belum dipastikan
baik untuk digunakan oleh manusia, sebab untuk memenuhi syarat kelayakannya harus dilakukan
penelitian terlebih dahulu baik secara fisika, kimia, radioaktif dan bakteriologi.

Seperti yang saya utarakan diatas bahwa banyak yang menafsirkan tentang apa itu air bersih,
menurut Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 mengenai syarat dan pengawasan kualitas
air bersih, memberikan pengertian air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari memiliki
kualitas yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum jika sudah dimasak. Sedangkan air
bersih menurut EG. Wagner dan J.N Lanix yang didalam bukunya berjudul Water Suplay For
Rural and Small Communication menyatakan bahwa air yang sehat adalah air yang tidak
merugikan kesehatan penggunanya. Kalau menurut Fair dan Geyer air sehat adalah air yang
bebas dari kotoran dan tidak menyebabkan kerugian bagi pemakainya, serta terbebas dari
berbagai bahan beracun dan tidak mengandung bahan-bahan organik berbahaya.

Membuat bangunan pengumpul air (bangunan intake)

Bangunan ini digunakan untuk pertama kalinya air masuk dari sumber air, kebanyakan sumber
air odiperoleh dari air sungai. Pada proses ini dilakukan penyarikan kasar yaitu untuk menyaring
benda-benda kasar yang terapung di air seperti sampah, daun dan lain-lain.

Bangunan bak prasedimentasi


Bak ini berfungsi untuk sumber air yang memiliki tingkat kekeruhan tinggi, Bangunan bak
prasedimentasi dibentuk secara sederhana yang fungsinya hanya untuk pengendapan air kotor.
Ini dilakukan untuk memisahkan air bersih dari partikel-partikel diskrit dan zat-zat berat seperti
pasir dan lain-lain. Setelah air mengendap proses selanjutnya adalah pemompaan air bersih ke
WTP (Water Treatment Plant).

Water Treatment Plant (WTP)

Pada bagian ini adalah bagian inti dari proses pengolahan air bersih, dimana pada bagian wtp ini
akan dilakukan proses-proses diantaranya koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan
desinfeksi. Apasih istilah-oistlah proses itu kok jadi bingung? Untuk mengetahuinya mari kita
bahas satu per satu.

– Koagulasi
Pada proses ini, pengolahan air bersih secara kimia mulai dilakukan. Koagulasi bertujuan untuk
memisahkan partikel koloid yang terdapat pada air kotor. Umumnya air sungai seperti koloid ini
disebabkan banyaknya partikel koloid yang terkandung didalam air sungai sehingga
menyebabkan warna air sungai kecoklatan. Jadi Koagulasi adalah proses pemisahan air dan
pengotor yang terkandung didalamnya seperti pemisahaan atara susu kedelai dengan air. Pada
sistem koagulasi ini dilakukan pengadukan cepat dan terjunan dengan tujuan untuk mempercepat
proses pemisahan air dan pengotor yang ada dalam air itu.

– Flokulasi
Flok adalah pengotor yang mengendap, tahap ini adalah untuk proses pengendapan pengotor.
Pada proses pembentukan flok masih diperlukan pengadukan tetapi pengadukan lambat, dan juga
diperlukan aliran air yang tenang agar flok tidak naik lagi. Untuk menambah efisiensi
ditambahkan bahan kimia yang dapat mengikat flok-flok itu.

– Sedimentasi
Di tahap ini adalah proses pengendapan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi. Ini
dikerjakan dengan menggunakan sistem berat tipe, berat tipe koloid pada umumnya berbentuk
lumpur dan berat tipe koloid lebih berat dari pada tipe air.
Untuk pengembangannya diantara ketiga unit (kogulasi, flokulasi dan sedimentasi) sudah dibuat
tergabung dan unit ini disebut dengan unit aselator.

– Filtrasi
Tahap ini adalah dilakukan penyaringan melalui media butiran-butiran, butiran-butiran yang
digunakan diantarnya pasir silica, antrasit dan kerikil dan ukuran yang tidak sama. Proses ini
menerapkan sistem gravitasi.

Desinfeksi
Air yang masuk pada proses ini berarti sudah bebas dari pengotor, namun tidak menutup
kemungkinan air tersebut masih mengadung kuman dan bakteri. Oleh sebab itu, diperlukan zat
kimia yang mampu menghilangkan kuman dan bakteri. Zat kimia yang digunakan antara lain uv,
ozonisasi, chlor dan oemabasan.
– Reservoir
Yaitu tempat penampungan air bersih sementara sebelum didistribusikan ke konsumen. Karena
di negara kita pada sistem ditribusi air bersihnya masih menggunakan sistem gravitasi, sehinggan
resevoir diletakkan ditempat yang lebih tinggi.

Seiring dengan perkembangan zaman metode pengolahan air bersih ini sudah banyak mengalami
perkembangan dan perubahan. Salah satunya pada sistem penyaringannya sudah tidak
menggunakan bahan kimia lagi dan biaya operasionalnya pun semakin murah.

Вам также может понравиться