Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Klien mengeluh adanya rasa lapar yang besar (polifagi)
2) Klien mengatakan pola makan tidak teratu.
b. Data Objektif
1) Antropometri
- Adanya penurunaan berat badan (±20% dari berat badan
ideal)
2) Biochemical
- Glukosa Plasma sewaktu > 200mg/dl
- Pemeriksaan Glukosa Plasma Puasa >140mg/dl
- Gula darah 2 jam post prandial ( glukosa plasma dari
sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75gr karbohidrat) > 200mg/dl
- Hb1Ac (ikatan gula darah dengan hemoglobin) >6.5%
(Nurarif, 2015)
- Trigliserida > 200 mg/dl menunjukkan ketidakadekuatan
kontol glikemik (Rumahorbo,1999)
- Pemeriksaan Albumin darah < 3,5 g/dl (Tarwoto,2012)
3) Clinical Sign
- Kulit kering dan kasar
- Rambut mudah rontok
- Konjunctiva anemis
4) Diet
Klien suka mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
2. Diagnosa
Salah satu diagnosa pada penyandang diabetes mellitus tipe II adalah
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan keseimbangan insulin (Nurarif, 2015)
Batasan karaktristik pada gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
yaitu klien melaporkan asupan makanan yang tidak adekuat kurang dari
anjuran gizi harian (Wilkinson, 2012); berat badan kurang dari 20% atau
lebih dibawah berat badan ideal, kehilangan berat badan dengan asupan
makanan yang adekuat (Nurarif,2015).
3. Intervensi Keperawatan
Nursing Outcome Classification untuk diagnosa gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan yaitu klien akan :
a. Mempertahankan berat badan sesuai Indeks Massa Tubuh
b. Menjelaskan komponen diet bergizi adekuat
c. Mengungkapkan tekad untuk mematuhi diet yang dianjurkan
d. Memiliki nilai laborat (misalnya transferrin, albumin, elektrolit)
dalam batas normal (Wilkinson,2012)
e. Klien mampu menghindari kadar gula darah yang terlalu ekstrim
(hipoglikemi atau hiperglikemi) (Smeltzer , 2002 )
Nursing Intervenstion Classification untuk diagnosa gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan menurut Wilkinson (2012) yaitu :
a. Pengkajian
1) Tentukan motivasi Klien untuk mengubah kebiasaan makan
2) Pantau nilai laboratorium, khususnya transferrin, albumin,
elektrolit
3) Manajemen nutrisi (NIC)
a) Ketahui makanan kesukaan Klien
b) Tentukan kemampuan Klien untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi
c) Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan
d) Timbang Klien pada interval yang tepat
b. Penyuluhan Klien/ keluarga
1) Ajarkan metode untuk perencanaan makan
2) Ajarkan Klien/keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak
mahal
3) Manajemen nutrisi (NIC) berikan informasi yang tepat
mengenai Kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.
c. Aktivitas kolaboratif
1) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan zat gizi yang tepat
2) Kolaborasi pemberian insulin secara teratur (PERKENI,2011).
d. Aktivitas lain
1) Buat perencanaan makan dengan Klien termasuk jadwal
makan, kesukaan Klien, ketidaksukaan Klien, serta suhu
makanan
2) Dukung keluarga untuk membawa makanan kesukaan Klien
dari rumah
3) Hindari prosedur invasive sebelum makan
4) Nutrisi manajemen (NIC) : berikan Klien makanan bergizi,
tinggi protein, tinggi kalori yang siap dikonsumsi, bila
memungkinkan (Wilkinson,2012).
4. Evaluasi
Kriteria evaluasi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada
penyandang diabetes menurut Wilkinson (2012) adalah
a. Klien mempertahankan berat badan
b. Klien mampu menjelaskan komponen diet bergizi adekuat
c. Klien mengungkapkan tekad untuk mematuhi diet yang dianjurkan
d. Mempertahankan masa tubuh dan berat badan dalam batas normal
e. Memiliki nilai laborat (misalnya transferrin, albumin, elektrolit)
dalam batas normal