Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Inflamasi
(Soenarto, 2014).
makrofag, sel dendrit, sel mast, dan sel lainnya. Sel tersebut mensekresi
5
6
berbeda, yaitu:
1. Fase akut
2. Fase kronik
Terjadi secara bertahap dalam periode yang lebih lama dan ditandai
diantaranya sel dan protein plasma dalam sirkulasi, sel pembuluh darah
serta sel dan matriks ekstraseluar jaringan ikat di sekitarnya. Sel dalam
sirkulasi adalah sel PMN yang berasal dari sumsum tulang (neutrofil,
oleh hati. Sel pembuluh darah meliputi sel endotel dan sel otot polos
neutrofil keluar dari pembuluh darah menuju ke lokasi jejas. Sel inilah
a. Neutrofil polymorphonuclear
Memiliki inti lobulated (3-5 lobus) dan granula halus yang merespon
b. Basofil polymorphonuclear
Diameter basofil lebih kecil dari neutrofil yaitu sekitar 9-10 μm.
c. Eusinofil polymorphonuclear
basa). Jumlah eusinofil bisa meningkat ketika alergi dan infeksi oleh
d. Monosit (agranular)
Biasanya lebih besar daripada leukosit darah tepi yaitu diameter 16-
e. Limfosit (agranular)
(Thieml, 2014)
Gambar 2.1
Polymorphonuclear dan Monomorphonuclear Cell
Neutrofil, basofil, eusinofil termasuk polymorphonuclear. Neutrofil mempunyai 3-5
lobus, basofil memiliki sitoplasma lebih gelap, eosinofil memiliki sitoplasma kasar
dan gelap. Monosit dan limfosit termasuk monomorphonuclear. Monosit memiliki
inti besar di tengah oval atau berlekuk dengan kromatin mengelompok, limfosit
memiliki inti yang gelap berbentuk bundar.
(Mitchell, 2013)
Gambar 2.2
Produksi Metabolit Asam Arakidonat
Dihasilkan oleh fosfolipid membran sel yang terangsang oleh stimulus
mekanik, kiwiawi. Melalui 2 jalur, yaitu lipoxygenase yang akan
menghasilkan leukotrien dan cyclooxygenase yang menghasilkan
prostaglandin, tromboksan, prostasiklin.
tumor necrosis factor (TNF) menjadi bentuk aktif. IL-1 dan TNF
2015).
hitungan detik setelah jejas, setelah itu terjadi vasodilatasi arteriol yang
darah kecil menjadi lebih permiabel dan cairan kaya protein akan
daerah tersebut karena bahan kimia yang dilepaskan oleh sel cedera, sel
(Corwin, 2011).
1. Kemerahan (rubor)
4. Pembengkakan (tumor)
5. Fungsiolaesa
2012).
akan dengan mudah melepas dan melekat sehingga mulai bergulir pada
disebut sebagai proses adhesi. Adhesi ini dipicu oleh integrin yang
2015)
menjadi aktif dan integrin berubah ke bentuk afinitas tinggi. Pada saat
yang sama, sitokin lain seperti TNF dan IL-1 akan mengaktifkan sel
(VCAM-1) yang akan terikat pada integrin Very Late Antigen (VLA-
(Lazenby, 2011).
(Mitchell, 2013)
Gambar 2.3
Mekanisme Leukosit Pada proses Peradangan
Urutan keadian pada leukosit : migrasi dan akumulasi leukosit menuju fokus
jejas (rekruitmen dan aktivasi seluler). Urutan kejadian ekstravasasi leukosit
dari lumen vaskular ke ekstravaskular: (1) marginasi dan rolling, (2) adhesi
dan transmigrasi antarsel endotel, dan (3) migrasi pada jaringan interstitial
terhadap suatu rangsang kemotaktik.
neutrofil pada 6-24 jam pertama dan akan digantikan oleh monosit
2.2 Apel
tropis dan termasuk suku Rosaceae. Pohon apel pertama kali ditanam di
Asia Tengah, tetapi kini buah apel telah berkembang di berbagai daerah
dengan rasa manis atau asam. Daging buah ini dilindungi oleh kulit
(Borkh, 2010)
Gambar 2.4
Malus domestica
Berbentuk bulat, dengan cekungan pada pangkal pucuknya. Daging apel
berwarna putih.
beranting. Pohon apel berkayu cukup keras dan kuat dengan kulit kayu
3-6 cm. Ujung daunnya runcing, pangkal daun tumpul sedangkan tepi
daunnya bergerigi teratur. Warna permukaan daun bagian atas hijau tua
(Prayoga, 2011).
pucuk buah berlekuk-lekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-
pori buah kasar, renggang tetapi setelah tua menjadi halus dan
mengkilat. Buah apel berwarna merah saat masak. Inti buah apel
masing berisi satu hingga tiga biji. Biji buah apel berbentuk pipih,
panjang sekitar 1 cm, berkeping dua, masih muda putih setelah tua
asma. Komponen dalam apel juga mempunyai efek yang bagus untuk
(Mueller, 2013).
(Wozniak, 2015).
b. Polyphenol
c. Flavonoid
(Dorland, 2010).
(Francini, 2013).
d. Vitamin C
2.3 Pengaruh Ekstrak Kulit Apel Terhadap Penurunan Jumlah sel PMN
inhibitor, dan menurunkan secara signifikan sel PMN sebesar 70% (Jensen,
2014).
proses inflamasi adalah ursolic acid dan polyphenol. Ursolic acid dapat
mediator inflamasi ini dihambat maka agregasi dari sel PMN juga akan
menurun, maka kemotaksis dari sel PMN juga akan menurun (Padua, 2014 ;
Wozniak, 2015).
23
(Denis, 2013).
2.4 Karagenan
unhydro galactose dan posisi gugus sulfat. Tiga jenis karagenan komersial
yang paling penting adalah karagenan iota, kappa dan lambda (Campo et al.
2009).
laut) serta membentuk gel yang kuat pada larutan yang mengandung
merupakan karagenan yang paling stabil dan dapat mudah larut dalam
tanpa adanya cedera atau kerusakan pada kaki yang meradang (Necas &
Bartosikova, 2013).