Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI DASAR
Roda gigi lurus umunya digunakan untuk memindahkan putaran antara dua
poros sejajar. Apabila dua buah roda gigi dengan ukuran yang berbeda
dipasangkan, roda gigi yang mempunyai ukuran lebih besar disebut gear dan roda
gigi yang mempunyai ukuran lebih kecil disebut pinion. Roda gigi lurus biasanya
digunakan untuk kecepatan rendah hingga sedang. contoh penggunaan roda gigi
5
Universitas Sriwijaya
6
lurus seperti: roda gigi pemindah pada mesin bubut, mesin frais, pada gearbox,
starter pinion pada motor, hand winches penggerakkan benda yang berat.
Keuntungan penggunaan roda gigi ini adalah: pembuatannya mudah, perbedaan
kesenteran antar poros masih bisa ditoleransi.
𝐷
m= (mm) . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
𝑧
Keterangan:
D = diameter jarak bagi (mm)
Z = jumlah gigi dari roda gigi
m = modul
Dari suatu roda gigi yang mempunyai jumlah gigi z buah, dengan jarak
busur antara giginya t (mm), maka satu keliling roda gigi tersebut adalah (t x z).
sedangkan kita ketahui bahwa satu keliling lingkaran roda gigi yang berdiameter
D mm mempunyai keliling (π x D). dengan demikian dapat ditulis:
Universitas Sriwijaya
7
𝜋D=𝑡 × 𝑧
𝐷 𝑡
=𝑧 =𝑚
𝑧
𝑡⁄
𝑚𝑚==𝑡⁄𝑛𝑛 (mm) . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
(mm)
Universitas Sriwijaya
8
Circular pitch (Cp) yaitu jarak antara gigi dalam satuan inchi. Jika
diameter lingkaran jarak bagi mempunyai ukuran D dalam satuan inchi dengan
jumlah gigi z buah gigi, maka circular pitchnya adalah:
𝑝ℎ𝑖 ∙ 𝐷"
𝑝ℎ𝑖 ∙ 𝐷"
𝐶𝑝 = 𝑧𝑧 (inch)
(inch) . . . . . . . . . . . . . (4)
Keterangan:
Dp = diametral puitch
D = diametr jarak bagi dalam satuan inchi
Cp = circular pitch dalam satuan inchi
Z = jumlah gigi
Universitas Sriwijaya
9
2.2.3. Hubungan antara sistem modul dengan system diametral pitch dan
circular pitch
𝐷 𝑧
Dari persamaan 𝑚 = atau 𝐷 = 𝑧 ∙ 𝑚, 𝐷" = 𝐷𝑝 (inchi) dan 1 inchi = 25,4
𝑧
mm
𝑧∙25,5
maka : 𝐷 = 𝐷" ∙ 25,4 = mm
𝐷𝑝
𝑧∙25,5
𝐷 =𝑧∙𝑚 =
𝐷𝑝
Tabel 4 berikut merupakan hubungan antara sistem modul dengan diametral pitch
dan circular pitch.
Tabel 2.4. Hubungan antara sistem modul dengan diametral ptch dan circular
pitch
Circular Pitch
Modul Diameter Pitch
Satuan (mm) Satuan (Inch)
0,3 84,667 0,943 0,0371
0,6 42,333 1,885 0,0742
1 25,400 3,142 0,1237
2 12,700 6,283 0,2474
3 8,466 9,425 0,3711
4 6,350 12,566 0,4947
6 4,233 18,850 0,7421
8 3,175 25,132 0,9895
10 2,540 31,420 1,2368
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
11. Lebar gigi merupakan jarak antara kedua tepi roda gigi yang diukur pada
permukaan referensi.
Bagian-bagian utama tersebut dapat digambarkan dalam Gambar 2.2. sebagai
berikut:
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring,
bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu
benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter). Prinsip kerja mesin ini
tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak
utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel
mesin milling.
Universitas Sriwijaya
14
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda
kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena
material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Universitas Sriwijaya
15
Be
nd
a
AL A
Ke
l l
arja a
t t l
p pu
d t t 0
g g , l
3 a
.
l d
Gambar 2.6. Panjang langkah pengefraisan rata (Widarto ; 2008)
(
l
2.4. Proses Pengefraisan Pada Roda Gigi Lurus a
)
Untuk pengefraisan roda gigi lurus diperlukan langkah-langkah tertentu
agar pembuatan roda gigi yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan rencana
yang ditentukan. Langkah-langhkah pembuatan roda gigi lurus akan meliputi:
1. Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi
2. Pemasangan Benda kerja
3. Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais
4. Penentuan pembagian dengan kepala pembagi
5. Pemotongan
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑃𝑒𝑚𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛==2,25
2,25××𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙
𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 . . . . . . . . . (6)
.
Universitas Sriwijaya
19
dengan jumlah gigi 40 yang di pasang pada spindel kepala pembagi. Hal ini
berarti bahwa perbandingan putaran kepala pembagi dan benda kerja berbanding
40.
Roda gigi dibuat pada mesin frais dengan cara menyayat benda kerja,
membuat alur-alur pada keliling benda kerja dengan jarak dan bentuk tertentu
sehingga membentuk roda gigi. Jarak dari alur satu ke alur lainnya harus sama.
Oleh karena itu pada pembuatan roda gigi dengan mesin frais diperlukan alat
pembagi keliling benda kerja yang disebut kepala pembagi. Kepala pembagi
berfungsi untuk membagi keliling benda kerja menjadi bagian yang sama besar.
40
= = 40
𝑁𝑁 . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
𝑧 𝑧
40
𝑁 = 40 . . . . . . . . . . . . . . . . . . (9)
𝑧1𝑧1
Keterangan:
N = putaran engkol pada piring pembagi
z = jumlah gigi pada benda kerja
z1= jumlah gigi yang diumpamakan
U = perbandingan putarn untuk roda-roda gigi tambahan yang dipasang
antara poros kepala pembagi dengan poros pada piring pembagi.
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya