Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KETOMBE
2.1.1 Definisi
2. Metabolisme Mikroflora
3. Kerentanan Individu
Pada tahap ini , akan timbul gejala berupa eritema, gatal, panas, rasa
terbakar, teranggunya kualitas dari rambut.Pada proses ini, gejala yang
timbul tergantung dari tingkatan keparahan dari dermatitis seboroik.Dimana
ketombe merupakan tingkatan dermatitis seboroik yang paling rendah,
dimana biasanya tidak sampai ditemukan tanda-tanda inflamasi seperti pada
dermatitis seboroik atau biasanya tanda inflamasi yang didapati hanya
berupa eritema.2
2.1.4.4 Genetik atau keturunan tertentu yang mempunyai lemak kulit berlebihan.
Dikatakan bahwa faktor genetik memiliki peran penting dalam patogenesis
ketombe, karena bila P. ovale terdapat sendirian tanpa faktor predisposisi genetik tidak
mungkin menginduksi ketombe.4
Dandruff dapat didiagnosis banding dengan psoriasis scalp, tinea kapitis tipe
gray patch, pedikulosis kapitis dan dermatitis kontak
Tinea kapitis tipe gray patch merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur yang
menyerang rambut dan kulit kepala. Diagnosis berdasarkan penemuan klinis yang ditandai
oleh papul merah di sekitar rambut yang kemudian melebar dan membentuk bercak bersisik
yang berbatas tegas dengan daerah alopesia yang berskuama dan terasa gatal. Rambut di
daerah lesi mudah patah dan terlepas dari akarnya dan warna rambut berubah menjadi abu-abu
dan tidak berkilat. Pemeriksaan dengan lampu Wood dan pemeriksaan mikroskopik dapat
membantu menegakkan diagnosis pasti dari penyakit ini.5
Pedikulosis kapitis merupakan penyakit pada kulit dan rambut kepala yang
disebabkan oleh parasit/kutu Pedikulus humanus kapitis. Diagnosis ditegakkan
2.1.8 Penatalaksanaan
Karena adanya berbagai faktor dalam etiologi dandruff, maka
terdapat berbagai cara potensial untuk pengobatan. Seseorang dapat
mengobati penyebab atau dapat mengobati gejala yang ada. Mengobati
penyebab berarti menghilangkan jamur dengan pengobatan antijamur atau
menekan sekresi sebum. Pengobatan terhadap gejala meliputi meredakan
inflamasi dengan steroid anti-inflamasi, mengurangi proliferasi sel dengan
anti-proliferatif, atau dengan perawatan untuk menghilangkan skuama.
Terapi paling efektif dan paling fleksibel adalah terapi antijamur.6
Obat-obat keratolitik seperti asam salisilat dan sulfur melonggarkan
perlekatan antara korneosit yang terjadi pada dandruff. Asam salisilat
merupakan obat keratinolitik asam β-hidroksil yang dapat menghilangkan
kulit hiperkeratotik yang berskuama, menurunkan adhesi sel-ke-sel antara
korneosit. Sulfur memiliki aktivitas antimikroba yang tergantung pada
konversi sulfur ke asam pentationik oleh flora normal atau keratinosit, dan
sifat keratolitik yang diperantarai melalui reaksi antara sulfur dan asam
amino sistein di keratinosit.6
Tar (0,5 - 5%) sangat efektif untuk dandruff. Preparat ini bekerja
melalui efek antiproliferatif dan sitostatiknya, selain memiliki sedikit
aktivitas antifungal.7
3. Dawson, Thomas, dkk, 2005. The Role of Sebaceous Gland Activity and Scalp
Microfloral Metabolism in the Etiology of Seborrheic Dermatitis and Dandruff.
The Society for Investigative Dermatology: USA.
5. Djuanda, A. 2007. Dermatitis Seboroik, dalam Djuanda Adhi, Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi Kelima. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.