Вы находитесь на странице: 1из 3

Pengertian Akumulator

Akumulator harus diberi muatan listrik terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu
dengan cara melewatkan arus listrik melalui akumulator. Akumulator dapat dimuati
kembali berulang kali sehingga akumulator tergolong elemen sekunder.

Cara Kerja Akumlator


Akumulator ini terdiri atas dua kumpulan pelat yang dicelupkan ke dalam larutan asam
sulfat yang encer. Kedua kumpulan pelat dibuat dari timbal, sedangkan lapisan timbal
oksida akan dibentuk pada pelat positif ketika elemen pertama kali dimuati.

Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan, tetapi dicegah untuk tidak saling
menyentuh oleh pemisah yang terbuat dari bahan penyekat (isolator).

Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan elektron-elektron sehingga


pelat positif (timbal dioksida) dan pelat negatif (timbal) keduanya perlahan-lahan
berubah menjadi timbal sulfat lama-kelamaan massa jenisnya berkurang dan pada
massa jenis tertentu akumulator tidak berfungsi lagi.

Gambar: Akumulator dan bagian-bagiananya

Agar akumulator dapat befungsi kembali, akumulator harus diisi kembali. Untuk itu,
kutub (+) akumulator dihubungkan ke kutub (+) baterai pengisi (sumber DC) dan
kutub
(-) akumulator dihubungkan ke kutub
(-) baterai pengisi.
Hubungan seperti ini menyebabkan arus elektron baterai pengisi berlawanan dengan
arus elektron akumulator sehingga elektron-elektron akumulator ditekan kembali
melalui elemen.
Peristiwa ini membalikkan reaksi kimia sehingga pada pelat-pelat kembali terbentuk
timbal dan timbal dioksida. Dengan kata lain, selama proses pengisian, pelat positif
berubah dari timbal sulfat menjadi timbal dioksida, dan pelat negatif berubah dari
timbal sulfat menjadi timbal.

Beda potensial yang dihasilkan sebuah akumulator adalah 2 V. sebuah baterai mobil
(sering disebut aki) terdiri atas enam buah akumulator yang disusun seri, sehingga
beda potensial total adalah 6 x 2V = 12 V.

Aki mencatu arus untuk menjalankan motor dan komponen-komponen listrik lain
sebuah mobil. Aki diisi kembali oleh sebuah dinamo yang dijalankan oleh mesin mobil.

Cara Mengisi Akumulator


Empat hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengisian kembali sebuah
aki.

1. Baterai pengisi (sumber DC) yang digunakan harus memiliki beda potensial yang
lebih besar daripada beda potensial aki (12V).
2. Lebih efektif untuk mengisi dengan arus kecil dalam selang waktu yang lama
daripada dengan arus besar dalam selang waktu yang singkat. Rheostat
digunakan untuk mengatur nilai arus ini.
3. Selama proses pengisian, konsentrasi asam sulfat bertambah dan tinggi
permukaan cairan turun. Pada ketinggian tertentu, cairan harus ditambah
dengan air suling.
4. Kapasitas aki diukur dalam satuan ampere-jam (ampere-hour disingkat AH).
Kapasitas aki 40 AH berarti dapat bekerja selama 40 jam pada arus 1 A atau
selama 20 jam pada arus 2A, dan seterusnya, sebelum aki habis perlu diisi
kembali.

Massa jenis larutan asam berkurang begitu akumulator melepaskan muatannya,


sehingg muatan aki mobil diperiksa dengan cara memeriksa massa jenis larutan asam
sulfat encer.

Massa jenis relatif asam sulfat untuk muatan aki penuh kirakira 1,25 dan mendekati 1
untuk muatan aki kosong. Alat yang digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil
adalah hydrometer.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan sebab begitu muatan aki kosong sama sekali
(muatannya habis), aki tidak dapat diisi kembali. Ini berarti aki tidak dapat digunakan
lagi dan harus diganti dengan aki baru.

Pada pengisian terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia, sedangkan
sewaktu aki bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Source : https://pendidikanlagi.blogspot.com/2016/02/pengertian-akumulator-accu-
dan-bagian-bagian-serta-cara-kerjanya.html

Вам также может понравиться