Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
dengan akhir bulan Juni 2014. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Buleleng,
yang terletak pada posisi 8o 3’ 40”–8o 23’ 00” LS dan 114o 25’ 55”–115o 27’ 28” BT,
total 25 Pokdakan; (2). Tingginya harga dan permintaan hasil produksi Lele
Lele Dumbo; (3). Luas lahan wilayah Kabupaten Buleleng dan terdapat banyak
sumber aliran irigasi menjadi salah satu potensi untuk dapat mengembangkan
Kabupaten Buleleng.
42
4.2 Pendekatan Penelitian
didukung pula dengan data berupa angka yang dianalisis dengan Analisis SWOT.
Pokdakan Lele Dumbo penerima BLM PUMP PB dari tahun 2011 sampai dengan
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada
wawancara
para Pokdakan PUMP PB dari tahun 2011 sampai dengan 2013, sehingga
didapatkan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti dan dirumuskan
43
pengusaha pemancingan, dan para pembudidaya Lele Dumbo di Kabupaten
Buleleng.
Masyarakat (BLM) PUMP PB 2011 sampai dengan 2013, yang tersebar di enam
Jumlah
Kecamatan
(Kelompok)
Buleleng 2
Busungbiu 3
Gerogak 2
Kubutambahan 5
Sawan 1
Sukasada 1
Total 14
Sumber. DISKANLA, 2013
Besar sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 42 orang dari 14
dengan 2013 yaitu dengan metode kuota, dimana dari masing-masing kelompok
tersebut diwakili oleh para ketua, bendahara dan sekertaris kelompok. Jumlah
2010). Memilih informan kunci sebagai responden lebih tepat dilakukan secara
44
subyek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang
mulai dari persiapan kolam sampai panen dan pasca panen hasil produksi yang
dengan molase dan probiofish, melakukan pengelolaan kualitas air, panen dan
pasca panen.
percobaan adalah lahan dekat dengan saluran irigasi persawahan yang biasa
45
dikenal dengan nama subak, dengan jenis kolam yang digunakan adalah
menggunakan kolam terpal. Luas lokasi lahan adalah 150 m2, dibagi menjadi tiga
A12 sebanyak tiga paket yaitu: satu terpal ukuran 6 x 7 m untuk kolam berukuran
Banyuwangi Jawa Timur. Alasan dari jumlah benih yang digunakan dan lokasi
yang ada di kabupaten Buleleng. Pakan yang digunakan adalah pellet komersial
yang sudah umum ditemukan dipasaran dan sering digunakan oleh Pokdakan
Matahari Sakti, 781-1, 781-2 dan 781-3 produksi PT Central Proteinprima Tbk.
Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, waktu yang akan digunakan
Penelitian ini juga menggunakan probiotik yang dihasilkan oleh oleh Unit
tutup botol Pro-biofish) dan 500 - 1 liter air tawar, kemudian bahan-bahan
46
campuran ke dalam kantong plastik dan diikat erat dengan karet supaya tidak
ada udara yang masuk (anaerob), disimpan selama 24 jam ditempat yang tidak
cara utama, yaitu mensirkulasi air melalui aliran air irigasi dan penggantian air
secara berkala dengan sumber air dari aliran irigasi, alasan pengelolaan kualitas
potensi sumberdaya aliran irigasi. Berikut adalah pengukuran kualitas air yang
Internal dan Faktor Eksternal untuk menentukan skor dari setiap variabel dari
pada faktor-faktor Internal dan Eksternal yang diperoleh dan terakhir adalah
menyusun alternative strategi. Untuk mengetahui situasi atau kondisi internal dan
kegiatan budidaya Lele Dumbo di Kab. Buleleng, perlu dibuat suatu kolom
47
1. Identifikasi IFAS dan EFAS
jawaban responden dalam kolom dua mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0
pengaruh faktor tersebut. Mengalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada
kolom tiga, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom empat, dimana
hasilnya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
skor pembobotan pada kolom empat untuk memperoleh total skor pembobotan.
2. Matriks SWOT
dari evaluasi Pokdakan Lele Dumbo BLM PUMP PB 2011 – 2013 kemudian
dipadukan dengan peluang dan ancaman yang ada terhadap kegiatan budidaya
48
empat golongan alternative strategi yang dapat diterapkan bagi suatu kegiatan,
perhitungan anlisa SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998)
agar diketahui secara pasti langkah strategi yang akan diambil, dilihat pada
Gambar 7.
49
O
(- -) y= (++)
Ubah Strategi
Progresif
III I x=
W S
IV II
(- +) (+ -)
Strategi Disersivikasi
Bertahan Strategi
T
3. Alternatif Strategi
berupa strategi SO, WO, ST dan WT. alternatif strategi yang dihasilkan minimal 4
buah strategi sebagai hasil dari analisis matrik SWOT. Menurut Rangkuti (2004),
strategi yang dihasilkan adalah sebagai berikut; (1). Strategi SO ini dibuat
meminimalkan kelemahan yang ada; dan (4). Strategi WT ini disarankan pada
50
AHP
belum……………
………….
51