Вы находитесь на странице: 1из 5

Benda asing

Klasifikasi

Benda asing dalam suatu organ dapat terbagi atas benda asing eksogen (berasal dari luar
tubuh) dan benda asing endogen (berasal dari dalam tubuh) yang dalam keadaan normal
seharusnya benda tersebut tidak ada. Benda asing eksogen dapat berupa padat, cair, atau gas.
Benda asing eksogen terdiri dari zat organik seperti kacang-kacangan, tulang, dan zat
anorganik seperti peniti, jarum, batu dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam
benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan
dengan pH 7,4. Benda asing endogen contohnya sekret kental, darah atau bekuan darah,
nanah, krusta, perkijuan, membrane difteri, bronkolit, cairan amnion, dan mekonium

Epidemiologi
Dari semua kasus benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan saluran cerna,
sepertiga dari benda asing yang teraspirasi tersangkut di saluran napas. Kejadian aspirasi
benda asing di saluran pernapasan paling sering dialami oleh anak-anak. Lima puluh lima
persen (55%) dari kasus benda asing di saluran napas terjadi pada anak berumur kurang dari
4 tahun dengan insiden kematian mendadak akibat aspirasi tinggi pada usia tersebut. Kacang
atau biji tumbuhan sering teraspirasi pada anak berumur 2-4 tahun, karena belum memiliki
gigi molar yang lengkap dan belum dapat mengunyah dengan baik. Enam sampai delapan
persen benda asing yang teraspirasi berupa plastik yang sukar didiagnosis secara radiologik,
karena bersifat non-iritatif dan radiolusen, sehingga dapat menetap ditraktus trakeobronkial
untuk periode yang lama. Benda asing di laring dan trakea lebih sering terjadi pada anak
kurang dari 1 tahun. Benda asing hidung lebih sering terjadi pada anak-anak, karena anak
usia 2-4 tahun cenderung memasukkan benda-benda yang ditemukan dan dijangkaunya ke
dalam lubang hidung, mulut, atau dimasukkan oleh anak lain.
Benda asing bronkus paling sering berada di bronkus kanan, karena bronkus utama
kanan lebih besar dan membentuk sudut lebih kecil terhadap trakea dibandingkan dengan
bronkus kiri.
Etiologi dan Faktor Predisposisi
Terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya benda asing ke dalam
saluran pernapasan, yaitu sebagai berikut:
a. Faktor personal, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal.
b. Faktor kegagalan mekanisme proteksi yang normal, misal keadaan tidur, kesadaran
menurun, alkoholisme, dan epilepsi.
c. Faktor fisik, yaiutu kelainan dan penyakit neurologik.
d. Proses menelan yang bel surgikal, misal pada tindakan bedah, ekstraksi gigi, dan gigi
molar yang belum tumbuh pada anak umur < 4 tahun.
e. Faktor kejiwaan, misal emosi dan gangguan psikis.
f. Faktor ukuran dan bentuk serta sifat benda asing.
g. Faktor kecerobohan, seperti meletakkan benda asing di mulut, persiapan makan yang
kurang baik, makan dan minum yang tergesa-gesa, makan sambil bermain pada anak-
anak, dan memberikan kacang atau permen pada anak yang gigi molarnya belum
lengkap.
Patogenesis
Tujuh puluh lima persen dari benda asing di bronkus sering ditemukan pada anak di
bawah usia 2 tahun, dengan riwayat yang khas yaitu pada saat benda atau makanan ada di
dalam mulut, anak sedang tertawa atau menjerit, sehingga saat inspirasi, laring terbuka dan
makanan atau benda asing masuk ke dalam laring. Pada saat benda asing terjepit di sfingter
laring, paenderita batuk berulang-ulang (paroksismal). Bila benda asing masuk ke dalam
trakea atau bronkus, kadang terjadi fase asimptomatik selama 24 jam atau lebih, kemudian
diikuti oleh fase pulmonum dengan gejala tergantung pada derajat sumbatan bronkus.
Kerusakan yang terjadi akibat aspirasi benda asing di saluran napas ditentukan oleh
jenis benda yang terhisap. Benda asing mati (inanimate foreign bodies) di hidup cenderung
menyebabkan edema dan inflamasi mukosa hidung, ulserasi, epistaksis, dan jaringan
granulasi. Sedangkan benda asing hidup (animate foreign bodies) dapat menyebabkan reaksi
inflamasi dengan derajat bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi masif tulang rawan
dan tulang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang dalam dan berbau, seperti pada
kasus aspirasi cacing askaris atau serangga.
Benda asing organik, seperti kacang-kacangan mempunyai sifat higroskopis, mudah
menjadi lunak dan mengembang dengan air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa, dan
timbul jaringan granulasi di sekitar benda asing sehingga memperberat gejala sumbatan
saluran pernapasan. Benda asing anorganik menimbulkan rekasi jaringan yang lebihringan
dan lebih mudah didiagnosis karena umumnya benda asing anorganik bersifat radioopak.
Manifestasi Klinis
Terdapat lima tanda klinis yang penting yaitu:4
1. Wheezy bronchitis (asma)
Batuk-batuk, wheeze dan demam adalah gejala yang umum pada penderita
terinhalasi benda asing. Diagnosis wheezy bronchitis haruslah dipertanyakan
lebih dalam pada anak-anak, bila hal ini terjadi tiba-tiba tanpa didahului oleh
gejala selesma, atau bila sebelumnya tidak ada serangan seperti ini, atau tidak
terdapat riwayat alergi serta bila rhonkhi pada inspirasi dan ekspirasi yang tidak
menyeluruh pada kedua paru.
2. Resolusi yang gagal dari infeksi akut
Apabila benda asing tidak segera diambil, maka infeksi saluran napas yang akut
terjadi di bagian distal dari obstruksi. Infeksi ini manifestasinya seperti
pneumonia, tetapi pada beberapa kasus dapat sebagai infeksi saluran napas yang
tidak spesifik. Resolusi yang lama dan tidak sempurna dari suatu pneumonia,
lebih-lebih bila disertai dengan atelektasis paru, harus dicurigai disebabkan oleh
benda asing.
3. Batuk kronis yang disertai dengan hemoptisis
Batuk kronis atau berulang dengan disertai hemoptisis pada anak-anak tanpa
penyakit paru suppurativa yang khronis, sangat mungkin disebabkan oleh benda
asing, lebih-lebih bila terdapat juga atelektasis pada segmen atau lobus. Biji
rumput-rumputan adalah penyebab utama dari gambaran klinis ini dan biasanya
biji-biji ini masuk ke bronchial tree, sehingga tidak terlihat sewaktu pemeriksaan
bronkhoskopi.
4. Batuk kronis disertai dengan gambaran atelektasis
Pada anak-anak dengan batuk khronis yang disertai gambaran atelektasis segmen
atau lobar, haruslah waspada terhadap adanya benda asing. Bila perbaikan secara
klinis maupun radiologis tidak nyata sesudah pengobatan dengan antibiotika dan
drainase postural, maka pemeriksaan bronkhoskopi harus dilakukan.
5. Kegagalan pernapasan
Beberapa penderita keadaan penyakitnya berlanjut menyebabkan kegagalan
pernapasan akut. Secara anamnestis diperoleh keterangan tentang kegagalan
pengobatan infeksi saluran napas yang akut, di mana terdapat juga benda asing di
dalamnya. Pada pemeriksaan radiologis tampak gambaran atelektasis dari salah
satu lobus dan adanya hiperinflasi pada paru lainnya. Kegagalan pernapasan
terjadi karena berkurangnya ventilasi secara akut

Diagnosis
Diagnosis klinis benda asing di saluran napas ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan penunjang. Anamnesis yang cermat pelu ditegakkan tentang adanya
riwayat tersedak sesuatu, tiba-tiba timbul rasa tercekik (chocking), waktu terjadinya, dan
jenis benda yang teraspirasi. Tanda dan gejala lainnya akan dijelaskan pada bab berikutnya.
Pemeriksaan fisik dengan auskultasi dan palpasi perlu dilakukan. Serta pemeriksaan
penunjang radiologik dan endoskopi dapat dilakukan atas indikasi diagnostik dan terapi.
Penatalaksanaan
 Tatalaksana Non-medikamentosa : ekstraksi benda asing
- Ekstraksi benda asing secara manual dengan menggunakan pengait tumpul atau
pinset. Perlu berhati-hati agat tidak mendorong
benda asing lebih dalam sehingga masuk ke saluran napas bawah
- Untuk lintah, sebeluk ekstraksi, teteskan air tembakau ke dalam rongga hidung
dan biarkan 5 menit hingga lintah terlepas dari mukosa hidung
- Jika sekret menghalangi benda asing, lakukan evakuasi dengan suction
 Tatalaksana Medikamentosa
- Antibiotika oral selama 5 hari jika telah terjadi infeksi sekunder
 Konseling dan Edukasi
- Meyakinkan pasien bahwa tidak ada kondisi berbahaya jika segera dilakukan
ekstraksi benda asing
- Penjelasan prosedur ekstraksi dan meminta persetujuan pasien/orang tua
- Pemberian saran untuk mencegah terjadinya kejadian serupa:
o Berhati-hati dalam meletakkan benda yang mudah dimasukkan ke rongga
hidung oleh anak-anak kecil
o Anak kecil diingatkan utnuk menghindari memasukkan benda-benda ke dalam
hidung
o Pekerja yang sering terpapar larva atau benda-benda organik lainnya,
diingatkan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri
atau masker
Benda asing saluran napas dapat menyebabkan sumbatan jalan napas dan membutuhkan
penanganan segera sesuai kompetensi dokter
di pelayanan primer.
 Pada pasien tidak sadarkan diri
- Aktifkan sistem layanan gawat darurat, panggil bantuan
- Baringkan penderita
- Lakukan kompresi 30 kali
- Jika belum dapat dikeluarkan, terus lakukan kompresi jantung
- Jika benda asing padat sudah bisa terlihat, benda asing dapat dikeluarkan secara
manual
 Pada pasien sadar
- Sumbatan ringan: merangsang penderita untuk batuk tanpa melakukan tindakan
dan terus observasi
- Sumbatan berat: tanya pasien apa yang terjadi, setelah yakin, lakukan abdominal
thrust
Abdominal thrust
o Penolong berdiri di belakang penderita, melingkarkan kedua lengan pada bagian
atas abdomen penderita
o Condongkan penderita ke depan
o Letakkan kepalan tangan penolong di antara umbilikus dan iga
o Raih kepalan tangan tersebut dengan tangan yang lain, tarik ke arah dalam dan
atas secara mendadak sebanyak 5 kali
o Jika gagal, lakukan kembali 4 abdominal thrust hingga sumbatan keluar atau
penderita menjadi tidak sadarkan diri
- Pada pasien ibu hamil atau orang gemuk, letakkan di tulang dada-xyphoid dan
lakukan hentakan dada (chest thrust)
- Pada pasien anak, mendukung pasien untuk batuk. Jika batuk efektif, observasi
perubahan kondisi menjadi batuk tidak efektif.
- Jika pasien tidak dapat membatukkan benda asing keluar, lakukan 5 tepukan
punggung (back blows) dan 5 thrusts
(chest thrust untuk bayi, abdominal untuk anak usia > 1 tahun)
Komplikasi
- Obstruksi jalan napas akut akibat benda asing ke saluran napas yang lebih distal
(laring/trakea)
- Pada benda asing organik (larva/ulat/lintah), dapat terjadi destruksi mukosa dan
kartilago hidung
- Benda asing baterai cepat merusak mukosa sehingga dapat masuk ke dalam septum
atau konka inferior dalam beberapa jam dan menyebabkan
perforasi septum
- Benda asing organik berupa lalat (miasis hidung), dapat terjadi invasi intrakranial
yang dapat menyebabkan meningitis yang fatal walaupun jarang terjadi

Вам также может понравиться

  • Manifestasi Klinis Anemia Hemolitik Dan Perdarahan
    Manifestasi Klinis Anemia Hemolitik Dan Perdarahan
    Документ1 страница
    Manifestasi Klinis Anemia Hemolitik Dan Perdarahan
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Gawat Psikiatri
    Gawat Psikiatri
    Документ1 страница
    Gawat Psikiatri
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Mataku Melemahkan Mu
    Mataku Melemahkan Mu
    Документ1 страница
    Mataku Melemahkan Mu
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Ganggapsio
    Ganggapsio
    Документ1 страница
    Ganggapsio
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Penunjang TB
    Pemeriksaan Penunjang TB
    Документ3 страницы
    Pemeriksaan Penunjang TB
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Kerajaan Maritim
    Kerajaan Maritim
    Документ5 страниц
    Kerajaan Maritim
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Meni
    Meni
    Документ1 страница
    Meni
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Nyeri Dada
    Nyeri Dada
    Документ1 страница
    Nyeri Dada
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Mekanisme Pertahanan Ego
    Mekanisme Pertahanan Ego
    Документ1 страница
    Mekanisme Pertahanan Ego
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Penunjang TB
    Pemeriksaan Penunjang TB
    Документ3 страницы
    Pemeriksaan Penunjang TB
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Am Atul Bind
    Am Atul Bind
    Документ4 страницы
    Am Atul Bind
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Dislokasi Sendi
    Dislokasi Sendi
    Документ1 страница
    Dislokasi Sendi
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Khutbah Jumat
    Khutbah Jumat
    Документ5 страниц
    Khutbah Jumat
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Penunjang TB
    Pemeriksaan Penunjang TB
    Документ3 страницы
    Pemeriksaan Penunjang TB
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Sosiologi
    Sosiologi
    Документ13 страниц
    Sosiologi
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Materi Tulang Rawan
    Materi Tulang Rawan
    Документ26 страниц
    Materi Tulang Rawan
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Corak Seni Rupa
    Corak Seni Rupa
    Документ2 страницы
    Corak Seni Rupa
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Makalah Imunisasi
    Makalah Imunisasi
    Документ27 страниц
    Makalah Imunisasi
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Sarisabtu
    Sarisabtu
    Документ18 страниц
    Sarisabtu
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Voli
    Voli
    Документ2 страницы
    Voli
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • TERMINOLOGI
    TERMINOLOGI
    Документ8 страниц
    TERMINOLOGI
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • 10 13,18
    10 13,18
    Документ6 страниц
    10 13,18
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Makalah Imunisasi
    Makalah Imunisasi
    Документ27 страниц
    Makalah Imunisasi
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ5 страниц
    Daftar Isi
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Bing
    Bing
    Документ1 страница
    Bing
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Ciri Ciri Hutan Hujan Tropis
    Ciri Ciri Hutan Hujan Tropis
    Документ1 страница
    Ciri Ciri Hutan Hujan Tropis
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Nama
    Nama
    Документ2 страницы
    Nama
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Dispepsia
    Dispepsia
    Документ3 страницы
    Dispepsia
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет
  • Kerajinan Bahan Keras
    Kerajinan Bahan Keras
    Документ5 страниц
    Kerajinan Bahan Keras
    amatulqaiyumis
    Оценок пока нет