Вы находитесь на странице: 1из 3

PENCEGAHAN

Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan


penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan
terjadinya bronkopneumonia ini.
Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh
kaita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara hidup sehat, makan makanan
bergizi dan teratur ,menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll.
Melakukan vaksinasi juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi antara
lain:
Vaksinasi Pneumokokus
Vaksinasi H. influenza
Vaksinasi Varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan tubuh rendah
Vaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum anak sakit.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan bronkopneumonia tergantung pada penyebab yang sesuai dengan


hasil dari pemeriksaan sputum,yang mencakup:
· Anak dengan sesak nafas,memerlukan cairan intra vena dan oksigen (1-2/menit)
· Cairan sesuai dengan berat badan, kenaikan suhu dan status dehidrasi
· Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

Sebaiknya pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi tetapi hal
ini tidak dapat selalu dilakukan dan memakan waktu yang cukup lama, maka dalam
praktek diberikan pengobatan polifarmasi seperti penisilin ditambah dengan
kloramfenikol atau diberi antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampicilin.

PROGNOSIS
Sembuh total, mortalitas kurang dari 1 %, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan
pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk
pengobatan.
Interaksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama diketahui. Infeksi berat dapat
memperjelek keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya zat-zat gizi
esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh negatif pada daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Kedua-duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi bersama-
sama dengan infeksi memberi dampak negatif yang lebih besar dibandingkan dengan
dampak oleh faktor infeksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.

http://hsilkma.blogspot.com/2008/03/bronkopneumonia.html
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak FK-UI, Jilid 3
Pemberian Oksigen pada Sesak Nafas

Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen
pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat khusus.
Terapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi jaringan yang adekuat. Tujuan utama pemberian O2 adalah
(1) untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah,
(2) untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.

Tujuan pemberian oksigen


- Memenuhi kekurangan oksigen
- Membantu kelancaran metabolisme
- Sebagai tindakan pengobatan
- Mencegah hipoksia
- Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung

Syarat-syarat pemberian O2 meliputi :


 Konsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol
 Tidak terjadi penumpukan CO2
 Mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah
 Efisien dan ekonomis

Indikasi Pemberian Terapi Oksigen


• Mencegah atau mengatasi hypoxia
• Penurunan PaCO2 dengan gejala dan tanda-tanda hypoxia, dyspneu, tachypneu, gelisah
disorentasi, apatis, kesadaran menurun.
• Keadaan lain : gagal nafas akut, shock, keracunan CO

Bahaya-Bahaya Pemberian Oksigen


Pemberian oksigen bukan hanya memberikan efek terapi, tetapi juga dapat
menimbulkan efek merugikan, antara lain :
1. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi oksigen dapat memudahkan terjadinya
kebakaran, oleh karena itu pasien dengan terapi pemberian oksigen harus
menghindari/mambuka alat listrik dalam area sumber oksigen, menghindari
penggunaan tanpa “Ground”.
2. Depresi Ventilasi
Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran yang
tepat pada pasien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi.
3. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama.Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasi dan kerusakan surfaktan. Akibatanya proses difusi di paru
akan terganggu.
http://dokterrizy.blogspot.com/2010/06/sesak-nafas-pada-penyakit-paru-paru.html

Вам также может понравиться