Вы находитесь на странице: 1из 7

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI

RUANG RAWAT INAP INTERNA GUNUNG JATI DAN GUNUNG GIRI


RSI. SAKINAH MOJOKERTO

Indah Lestari*, Nur Chodijah Fahmi**


Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto

ABSTRACT

Behavior of nurse caring represent is one aspect that relate to service treatment,
because caring include link between human being and have an effect on to quality service
and satisfaction patient. This research aim to know behavioral link nurse caring with
satisfaction patient take care to stay in unit of internal room Sunan Gunung Jati and Sunan
Giri RSI Sakinah Mojokerto . This Research use correlation analytic design, approach
sectional cross. Becoming sample is patient internal room Sunan Gunung Jati and Sunan
Giri RSI Sakinah Mojokerto, counted 40 people. Intake sample with technique consecutive
sampling. Data collected to through kuisioner structure. Test correlation Spearman used to
test behavioral link nurse caring with storey satisfaction patient. Result of research indicate
that there is significan between behaviour nurse caring with storey satisfaction patient to
take care to lodge. Test corelation Spearman show p value = 0,000 < 0,05. Inferential that
there is link which is significan between behavior nurse caring with storey satisfaction
patient take care to lodge unit of internal room Sunan Gunung Jati and Sunan Giri RS.
Sakinah Mojokerto

Keyword : behavioral of nurse caring and satisfaction patient

PENDAHULUAN yang besar untuk menentukan kualitas


Setiap rumah sakit melakukan pelayanan keperawatan. Terutama dengan
strategi pelayanan keperawatan profesional sikap caring perawat, yang mencangkup
yang berorientasi pada kepuasan pasien. hubungan antara perawat dan pasien, serta
Faktor penting untuk mengevaluasi mutu dapat membantu dan memenuhi kebutuhan
pelayanan keperawatan salah satunya pasien yang pada akhirnya dapat
adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien berdampak pada kepuasan pasien.
akan terpenuhi apabila proses Kepuasan adalah perasaan senang
penyampaian jasa pelayanan kesehatan atau kecewa seseorang yang dialami
dari rumah sakit kepada pasien sesuai setelah membandingkan persepsi kinerja
dengan apa yang diharapkan pasien. atau hasil suatu produk dengan harapan –
Sedangkan perawat, memberikan pengaruh harapannya. Kenyataan yang ada dalam
jasa pelayanan kesehatan pada pasien yang hanya memeriksa cairan infus dan
belum memuaskan, hal ini terbukti dengan tensi serta menanyakan keadaan kemudian
masih terdapat keluhan pasien. langsung pergi. Ada juga perawat yang
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang mendengarkan keluhan pasien namun tidak
dilakukan dengan wawancara terhadap 10 segera ditindak lanjuti, kemampuan
pasien di yang dirawat di ruang rawat inap berempati perawat terhadap pasien masih
Interna Gunung Jati dan Gunung Giri RSI rendah dan secara umum dalam
Sakinah Mojokerto 4 diantarannya memberikan pelayanan keperawatan
mengatakan puas dan 6 pasien yang lain kurang memuaskan.
mengatakan kurang puas dikarenakan Ketidakpuasan pasien yang diterima
masih ada beberapa perawat yang kurang dalam pelayanan keperawatan akan
ramah saat berinteraksi, judes dan kurang menimbulkan penurunan citra pelayanan
senyum. rumah sakit dan penurunan jumlah
Selain itu, dari 5 kritik yang kunjungan rumah sakit apabila tidak
disampaikan melalui kotak saran di segera ditangani. Keluhan-keluhan pasien
dapatkan 3 keluhan tentang pelayanan terhadap ketidakpuasan pasien terhadap
keperawatan mengalami hal yang sama pelayanan keperawatan yang diberikan
yaitu masih adanya ketiakpuasan pasien seharusnya bisa diatasi dan penting untuk
terhadap pelayanan keperawatan yang dilakukan perbaikan, dengan cara
menyatakan ada beberapa perawat yang menerapkan perilaku caring perawat dalam
jarang mendengarkan keluhan pasien. upaya meningkatkan kepuasan pasien.
Berdasarkan data RS diketahui terjadi
penurunan jumlah kunjungan pasien rawat METODE PENELITIAN
inap tahun 2014 sampai bulan Juni ini Desain penelitian adalah analitik korelasi
sebanyak 1.369 orang. Sedangkan hasil pendekatan cross sectional. Populasi dan
observasi di ruang rawat inap Interna Sampel dalam penelitian ini adalah semua
Gunung Jati dan Gunung Giri didapatkan pasien yang di rawat di ruang rawat inap
data bahwa perawat sibuk dengan interna Sunan Gunung Jati dan Gunung
pekerjaannya sendiri dan kebanyakan Giri RSI Sakinah Mojokerto sebanyak 40
mereka kurang tersenyum dan kurang responden, yang diambil dengan cara
ramah terhadap pasien sehingga pasien consecutive sampling. Pengumpulan data
merasa tidak puas dalam pelayanan menggunakan kuesioner, instrumen
keperawatan. Beberapa pasien juga perilaku caring perawat menggunakan
mengeluh terkadang beberapa perawat ada modifikasi Caring Behavior Assesment
Tools (CBA) yang dikembangkan oleh perempuan, yaitu sebanyak 22 responden
Wolf berjumlah 45 item dan kuesioner (55%).
kepuasan pasien merupakan adopsi dari
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
Nursalam (2007) berjumlah 25 item
berdasarkan pendidikan pada pasien
dengan menggunakan skala likert. Analisa rawat inap interna di Ruang Sunan
Gunung Jati dan Gunung Giri RSI
data dilakukan dengan uji sta tistik
Sakinah Mojokerto 2015
Spearman Rho dengan α = 0,05.

HASIL PENELITIAN
1. Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur pada pasien rawat
inap interna di ruang Sunan Gunung
Jati dan Gunung Giri RSI Sakinah Berdasarkan tabel 3 sebagian besar
Mojokerto, 2015
responden berpendidikan SMA

Tabel 4 Distribusi frekuensi responden


berdasarkan lama perawatan pada
pasien rawat inap interna di ruang
Sunan Gunung Jati dan Gunung Giri
RSI. Sakinah Mojokerto 2015

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa umur


43 – 55 tahun sebanyak 17 responden
(42,5 %).
Berdasarkan Tabel 4 lama hari rawat
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden diketahui bahwa responden yang dirawat
berdasarkan jenis kelamin pada pasien
rawat inap interna di ruang Sunan selama 7 hari sebanyak 22 responden
Gunung Jati dan Gunung Giri RSI (55,0%).
Sakinah Mojokerto, 2015

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa


jumlah responden jenis kelamin
2. Berdasarkan Perilaku Caring Perawat
Tabel 5 Distribusi frekuensi Perilaku
Caring perawat pada pasien rawat inap
Interna di ruang Sunan Gunung Jati
dan Gunung Giri RSI. Sakinah
Mojokerto 2015

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian


besar perilaku caring yang diberikan
kurang yaitu sebesar 22 dari 40 responden
(62,5%).

3. Berdasarkan Kepuasan Pasien


Tabel 6 Distribusi frekuensi Kepuasan
Pasien berdasarkan lama perawatan
pada pasien rawat inap interna di ruang
Sunan Gunung Jati dan Gunng Giri
RSI. Sakinah Mojokerto 2015

Pada tabel 7 hasil penelitian menunjukkan


sebanyak 15 responden tidak ada respon

Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian yang sangat puas dalam pelayanan rawat

kepuasan pasien rawat inap interna adalah inap interna Sunan Gunung Jati dan

puas yaitu sebanyak 17 dari responden 40 Gunung Giri RSI Sakinah Mojokerto,

responden (42,0%). namun perilaku caring kurang, berbanding


terbalik dengan 6 responden mengaku
sangat puas ketika perilaku caring perawat
tinggi.
4. Berdasarkan distribusi silang Perilaku PEMBAHASAN
Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien
1. Karakteristik Responden
Data karakteristik responden yang rata lam hari rawat responden adalah 6
di dapat dari hasil penelitian di ruang hari. Penelitian tersebut berbeda dengan
rawat inap Interna RSI. Sakinah penelitian sebelumnya yaitu Zuhry (2001)
Mojokerto, sebagian responden yang yang dilakukan di Rumah Sakit daerah
berusia dewasa yaitu 43 – 55 tahun Solok dengan jumlah responden 111 orang
(42,5%), berjenis kelamin paling banyak menunjukkan bahwa lama hari rawat
perempuan 22 responden (55%), sebagian kurang dari empat hari memiliki
besar tingkat pendidikan responden adalah kecenderungan mempersepsikan perilaku
SMA 20 responden (50%) dan rata – rata caring perawat lebih rendah daripada
responden telah mendapatkan perawatan di pasien dengan lama hari rawat yang lebih
ruang rawat inap Interna selama 7 hari. panjang. Peneliti berpendapat bahwa lama
Berdasarkan usia responden, hari rawat berpengaruh pada persepsi dan
penelitian termasuk kedalam kelompok penilaian pasien terhadap perilaku caring
usia dewasa pertengahan yang secara perawat, karena pengalaman individu
psikologis telah mencapai perkembangan tentang situasi tertentu dapat menimbulkan
kognitif yang optimal persepsi dan penilaian berbeda.
(Potter&Perry,2010). Peneliti berpendapat Berdasrkan Kepuasan Pasien, hasil
bahwa responden yang berusia dewasa, survey kepuasan pasien sebagian besar
memiliki kemampuan untuk memberikan pasien kurang puas dan puas dengan
penilaian secara objektif terhadap pelayanan perawat. Dengan demikian
pengalaman mendapatkan caring perawat peneliti melihat adanya kesesuaian antara
selama pasien berada di rumah sakit. hasil penelitian dengan tingkat kepuasan
Berdasarkan tingkat pendidikan, pasien. Ketidakpuasan pasien terhadap
Agustin (2002) yang menyatakan bahwa pelayanan keperawatan di Ruang Rawat
individu yang memiliki pendidikan tinggi Inap Interna Sunan Gunung Jati dan
umumnya telah mendapat banyak Gunung Giri RSI. Sakinah Mojokerto,
informasi tentang pelayanan kesehatan, mungkin disebabkan oleh perawat yang
serta cenderung memiliki pengalaman kurang menerapkan perilaku caring dengan
terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik.
banyak, sehingga mereka memiliki Beberapa penelitian telah
harapan yang tinggi terhadap pelayanan menemukan hubungan antara perilaku
kesehatan. caring dengan kepuasn pasien. Wolf, dkk
Berdasarkan lama hari rawat, (1998), Agustin (2002), Wolf dan Miller
penelitian ini mendapatkan bahwa rata – (2003), Burt (2007), Palese, dkk (2011)
dan Mulyaningsih (2011) menemukan dilakukan oleh seorang perawat yang tanpa
hubungan yang positif antara perilaku menghiraukan umur, jenis kelamin, latar
caring perawat dengan tingkat kepuasan belakang dan status sosial ekonomi
pasien. Hal ini menunjukkan bahwa (Singgih dkk.,2012). Peneliti berpendapat
perilaku caring yang baik dari seseorang bahwa seorang perawat harus mampu
perawat dalam memberikan pelayanan memahami setiap respon dari pasien
keperawatan kepada pasien, akan membuat sehingga dapat memberikan pelayanan
pasien merasa puas. Berdasarkan yang terbaik, dan sesuai harapan karena
penelitian yang dilakukan oleh Waskiyah pelayanan berhubungan dengan kepuasan
(2009), bahwa perilaku perawat pasien. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
merupakan hal yang penting dalam semakin baik perilaku caring perawat
kualitas pelayanan. Hal ini tampak bahwa dalam memberikan pelayanan
88% pasien mengharapkan pelayanan yang keperawatan, maka semakin tinggi tingkat
baik, sopan, ramah dan bersahabat, peka kepuasan pasien.
terhadap pasien, berkomunikasi secara
efektif dan mampu menanggapi keluhan SIMPULAN
pasien secara profesional. Dari beberapa Berdasarkan hasil penelitian yang
teori dan hasil penelitian tentang perilaku dilakukan oleh peneliti, maka dapat
caring perawat dengan kepuasan pasien diambil kesimpulan semakin tinggi
sangat erat hubungannya karena perlakuan perilaku caring perawat dalam
perawat sebagai provider dimana memberikan pelayanan keperawatan, maka
pelayanan perawat harus dapat dirasakan semakin tinggi tingkat kepuasan pasien
dan memberi dampak yang positif dengan p value = 0,000 < a 0,05 yang
terhadap pasien sebagai customer artinya ada hubungan antara perilaku
(pelanggan) pelayanan keperawatan di caring perawat dengan kepuasan pasien di
rumah sakit (Sitorus, 2011). ruang rawat inap interna Sunan Gunung
Jati dan Sunan Giri RSI. Sakinah
Berdasarkan Hubungan Perilaku Caring Mojokerto.
dengan Kepuasan Pasien
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan
antara perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien. Teori lain mengatakan SARAN
bahwa perawatan yang efektif hanya 1. Bagi Manajemen Keperawatan
a. Memasukkan perilaku caring perawat Watson, Denzil, and Head, Anthony. 2004.
sebagai standar dalam penilaian Corpotare Finance Principles and
Practise, 3th edition, England :
kinerja bagi perawat
Prentice Hall
b. Meningkatkan pelaksanaan perilaku Swanson, R.A. dan Holton, E.F.
caring, dengan cara memberikan (2009).Fondation of Human
Resource Development.Second
penghargaan kepada perawat yang
Edition.Minnestosa : Berret –
telah menerapkan perilaku caring Koehler– Publisher.
dalam melakukan pelayanan Potter, Patricia A., & Perry, Anne G.
(2009). Fundamental
keperawatan terhadap pasien.
Keperawatan.Jakarta : Salemba
2. Bagi Responden Medika
Kepada semua pasien atau responden
hendaknya memanfaatkan sarana
kotak saran yang ada di rumah sakit,
sebagai penyampaian kritik dan saran
bagi pelayanan kesehatan maupun
keperawatan agar dijadikan evaluasi
rumah sakit untuk menjadikan
pelayanan yang lebih baik dan
optimal.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti menyarankan untuk meneliti
variabel – variabel lain yang dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan
pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Gary dan Philip Kotler. 2004.
Marketing: An Introduction. New
Jersey : Prentice Hall
Dwidiyanti, Mediana. 2007. Caring Kunci
Sukses Perawat / Ners
Mengamalkan Ilmu. Jakarta
:Hasani.

Вам также может понравиться