Вы находитесь на странице: 1из 12

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
perkecambahan biji kangkung.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang perkecambahan biji kangkung ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Mei 2017

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................... i

Daftar Isi..................................................................... ii

BAB I Pendahuluan................................................... 1

1.1 Latar belakang.................................................. 1


1.2 Tujuan............................................................ 1
1.3 Permasalahan atau rumusan amasalah....................... 1
1.4 Hipotesis.......................................................... 2

BAB II.......................................................................... 3

2.1 Dasat teori........................................................ 3

BAB III......................................................................... 6

3.1 Alat dan Bahan................................................... 6

3.2 Variabel........................................................... 6

BAB VI.......................................................................... 7

4.1 Hasil pengamatan................................................ 7


4.2 Uji hipotesis....................................................... 7
4.3 Pembahasan....................................................... 8

BAB V........................................................................... 9

5.1 Kesimpulan....................................................... 9

Daftar Pustaka............................................................. 10

ii
MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang : Kangkung merupakan salah satu tanaman holtikultura sayuran yang sangat
di gemari oleh masyarakat Indonesia, selain rasanya yang gurih, tanaman kangkung mudah
didapat di pasar tradisional dan cara mengolahnya mudah. Selain itu tanaman kangkung juga
cocok di tanam di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

Kangkung merupakan tanaman semusim dan berumur pendek. Berasal dari India yang
kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian
negara Afrika. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.
Kangkung selain rasanya enak juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung
vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi
pertumbuhan badan dan kesehatan. Seorang pakar kesehatan Filipina Herminia de Guzman
Ladion memasukkan kangkung dalam kelompok tanaman obat, sebab berkhasiat untuk
penyembuh penyakit sembelit juga sebagai obat yang sedang diet. Selain itu, akar kangkung
berguna untuk obat penyakit wasir.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membandingkan tanaman kangkung yang di
terangi lampu 3 watt dan 6 watt.
1.2 Tujuan : Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung yang
diterangi lampu 3 watt dan 6 watt.
1.3 Permasalahan atau rumusan masalah :
1. Apakah ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung yang
diterangi lamu 3 watt dan 6 watt ?
2. Apakah tanaman kangkung yang diterangi lampu 3 watt lebih baik dibandingkan
dengan tanaman kangkung yang diterangi lampu 6 watt ?
3. Apakah tanaman kangkung yang diterangi lampu 6 watt lebih baik dibandingkan
dengan tanaman kangkung yang diterangi lampu 3 watt ?

1
1.4 Hipotesis :
1. Ada perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung yang
diterangi lamu 3 watt dan 6 watt.
2. Ada tanaman kangkung yang diterangi lampu 3 watt lebih baik dibandingkan
dengan tanaman kangkung yang diterangi lampu 6 watt.
3. Ada tanaman kangkung yang diterangi lampu 6 watt lebih baik dibandingkan
dengan tanaman kangkung yang diterangi lampu 3 watt.

2
BAB II

2.1 Dasar teori :


1. Pertumbuhan dan perkembangan : Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran
(massa, panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel
& bersifat irreversibel (tidak dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis.
Perkembangan adalah proses maju kedewasaan secara kuantitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukaolehinteraksi antara faktor
internal (gen dan hormon) dan faktorlingkungan, misalnya suhu, oksigen,
cahaya, dan kelembapan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh membesar. Setelah
mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal
perkembangannya, embrio mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon
terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua
kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal
tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di
permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang
ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah,
sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada
bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak
kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat
pada ujung akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis.
Oleh karena itu, ujung batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan
besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri.
Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang
yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas
samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.

3
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang
sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem.
Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang
makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang
jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.

2. Kangkung : Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang


termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak
dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan
tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan
berair.
Untuk lebih jelas perharikan klasifikasi dan morfolgi tanaman kangkung berikut
ini
Klasifikasi Tanaman Kangkung
Kindom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Berpembuluh )
Superdivisio :Spermatophyta ( Menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta ( Berbunga )
Kelas : Magnoliapsida ( Berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convovulceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipome reptan Poir
Morfologi Tanaman Kangkung
Kangkung merupakan tanaman yang sangat tergolong lama tumbuh, tanaman ini
memiliki akar tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini menembus dengan
kedalam 60 – 100 cm, dan menyebar luas secara mendatar 150 cm hingga lebih,
terutamanya tanaman kangkung pada air.
Batang pada tanaman kangkung bult dan berlubang, berbuku-buku, dan banyak
mengandung air. Terkadang buku-buku tersebut mengeluarkan akar tanaman yang
serabut dan juga berwarna putih dan ada juga berwrana kecoklatan tua.
Kangkung juga memiliki tangkai dauan melekat pada buku-buku batang dan di
keiak batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru. Bentuk dauan
memiliki ujung runcing dan juga tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua ,
dan juga berwarna hijau muda.

4
Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan memiliki dauan
mahkota yang berwara putih atau kemerahan. Dan jika menghasilkan buah
berbentuk bulat atau oval yang di dalamnya memiliki tiga butit biji. Warna biji
tanaman kangkung berwran hitam jika sudah tua dan hijau ketika mudah.

4. Cahaya : Cahaya adalah pancaran elektromagnetik yang dapat terlihat oleh mata
manusia. Atau definisi cahaya yang lainnya yaitu merupakan radiasi
elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Sedangkan benda yang memancarkan cahaya disebut dengan sumber cahaya,
salah satunya lampu.

5. Lampu : Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya
saat dialiri arus listrik. Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik
yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric
Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh
Baterai dan Aki. Di zaman modern ini, Lampu Listrik telah menjadi
salah satu alat listrik yang paling penting bagi kehidupan manusia. Dengan
adanya lampu listrik, kita dapat melakukan berbagai kegiatan pada malam hari,
memperindah Interior maupun Eksterior rumah, penerang ruangan yang gelap
ataupun sebagai Indikator tanda-tanda bahaya. Sebelum ditemukan lampu listrik,
manusia pada saat itu menggunakan lilin, lampu minyak dan api unggun sebagai
alat penerang pada malam hari.

5
BAB III

3.1 Alat dan bahan :


a. Alat : - 2 buah polybag

- Alat tulis

- Penggaris

b. Bahan : - Biji

- Air

- Tanah

- 2 buah lampu

3.2 Variabel : - Variabel bebas : Besar watt lampu.

- Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman kangkung.

- Variabel kontrol : Intensitas cahaya.

6
BAB IV

4.1 Hasil Pengamatan :

Dari penelitian yang telah kami lakukan, diperoleh data yang memberikan hasil pengaruh
besar watt lampu terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Kami menyajikan data yang
telah terkumpul dalam bentuk table pertumbuhan tinggi, dan deskripsi lain tentang
perubahan-perubahan yang terjadi pada tanaman kangkung dengan besar watt lampu yang
berbeda. Dari keseluruhan data, kami memperoleh bahwa tanaman kangkung tidak tumbuh
dengan bila hanya menggunakan cahaya dari lampu.

H Tinggi tanaman (cm)


A
Tanaman I Tanaman II
R
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0 0
1 - - - 0, 0, - - 0, 0, 0, - - 0, 0, 0, - 0, 0, - 1
3 4 6 7 8 4 5 6 7 8
rata 3,3 4,3

Keterangan : – = biji tidak tumbuh

4.2 Uji Hipotesis :

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kangkung yang diletakkan
di bawah cahaya lampu 3 watt dan 6 watt berbeda. Jenis cahaya yang berbeda dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung salah satunya tinggi batang. Itu
menunjukkan adanya pengaruh besar cahaya terhadap pertumbuhan kangkung. Dan
berdasarkan hasil tersebut, pertumbuhan kangkung akan lebih efektif apabila diletakkan di
bawah cahaya yang memadai.
Dengan demikian hipotesis yang kami ajukan sesuai dengan hasil penelitian yaitu besar
cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung.

7
4.3 Pembahasan :

Cahaya adalah salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. Dalam
hal ini kami menggunakan dua jenis cahaya yang besarnya berbeda untuk mengetahui
perbedaan yang terjadi pada tanaman kangkung. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil
pengamatan terhadap tinggi tanaman pada tanaman I dan II yang diletakkan dibawah cahaya
lampu 3 watt dan 6 watt mengalami pertumbuhanyang berbeda
Terlihat dari perbedaan-perbedaan yang sangat signifikan dari kedua tanaman kangkung
tersebut, bahwa pada tanaman I menunjukkan keadaan batang lebih lambat tumbuh.
Sedangkan pada tanaman II menunjukkan keadaan batang lebih cepat tumbuh.
Hal itu disebabkan karena cahaya lampu menunjukkan pengaruh primer pada fotosintesis, dan
pengaruh sekundernya pada morfogenetik. Pengaruh terhadap morofogenetik hanya terjadi
pada intensitas rendah (Fitter dan Hay, 1991:54). Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan
intensitas cahaya salah satunya adalah penempatan daun dalam posisi di mana akan diterima
intersepsi cahaya maksimum. Daun yang menerima intensitas maksimal adalah daun yang
berada pada tajuk utama yang terkena cahaya matahari (Fitter dan Hay, 1991:54).

8
BAB V

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pertumbuhan tanaman


kangkung memang lebih baik jika diletakkan di bawah cahaya lampu yang lebih terang.

Itu terjadi karena hanya cahaya lampu yang lebih terang memiliki cahaya tampak yang
sangat dibutuhkan bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, yang mana merupakan
cahaya yang paling penting bagi tanaman karena kaya akan energi dan tak merusak.

Tanaman yang diletakkan di bawah cahaya lampu yang lebih terang menjadi tanaman
dengan kondisi baik, meskipun tanaman tumbuh tidak begitu normal normal, tanaman
tetap akan memiliki batang yang cukup kokoh dan daun tampak tidak begitu pucat.
Sedangkan tanaman yang diletakkan di bawah cahaya lampu yang lebih redup menjadi
tanaman yang lemah, batang tidak kokoh, dan tanaman tampak pucat.

5.2 Saran

Adapun saran kami adalah :

1. Letakanlah tanaman di tempat yang dapat memperoleh cahaya cahaya yang cukup
agar tumbuh dengan baik yang memiliki batang yang kokoh dan daun yang segar,
namun tidak semua tanaman dapat terkena penyinaran langsung, melainkan ada
tanaman yang akantumbuh segar apabila di tempakan di tempat yang redup.
2. Upayakan agar tanaman yang kita tanam memperoleh cahayayang cukup dalam
pertumbuhan tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan kondisi baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syaida, Mirna F., dkk. 2008. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Perkecambahan Biji
Kangkung.Karya Tulis Ilmiah

10

Вам также может понравиться