Вы находитесь на странице: 1из 5

2

Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek


pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu
dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan
mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari
pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan
melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.
Dalam upaya meningkatkan upaya bekerja dengan individu : keluarga
dan kelompok ditatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan
konsep kesehatan kebidanan komunitas, serta sebagai salah-satu upaya
menyiapkan tenaga bidan professional dan mempunyai potensi kebidanan
secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka
mahasiswa DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Mandiri Gresik
melaksanakan praktek klinik kebidanan komunitas di Desa Sedapurklagen
Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik dengan menggunakan 3 pendekatan
yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa
mempunyai satu keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga
yang tersebar di desa Sedapurklagen. Pendekatan secara kelompok dilakukan
dengan cara pembentukan kelompok kerja kesehatan, pembentukan kelompok
kerja lanjut usia, memberdayakan kader kesehatan dan PKK serta
mendayagunakan kelompok karangtaruna. Dengan pendekatan dari masing-
masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata
kepada masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan
melalui kerjasama yang baik dengan instansi terkait. Pokjakes dan seluruh
komponen desa untuk mengikutsertakan warga dalam upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan. Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan
dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat
keputusan tindakan kesehatan bagi anggota keluarga atau masyarakatnya,
mampu memberikan perawatan, menciptakan lingkungan yang sehat serta
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia
untuk bekerja sama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan
3

mengevaluasi perubahan komunitas dengan penerapan proses kebidanan


komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada masyarakat
akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada
setiap area pelayanan kebidanan di komunitas dengan pendekatan
proses kebidanan komunitas dan pengorganisasian komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menerapkan strategi asuhan kebidanan komunitas dalam pengkajian
data di komunitas.
2. Menentukan diagnosa kesehatan dan kebidanan komunitas untuk
komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi.
3. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi
organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta
peningkatan kesehatan komunitas.
4. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan factor
risiko personal, sosial dan lingkungan.
5. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas.
6. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk
mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.
7. Mendemonstrasikan karakterisatik peran profesional, berfikir kritis,
belajar mandiri dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan di dalam komunitas.

1.3 Manfaat
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi model professional dalam menerapkan asuhan
kebidanan komunitas.
3. Meningkatkan kemampuan berfikirkritis, analitis, dan bijaksan
adalah menghadapi dinamika masyarakat.
4

4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan


interpersonal.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesain masalah
kesehatan yang dialami masyarakat.
3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1. Sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan program diploma
Kebidanan di Akademi Kebidanan Mandiri Gresik khususnya
dibidang kebidanan komunitas.
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek kebidanan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Profesi
1. Upaya menyiapkan tenaga bidan yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2. Memberikan suatu model baru dalam kebidanan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
3. Salah satu bukti profesionalisme kebidanan yang telah terwujud
dengan adanya peningkatan mutu pelayanan kebidanan komunitas.

1.4 Metodelogi Pelaksanaan


Dalam penyusun laporan ini menggunakan metode analisis deskriptif
yaitu laporan yang menggambarkan keadaan secara nyata.

1.5 Pelaksanaan
1.5.1 WaktuPelaksanaan
Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 28 Desember
2015 sampai 23 Januari 2016 .
1.5.2 Lokasi Pelaksanaan
5

Lokasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Desa Sedapurklagen


Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
1.5.3 Jumlah Mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang melaksanakan PKL di Desa Sedapurklagen
kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
1. Ira Maria Ulfa (13558)
2. Khumairotus Shofiyanah (13564)
3. Vivi Ni’matul K (13586)
4. Dina Setiawati (13547)
5. Isna Sartika Mukarromah (13559)
6. Titik Muqodamah (13602 )
7. Susriasih (13601 )
8. Siti Arliyah K (13594)
9. Gani Kusuma Ayu (13554)
10. Unwanul Masbakhah (13583)
1.5.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperoleh dari :
 Data primer
Observasi, pengamatan langsung (Door to Door)
Mengikuti berbagai kegiatan yang ada di Desa Sedapurklagen
Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
 Data Sekunder
1. Menggunakan data yang ada di Puskesmas (Profil Puskesmas)
dan Balai Desa (Profil Desa).
2. Menggunakan Buku Kohort dari Bidan Desa.

1.5.5 Langkah Kerja


1. Melakukan kunjungan kerumah Kepala Desa.
2. Melakukan pengumpulan data dari Bidan Desa.
3. Melakukan kunjungan kerumah Kader.
4. Melakukan pengumpulan data dari Kader.
5. Melakukan pengumpulan data profil Desa.
6. Melakukan pengumpulan data Secara Door to Door.
7. Melakukan tabulasi data.
6

8. Menganalisa data.
9. Melakukan MMD (menentukan masalah dan merencanakan
pemecahan masalah bersama masyarakat).
10. Persiapan pemecahan masalah.
11. Pelaksanaan pemecahan masalah.
12. Penyusunan laporan kelompok.
13. Persiapan evaluasi hasil kebidanan komunitas.
14. Pelaksanaan dan evaluasi akhir.

Вам также может понравиться