Вы находитесь на странице: 1из 8

RAWAT GABUNG

1. Definisi
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatukan ibu beserta
bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara bersama-sama dan tidak
dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya. Sistem rawat bayi yang disatukan
dengan ibu sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa
tinggal bersama ibunya dalam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari sampai
keduanya keluar dari rumah sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsal neonatus atau
ruang observasi pada saat-saat tertentu. Seperti pada malam hari atau pada jam-jam
kunjungan besuk. (Farrer, 2009)
Suatu sistem perawatan di mana bayi serta ibu dirawat dalam satu unit. Dalam
pelaksanaannya bayi harus selalu berada di samping ibu sejak segera setelah dilahirkan
sampai pulang. (Prawirohardjo, 2007)
Rawat gabung dapat bersifat :
a. Kontinue yang berarti bayi tetap berada di samping ibunya terus-
menerus.
b. Intermiten, dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau atas
permintaan ibunya dapat dibawa kepada ibunya( Soetjiningsih,
2007).

Jenis rawat gabung :


a. Total, dari awal pasca persalinan bayi dan ibu dirawat bersama secara terus
menerus selama 24 jam.
b. Partial, adalah cara perawatan dimana ibu dan bayi dirawat secara terpisah
pada saat-saat tertentu
c. Bed in, Bayi berbaring disamping ibunya dalam satu tempat tidur, di selimuti
keduanya, posisi tempat tidur tidak di bawah jendela, jendela kamar ditutup
danBapak mendampingi ibu dan bayi.

2. Tujuan Rawat Gabung


1. Bantuan Emosional
Setelah menunggu selama sembilan bulan dan setelah dalam proses
persalinan ibu sangat senang dan bahagia bila dekat dengan bayinya. Ibu dapat
membelai-belai bayinya, mendengar tangisnya serta memperhatikannya disaat buah
hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini sangat penting ditumbuhkan pada saat-saat
awal dan bayi akan memperoleh kehangatan tu- buh ibu, suara ibu, kelembutan
dan kasih sayang.
2. Penggunaan ASI
Dari segala pertimbangan maka ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
Produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila dilakukan rawat gabung
karena aktivitas menyusui akan dapat dilaksanakan sesering mungkin. Pada hari-
hari pertama yang keluar adalah kolostrum yang jumlahnya sedikit, tapi hal ini tidak
perlu dikhawatirkan kerena kebutuhan bayi masih sedikit.
3. Pencegahan Infeksi
Pada perawatan bayi yang terpisah, maka kejadian infeksi silang akan sulit
dicegah, karena bayi akan terinfeksi dari bayi yang lain. Dengan melakukan rawat
gabung, maka infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang mengandung antibody
dalam jumlah tinggi akan melapisi seluruh permukaan mulosa dari saluran
pencernaan bayi dan syaraf oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai kekebalan, ini
akan mencegah infeksi terutama terhadap diare.
4. Pendidikan Kesehatan
Pada saat melaksanakan rawat gabung dapat dimanfaatkan untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu, terutama primipara, bagaimana
teknik menyusui, memandikan bayi, merawat tali pusat, perawatan payudara dan
melihat makanan yang baik merupakan bahan-bahan diperlukan si ibu. Keinginan
ibu bangun dari tempat tidur, menggendong bayi dan merawat diri akan
mempercepat mobilisasi, sehingga ibu akan lebih cepat pulih dari persalinan
(Soetjiningsih, 2007).

3. Manfaat Rawat Gabung


1. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau
bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja
bayinya menginginkan.
2. Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan
frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang alami, di
mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk ibu, dengan
menyusui maka akan timbul refleks oksitosin yang akan membantu proses fisiologis
involusi rahim.
3. Aspek psikologis
Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses
lekat (early infant-mother bonding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
4. Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru mempunyai anak pertama)
akan mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta
merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit.
5. Aspek Medis
Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan menurunkan terjadinya
infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu
maupun bayi.

4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Rawat Gabung


1. Peranan social
kemajuan teknologi, perkembangan industri, urbanisasi dan pengaruh
kebudayaan berat menyebabkan pergeseran nilai sosial budaya masyarakat,
memberikan susu formula sudah modern karena dapat menyamankan kedudukan
seorang ibu golongan bawah dan ibu golongan atas. ketautan akan mengendurkan
payudara dan ibunya menjadi enggan untuk menyusui bayinya, baik ibu yang sibuk
dengan urusan luar rumah, dan hal hal yang dapat menghambat peningkatan
penurunan ASI .
2. Ekonomi
Beberapa wanita memilih bekerja di luar rumah. hal ini dilakukan bukan
karena tuntutan ekonomi, melainkan karena status prestise atau memang dirinya
dibutuhkan.

3. Peranan tata laksana RS /RB


Peran tatalaksana yang menyangkut kebijakan RS / RB sangat penting
mengingat saat ini banyak ibu menginginkan untuk bersalin dipelayanan dengan
baik.
4. Dalam diri ibu sendiri
a. Keadaan gizi ibu
b. Pengalaman / sikap ibu terhadap menyusui
c. Keadaan emosi
d. Keadaan payudara
e. Peran masyarakan dan pemerintah .
5. Kebijakan Pemerintah RI
a. Setiap bayi berhak mendapat air susu ibu eklusif sejak dilahirkan
selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis ( pasal 128 ayat 1 UU no. 36
tahun 2009 tentang kesehatan ).
b. Selama pemberian ASI baik pihak keluarga, pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat harus mendukung ibu dan bayi secara penuh
dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus ( pasal 128 ayat 2 UU No
36 tahun 2009 tentang kesehatan ).
c. Pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu sumber daya
manusia (SDM).modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai
sejak bayi dalam kandungan disertai dengan air susu ibu ( ASI ) sejak
usia dini ( GBHN 1999 -2004 dan program pembangunan nasional –
propanas )
d. Menganjurkan menyusui secara ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan
dan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
e. Melaksanakan rawat gabung di tempat persalinan milik pemerintah
maupun swasta.
f. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal peningkatan
pemberian ASI ( PP ASI ) Sehingga petugas tersebut terampil dalam
melaksanakan penyuluhan pada masyarakat luas.
g. Pencanangan peningkatan penggunaan ASI secara nasional pada
peringatan hari ibu ke 62 tahun 1990.
h. Upaya penerapan 10 langkah untuk berhasilnya program menyusui di
semua RS/RB dan Puskesmas dengan tempat tidur.

5. Pelaksanaan rawat gabung


Dalam rawat gabung, bayi ditempatkan bersama ibunya dalam 1 ruangan
sedemikian rupa sehingga, ibu dapat melihat dan menjangkaunya kapan saja. bayi
dapat diletakan ditempat tidur bersama ibunya atau dalam box disamping tempat
tidur ibu, yang terpenting adalah ibu harus melihat dan mengawasi bayinya saat
bayinya menangis karena lapar, kencing, atau digigit nyamuk. tangis bayi
merupakan, rangsangan sendiri bagi ibu untuk memproduksi ASI.

6. Kontra Indikasi Rawat Gabung


Pada keadaan tertentu maka rawat gabung tidak dianjurkan misalnya pada : 1.
Keadaan ibu
a . Kesadaran belum baik.
b . Terbukti menderita karsinoma payudara.
c . Psikosis.
2. Keadaan bayi
a. Bayi memerlukan pengawasan intensive.
b. Bayi kejang atau kesadaran menurun
c. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui

7. Indikasi Rawat Gabung


1. Ibu
a. Persalinan fisiologis (normal )
b. Persalinan patologis pervaginam dengan syarat :
1. Tanpa narkosa
2. Tanpa komplikasi
2. Bayi
a. Berat badan lahir 2000 – 4000 gram
b. Sesuai masa kehamilan ( SMK )
c. Tidak ada kelainan bawaan yang berat

8. Keuntungan Rawat Gabung


a) Menggalakkan pemakaian ASI
b) Kontak emosi ibu - anak lebih dini dan lebih rapat.
c) Ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang tidak normal.
d) Ibu dapat belajar cara merawat bayi.
e) Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan membangkitkan
kepercayaan diri yang lebih besar dalam perawatan bayi.
f) Berkurangnya injeksi silang dan berkurangnya infeksi nosokomial
g) Bayi merasa aman.
h) Involusi uterus kembali baik.

Ditinjau dari segi psikologi ibu:


a. Hubungan antara ibu dan bayi lebih akrab, setelah dan sentuhan fisik (skin to
skin ).
b. Memberikan kesempatan pada ibu untuk belajar merawat sendiri
bayi baru yang dilahirkan.
c. Memberikan rasa percaya diri dan tanggung jawab kepada ibu
untuk merawat bayinya.

Ditinjau dari segi fisik ibu:


a. Inovasi uterus akan terjadi dengan baik oleh karena dengan
menyusui akan terjadi kontraksi rahim dengan baik, sehingga
perdarahan post partum dapat kurangi.
b. Ibu akan merawat sendiri bayinya dan dapat mempercepat
mobilisasi untuk lebih cepat pulih kembali.

1. Manfaat terhadap bayi.


Ditinjau dari segi fsikologis.
Dengan rawat gabung sentuhan fisik ibu dan anak segera terjadi. Hal ini
merupakan stimulasi mental dini yang diperlukan bagi tumbuh kembang anak
khususnya dalam memberikan rasa aman dan kasih sayang.

Ditinjau dari segi fisik.


1). Air susu ibu terutama kolestrum mengandung zat-zat antibody yang
dapat melindungi bayi dari bahaya infeksi terutama diare.
2). Bayi segera mendapatkan makanan yang sesuai dengan
pertumbuhannya.
3). Kemungkinan terjadinya infeksi mosokomial (infeksi yang berasal dari
lingkungan Rumah Sakit ) berkurang.
4). Penyakit sariawan ( monoliasis ) pada bayi dapat dikurangi.
5). Kejadian penyakit-penyakit alergi yang terdapat pada botol dapat
dihindarkan.

2. Manfaat terhadap keluarga.


a. Ditinjau Dari Segi Fsikologis.
Rawat gabung memberi peluang kepada keluarga untuk memberi
dorongan pada ibu untuk menyusui bayinya.
b. Ditinjau dari segi ekonomi.
Lama perawatan lebih pendek, Karena ibu telah pulih kembali dan
bayi tidak menjadi sakit, sehingga biaya perawatan lebih sedikit.

3. Manfaat bagi petugas kesehatan


a. Ditinjau dari segi fsikologis.
1). Bayi jarang menangis sehingga petugas di ruang perawatan akan
merasa tenang dan dapat melakukan pekerjaan lain yang
bermanfaat.
2). Perawat lebih komonikatif.
b. Ditinjau dari segi fisik.
1). Pekerjaan petugas akan berkurang oleh karena sebagian
tugasnya diambil oleh si ibu.
2). Tak perlu repot menyiapkan dan memberikan susu botol.

9. Kerugian Rawat Gabung


Dibanding dengan keuntungannya, maka kerugiannya sangat kecil dan kalau
ada kesungguhan dalam menangani akan dapat diatasi.
1. Ibu kurang dapat beristirahat, terganggu oleh bayinya sendiri atau
bayi lain yang menangis.
2. Fisik ibu kelelahan.
3. Bayi bisa mendapatkan infeksi dari pengunjung.
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, A. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita.


Makassar: UIT.
Prawirohardo, Sarwono. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.
Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: YAPMA.

Вам также может понравиться